Anda di halaman 1dari 20

PORTOFOLIO

TUMOR MAMMAE DEXTRA

Disusun sebagai syarat kelengkapan program dokter internship oleh :

dr. Melinda Anzani Putri

Pendamping :

dr. Tiko, Sp.B

RS Port Medical Center


Tanjung Priok, DKI Jakarta
2018
BERITA ACARA PRESENTASI PORTFOLIO

Pada hari ini tanggal , telah dipresentasikan portfolio oleh :

Nama peserta : dr. Melinda Anzani Putri


Dengan judul/topik : Tumor Mammae Dextra
Nama pendamping : dr. Tiko, Sp.B
Nama wahana : RS Port Medical Center

No Nama Peserta Presentasi Tanda Tangan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

(dr. Tiko, Sp.B)


BORANG PORTOFOLIO
No. ID dan Nama Peserta : dr. Melinda Anzani Putri
No. ID dan Nama Wahana : RS Port Medical Center
Topik : Tumor Mammae Dextra
Tanggal (kasus) : 21 september 2018 Presentan : dr. Melinda Anzani Putri
Tanggal presentasi : Pendamping : dr. Tiko, Sp.B
Tempat presentasi : RS Port Medical Center
Obyektif presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia
 Deskripsi : Perempuan, 38 tahun, terdapat benjolan di payudara kanan ±sejak 5 tahun yll
 Tujuan : Penegakkan diagnosis dan tatalaksana secara cepat dan tepat
Bahan bahasan :  Kasus  Tinjauan Pustaka  Riset  Audit
Cara membahas :  Diskusi  Presentasi dan diskusi  E-mail  Pos
Data pasien : Nama : Ny. W No. RM : 130328
Nama klinik : POLI BEDAH Telp : Terdaftar sejak :
RS PMC
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Tumor Mammae Dextra

Anamnesis
Keluhan Utama: Terdapat benjolan pada payudara kanan sejak ± 5 tahun yll.

Keluhan Tambahan:
Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yll

Riwayat Penyakit Sekarang:


Os datang ke Poli Bedah RS PMC dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan yang
sudah dirasakan sejak ± 5 tahun yll. Benjolan awalnya berukuran kecil, lama kelamaan ukuran
benjolan semakin membesar. Benjolan dirasakan nyeri sejak 1 bulan yll, tidak ada keluar cairan
dari puting payudara, tidak ada perubahan bentuk dan besar payudara, tidak ada cairan yang
keluar dari benjolan, tidak ada benjolan di tempat lain. Os tidak mengeluh pusing (-), demam (-),
sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri pada tulang (-), BAB dan BAK lancar. Tidak ada penurunan
BB
2. Riwayat Pengobatan: os mengaku belum pernah berobat

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu:


Riwayat alergi, asma disangkal.
Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
Riwayat operasi sebelumnya disangkal.

4. Riwayat Keluarga/Lain-lain : -
Riwayat alergi, asma disangkal.
Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
Riwayat operasi sebelumnya disangkal.

5. Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

6. Riwayat Pernikahan : os sudah menikah dan memiliki 1 orang anak.

7. Riwayat Haid : Pasien menarche pada usia 12 tahun , teratur , tidak sakit, siklus 28 hari , lama 7
hari.

8. Riwayat Kontrasepsi : os pernah menggunakan kontrasepsi pil dan suntik 1 bulan. Tetapi
sekarang os sudah tidak menggunakan KB lagi.

