Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA (PUEBI)

Dibuat dalam rangka untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa


Indonesia

Disusun oleh:

Agna Ma’rifahesa 1186000004

Alawi Mahmud 1186000009

Ari Anggara 1186000026

Dhini Rachmawati 1186000054

Fathimah Naimaturrahman A. 1186000075

M. Fathur R.R. 1186000115

Nafisah Nurhasanah 1186000147

Sekar Lugiana W. 1186000189

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Fakultas Psikologi
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA
INDONESIA”.

Tugas ini selain diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia juga untuk memberitahu pada masyarakat tentang ejaan yang baik dan
benar dalam berbahasa Indonesia.

Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan


mengarahkan
kami dalam menyusun makalah ini
2. Kedua orang tua kami yang telah membimbing dan mendukung baik moral
maupun materi yang tiada putus-putusnya sehingga kami dapat menyelesaikan
semua tugas.
3. Teman-teman dan rekan-rekan serta semua pihak yang tidak kami sebutkan satu
per-satu yang turut membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan


kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Dan kami masih dalam tahap
belajar. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar ……………………………………………………………. i

Daftar Isi …………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LatarBelakang 2

1.2 PerumusanMasalah 2

1.3 TujuanPenulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian PUEBI 3

2.2 PemakaianHuruf 4

a. HurufAbjad 4

b.Huruf vocal 4

c.Huruf Konsonan 4

d. Huruf Diftong 5

e. Gabungan Huruf Konsonan 5

f. HurufKapital 6

g. Huruf Miring 10

h. HurufTebal 10

2.3 Penulisan Huruf 11

a. Kata Dasar 11

II
b. Kata Berimbuhan 12

c. BentukUlang 12

d. Gabungan Kata 13

e. Pemenggalan Kata 14

f. Kata Depan 15

g. Partikel 16

h. SingkatandanAkronim 16

i. AngkadanBilangan 18

j. Kata Ganti Ku, -Kau, -Mu, -Nya 21

k. KataSandang Si dan Sang 23

BAB III PENUTUP 24

3.1 Kesimpulan 24

3.2 Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol

yang dihasilkan dari ucapan manusia. Bahasa memiliki peranan yang sangat

penting. Dalam komunikasi sehari-hari alat yang digunakan untuk

berkomunikasi adalah bahasa, baik berupa bahasa tulis maupun lisan.

Terdapat kaidah atau aturan penulisan dalam bahasa tulisan bahasa indonesia,

seperti penggunaan ejaan yang tepat sesuai dengan kaidah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ejaan adalah

penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan

(huruf) yang distandarisasikan dan mempunyai makna. Ejaan merupakan

kaidah yang harus dipatuhi dalam pemakaian bahasa agar tercipta keteraturan

bentuk dalam bahasa tulis.

Banyak masyarakat juga pelajar yang masih kesulitan dalam memakai

kaidah ejaan yang baik dan benar sesuai pedoman. Sering kali masyarakat

atau pelajar tidak memperhatikan apakah tulisannya sesuai kaidah atau tidak.

Ejaan yang dikenal dalam bahasa indonesia saat ini adalah Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI ditetapkan oleh pemerintah

pada tanggal 30 November tahun 2015.Dalam Permendikbud RI Nomor 50

Tahun 2015 tentang PUEBI Pasal 1 “PUEBI dipergunakan bagi instansi

1
pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penggunaan bahasa indonesia

secara baik dan benar”. Pada Makalah ini penulis hanya membahas 2 ruang

lingkup yaitu, Pemakain huruf dan penulisan huruf

1.2 RUMUSAN MASALAH

2. Apa saja ruang lingkup dari PUEBI?

3. Bagaimana aturan penulisan PUEBI?

4. Bagaimana penggunaan ejaan yang baik dan benar?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui ruang lingkup dari PUEBI.

2. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memahami tulisan yang

sesuai kaidah ejaan PUEBI.

3. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan penggunaan ejaan yang sesuai

kaidah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PUEBI

PenggunaanBahasa Indonesia yang baik, benar dan teratur amat

penting bagi bangsa Indonesia. Sehubungan dengan itu dibutuhkan suatu

standar acuan penyusunan ejaan bahasa. PedomanUmum Ejaan Bahasa

Indonesia .

(PUEBI)

adalahsaranadariBadanPengembangandanPembinaanBahasa,

KementrianPendidikandanKebudayaanuntukdijadikanstandarpenyusunanb

ahasa Indonesia yang baku, baikdanbenar. PUEBI

merupakanpenyempurnaandariPedomanUmumEjaanBahasa Indonesia

yang Disempurnakan (PUEYD).Jikaselamainimasyarakatmengenal EYD

makasekarangharusdigantidengan EBI sebagaistandarpenyusunanbahasa

yang baru.Hal inisesuaidenganamanatPermendikbud RI Nomor 50 tahun

2015.Sejarahpenyusunanejaanbahasa Indonesia.

Pada PUEYD sendiri terdapat 3 ruanglingkup, yaitu pemakaian

baca, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca,yang disempurnakan lagi

oleh PUEBI dengan ditambahnya unsur serapan.

3
2.2 PEMAKAIAN HURUF

a. Huruf Abjad

Adalah suatu kumpulan atau kelompok huruf yang berdasarkan dari urutan

yang umum atau baku.Huruf/abjad yang biasa dipergunakan dalama bahasa

indonesia,diantaranya sebagai berikut:

Aa (a), Bb (be), Cc (ce), Dd (de),

Ee (e), Ff (ef), Gg (ge),Hh (ha),

Ii (i), Jj (je), Kk (ka), Ll (el),

Mm (em), Nn (en), Oo (o), Pp (pe),

Qq (qi), Rr (er), Ss (es), Tt (te),

Uu (u), Vv (ve), Ww (we), Xx (eks),

Yy (ye), Zz (zet).

b. Huruf Vokal

Adalah bunyi ujaran yang diakibatkan oleh adanya udara yang

keluar dari paru-paru. Yang tidak terkena hambatan atau pun halangan.

Dan jumlah huruf vokal ada 5. Yaitu a, i, u, e, dan o.

c. Huruf Konsonan

Adalah bunyi ujaran yang diakibatkan oleh udara yang keluar dari

paru-paru. Dan mendapatkan hambatan atau halangan.Dan jumlah huruf

konsana ada 21 buah. Yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x,

y, dan z.

4
d. Huruf Diftong

Diftong adalah vokal yang berubah kualiasnya. Dalam sistem

tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua huruf vokal. Contohnya

bunyi /aw/ pada kata “harimau” adalah diftong, sehingga <au> pada suku

kata “-mau” tidak dapat dipisahkan menjadi “ma-u” seperti pada kata

“mau”.

Didalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang

dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi

Tabel, 2.1

Peletakkan huruf diftong

Huruf Diftong Posisi Awal Posisi tengah

ai - balairung

au autodidak taufik

ei eigendom geiser

oi - boikot

e. Gabungan huruf konsonan

Gabungan huruf konsonan adalah gabungan dua kata huruf

konsonan tertentuyang membentuk intonasi yang baru. Adapun huruf

tersebut adalah ny, sh, dan kh.

5
Tabel 2.2
Peletakkan gabungan huruf konsonan

Gabungan Huruf
Posisi awal Posisi tengah Posisi akhir
Konsonan

kh Khusus Akhir Tarikh

ng Ngarai Bangun Senang

ny Nyata Banyak -

sy Syarat Musyarawah Arasy

f. Huruf Kapital

a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang

Contoh :

Soekarno

Patimura

Benedict Cumberbacth

b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat

Contoh:

Pada suatu hari...

