Anda di halaman 1dari 53

FTI - Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi di


Dunia dan Indonesia
Oleh : Iskandar Alisjahbana
To predict the future we need logic, but we also need faith and imagination which can
sometimes defy logic it self, The only way of discovering the limits of the possible is to venture a
little way past them into the impossible
Arthur C.Clarke (Profiles of the Future 1952)

I.

Proses Perkembangan Teknologi

1.2. Melihat kebelakang


(Fenomena dialektika pada Ilmu Pengetahuan & Teknologi)
(Fenomena Dialektika pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : Penyelesaian suatu persoalan
dengan Teknologi, akan selalu membawa bibit-bibit persoalan baru, yang pada suatu waktu pasti
akan menjadi persoalan utama, yang membutuhkan suatu penyelesaian pula. Penyelesaian
tersebut biasanya dilakukan dengan teknologi yang setingkat lebih tinggi. Kejadian berikutnya
adalah Fenomena dialektika ini akan terulang lagi, demikian seterusnya.
Fenomena ini menonjolkan kemungkinan terjadinya suatu kemunduran yang sangat berarti, bagi
suatu bangsa yang menggunakan teknologi tercanggih, tanpa kesadaran yang tinggi terhadap
fenomena ini.
Fenomena ini menonjolkan penting adanya alternatif-alternatif teknologi, yang merupakan
redundansi dan diversifikasi, untuk menjamin berkesinambungannya budaya manusia.
Salah satu penemuan teknologi yang penting adalah penggunaan api untuk kebutuhan manusia.
Sebetulnya penemuan inilah yang pertama dengan nyata membedakan manusia dari binatang.
Sejak dahulu konsekuensi dari suatu pnemuan teknologi tidak dapat dibatasi pada efek-efek
langsung yang berguna saja. Api mempengaruhi hidup manusia dengan bermacam cara. Banyak
implikasi yang tidak langsung dari penemuan teknologi tidak dapat atau sangat sulit diramalkan

yang tidak akan sering atau selalu ada konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan
sebelumnya.
Konsekuensi pertama adalah penemuan bahwa makanan yang dimasak dengan api lebih mudah
dikunyah, dicernakan dan sering lebig harum. Penemuan teknologi memasak dengan api ini
sangat tepat untuk dikatakan hanya sebagai mode saja.
Karena jelas dengan memasak ini, lebih banyak hasil-hasil alam yang dapat dimakan oleh
manusia. Kuman-kuman yang parasit-parasit akan terbunuh, sehingga manusia yang
menggunakan teknologi api inilebih jarang menederita sakit cacing, dan pada umumnya lebih
kuat serta dapat hidup lebih lama.
Teknologi api dengan mempertinggi jumlah bahan makanan yang tersedia untuk waktu yang
lebih lama, selain memperbesar jarak gerak dan jelajah manusia, juga memungkinkan
memperbesar jumlah manusia . Di dalam luas tanah yang sama, berikut jumlah tanaman dan
binatang yang sama, dengan menggunakan teknologi api, lebih banyak manusia dapat hidup
sejahtera.
Selain membawa keuntungan api juga membawa bahaya. Banyak orang terbunuh karena
kebakaran-kebakaran hutan, atau saling membunuh dengan mempergunakan api sebagai senjata
dalam suatu perkelahian. Dengan penggunaan teknologi api secara efisien, hemat, hati-hati,
waspada bijaksana dan secara kemanusiaan, manusia dapat mengurangi tragedi-tragedi tersebut
sampai ke suatu tarap minimum.
Tetapi teknologi api sebaik apapun penggunaannya, selalu akan menimbulkan efek-efek
sampingan . Asap dan debu sudah pasti akan mengotori udara dan sekelilingnya. Demikian juga
tenggorokan dan paru-paru manusia. Fenomena pemanasan permukaan bumi oleh greenhouse
effect, baru dapat terlihat dalam sepuluh tahun terakhir ini.
Apa dan bagaimana jalan keluarnya ? Tidak menggunakan teknologi api lagi ialah alternatif
pertama. Alternatif kedua ialah terus menggunakan teknologi api, dan afek polusi asap diterima
sebagaimana adanya. Alternatif ketiga ialah menemukan teknologi api yang lebih baik, yang
mengecilkan polusi dan efek-efek samping an lainnya yang merugikan. Alternatif ketiga ini yang

