Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andra Septiannur

NIM : 1605025050
Kelas : Reguler Pagi B

ANTIMON

a. Sumber di alam
Antimony banyak ditemukan di pegunungan yang kaya akan batuan mineral logam.
Jumlah unsur kimia ini diperkirakan lebih besar dari unsur kimia perak, dan ditemukan di
hampir setiap jenis batuan mineral logam. Kandungan antimony terbesar berada pada batuan
berjenis stibnite, yang merupakan sumber utama dari antimony. Antimony juga ditemukan
dalam jumlah signifikan pada batuan berjenis arsenopyrite, galena, dan sphalerite. Meskipun
di Finlandia ditemukan deposit antimony yang sudah elemental (sudah berupa metalloid
murni), namun sebagian besar antimony yang diproduksi berasal dari bahan baku batuan
stibnite.
Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-kadang
ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.
Antimony terjadi secara alami di lingkungan. Tetapi juga memasuki lingkungan
melalui beberapa aplikasi oleh manusia. Antimony adalah logam penting dalam perekonomian
dunia. Produksi tahunan adalah sekitar 50.000 ton per tahun, dengan bahan perawan datang
terutama dari Cina, Rusia, Bolivia dan Afrika Selatan. Cadangan dunia melebihi 5 juta ton. Di
Finlandia ada deposit dari unsur antimon

b. Proses pembuatan
Metode industri untuk memproduksi antimon dilakukan dengan cara memanggang dan
pengurangan sulfur menggunakan karbon atau reduksi langsung stibnit menggunakan logam
besi.
Cara ekstraksi antimony dari batuan mineralnya tergantung pada kadar antimony di
dalam batuan tersebut. Sebagian besar bahan baku antimon ditambang sebagai mineral sulfida,
dimana untuk batuan yang memiliki kadar antimony rendah dilakukan proses flotasi terlebih
dahulu, sementara terhadap batuan berkadar tinggi dipanaskan hingga mencapai suhu 500-
600° C , suhu di mana stibnit mencair dan dipisahkan dari mineral ikutan . Pemanasan yang
disertai campuran dengan skrap besi atau aluminium dapat mereduksi antimony dari sulfidanya
, dimana besi atau aluminium bertindak sebagai reduktor.
Sb2S3 + 3 Fe → 2 Sb + 3 FeS
Cara ke-2 adalah memanggang antimony pada suhu tinggi, yang disertai tiupan udara
panas. Proses ini menghasilkan senyawa antimony trioksida. Selanjutnya antimony trioksida
direduksi menggunakan karbon pada suhu tinggi, dimana reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Sb2S3 (s) + 6 O2 (g) → 2 Sb2O3 (s) + 3 SO2 (g)
2 Sb2O3 + 3 C → 4 Sb + 3 CO2
c. Kegunaan
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah,
dioda dan peralatan Hall-effect. Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal.
Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus
kabel, dan produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang
diproduksi. Senyawa-senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida,
natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa
tahan api, enamel cat keramik, gelas dan pot.
d. Sifat
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat
yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini menyublim
(menguap dari fase padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid, antimon
menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam
sejati.

Anda mungkin juga menyukai