9. Riwayat Psikososial : os mengaku tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Os


sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang dibakar

10. Lain-lain:

Pemeriksaan Fisik
KU: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda tanda vital. Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit. Nadi teratur, kuat, dan penuh.
Laju napas : 20x/menit.
Suhu : 36,8 0 C
SaO 2 : 99%
Berat badan : 56 kg
PF Kepala : normocephali, deformitas (-)
PF Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokhor 3mm/3mm, reflex cahaya langsung +/+,
reflex cahaya tak langsung +/+
PF THT : tidak ditemukan adanya kelainan
PF Mulut : mukosa mulut dan bibir basah, tidak tampak adanya kelainan
PF Leher : deviasi trakea (-), tidak teraba adanya benjolan ataupun
pembesaran KGB, massa (-)
PF Thorax. Cor : iktus cordis tidak terlihat dan tidak teraba, cardiomegali ( -), BJ I dan II
regular, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : gerak napas terlihat dan teraba simetris kiri dan kanan baik dalam
keadaan statis maupun dinamis, perkusi sonor +/+, bunyi napas
vesicular +/+, tidak terdengar adanya bunyi napas tambahan seperti
rhonki ataupun wheezing
PF Abdomen : tampak datar, palpasi supel dan tidak disertai nyeri tekan, limpa dan
hepar tidak teraba, perkusi timpani pada seluruh regio abdomen,
undulasi (-), shifting dullness (-), BU (+) N 6x/menit
PF Ekstremitas : hangat, CRT <2 detik, edema -/-/-/-, sianosis (-)

Status Lokalis (e/r mammae dextra)


Inspeksi :tidak tampak kemerahan pada bagian benjolan dipaudara, paudara tampak
simetris kanan kiri, retraksi papil (-), dimpling (-), peau d’orange (-), nipple
discharge (-), ulkus (-).
Palpasi : Benjolan di region mammae dextra, benjolan berukuran 3x3cm superior medialis,
bentuk bulat-oval, konsistensi lunak/kenyal, mobile, nyeri tekan (+)

e/r KGB axilla dextra-sinistra : tidak teraba benjolan di axilla dextra dan sinistra
e/r KGB supraclavicula dextra-sinistra : tidak teraba benjolan di axilla dextra dan sinistra

Pemeriksaan Laboratorium:
(17/09/18)
HEMATOLOGI
Hemoglobin: 12,5 g/dL
Hematokrit: 37 %
Leukosit: 9200/uL
Trombosit: 265.000/ uL

HEMOSTASIS
Masa Perdarahan : 3.0 menit
Masa Pembekuan : 12 menit

KIMIA DARAH
Glukosa Sewaktu : 2 mg/dL

Pemeriksaan Thorax:
Os costae normal, pulmo/cor normal

11. Resume :
Anamnesis :
Perempuan, usia 38 tahun, datang ke Poli Bedah RS PMC dengan keluhan terdapat benjolan di
payudara kanan yang sudah dirasakan sejak 5 tahun yll. Benjolan awalnya berukuran kecil, lama
kelamaan ukuran benjolan semakin membesar. Benjolan dirasakan nyeri sejak 1 bulan yll. os
mengaku tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Os sering mengkonsumsi
makanan cepat saji dan makanan yang dibakar. Os sebelumnya pernah menggunakan KB
pil dan KB suntik 1 bulan.

Pemeriksaan Fisik :
• KU: tampak sakit sedang
• Kesadaran: compos mentis
• Mammae dextra : Benjolan di region mammae dextra, benjolan berukuran 3x3cm
superior medialis, bentuk bulat-oval, konsistensi lunak/kenyal, mobile, nyeri tekan (+)
• PF lain : dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium (17/09/2018) : dalam batas normal

12. Diagnosis Kerja:


Tumor Mammae Dextra
Diagnosis banding
 Fibroadenoma mammae dextra
 Fibrokistik mammae dextra.
 Tumor phyllodes mammae dextra.

13. Anjuran pemeriksan


 Dilakukan mamografi
 Dilakukan USG
 Dilakukan biopsy eksisi
 Pemeriksaan patologi anatomi dari hasil biopsi

14. Tatalaksana:
Pre-operasi : IVFD RL
Operatif : biopsy eksisi
Post-operasi : cefotaxime 2x1, ketorolac 3x1, ranitidine 2x1

15. Prognosis :
• Quo ad vitam : ad Bonam
• Quo ad functionam : ad Bonam
• Quo ad sanactionam : ad bonam
FOLLOW UP HARI RAWAT 1 (21 September 2018):

Subjektif: os mengatakan nyeri pada luka pos op


Objektif:
Pemeriksaan Fisik:
KU: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis

Tanda tanda vital :


Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit. Nadi teratur, kuat, dan penuh.
Laju napas : 20x/menit.
Suhu : 36 0 C
Status lokalis : terasa nyeri (+), darah (-), pus (-)

Assessment:
Tumor mammae Dextra

Planning:
BLPL dengan obat pulang sebagai berikut:
 Ciprofloxacin 2x1tab, asam mefenamat 3x1tab
 kontrol kembali 3 hari kemudian

Daftar Pustaka :
1. Sjamsuhidajat R., de Jong W. 2005. Bagian III: Tindakan Bedah Organ dan Sistem Organ,
Prostat. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC, Jakarta, Indonesia
2. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. wardhani, W.Setiowulan. 2000. Kapita Selekta Kedokteran,
Edisi III, jilid II. Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta.
3. Guray M, Sahin AA. Benign breast diseases: Classification, diagnosis, and management.
Oncologist. 2006;11;435-449
4. Hartmann LC, Sellers TA, Frost MH, et al. Benign breast disease and the risk of breast
cancer. N Engl J Med. 2005;353:229-237
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan dalam penegakkan diagnosis
tumor mammae
2. Mengetahui pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang, yang
diperlukan terkait tumor mammae
3. Mengetahui cara penegakkan diagnosis tumor mammae
4. Mengetahui tatalaksana tumor mammae

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. Subyektif :
Keluhan Utama: Terdapat benjolan pada payudara kanan sejak ± 5 tahun yll.

Keluhan Tambahan: Benjolan dirasakan nyeri sejak 1 bulan yll

Riwayat Penyakit Sekarang:


Os datang ke Poli Bedah RS PMC dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara
kanan yang sudah dirasakan sejak ± 5 tahun yll. Benjolan awalnya berukuran kecil, lama
kelamaan ukuran benjolan semakin membesar. Benjolan dirasakan nyeri sejak 1 bulan
yll, tidak ada keluar cairan dari puting payudara, tidak ada perubahan bentuk dan besar
payudara, tidak ada cairan yang keluar dari benjolan, tidak ada benjolan di tempat lain.
Os tidak mengeluh pusing (-), demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), nyeri pada
tulang (-), BAB dan BAK lancar. Tidak ada penurunan BB

Riwayat Pengobatan: os mengaku belum pernah berobat

2. Obyektif :
Pemeriksaan Fisik
KU: tampak sakit sedang Kesadaran: compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit. Nadi teratur, kuat, dan penuh.
Laju napas : 20x/menit.
Suhu : 36,8 0 C
SaO 2 : 99%
Berat badan : 56 kg
Status lokalis :
Mammae dextra : Benjolan di region mammae dextra, benjolan berukuran 3x3cm
superior medialis, bentuk bulat-oval, konsistensi lunak/kenyal, mobile, nyeri tekan
(+)
PF lain : dalam batas normal

 Assessment
Tumor Mammae

Tumor Mammae
Non-kanker (jinak) adalah kondisi payudara yang sangat umum dan dapat ditemukan
pada sebagian besar wanita. Perubahan payudara dapat disebabkan baik oleh kondisi
jinak (non-kanker) atau kanker. Gejala yang paling umum adalah mungkin disebabkan
oleh kondisi jinak. Kondisi jinak memiliki banyak gejala yang sama seperti kanker
payudara, sehingga akan sulit untuk membedakan antara kondisi jinak dan kanker dari
gejala saja.

 Fibroadenoma
 Fibroadenoma jinak (non-kanker) terdiri dari dua jaringan payudara glandular
dan jaringan stroma (ikat).
 Sering ditemukan pada usia yang lebih muda 20-40 tahun. Dengan usia median
30 tahun.
 Pada perabaan berbatas tegas, kenal, dapat digoyang, tidak nyeri

 Fibrokistik
 Banyak benjolan payudara ternyata disebabkan oleh fibrosis dan/atau kista.
 Sering ditemukan pada usia antara 20-30 tahun.
 Secara pemeriksaan fisik sulit dibedakan dengan FAM atau kista payudara
 Hampir sering di sertai nyeri sesuai siklus haid, bilateral, tidak terlokalisir dan
menyebar ke bahu atau aksila bahkan dapat menyyebar ke tangan.
 Beberapa dokter meresepkan hormon, seperti kontrasepsi oral (pil KB),
tamoxifen, atau androgen. Tapi ini biasanya hanya diberikan kepada wanita
dengan gejala berat karena dapat memiliki efek samping yang serius.
 Tumor phyllodes
 mengandung 2 jenis jaringan payudara: jaringan stroma (ikat) dan kelenjar
jaringan (lobulus dan duct).
 Paling sering terjadi pada wanita di usia 30-an dan 40-an, tetapi dapat
ditemukan pada wanita dari segala usia.
 Tumor biasanya dirasakan sebagai benjolan yang nyeri, tetapi mungkin hanya
beberapa.
 Bersifat jinak namun dapat juga berubah menjadi ganas.
 Ketika dilihat di bawah mikroskop, perbedaan utama antara tumor phyllodes
dan fibroadenoma adalah bahwa tumor phyllodes memiliki pertumbuhan
berlebih dari jaringan ikat.

Tumor Ganas
Karsinoma payudara pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah karsinoma
serviks uterus. Kurva insidens usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini
jarang sekali ditemukan pada wanita usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi terdapat
pada wanita usia 45-66 tahun.
Etiologi dan faktor resiko :
 Umur diatas 30 tahun ( sekarang, dibawah 20 tahun juga sudah ditemukan kanker
payudara )
 Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara ( sekarang ini juga
tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa terkena )
 Punya riwayat tumor
 Haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun
 Tidak menikah / tidak menyusui
 Melahirkan anak petama diatas usia 35 tahun
 Sering terkena radiasi ( Bisa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan
menggunakan alat X-ray )
 Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan
 Kegemukan
 Konsumsi alcohol berlebihan
 Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang
 Stress
 Faktor genetic ( BRCA1/BRCA2 )

Gambaran klinis dan diagnosis


Tanda dan gejala perubahan pada payudara
 Benjolan : kadang disertai nyeri atau tidak. Semakin muda seorang wanita, semakin
besar kemungkinan bahwa benjolan payudara adalah jinak. dapat diraba benjolan
ganas yang melekat pada jaringan sekitarnya. Bila tumor telah besar, perlekatan lebih
jelas. Konsistensi kelainan ganas biasanya keras.
 Penebalan dan/atau kulit kemerahan : Kemerahan atau penebalan area kulit pada
payudara juga dapat memiliki penyebab yang berbeda. Misalnya, radang payudara,
yang dikenal sebagai mastitis, sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui dan
biasanya disebabkan oleh infeksi.
 Nyeri : Beberapa wanita mengalami nyeri payudara atau ketidaknyamanan yang
berhubungan dengan siklus menstruasi. sedangkan nyeri lebih mengarah ke kelainan
fibrokostik.
 Nipple discharge : Sesuatu yang keluar (selain susu) dari puting mungkin
mengkhawatirkan. Pengeluaran cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma
atau karsinoma intaduktal,

Mendiagnosis perubahan payudara


 Riwayat medis dan pemeriksaan fisik : mengenai riwayat penyakit dahulu dan
riwayat penyakit keluarga akan memberikan informasi tentang faktor risiko baik
kanker maupun tumor payudara. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan payudara
secara menyeluruh untuk menemukan benjolan dan meraba tekstur, ukuran, dan
hubungan dengan kulit dan otot dada. Getah bening (limfe node) di bawah ketiak
dan di atas tulang leher dapat dirasakan karena bengkak atau ketegasan dari
kelenjar getah bening ini bisa menjadi tanda penyebaran kanker payudara.
 Tingkat penyebaran
Kanker payudara sebagian besar mulai berkembang di duktus, setelah itu baru
menembus ke parenkim. Lima belas sampai empat puluh persen karsinoma
payudara bersifat multisentris.