paling masuk akal, dan memang itulah yang diplih oleh nenek moyang kita. Corong asap
ditemukan, sehingga asap dan debu diisap ke atas, tersebar luas dan menipis, tidak atau kurang
menyebabkan polusi dan greenhouse effect pasti akan ditemukan.
Satu contoh yang sederhana, bgaimana suatu teknologi(api) yang menyelesaikan banyak
persoalan yang dihadapi, menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan baru. Sesudah digunakan
secara intensip danluas dalam suatu angka waktu. Penyelesaian berikutnya, tidak ada jalan lain
daripada menemukan teknologi yang lebih canggih lagi. Dan kemungkinan besar, penggunaan
teknologi yang lebih baru yang terakhir ini juga akan menyebabkan timbulnya beberapa
persoalan baru pula dikemudian hari sesudah penggunaannya meluar dan mnyebar. Untuk
menanggulanginya, dibutuhkan suatu teknologi yang lebih baik lagi. Fenomena ini dinamakan
fenomena dialektika dan berlaku untuk setiap unsure kebudayaan manusia yaitu :
Penyelesaian suatu persoalan dengan teknologi, akan selalu membawa bibit persoalan baru yang pada suatu waktu juga akan menjadi persoalan
utama, yang membutuhkan penyelesaiannya pula (Gmb 1).

Teknologi nuklir yang sangat bermanfaat untuk pembakitan energi bagi manusia, terbukti juga
merupakan senjata yang mampu membinasakan seluruh manusia di bumi ini. Demikian juga
dengan Teknologi-Mikro yang sedang memuncak sekarang ini, ataupun Teknologi-Nano yang
akan dibicarakan di dalam Bab I.c. Sehingga timbul

Gambar 1 : Menggambarkan penggunaan teknologi yang selalu diikuti dengan keuntungan-keuntungan


yang menciut, dan kerugian-kerugian yang membengkak.. sehingga manusia harus
menemukan Teknologi yang baru lagi.
Adanya redundancy dan diversifikasi Teknologi-teknologi yang terdesia dimasyarakat, akan
lebih menjamin berkesinambungannya budaya masyarakat tadi.

Pertanyaan dasar Apakah betul manusia mengalami suatu kemajuan dengan penemuan
teknologi-teknologi baru tadi ? Teknologi yang tambah canggih untuk membantu manusia
dengan budi, daya dan akalnya berusaha meningkatkan kesadarannya menghadapi masa depan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya malapetaka ini. Dapatkah kemampuan pengkajianpengkajian teknologi (technology assessment) ditingkatkan ? Dapatkah teknologi-teknologi
alternatif yang lebih aman ditemukan ? Pertanyaan-pertanyaan ini berusaha dijawab dalam Bab
1.d. dengan teori replikasi gene dan meme.
Penemuan teknologi manusia berikutnya adalah penemuan teknologi pertanian pada kira-kira
12000 tahun sebelum masehi. Sebelumnya manusia mendapatkan makanan dari hasil hutan atau
alam yang tidak ditanammya sendiri. Beberapa biji-bijian yang ditemukan dihutan dapat dibakar
dan sangat enak dimakan.

