Anda di halaman 1dari 2

TENTIR BAGIAN HILFI

Jadi, setelah memprioritaskan penyebab masalah dan membuat beberapa alternatif solusi,
langkah selanjutnya adalah memprioritaskan solusi apa yang akan dikerjakan. Akan tetapi, hal
ini tidak perlu dilakukan apabila semua solusi ingin dilakukan.

Untuk memilih prioritas solusi yang dikerjakan, dapat digunakan matriks (MxIxV)/C. Dalam
matriks tersebut, terdapat 2 komponen yang dapat dihitung, yaitu efektifitasnya (berdasarkan
M, I, dan V), serta efisiensinya berdasarkan nilai C.

1. Efektifitas

Ditetapkan nilai efektifitas untuk setiap alternatif solusi, yakni dengan memberi nilai 1
(paling tidak efektif) sampai angka 5 (paling efektif). Komponen efektifitas ini adalah:

a. Besarnya masalah (magnitude)


Semakin besar masalah yang dapat diatas oleh suatu solusi, maka prioritasnya
semakin tinggi (angkanya 5)
b. Pentingnya masalah (importance)
Komponen ini dikaitkan seberapa permanen solusi yang diberikan. Misal,
apabila solusi dapat berlangsung terus menerus (sustainable), maka skornya 5
c. Vulnerability
Komponen V dikaitkan dengan seberapa cepat solusi akan memberikan dampak
pada masalah. Ketika suatu solusi akan memberikan dampak lebih lama dari
pada alternatif solusi lainnya, maka dapat diberi skor 1
2. Efisiensi
Nilai efisiensi dalam matriks ini dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan.
Semakin besar biaya yang diperlukan, semakin tidak efisien pula solusi tersebut,
sehingga skornya untuk cost akan semakin besar. Jadi, skor 1 untuk biaya yang paling
sedikit, sedangkan 5 untuk biaya yang paling besar.

Perlu diingat bahwa penentuan skor pada masing-masing komponen harus dibandingkan
antaralternatif solusi yang sedang didiskusikan. Tidak ada patokan mutlak kapan skor 1-5 harus
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai