Bismillahirrahmanirahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayat-Nya laporan
akhir yang berjudul “PENENTUAN KLASTIFIKASI SUMBERDAYA DAN
PERHITUNGAN CADANGAN” Dapat di selesaikan. Diharapkan atas selesainya
laporan ini dapat digunakan untuk keperluan yang sebagai mana semestinya.
Dalam penyusunannya, saya ucapkan terima kasih kepada Instruktur
Laboratorium Geologi yang telah memberikan ilmu, waktu dan tenaga dalam
membimbing di Praktikum Geologi Struktur
Laporan akhir ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum Geologi Struktur
dari Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung. Dalam laporan ini, berisikan
hasil pembelajaran pada saat praktikum serta tugas yang diberikan oleh instruktur
Laboratorium Geologi Universitas Islam Bandung.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga laporan hasil
praktikum ini dapat bermanfaat.
Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sumberdaya
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau
unsur tertentu dalam kehidupan. Seumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi
juga non-fisik.
Sumber daya untuk bahan galian adalah perhitungan jumlah atau kuantitas
yang terdapat dipermukaan atau di bawah bumi yang telah dilakukan penelitian
tetapi belum diketahui layak atau tidaknya dan mungkin dapat diekstrkasikan
dengan tingkat keberhasilan yang masih harus dipertimbangkan. Istilah sumber
daya dalam teknik kebumian dapat berkonotasi kuantitatif, atau yang berarti
perkiraan besarnya potensi sumberdaya yang secara teknis menunjukan harapan
untuk dikembangkan setelah penelitian dan kegiatan eksplorasi.
2
3
Pada umumnya, sumberdaya berada pada daerah dimana titik-titik sampling dan
pengukuran serat bukti untuk ketebalan dan keberadaan batubara diambil dari
distant outcrops, pertambangan, lubang-lubang galian, serta sumur-sumur. Jika
eksplorasi menyatakan bahwa kebenaran dari hipotesis sumberdaya dan
mengungkapkan informasi yg cukup tentang kualitasnya, jumlah serta rank, maka
mereka akan di klasifikasikan kembali sebagai sumber daya teridentifikasi
(identified resources).
Sumber Daya Batubara Tereka (inferred Coal Resource)
Sumber daya batu bara tereka adalah jumlah batu bara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan
data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan
prospeksi. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah
penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan
bukti geologi dalam daerah antara 1,2 km – 4,8 km. termasuk antrasit dan
bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75
cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm atau lebih.
Sumber Daya Batubara Tertunjuk (Indicated Coal Resource)
Sumber daya batu bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan
data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi
pendahuluan.
Sumber Daya Batubara Terukur (Measured Coal Resourced)
Sumber daya batu bara terukur adalah jumlah batu bara di daerah
peyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data
yang memenuhi syarat–syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup,
rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti
geologi dalam radius 0,4 km. Termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan
35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan
ketebalan 150 cm.
3.1 Tugas
3.1.1 Membuat penampang dari peta sebaran dan menghitung potensi
sumberdaya dengan menggunakan metode penampang (section)!
3.1.2 Membuat resume mengenai sumberdaya dan cadangan berdasarkan
KCMI dan SNI!
3.2 Pembahasan
3.2.1 Membuat penampang dari peta sebaran dan menghitung potensi
sumberdaya dengan menggunakan metode penampang (section)!
Salah satu metode dalam penentuan sumberdaya adalah dengan
menggunakan metode penampang. Metode penambang diambil setiap 0,5 cm dari
peta sebaran dan dibagi menjadi tiga bagian. Pembagian menjadi tiga bagian
disebabkan oleh adanya bidang sesar yang memotong perlapisan endapan
sedimen.
Gambar 3.1
Penampang Section 1 (Bagian Kiri)
6
Gambar 3.2
Penampang Section 2 (Bagian Tengah)
Gambar 3.3
Penampang Section 3 (Bagian Kanan)
Setelah dilakukan penarikan garis penampang searah dari bidang sesar,
maka dilakukan perhitungan luas serta volume dari sebaran yang telah didapatkan
dari penampang.