Staging
Salah satu cara yang dokter gunakan untuk menggambarkan stadium dari kanker adalah
system TNM. System ini menggunakan tiga criteria untuk menentukan stadium kanker.
Yaitu :
1. Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana lokasinya ( T,
Tumor )
2. Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar
kekelenjar getah bening disekitarnya? ( N, Node )
3. Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain ( M, Metastasis )

Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :


• T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau
dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau
bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar
tumor utama

• N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :


N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada
kgb di mammary interna di dekat tulang sternum

• M (Metastasis) , penyebaran jauh :


M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh

STADIUM 0 : Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer. Yaitu


kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-
kelenjar (lobules) susu pada payudara
STADIUM I :Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik
pada pembuluh getah bening
STADIUM IIa :
Pasien pada kondisi ini :
 Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada
titik-titik pada saluran getah bening di ketiak ( axillary limph nodes )
 Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum
menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak ( axillary limph
nodes ).
 Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-titik di
pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM IIB :
Pasien pada kondisi ini :
1. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
2. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
3. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
STADIUM III A :
Pasien pada kondisi ini :
 Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening ketiak.
 Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening ketiak.
STADIUM III B :
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan
bisa juga luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai Inflammatory Breast
Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ
tubuh.
STADIUM IIIC :
Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh
getah bening dalam group N3 ( Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran
getah bening dibawah tulang selangka ).
STADIUM IV :
Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh,
yaitu tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.

GRADE
Untuk mengetahui Grade Kanker, sample-sample hasil biopsy dipelajari dibawah
microscope. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan pada bagaimana
bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Ini akan
memberi petunjuk pada team dokter seberapa cepatnya sel kanker itu berkembang.
Berikut adalah Grade dalam kanker payudara :
GRADE 1 : Ini adalah grade yang paling rendah, sel kanker lambat dalam
berkembang, biasanya tidak menyebar.
GRADE 2 : Ini adalah grade tingkat sedang
GRADE 3 : Ini adalah grade yang tertinggi, cenderung berkembang cepat, biasanya
menyebar.

Pada pasien ini mengeluh benjolan sudah 5 tahun dan baru terasa nyeri 1 bulan terakhir.
Benjolan tidak bertambah besar dan tidak nyeri saat menstruasi. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan benjolan di region mammae dextra, benjolan berukuran 3x3cm superior
medialis, bentuk bulat-oval, konsistensi lunak/kenyal, mobile, nyeri tekan (+) dari
pola hidup pasien juga sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang
dibakar. Untuk diagnosis fibrokistik mamme disangkal

 Plan :
Tindakan operasi : eksisi

Hari rawat 1 diberikan tambahan :


Post-operasi : cefotaxime 2x1, ketorolac 3x1, ranitidine 2x1

Obat pulang :
 Ciprofloxacin 2x1tab, asam mefenamat 3x1tab

Untuk menentukan jenis tumor pada pasien ini harus dilakukan pemeriksaan penunjang
dengan dilakukan biopsy payudara. Namun pasien tidak melakukan pemeriksaan PA
untuk memastikan hasil tumor tersebut.

Pemeriksaan Penunjang

IMAGING TEST :
Diagnostic mammography.
Biasanya digunakan pada wanita dengan tanda-tanda, diantaranya putting
mengeluarkan cairan atau ada benjolan baru. Diagnostic mammography bisa juga
digunakan apabila sesuatu yang mencurigakan ditemukan pada saat screening
mammogram. Diambil dengan menggunakan sinar X, tes lebih efekti pada wanita
berusia 30 tahun ke atas.

Ultrasound ( USG )
Suatu pemeriksaan ultrasound adalah menggunakan gelombang bunyi dengan
frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jaringan pada payudara. bisa
membedakan suatu massa yang solid, yang kemungkinan kanker, dan kista yang
berisi cairan, yang kemungkinannya bukan kanker. Hasil pemeriksaan USG maupun
mamografi dapat diklasifi kasikan menurut panduan The American College of
Radiology yang dikenal sebagai ACR-BIRADS, sebagai berikut:
Kategori 0: Harus dilakukan mamografi untuk menentukan diagnosis
Kategori 1: Negatif atau tidak ditemukan lesi
Kategori 2: Jinak. Biasanya kista simpleks. Ulang USG 1 tahun lagi
Kategori 3: Kemungkinan jinak. Sering ditemukan pada FAM. Ulang USG 3-6 bulan
Kategori 4: Curiga abnormal. Harus dibiopsi
Kategori 5: Sangat curiga ganas. Dikelola sesuai panduan kanker payudara dini
Kategori 6: Kanker. Hasil biopsi memang benar keganasan payudara, dikelola
sebagai kanker payudara dini.

