KKN-PPM Periode XVII Universitas Udayana Tahun 2018 (Kuliah Kerja Nyata
- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Peiode XVII Universitas Udayana Tahun
2018) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa yang dilakukan di
masyarakat secara langsung dan terpadu. Dengan adanya KKN-PPM diharapkan
mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan
masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka
dapat menolong diri mereka sendiri.
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa
yang telah ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).
Program pendampingan keluarga adalah program unggulan yang dikembangkan
sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM Universitas Udayana.
KK dampingan merupakan salah satu program pokok, yaitu program pokok non-tema
yang wajib dilaksanakan selama masa KKN-PPM. Maksud dari program
pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan
keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan
dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga
yang bahagia dan sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa
adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi
permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.
Dalam KKN-PPM UNUD ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-
sejahtera atau kurang mampu. Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa
keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli.
1
Keluarga Bapak Sang Ketut Bandud terdiri dari beliau sebagai kepala keluarga, istri,
dan dua orang anak. Istrinya bernama Ni Wayan Nurimin dan memiliki tiga orang anak anak
pertama bernama Sang Ayu Putu Kantiani ,kedua Sang Ayu Made Warni, dan ketiga Sang
Nyoman Putrayasa. Ketiga anaknya sudah menikah, anak pertama dan kedua tidak tinggal
lagi bersama orang tua, anak ketiga istri dan anaknya tinggal bersama Ketut Bandud.
Keluarga ini seluruhnya beragama Hindu. Bapak Sang Ketut Bandud dan ibu Ni Wayan
Nurimin tinggal berlima dalam satu pekarangan yang terdiri dari dua bangunan rumah, satu
buah dapur, satu kamar mandi, satu sanggah, satu penungun karang tempat beribadah, dan
dua kandang yaitu kandang babi dan kandang ayam.
Bapak Sang Ketut Bandud sendiri tinggal disebuah rumah sederhana yang beralamat di
Banjar Langgahan barat, Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli bersama
istri dan anaknya. Dalam kesehariannya, Bapak Sang Ketut Bandud menjalani aktivitasnya
hanya sebagai buruh di ladang sedangkan istri beliau yaitu Ni Wayan Nurimin bekerja
sebagai ibu rumah tangga dan merawat hewan dibantu dengan anak ketiga bersama istri
untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Adapun daftar identitas dari
keluarga Bapak Sang Ketut Bandud dapat dilihat pada Tabel berikut.
Konstruksi rumah Bapak Sang Ketut Bandud terbuat dari batako dan sudah dicat, yang
mana ruang tidurnya terpisah dengan bangunan dapur, kamar mandi, dan merajan. Luas areal
pekarangan dari Bapak Sang Ketut Bandud adalah ± 2 are dengan bangunan utama, yang
ditempati oleh Bapak Sang Ketut Bandud sendiri terdiri atas 2 kamar tidur yaitu kamar tidur
2
yang ditempati oleh Bapak Sang Ketut Bandud beserta istrinya Ni Wayan Nurimin, satu
kamar tidur lainnya ditempati oleh anak ketiga bersama istri, serta kamar lainya untuk anak
pertama dan kedua atau tamu.
Berbeda halnya dengan bangunan utama, di bagian timur dari bangunan utama terdapat
bangunan padmasana yang diggunakan untuk beribadah. Disisi selatan dari bangunan utama
terdapat penunggun karang yang sehari-hari digunakan oleh keluarga untuk beribadah.
Keluarga ini masih menggunakan perapian tungku tradisional untuk memasak, dibagian
selatan bagunan utama terdapat bangunan berisikan 2 kamar tidur. Dibagian barat dari
bangunan utama terdapat dapur, dan dibagian barat dapur terdapat kandang dan kamar mandi.
1
2
3 4 Timur
5
8
7 Barat
6
3
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak Sang Ketut Bandud termasuk keluarga dengan ekonomi yang
menengah walaupun hanya sebagai buruh tani, dan berternak hewan warung. Istri beliau
bekerja membantu suami di perkebunan jeruk serta merawat tanaman jeruk dan sayur
mayur. Sedangkan anak laki-laki pertama beliau membantu orangtua meburuh tani dan
berternak hewan. Pendapatan yang diperoleh tiap tahunnya kurang lebih 3.000.000,00.