Sapi itu sangat besar

6
Taman bunga di Bandung luas

c) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung

Contoh:

“Akhirnya kami bisa sukses menancapkan bendera merah putih di atas

gunung everest ini”

Aku menjawab, “Sebentar lagi akan dimulai acaranya”

d) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata agama, kitab suci,

dan Tuhan (dan kata gantiNya)

Contohnya:

Allah SWT

Islam

Al-qur’an

e) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama

orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

Contoh :

Raden Ajeng Kartini

Canthika, Magister Pendidikan

Sultan Hasanudin

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan

kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

Contoh :

7
Kesejahteraan bagimu, Yang Mulia

Terimakasih, Ustadz

f) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti

nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat

Contoh :

Gubernur Jawabarat

Perdana Menteri Jepang

Profesor Supomo

g) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

bangsa, dan bahasa.

Contoh :

suku batak

bahasa Jawa

h) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamanama tahun, bulan, hari,

dan hari besar atau hari raya

Contoh

bulan April

tahun Masehi

hari Minggu

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa

sejarah

Contoh :

8
Prokamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa Rengasdengklok

i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi

Contohnya:

Bandung

Jalan Dewi Sartika

Korea selatan

Catatan:

Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis

dengan huruf kapital. Contoh : berlayar ke teluk

Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis

tidak ditulis dengan huruf kapital. Contoh: jeruk bali

j) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,

badan, organisasi, atau dokumen, kecuali tugas, seperti di, ke, dari,

dan, yang, dan untuk.

Contohnya :

Majelis permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

k) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

semua unsur bentuk ulang sempurna) didalam judul buku, karangan,

artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata

9
tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak

pada posisi awal

Contohnya:

Tulisan itu dimuat dalam majalan Ibu dan Anak

Dia agen surat kabar dari Pikiran Rakyat

g. Huruf Miring

a) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,

atau nama surat kabaryang dikutipdalam tulisan, termasuk dalam

daftar pustaka.

Contohnya:

Saya telah membaca buku Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman

Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan

b) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

bagian kata,kata, atau kelompok kata dalam kalimat

Contoh :

Dibawah ini adalah nama-nama bunga kecuali

Dia tidak diantar, tetapi mengantar

c) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam

bahasa daerah atau bahasa asing

Contoh :

Nama latin Jahe ialah Zinggiberis rhizoma

Ungkapan bhineka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia

h. Huruf tebal

10
a) Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah

ditulis miring

Contohnya :

Huruf dh seperti kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa

Indonesia

b) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan

seperti judul buku, bab, atau subbab

Contohnya :

a. Latar belakang

b. Rumusan Masalah

c. tujuan

2.3 PENULISAN HURUF

a. Kata Dasar

Kata dasar adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan

yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat

digunakan dalam bahasa. Kata dasar sebuah kata paling sederhana, yang

belum memiliki imbuhan, juga dapat dikelompokkan sebagai bentuk asal

(tunggal) dan bentuk dasar (kompleks). Contoh : pola pikir, buka, tutup,

dan ambil.

Kata dasar juga merupkan dasar pembentukan kata turunan atau

kata berimbuhan. Contoh : “me + pukul” memukul.

11
Penjelasan : Kata “pukul” merupakan kata dasar sebelum

mengalami pembentukan kata berimbuhan yang diimbuhi awalan me-

menjadi memukul.

Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, baik itu

berupa awalan atau prefiks, sisipan, konfiks, maupun akhiran atau sufiks.

Jadi kata dasar merupakan kata yang menjadi dasar suatu kata yang baru

yang lebih luas dan mungkin menjadikan kata kata tersebut memiliki

makna yang berbeda.

b. Kata berimbuhan

Imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata entah

di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan di antara tiga imbuhan itu

untuk membentuk kata baru yang artinya behubungan dengan kata yang

pertama. Kata berimbuhan juga merupakan proses mengimbuhan atau

(afiksasi). Imbuhan terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu :

a) awalan atau prefiks : meN, Ber, di, ter, per, se, dan ke.

b) sisipan atau infiks : el, em, er, e, dan in.

c) akhiran atau sufiks : kan, an, i, dan nya.

d) konfiks atau simulfiks berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya

sekaligus : an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.