MRI
MRI menggunakan magnetic, bukan X-ray, untuk memproduksi images ( gambaran )
detail dari tubuh. MRI biasanya lebih baik dalam melihat suatu kumpulan massa
yang kecil pada payudara yang mungkin tidak terlihat pada saat USG atau
mammogram. Khususnya pada wanita yang mempunyai jaringan payudara yang
padat. Kelemahan MRI juga ada, kadang jaringan padat yang terlihat pada saat MRI
bukan kanker, atau bahkan MRI tidak bisa menunjukkan suatu jaringan yang padat
itu sebagai in situ breast cancer maka untuk memastikan lagi harus dilakukan biopsy.

TEST DENGAN BEDAH


Biopsi
Suatu test bisa saja menunjukkan kemungkinan adanya kanker, tapi hanya biopsy
yang bisa memberikan diagnosis secara pasti. Sample yang diambil dari biopsy,
danalisa oleh ahli patologi
 Image guided biopsy digunakan ketika suatu benjolan yang mencurigakan tidak
teraba. Itu dapat dilakukan dengan Fine Needle Aspiration Biopsy ( FNAB,
menggunakan jarum kecil untuk untuk mengambil sample jaringan ). Stereotactic
Core Biopsy ( menggunakan X-ray untuk menentukan jaringan yang akan diambil )
atau Vacuum-Assisted Biopsy ( menggunakan jarum yang tebal untuk mengambil
beberapa macam jaringan inti yang luas ).
 Core Biopsy dapat menetukan jaringan. FNAB dapat menetukan sel dari suatu
massa yang teraba, dan ini semua kemudian dapat dianalisa untuk menentukan
adanya sel kanker.
 Fine needle biopsy Surgical Biopsy ( biopsy dengan cara operasi )
mengambil sejumlah besar jaringan.Biopsy ini bisa incisional (
mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional ( mengambil seluruh
benjolan ).
 Paling sering dilakukan jika tidak ada fasilitas mamografi atau usg
payudara

Tatalaksana tumor mammae

Secara umum, semakin kecil tumor, dianjurkan untuk operasi. Berikut adalah type-type
operasi :
 Lumpectomy ( Partial mastectomy / Segmental mastectomy ), mengangkat
tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. Untuk DCIS dan Kanker yang
invasive, biasanya terapi radiasi pada area yang terkena tumor diberikan.

A.Dark pink indicates tumor


B.Light pink highlited area indicates tissue ( jaringan ) removed at lumpectomy
 Total mastectomy, mengangkat seluruh payudara, tetapi tidak termasuk
kelenjar getah bening dibawah ketiak

A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy


B. Axillary limph nodes : level I
C. Axillary limph nodes : level II
D. Axillary limph nodes : level III
E. Supraclavicular lymp nodes
F. Internal mammary lymp nodes Total ( simple )
 Simple mastectomy :

A. Pink highlighted area indicates tissue removed at mastectomy


B. Axillary limph nodes : level I
C. Axillary limph nodes : level II
D. Axillary limph nodes : level III
 Modified radical mastectomy, mengangkat payudara dan kelenjar getah bening
dibawah ketiak.
 Axillary limph node, mengangkat titik-titik kelenjar getah bening ketiak,
kemudian sel kankernya diteliti oleh ahli patology.
 Sentinel lymp node biopsy, prosedur dimana ahli bedah akan mencari dan
kemudian mengangkat kelenjar getah bening utama pad ketiak ( sentinel lymph
node ) yang langsung berhubungan dengan payudara.

Anda mungkin juga menyukai