4
e. Rohani
Seluruh anggota keluarga Bapak Sang Ketut Bandud beragama Hindu. Pengeluaran
dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dengan jumlah
pengeluarannya yang tidak menentu mulai dari Rp 50.000,- untuk sekali kegiatannya,
dalam satu bulan rata-rata mengeluarkan dana sebesar Rp 100.000,-. Akan tetapi, untuk
merajan gede, bapak Sang Ketut Bandud dan keluarga bersembahyang ke rumah
keluarga yang berada di daerah utara desa bersama keluarga besarnya. Selain itu ada
bentuk berupa sumbangan suka-duka sebesar Rp 10.000,00
5
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
6
serta konsumsi kopi yang berlebih. Beliau merasakan masih sulit untuk mengubah
kebiasaannya tersebut dan beliau belum mengetahui bahwa faktor risiko tersebut
dapat meningkatkan tekanan darah, serta meningktakan resiko terjadinya serangan
stroke.
7
BAB III
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti
dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan
kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama
mendampingi keluarga Bapak Sang Ketut Bandud diantaranya program-program
berupa alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut.
3.1.1 Kesehatan
Untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga dampingan adapun beberapa
solusi atau alternatif penyelesaian yang dapat penulis berikan kepada KK
Dampingan diantaranya yaitu :
1). Terapi Hipertensi dan Pola Hidup Sehat
Berdasarkan masalah kesehatan yang dialami oleh Ibu Wayan Nurimin
tekanan darah tinggi, mahasiswa KKN berinisiatif untuk meberikan terapi
kesehatan berupa edukasi pengobatan dan pencegahan melalui pola hidup yang
sehat. Untuk edukasi pengobatan, mahasiswa memberikan edukasi pengobatan
hipertensi yaitu berupa menjelaskan obat yang diminum beliau selama ini serta
pentingnya keteraturan beliau dalam mengkonsumsi obat. Selain itu beliau juga
dijelaskan mengenai pengertian penyakit stroke, gejala dan tanda munculnya
stroke serta menangani apabila terjadi serangan. Dijelaskan pula bahwa faktor
risiko terjadinya stroke salah satunya adalah hipertensi sehingga beliau harus
rutin mengkonsumsi obat penurun tekanan darah. Untuk pencegahan, dari
mahasiswa melakukan pengecekan tekanan darah rutin dan gula darah sewaktu
serta menghimbau agar beliau selalu rutin mengikuti Posyandu Lansia. Selain itu,
mahasiswa juga mengedukasi agar beliau melakukan aktivitas ringan,
memberikan susu dan mengedukasi Bapak Sang Ketut Bandud untuk
mengkonsumsi susu agar kesehatan tulangnya terjaga, serta mengedukasi agar
mengurangi rokok serta konsumsi kopi.
8
Untuk menjaga kondisi rumah tetap bersih, ada keluarga bapak Sang Ketut Bandud
perlu melakukan kerja bakti antar anggota keluarga untuk membersihkan sampah yang
berserakan di lingkungan rumahnya. Keluarga ini juga diajarkan cara memilah sampah
organik dan anorganik sehingga lingkungan rumah tampak lebih bersih dan menghindarkan
dari penyebaran bakteri-bakteri penyebab penyakit.
3.2 Jadwal Kegiatan
Dari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan
dimana diharapkan agar kegiatan-kegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan
terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK
Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi
keluarga Bapak Sang Ketut Bandud. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah,
beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan.
Berikut ini adalah tabel 2 yang memaparkan agenda kegiatan pendamping selama
mengikuti program KK Dampingan ini :
Nama KK Dampingan : Ni Wayan Nurimin
Lokasi : Desa Langgahan, Kecamatan.Kintamani, Kabupaten Bangli.
Nama Mahasiswa : Bagus Sastra Pramaya
NIM : 1302005006
9
dengan KK Dampingan
sekaligus keluarganya dan
mencatat profil KK
Dampingan
5 05/08/2018 14.00-18.00 Berbincang-bincang 4
dengan KK Dampingan
untuk mengetahui
permasalahan yang
sedang dihadapi
6. 06/08/2018 12.00-19.00 Identifikasi masalah 7
kesehatan dan perilaku
hidup
- Hipertensi pada
istri Sang Ketut
Bandud
- Tingkat penerapan
PHBS yang
kurang pada
Keluarga bapak
Sang Ketut
Bandud
7. 08/08/2018 15.00-18.00 Pemeriksaan tekanan 3
darah pada keluarga
bapak Sang Ketut Bandud
dan juga promosi
kesehatan tentang stroke
8. 09/08/2018 14.00-17.00 Membahas tentang 3
permasalahan ekonomi
keluarga dampingan
9. 10/08/2018 14.00-18.00 Promosi kesehatan 4
tentang Hipertensi
10. 11/08/2018 15.00-18.00 Membahas tentang 3
permasalahan kebersihan
lingkungan rumah
keluarga kk dampingan
11. 12/08/2018 14.00-18.00 Promosi kesehatan 4
tentang pentingnya
penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
12. 13/08/2018 14.00-18.00 Pemeriksaan gula darah di 4
keluarga bapak Nengah
Daging serta memberikan
informasi bahwa adanya
10
pelayanan kesehatan
gratis diselenggarakan
oleh mahasiswa KKN
PPM XVII yang diadakan
di gedung serbaguna
13. 14/08/2018 15.00-18.00 Mensosialisasikan 3
pentingnya memeriksakan
diri pada tenaga kesehatan
dan akses pelayanan
kesehatan menggunakan
kartu Jamkesmas
14. 18/08/2018 14.00-19.00 Melakukan promosi 5
kesehatan untuk pola
hidup sehat
15. 19/08/2018 12.00-19.00 Memantau keluhan 7
penyakit stroke serta
hipertensi
-penyuluhan bahaya
minum air yang tidak
dimasak
16. 20/08/2018 13.00-19.00 Pemberian informasi 6
pentingnya membersihkan
sampah yang berserakan
dan tata cara pemilahan
sampah
17. 22/08/2018 15.00-19.00 Melakukan diskusi 4
dengan keluarga tentang
perbaikan kondisi
kesehatan dan lingkungan
18. 23/08/208 14.00-18.00 Melakukan pengecekan 4
tekanan darah serta
pemeriksaan neurologis
lainnya
19. 24/08/2018 13.00-18.00 Mengadakan perpisahan 5
dengan keluarga
dampingan dengan
pemberian sembako pada
keluarga Bapak Sang
Ketut Bandud
JKEM 82 Jam
11
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Waktu
Program Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XVII Tahun 2018
ini dilakukan selama kurun waktu pelaksanaan KKN yaitu mulai tanggal 21 Juli
2018 hingga 27 Agustus 2018 dengan langkah awal meminta data KK pada kepala
desa. Program ini diakhiri pada tanggal 24 Agustus 2018 yang ditandai dengan
penyerahan obat-obatan dan tanaman obat keluarga ke KK dampingan.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan program KK Dampingan ini adalah sesuai dengan
lokasi desa yang telah ditentukan, yaitu dirumah Bapak Sang Ketut Bandud yang
terletak di Banjar Langgahan barat, Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga dilakukan minimal sebanyak
15 kali kunjungan, yang termasuk dalam JKEM (Jam Kerja Efektif Mahasiswa).
Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis
lakukan selama sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan
selama 82 jam. Dalam pelaksanaan program, kesempatan untuk berdiskusi tidak
hanya terbatas pada kunjungan ke rumah Bapak Sang Ketut Bandud dengan
menanyakan kondisi keluarga, namun juga langsung membantu beliau dalam
memberikan masukan-masukan serta solusi terkait dengan prioritas masalah yang
dihadapi dengan lama kunjungan rata-rata 2-7 jam untuk setiap kunjungan,
sehingga total kunjungan mencapai 82 jam. Menjelang berakhirnya KKN PPM
Periode XVII Tahun 2018, tiap mahasiswa menyumbangkan bibit tanaman
upakara untuk ditanam di masing – masing KK Dampingan.