7
1. Luas Sebaran Batupasir
a. Section 1 (Bagian Kiri)
P1 = 59 x 400 m2 = 23.600 m2
P2 = 55 x 400 m2 = 22.000 m2
P3 = 60 x 400 m2 = 24.000 m2
P4 = 61 x 400 m2 = 24.400 m2
P5 = 64 x 400 m2 = 25.600 m2
P6 = 83 x 400 m2 = 33.200 m2
P7 = 71 x 400 m2 = 28.400 m2
P8 = 65 x 400 m2 = 26.000 m2
P9 = 56 x 400 m2 = 22.400 m2
P10 = 64 x 400 m2 = 25.600 m2
P11 = 65 x 400 m2 = 26.000 m2
P12 = 80 x 400 m2 = 32.000 m2
P13 = 85 x 400 m2 = 34.000 m2
P14 = 137 x 400 m2 = 54.800 m2
P15 = 84 x 400 m2 = 33.600 m2
b. Section 2 (Bagian Tengah)
P1 = 59 x 400 m2 = 23.600 m2
P2 = 57 x 400 m2 = 22.800 m2
P3 = 80 x 400 m2 = 32.000 m2
P4 = 83 x 400 m2 = 33.200 m2
P5 = 102 x 400 m2 = 40.800 m2
P6 = 123 x 400 m2 = 49.200 m2
P7 = 141 x 400 m2 = 56.400 m2
P8 = 145 x 400 m2 = 58.000 m2
P9 = 125 x 400 m2 = 50.000 m2
P10 = 84 x 400 m2 = 33.600 m2
P11 = 57 x 400 m2 = 22.800 m2
P12 = 12 x 400 m2 = 4.800 m2
P13 = 13 x 400 m2 = 5.200 m2
P14 = 65 x 400 m2 = 26.000 m2
P15 = 100 x 400 m2 = 40.000 m2
8
P16 = 133 x 400 m2 = 53.200 m2
P17 = 184 x 400 m2 = 73.600 m2
P18 = 179 x 400 m2 = 71.600 m2
P19 = 130 x 400 m2 = 52.000 m2
P20 = 204 x 400 m2 = 81.600 m2
P21 = 183 x 400 m2 = 73.200 m2
P22 = 217 x 400 m2 = 86.800 m2
P23 = 109 x 400 m2 = 43.600 m2
c. Section 3 (Bagian Kanan)
P1 = 109 x 400 m2 = 43.600 m2
P2 = 113 x 400 m2 = 45.200 m2
P3 = 62 x 400 m2 = 24.800 m2
P4 = 49 x 400 m2 = 19.600 m2
P5 = 86 x 400 m2 = 34.400 m2
P6 = 64 x 400 m2 = 25.600 m2
P7 = 45 x 400 m2 = 18.000 m2
P8 = 34 x 400 m2 = 13.600 m2
P9 = 38 x 400 m2 = 15.200 m2
P10 = 30 x 400 m2 = 12.000 m2
P11 = 18 x 400 m2 = 7.200 m2
P12 = 24 x 400 m2 = 9.600 m2
P13 = 16 x 400 m2 = 6.400 m2
P14 = 17 x 400 m2 = 6.800 m2
P15 = 16 x 400 m2 = 6.400 m2
2. Volume Sebaran Batupasir
a. Section 1 (Bagian Kiri)
23.600 + 22.000
P1-P2 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.280.000 m3
2
22.000 + 24.000
P2-P3 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.300.000 m3
2
24.000 + 24.400
P3-P4 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.420.000 m3
2
24.400 + 25.600
P4-P5 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.500.000 m3
2
9
25.600 + 33.200
P5-P6 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.940.000 m3
2
33.200 + 28.400
P6-P7 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.080.000 m3
2
28.400 + 26.000
P7-P8 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.720.000 m3
2
26.000 + 22.400
P8-P9 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.420.000 m3
2
22.400 + 25.600
P9-P10 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.400.000 m3
2
25.600 + 26.000
P10-P11 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.580.000 m3
2
26.000 + 32.000
P11-P12 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.900.000 m3
2
32.000 + 34.000
P12-P13 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.300.000 m3
2
34.000 + 54.800
P13-P14 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.440.000 m3
2
54.800 + 33.600
P14-P15 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.420.000 m3