Terbukti kalau biji-bijian tadi tidak dibakar tetapi dimasukkan kedalam tanah, biji tersebut akan
tumbuh dan dapat merupakan sumber makanan yang lebih terjamin untuk waktu yang akan
dating. Teknologi pertanian ditemukan. Implikasi selanjutnya ialah terbentuknya beberapa
masyarakat desa pertanian. Di dalam luas tanah yang sama, lebih banyak manusia terjamin
makanannya. Interaksi kehidupan dan kebudayaan antara manusia lebih sering dan lebih padat
isinya, yang mempercepat tumbuhnya budidaya masyarakat desa tersebut.
Dengan majunya teknologi pertanian, lumbung bahan makanan perlahan-lahan terisi penuh, dan
karenanya kadang-kadang petani tidak usah bekerja lebih dari delapan jam sehari. Lebih banyak
waktu yang tersedia untuk ber-rekreasi dan berfikir atau bertapa. Pemikiran-pemikiran yang
dalam dan lebih mendsar lebih mengenai teknologi pertanian timbul, dan ilmu pengetahuan
pertanian perlahan-;ahan ditemukan. Dari perkembangan sejarah manusia mempertahankan dan
melanjutkan hidupnya, jelas dapat diambil kesimpulan, bahwa ilmu pengetahun ditemukan atau
dikembangkan sesudah teknologi pertanian ditemukan dan dikembangkan. Ilmu Pengetahun
adalah anak Teknologi, tetapi anak tersebut dengan ceparnya mrnjadi dewasa. Masyarakat Ilmu
Pengetahuan dengan sangat cepat menambah pengertian mengenai hokum-hukum alam
semesta, yang secara umpan balik akhirnya mengarahkan dan bahkan sangat menentukan
perkembangan Teknologi selanjutnya. Keadaannya pada waktu ini adalah sebagai telur dan ayam,
karena sulit untuk ditentukan lagi mana yang lebih dahulu ditemukan dan dikembangkan
manusia.
I.b. Melihat Kebelakang dan Kedepan
(Ketiga Gelombang dari Toffler)
(Gelombang ke-1, adalah semasa budidaya utama manusia adalah Teknologi Pertanian. Gelombang ke-II juga
dinamakan masa peradaban industri, di mana memuncaknya terjadi pengnampuran sumber daya alam dan manusia.
Gelombang keIII, adalah masa peradaban informasi)

Toffler dalam bukunya The Third Wave menyatakan bahwa masyarakat Amerika sekarang
sedang memasuki Gelombang ke III. Toffler membagi sejarah ini dalam Gelombang ke-I )
masyarakat Pertanian), Gelombang ke-II (masyarakat industri) dan Gelombang ke-III
(masyarakat informasi). Dalam setiap masa gelombang ini. Toffler membandingkan Teknologi

yang digunakan dan cara hidup, atau pada umumnya kebudayaan masyarakat pada waktu itu.
Gelombang ke-I adalah waktu bangsa-bangsa di dunia ini menemukan Teknologi Pertanian.
Dengan Gelombang ke-II mereka masuk peradaban industri. Yang terakhir, dalam Gelombang
ke-III, mereka masuk peradaban informasi.
Dalam masa Gelombang ke-I, masyarakat banyak memakai batere-batere alamiah (living
battery). Keluarga mencakup pengertian keluarga besar (extended family), yang berarti anaksaudara jauhpun dianggap anggota keluarga. Proses komunikasi yang terpenting adalah dengan
ngobrol dan melalui desas-desus (orally). Pada umumnya petani-petani pada masa ini, bercocok
tanam secukupnya untuk kebutuhan keluarga sendiri. Pasar tidaklah terlalu penting, karena kalau
ada hasil pertanian yang berlebih, akan dimasukkan ke dalam lumbung. Jadi ia hanya
berproduksi untuk konsumsinya sendiri. Karena itu diberi nama oleh Toffler Pro-Sumen, sebagai
perpaduan antara Pro-dusen & Kon-sumen. Kalau salah satu Desa mengalami musibah
kekurangan makan, desa lain tidak usah turut mengalami musibah kekurangan makan, desa lain
tidak usah turut mengalami musibah kelaparan tersebut, karena ketergantungan/keterkaitan yang
kecil sekali (low interpendency). Ciri-ciri dari masa Gelombang ke I ini, sering diklaskan dengan
pepatah Small is Beautiful Sebagian besar besar masyarakat Indonesia masih berada dalam
peradaban pertanian ini.
Dalam masa Gelombang ke-II, masyarakat mulai memakai minyak dan gas, yang tidak dapat
diperbaharui. Keluarga lebih dipentingkan keluarga inti. Masyarakat lebih banyak berkomunikasi
dengan media kertas dan kantor Postel. Produsen dalam masa Gelombang ke-II ini. Berproduksi
untuk dibawa ke pasar. Mesin-mesin produksi raksasa dirancang untuk produksi massa.
Pendidikan massa dan media massa menjadi prasarana yang sangat menentukan . Karena pabrikpabrik memakai ban-ban produksi berjalan, para pekerja harus dating pada waktu yang tepat
(punctuality) . Dalam rangka mendapatkan bahan baku, daerah penjajahan direbut, yang akhirnya
diikuti dan menimbulkan pergerakan-pergerakan nasionalisme. Fenomena manusia
mendominasi alam, pemborosan bahan baku /enersi dan terjadinya urbanisasi memang sangat
menonjol selama waktu ini. Ciri-ciri masa Gelombang ke-II ini, sering dikiaskan sebagai Big is
Beatiful. Teknologi-teknologi yang melipat gandakan kekutan otot manusia sangat menonjol
semasa Gelombang ke-II ini.