Fungsi imbuhan, imbuhan dapat mengubah kelas kata. Seperti kata

benda setelah di beri imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata

lainnya. Contohnya : peN, pe, per, ke, isme, wan, sasi, tas, peN-an, pe-an,

per-an, dan ke-an (Pelaut, menyapu, wartawan dll).

12
c. Bentuk Ulang

Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau

pengulangan kata. Kata ulang utuh sunting. Contoh: anak-anak, jalan-

jalan, makan-makan, ibu-ibu, dan bapak-bapak. Kata ulang sebagian

sunting merupakan perulangan kata yang dialami oleh sebagian dari kata

dasar, degan kata lain perulangan kata hanya terjadi pada suku awal kata

dasar. Dalam kata ulang juga terdapat kata ulang yang mendapat akhiran,

contoh: pepohonan dan rerumputan.

Kata ulang berubah bunyi adalah kata ulang yang mengalami

berubahan bunyi pada akhir kata perulngan, contoh: sayur-mayur, bolak-

balik, dan gotong-royong

d. Gabungan kata

Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.

Contoh: tanda tangan, terima kasih, rumah sakit, dll. Dalam bahasa

indonesia gabungan kata yang sudah dianggap benar apabila gabungan

kata itu tidak dapat dikembalikan kepada arti kata-kata itu. Contoh:

bumiputra, belasungkawa, sukarela, halal bihalal, dll.

Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri

sebagai satu kata yang mengandung arti penuh, unsur itu hanya muncul

pada kombinasinya. Contoh: tunanetra, tunawisma, narasumber,

dwiwarna, dll. Kata tuna berarti tidak punya, tetapi jika ada yang

bertanya, “kamu punya uang?” kita tidak akan menjawabnya dengan

“tuna”. Begitu juga dengan kata dwi, yang berarti dua, kita tidak akan

13
berkata, “saya punya dwi adik laki-laki.” Karena itulah gabungan kata

harus di tulis rangkai.

e. Pemenggalan kata

a) Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.

1) Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,

pemenggalannya contoh : bu-ah, ma-in, ni-at.

2) Huruf diftongai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. Contoh /; pan-dai,

au-la, sau-da-ra, sur-vei,

3) Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan di antara dua

huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan

itu.

Contoh : ba-pak, la-wan, de-ngan, ke-nyang, mu-ta-khir.

4) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang

berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf

konsonan itu. Contoh : Ap-ril, cap-lok, makh-luk, man-di.

5) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih

yang masing- masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya

dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf

konsonan yang kedua.

Contohnya :ul-tra, in-fra,ben-trok, in-stru-men

b) Pemenggalankata turunansedapat-dapatnyadilakukan di

antarabentukdasardanunsurpembentuknya.Contohnya:ber-jalan, mem-

14
pertanggungjawabkan, mem-bantu, memper-tanggungjawabkan. di-

ambil, mempertanggung-jawabkan, ter-bawa

c) Jikasebuah kata

terdiriatasduaunsurataulebihdansalahsatuunsurnyaitudapatbergabungd

enganunsurlain, pemenggalannyadilakukan di antaraunsur-unsuritu.

Tiapunsurgabunganitudipenggalsepertipada kata dasar.

Contohnya:biografi, bio-grafi, bi-o-gra-fi, biodata, bio-data, bi-o-da-

ta, fotografi, foto-grafi, fo-to-gra-fi

d) Nama orang yang

terdiriatasduaunsurataulebihpadaakhirbarisdipenggal di antaraunsur-

unsurnya.