4.4 Permasalahan
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Keluarga Bapak Sang Ketut
Bandud adalah sebagai berikut:
12
a. Mengenai kesehatan Bapak Sang Ketut Bandud yang mengalami
gangguan kesehatan yang berhubungan dengan perubahan kebiasaan
beliau sebelum sakit yaitu penyakit stroke. Kurangnya pemahaman
mengenai penyakit ini dapat menjadi masalah berkelanjutan yang
mengganggu berbagai aktivitas vital beliau. Selain itu pola hidup yang
buruk yang masih beliau jalani hingga saat ini yaitu faktor risiko beliau
hingga menjadi stroke yaitu hipertensi, merokok serta konsumsi cafein
yang berlebih, akibat kurangnya pemahaman akan pola hidup sehat maka
penyakit yang beliau rasakan dapat menjadi lebih buruk dari sebelumnya
atau mendapatkan serangan kembali.
b. Masalah kebersihan lingkungan juga menjadi permasalahan yang penting
dan harus dicarikan jalan keluar untuk diselesaikan. Dalam kasus rumah
Bapak Sang Ketut Bandud, sampah-sampah yang berserakan mengotori
dan menjadikan rumah tidak sehat sehingga dapat menjadi sumber
penyebaran bakteri.
4.5 Hasil
Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK
Dampingan dan mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini
membantu dalam mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang
dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Sedangkan hasil yang diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat
mata, namun sikap dan mental mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka
dan mampu melihat permasalahan dan menemukan solusi alternatif dan logis,
sekaligus mampu untuk menjadi innovator dan motivator bagi masyarakat desa.
4.6 Kendala
Adapun kendala yang dihadapi ketika berinteraksi dengan keluarga Bapak
Sang Ketut Bandud adalah sulitnya untuk melakukan tukar pikir, dikarenakan
ketika saya menjelaskan Bapak Sang Ketut Bandud hanya mendengarkan
sehingga cara saya untuk mengatasi adalah menanyakan kembali apa yang telah
saya jelaskan kepa beliau serta kesadaran terhadap penyakit yang beliau rasakan
masih sangat rendah sehingga saya melakukan kontrol rutin untuk melihat
perubahan gaya hidup beliau Kendala yang lain yaitu sulitnya bertemu dnegan
13
istri beliau yang sibuk bercocok tanam diladang sehingga langkah saya untuk
mengatasinya adlaah kunjungan dilakukan menjelang sore atau saat sedang tidak
bekerja dengan kunjungan bisa berlangsung hingga jam 7 malam.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Melihat kondisi keluarga Bapak Sang Ketut Bandud, dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik, rentan
terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan tubuh yang sehat, tentu
memudahkan dalam melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup.
Kesadaran akan sakit yang dialami sangat penting untuk dipahami sehingga dapat
mengurangi serangan stroke selanjutnya. Keluarga perlu aktif saling bekerjasama
merawat kondisi anggota keluarga tertua yang mengalami keterbatasan dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari. Hal yang sama juga berlaku bagi lingkungan
tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan dalam
menjaga vitalitas dan kondisi kesehatan. Oleh sebab itu, menciptakan kondisi
rumah tetap bersih, ada Bapak Sang Ketut Bandud beserta keluarga perlu
bergotong royong membersihkan lingkungan rumah yang kotor akibat sampah
yang menumpuk sehingga resiko penyebaran bakteri dapat ditekan.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Bapak Sang Ketut Bandud
dibidang kesehatan dan kebersihan lingkungan antara lain :
a. Mengurangi merokok, konsumsi kopi serta melakukan aktivitas ringan
di pekarangan rumah
b. Rutin melakukan kontrol ke dokter karena sakit yang beliau alami
adalah bersifat kronis
c. Menjelaskan bahwa peran keluarga sangat penting untuk kesembuhan
Bapak Sang Ketut Bandud
d. Pekarangan rumah dapat ditanami tumbuhan – tumbuhan yang dapat
berfungsi sebagai obat.
e. Membersihkan sampah-sampah yang berserakan dan memilahnya
menjadi sampah organik dan anorganik untuk menekan pertumbuhan
bakteri.
15
16