Indonesia dengan pembangunan berencananya, berusaha tinggal landas memantapkan diri di


peradaban Gelombang ke-II & dan memasuki peradaban Gelombang ke-III untuk menjadi
Negara industri baru, mungkin seperti yang dicontohkan Korea selatan dan Taiwan (New
Emerging Industrialized Countries) Seberapa jauh Indonesia dapat mencegah pengalamanpengalaman buruk beradaban Gelombang ke-III, dan dalam beberapa sector mampu langsung
memasuki peradaban Gelombang ke-III ?
Masa Gelombang ke-III ini dosebut sebagai massa Peradaban Informasi, dan merupakan
sintesa dari Gelombang ke-I dan ke-II. Karena itu juga cirri-ciri Gelombang ke-III ini dikiaskan
sebagai Small within Big is Beautiful Ciri-ciri utama peroleh ini adalah memakai enersi utama
bukan minyak lagi. Masyarakat lebih banyak memakai enersi yang dapat diperbaharui
(renewable). Dalam banyak bidang produksi, masyarakat beralih dari cara-cara produksi
memakai tangan dan mesin (manufacture) kesuatu proses produksi yang menggunakan proses
biologi (Biofacture) . Timbul gejala-gejala konsumen ingin memproduksi barang-barangnya
sendiri seperti pada masa Gelombang ke-I (do it yourself). Demikian juga terjadi urbanisasi
gejala bertempat tinggal di luar kota, seperti pada Gelombang ke-I, karena baiknya prasarana
Telekomunikasi dan Transfortasi, jadi memang banyak gejala-gejala Gelombang ke-I muncul
kembali dalam massa Gelombang ke-III ini, tetapi ada juga gejala-gejala yang berlawanan.
Misalnya peradaban Gelombang ke-III ini menonjol sekali dengan keterkaitan/ketergantungan
yang menyeluruh mencakup seluruh bumi (high interpendency). Edukasi-massa Media massa
dan produksi secara massa yang sangat menonjol dalam Gelombang ke-II, mengalami
tranformasi ke arah keanekaragaman dan tersedianya banyak pilihan bagi masyarakat
Gelombang ke-III (de-massifield).
Teknologi yang digunakan adalah terutama Teknologi tinggi yang terdiri dari (1) Teknologi
Penerbangan dan Angkasa Luar, (2) Teknologi Enersi Alternatif dan yang dapat diperbaharui, (3)
Bio-teknologi dan terakhir, yang mungkin paling mempengaruhi ketiga Teknologi yang
terdahulu, adalah (4) Teknologi Elektronika/Informasi. Justru karena kemajuan yang sangat pesat
dan penggunaan yang meluas dari Teknologi Elektronika/Informasi ini, dapat dikatakan bahwa
Teknologi-teknologi yang digunakan dalam Gelombang ke-III ini, terutama mempunyai
pengaruh dalam mempertinggi kemampuan daya piker manusia.