Contohnya:

Lagu "Indonesia Raya" digubaholeh Wage Rudolf

Supratman,

BukuLayarTerkembangdikarangolehSutanTakdir

Alisjahbana.

e) Singkatannamadiridangelar yang

terdiriatasduahurufataulebihtidakdipenggal.Contohnya: Iabekerja di

DLLAJR. PujanggaterakhirKeraton Surakarta bergelarR.Ng.

RanggaWarsita.

f. Kata depan

15
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang

mengikutinya. Contohnya:

Di mana dia sekarang?

Kain itu disimpan di dalam lemari.

Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan

g. Partikel

a) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya.

Contohnya:

Bacalah buku itu baik-baik!

Apakah yang tersirat dalam surat itu?

b) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Contohnya :

Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan

bijaksana.

c) Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari kata

yang mengikutinya.

Contohnya:

Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.

Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.

h. Singkatan dan Akronim

a) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan

tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.

Contohnya:

A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution

16
H. Hamid = Haji Hamid

b) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah

dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta

nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Contohnya:

NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia

UIN = Universitas Indonesia Negeri

PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa

Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri

ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

Contohnya: PT = perseroan terbatas, MAN = madrasah aliah negeri\

c) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda

titik.Contohnya: hlm. = halaman, dll. = dan lain-lain

d) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-

menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contohnya:a.n. = atas nama, d.a. = dengan alamat

e) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata

uang tidak diikuti tanda titik.

Contohnya:Cu = kuprum,cm = sentimeter

f) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan

huruf kapital tanpa tanda titik.

Contohnya:

BIG = Badan Informasi Geospasial

BIN = Badan Intelijen Negara

LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

17
g) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf

dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

Contohnya:

Bulog = Badan Urusan Logistik

Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

h) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata

atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.

Contohnya :

iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi

pemilu = pemilihan umum

puskesmas = pusat kesehatan masyarakat

i. Angka dan bilangan

a) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian

Contohnya:

Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.

Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.

b) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Contohnya:

Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.

Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau

dua kata, susunan kalimatnya diubah.

Contohnya:

18
Panitia mengundang 250 orang peserta

Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

c) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan

huruf supaya lebih mudah dibaca.

Contohnya :\

Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

d) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan

waktu serta (b) nilai uang.

Contohnya :0,5 sentimeter, 5 kilogram, 4 hektare, 10 liter

e) Angkadipakaiuntukmenomorialamat, sepertijalan, rumah, apartemen,

ataukamar.

Contohnya:

Jalan Tanah Abang I No. 15 atau

Jalan Tanah Abang I/15

f) Angkadipakaiuntukmenomoribagiankaranganatauayatkitabsuci.

Contohnya :Bab X, Pasal 5, halaman 252,Surah Yasin: 9, Markus 16:

15—16

g) Penulisanbilangandenganhurufdilakukansebagaiberikut.

1) BilanganUtuh

19
Contohnya: duabelas (12), tigapuluh (30)

2) BilanganPecahan

Contohnya : setengahatauseperdua (1/2), seperenambelas (1/16),

tigaperempat (3/4)

h) Penulisanbilangantingkatdapatdilakukandengancaraberikut.

Contohnya :abadXX, abadke-20,abadkeduapuluh

i) Penulisanangka yang mendapatakhiran-

andilakukandengancaraberikut.

Contohnya:

limalembaruang1.000-an (lima lembar uang seribuan)

tahun1950-an (tahunseribu sembilan ratus lima puluhan)

j) Penulisanbilangandenganangkadanhurufsekaligusdilakukandalampera

turanperundang-undangan, akta, dankuitansi.

Contohnya :

TelahditerimauangsebanyakRp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus

lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

20
k) Penulisanbilangan yang

dilambangkandenganangkadandiikutihurufdilakukansepertiberikut.

Contohnya:

Sayalampirkantandaterima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan

ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).

l) Bilangan yang

digunakansebagaiunsurnamageografiditulisdenganhuruf.

