Anda di halaman 1dari 3

Cacing kremi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Ada usul agar artikel atau bagian ini digabungkan ke


halaman Cacingan (diskusikan)

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia


Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifikasi artikel.
Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

?
Cacing kremi

ICD 127.4

Cacing kremi (Enterobius vermicularis).

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Nematoda
Kelas: Secernentea
Upakelas: Spiruria
Ordo: Oxyurida
Famili: Oxyuridae
Genus: Enterobius
Species

Enterobius vermicularis (Linnaeus,
[1]
1758)

Enterobius anthropopitheci (Gedoelst,
1916)[1]


Enterobius gregorii (Hugot, 1983)
(disputed)

Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama
menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbi

ak di dalam usus.
[sunting]Perjalanan penyakit

Cacing Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis
atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah
sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari
tangan, telur cacingpindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga
dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalularvanya menetas di
dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini
memakan waktu 2-6 minggu).Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya
pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan
dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang
menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada
suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk
kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.

[sunting]Gejala

Gejalanya berupa:

1. Rasa gatal hebat di sekitar anus

2. Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
3. Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika
cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpantelurnya di sana)
4. Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi
pada infeksi yang berat)
5. Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke
dalam vagina)
6. Kulit di sekitar anus menjadi lecet, kasar, atau terjadi infeksi (akibat penggarukan).

[sunting]Komplikasi

1. Salpingitis (peradangan saluran indung telur)

2. Vaginitis (peradangan vagina)


3. Infeksi ulang.

[sunting]Diagnosis
Cacing kremi dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu 1-2
jam setelah anak tertidur pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan setipis rambut,
mereka aktif bergerak.

Telur maupun cacingnya bisa didapat dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di
sekitar anus, pada pagi hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan
pada kaca objekdan diperiksa dengan mikroskop.

[sunting]Pengobatan

Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal obat anti-
parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam
satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang
kepada yang lainnya.

Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah
sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.

Meskipun telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke
dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya
sering dicuci untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.

Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:

1. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar

2. Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku


3. Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
4. Mencuci jamban setiap hari
5. Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap
benda yang dipegang/disentuhnya
6. Menjauhkan tangan dan jari tangan dari hidung dan mulut.

[sunting]Pencegahan

Sangat penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci
tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam dan seprei
penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin.

Anda mungkin juga menyukai