Ciri-ciri proses produksi dalam Gelombang ke-III adalah hemat dengan bahan baku dan enersi.
Banyak buangan/sisa proses produksi, dapat digunakan sebagai bahan baku kembali (re-cycling)
. Memang banyak pekerjaan yang padat karya diambil alih oleh mesin-mesin robot, yang dalam
bidang-bidang tertentu, mempunyai kemampuan ototdan otak yang melampaui kemampuan
manusia. Pekerjaan padat karya jenis lain muncul, yaitu yang tidak membutuhkan keterampilan
tangan, tetapi yang membutuhkan keterampilan otak. Jadi pekerjaan padat karya yang juga padat
ilmu pengetahuan (software).
Periode Gelombang ke-I (BC-1790) berlaku selama ribuan tahun. Periode Gelombang ke-II
(1790-1970) berlaku ratusan tahun, sedangkan menurut Toffler, periode Gelombang ke-III (19702000) akan berlalu hanya dalam puluhan tahun. Gejala-gejala percepatan perubahan dan
pembaharuan ini terutama disebabkan oleh kemajuan teknologi Elektronika/informasi, yang
memungkinakn partisipasi pengembangan potensi manusia yang mencakup seluruh dunia,
melampaui batas Negara dan benua. Fenomena synergy & konvergensi bermunculan dimanamana berkat partisipasi, koperasi dan kompetisi, pemikiran-pemikiran dalam dimensi dunia.
Gejala percepatan perubahan dan pembaharuan ini dibahas lebih mendasar dalam bab 4 dengan
teori replikasi meme.
Peranan Negara dunia ke-tiga dalam partisipasi skala dunia ini, masih sangat tidak berarti karena
keterbelakangannya. Beberapa polemik telah bermunculan, mengenai jurang pemisah antara
Negara Dunia-Ketiga dan Negara-negara Dunia-Industri. Apakah betul Negara-negara DuniaKetiga harus mengikuti seluruh peradaban Gelombang ke-II, yang sangat boros dan sangat tidak
lestari itu, sebelum memasuki peradaban Gelombang ke-III ? Apakah mungkin direncanakan
suatu lompatan (jalan pintas) perkembangan di salah satu atau beberapa rsektor oleh Negaranegara Dunia ke-tiga demi penyusulan keterbelakangannya ? Apakah strategi pembangunan
Indonesia sekarang ini tepat, untuk menyusul keterbelakangan yang kelihatannya makin
membesar saja ? Apakah cukup banyak strategi-strategi alternaip yang dicetuskan oleh
masyarakat Indonesia?.
I.c Melihat Lebih Jauh lagi Kemasa Depan
(Teknologi-Nano dari Eric Drexler)

(Teknologi Nao adalah teknologi mengatur, menyusun dan meletakan, atau me-rekayasa atom-atom, supaya
menjadi molekul yang dikehendaki. Unsur-unsur atau bahan bangunanutama adalah atom-atom yang berukuran
Nanometer. Teknologi-Mikro (elektronik) me-rekayasa bahan-bahan Bangunan yang berukuran Mikrometer.
Mikrometer adalah satu per juta meter. Nanometer adalah satu per seribu micrometer).