2
b. Section 2 (Bagian Tengah)
23.600 + 22.800
P1-P2 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.320.000 m3
2
22.800 + 32.000
P2-P3 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.740.000 m3
2
32.000 + 33.200
P3-P4 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.260.000 m3
2
33.200 + 40.800
P4-P5 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.700.000 m3
2
40.800 + 49.200
P5-P6 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.500.000 m3
2
49.200 + 56.400
P6-P7 =( ) x (0,5 x 200 m) = 5.280.000 m3
2
56.400 + 58.000
P7-P8 =( ) x (0,5 x 200 m) = 5.720.000 m3
2
58.000 + 50.000
P8-P9 =( ) x (0,5 x 200 m) = 5.400.000 m3
2
10
50.000 + 33.600
P9-P10 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.180.000 m3
2
33.600 + 22.800
P10-P11 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.820.000 m3
2
22.800 + 4.800
P11-P12 =( ) x (0,5 x 200 m) = 1.380.000 m3
2
4.800 + 5.200
P12-P13 =( ) x (0,5 x 200 m) = 500.000 m3
2
5.200 + 26.000
P13-P14 =( ) x (0,5 x 200 m) = 1.560.000 m3
2
26.000 + 40.000
P14-P15 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.300.000 m3
2
40.000 + 53.200
P15-P16 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.660.000 m3
2
53.200 + 73.600
P16-P17 =( ) x (0,5 x 200 m) = 6.340.000 m3
2
73.600 + 71.600
P17-P18 =( ) x (0,5 x 200 m) = 7.260.000 m3
2
71.600 + 52.000
P18-P19 =( ) x (0,5 x 200 m) = 6.180.000 m3
2
52.000 + 81.600
P19-P20 =( ) x (0,5 x 200 m) = 6.680.000 m3
2
81.600 + 73.200
P20-P21 =( ) x (0,5 x 200 m) = 7.740.000 m3
2
73.200 + 86.800
P21-P22 =( ) x (0,5 x 200 m) = 8.000.000 m3
2
86.800 + 43.600
P22-P23 =( ) x (0,5 x 200 m) = 6.270.000 m3
2
c. Section 3 (Bagian Kanan)
43.600 + 45.200
P1-P2 =( ) x (0,5 x 200 m) = 4.440.000 m3
2
45.200 + 24.800
P2-P3 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.500.000 m3
2
24.800 + 19.600
P3-P4 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.220.000 m3
2
19.600 + 34.400
P4-P5 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.700.000 m3
2
11
24.400 + 25.600
P5-P6 =( ) x (0,5 x 200 m) = 3.000.000 m3
2
25.600 + 18.000
P6-P7 =( ) x (0,5 x 200 m) = 2.180.000 m3
2
18.000 + 13.600
P7-P8 =( ) x (0,5 x 200 m) = 1.580.000 m3
2
13.600 + 15.200
P8-P9 =( ) x (0,5 x 200 m) = 1.440.000 m3
2
15.200 + 12.000
P9-P10 =( ) x (0,5 x 200 m) = 1.360.000 m3
2
12.000 + 7.200
P10-P11 =( ) x (0,5 x 200 m) = 960.000 m3
2
7.200 + 9.600
P11-P12 =( ) x (0,5 x 200 m) = 840.000 m3
2
9.600 + 6.400
P12-P13 =( ) x (0,5 x 200 m) = 800.000 m3
2
6.400 + 6.800
P13-P14 =( ) x (0,5 x 200 m) = 660.000 m3
2
6.800 + 6.400
P14-P15 =( ) x (0,5 x 200 m) = 660.000 m3
2
3. Tonase Sebaran Batupasir
a. Section 1 (Bagian Kiri)
Tonase = 40.700.000 m3 x 1,7 ton/m3 = 69.190.000 m3
b. Section 2 (Bagian Tengah)
Tonase = 99.290.000 m3 x 1,7 ton/m3 = 168.793.000 m3
c. Section 3 (Bagian Kanan)
Tonase = 26.340.000 m3 x 1,7 ton/m3 = 44.778.000 m3
3.2.2 Membuat resume mengenai sumberdaya dan cadangan berdasarkan
KCMI dan SNI!
(Terlampir)
12
BAB IV
ANALISA
13
BAB V
KESIMPULAN