Contohnya : Kelapadua, Kotonanampek, Rajaampat

j. Kata ganti ku-, kau-, -mu, -nya

Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata

benda atau orang. Tujuan penggunaan kata ganti ini adalah untuk

memperhalus bahasa yang kita gunakan, dan membuat kalimat lebih

efektif serta tidak berulang – ulang sehingga kalimat yang digunakan

tidak terkesan bertele – tele.

Contoh penulisan Kata Ganti Kau-

Telahkauhilangkanpenghapusmilikku.

Telahkauhabiskansemuakuebolu di mejaitu

21
Sedangkan Kata Ganti -Ku, -Mu, dan -Nya termasuk dalam jenis

Kata Ganti Kepunyaan, Kata Ganti Kepunyaan adalah kata ganti yang

digunakan sebagai penghasil kepemilikan.

Contohpenulisan Kata Ganti–Ku

Ayahkuadalahseorangpegawainegerisipil

Gurukuadalahseorangpahlawantanpatandajasa

Contohpenulisan Kata Ganti–Mu

Tadisayamelihatdompetmuterjatuh di jalan

Sebaiknyabukumudisumbangkansajaketeman yang membutuhkan

Contoh Kata Ganti–Nya

Tadisayamelihatbukunyadipinjamolehdosen

Sepedanyatelahdilaporkanhilang di area kampus.

k. Kata sandang si dan sang

Kata sandangadalahsuatu kata yang

tidakmemilikiartiataumaknakhusus yang digunakansebagaipenjelas kata

benda yang diletakansebelum kata benda.Makna kata

sandangsendiritergantungdenganmakna kata yang ada di belakangnya.

Kata Sandang Si

22
Kata sandang Si yang termasukjenis Kata

SandangNetralseringkalikitatemukanpadapenyebutantokohdalamdongenga

taucerita-ceritarakyat yang masihakrab di telingamasyarakat

Indonesia.Penggunaan kata sandang Si

menunjukankeseimbanganatausama rata bagi kata bendaatausesuatu yang

diikutinya. Terkadang kata sandang Si jugadigunakanuntukmembentuk

kata bendadari kata sifat.

Contoh :

Tidakakanada yang pedulipadasikucingmalangitu, karenaseringbuang air

sembarangan

Sebagaiwargakitasangatmenyayangkaninsidenkecelakaan yang menimpa

Si Budi

Kata Sandang Sang

Kata sandang Sang digunakanuntukmengiringipanggilanmanusia,

makhlukhiduplainnya, ataubendamati yang

memilikitujuanuntukmeninggikanmartabat.Terkadang kata sandang Sang

jugadipakaidengantujuansindiranterhadapsesuatu yang lebihtinggi.

Contoh :

Semua anaknya sudah mengetahui, namun Sang Ibu tetap saja

menyembunyikan penyakitnya

23
Begitu hikmat saat seluruh peserta upacara memberi hormat pada Sang

Saka merah putih

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa memahami Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sangatlah

penting bagi masyarakat khususnya kaum pelajar karena untuk bisa

menulis Karya ilmiah, Makalah, Tugas Akhir, maupun Skripsi sangat

dibutuhkan penulisan huruf daan pemakaian huruf yang benar jangan

sampai kita tidak tahu literaturnya dan membuat karya yang kurang

bermutu.

3.2 Saran

24
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan-

kekurangan didalamnya. Semoga pembaca dapat memberikan kritik dan

saran yang membangun bagi kami agar kedepannya dapat memberikan

hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://ibahasa.blogspot.com/2008/01/huruf-vokal-dan-konsonan-dalam-
bahasa.html?m=1

http://infodantips2.blogspot.com/2016/05/pengertian-huruf-abjad.html?m=1

https://puebi.readthedocs.io/en

http://www.prbahasaindonesia.com/2016/02/pengertian-kata-ganti-jenis-dan-
contoh.html?m=1

https://www.google.co.id/amp/s/dosenbahasa.com/jenis-jenis-kata-sandang/amp

25
26

Anda mungkin juga menyukai