Beda antara batu berlian dan batu bara hanyalah terletak pada variasi dan letak pada susunan
atomnya. Demikian juga beda antara pasir dan transistor, ataupun beda antara jaringan yang
berpenyakit kanker dan jaringan sehat. Unsur-unsur utamanya adalah sama, yaitu atom-atom
yang sama. Tetapi bagaimana cara menyusun dan meletakan atom-atom ini, sehingga ia
menjelma menjadi batu berlian bukan batu-bara ?
Kesanggupan mengatur, menyusun dan meletakan unsure-unsur utama yaitu atom-atom inilah ,
adalah dasar dan inti sari dari teknologi-nano atau teknologi molekuler. Demikianlah juga
dengan bahan-bahan lain yang kta kenal dikehidupan sehari-hari. Bahan cair terjadi jika susunan
atom dalam molekulnya mempunyai suatu corak yang tertentu. Demikianlah juga dengan bahan
padat dan bahan gas mempunyai susunan atom yang khas.
Teknologi yag kita kenal sampai sekarang ini, sebetulnya juga merupakan penyusunan atau
peletakan komponen-komponen bangunan, menjadi suatu system keseluruhan. Suatu gedung
atau kapal misalnya. Kalau penyusunan baik, maka menjadi gedung atau kapal yang indah.
Kalau penyusunannya tidak baik, menjadi gedung/kapal yang jelek, rupa dan fungsinya. Bedanya
hanya komponen-komponennya adalah merupakan komponen besar ukurannya, karena
merupakan kelompok molekul. Dapat kita namakan teknologi yang kita kenal sampai sekarang
ini teknologi kasar (bulk technology) atau teknologi kini.
Jadi teknologi yang kita kenal sekarang ini, yang kita namakan teknologi kasar atau teknologi
kini meng-asembling, mem-proses dan meletakan (merekayasa) kumpulan molekul-molekul
secara kelompok besar (bulk-technology) . Tetapi teknologi masa depan adalah teknologi
molekuler atau teknologi-nano yang memproses, mengatur dan meletakan (merekayasa) atom
dan molekul secara individual dengan lebih tepat dan terperinci.
Mesin-mesin yang biasa kita kenal sampai pada waktu ini, dapat didefinisikan sebagai suatu
system yang terdiri dari bahan-bahan lembek dan keras yang dihubungkan satu sama lainnya,
demikian rupa sehingga dapat meneruskan atau mengarahkan gaya untuk melaksanakan suatu
pekerjaan yang berguna. Pengertian mesin akan samasaja di dalam teknologi nano, hanya dengan

dimensi yang jauh lebih kecil . Disinipum kita akan jumpai nano-circuit , nano-computers dan
micro-machines seperti yang kita kenal pada micro-circuits, nano-computers dan micromachines dari teknologi mikro-elektronik. Mesin-mesin dari teknologi kini berukuran satu/dua
meter atau lebih. Pokoknya meteran, mesin-mesin dari teknologi mikro berukuran disekitar
micrometer (satu per juta meter). Sedangkan mesn-mesin dari masa teknologi-nano berukuran di
sekitar nano-meter (satu per seribu micrometer).
Memang sebetulnya ahli-ahli biokimia pada waktu ini sudah mempunyai dan sudah bekerja
dengan mesin-nano yang mungkin masih sederhana. Bahan baku utamanya adalah protein yang
merupakan unsure atau bahan rekayasa dari sel-sel hidup. Genesyntetisis machiene membuat
sintesa dan analisa dari molekul-molekul DNA. Sesudah itu dapat menulis formula-formula
DNA. Dan kalau perlu dapat meng-kopi formula tersebut dengan bantuan RNA, sebagai pola
untuk meng-produksi DNA dalam jumlah besar. Mesin-mesin nano lainnya adalah restriction
enzymes yang dapat memotong-motong dan menyambung-nyambungnya kembali untuk
mendapat urutan mata rantai DNA yang dikehendaki. Mesin-mesin nano rhibosomes yang dapat
membuat/meng-asembling molekul-molekul DNA baru dalam jumlah besar dengan bahan baku
protein, sesuai dengan gambar pola yang telah dikopi oleh RNA tadi. Bahan protein yang sudah
dipergunakan pada waktu ini adalah hormon, yang dapat mempercepat bereaksinya macammacam protein lainnya, ataupun memberi isyarat kepada sel-sel hidup untuk mengubah sifatsifatnya. Ahli-ahli rekayasa genetika atau insinyur-insinyur genetic dapat memproduksi bahanbahan ini dengan menginstruksikan mesin-molekuler yang berada dalam sel-sel hidup untuk
membuatnya.
Dimana insinyur-insinyur dipabrik kimia kini, bekerja dengan tong-tong keramik penuh dengan
bahan-bahan kimia yang dicampur supaya ber-aksi (yang sering menghasilkan bahan kimia yang
tidak dikehendaki), Insinyur-insinyur yang bekerja dengan bacteria. Dapat menginstruksikan
bacteria tersebut untuk meng-abropsi bahan-bahan kimia, mengatur kembali atom-atomnya,
dan/atau melepaskan kembali bahan kimia tersebut ke cairan yang ada disekelilingnya. Insinyurinsinyur genetika pada waktu ini telah sanggup memprogram bacteria-bakteria untuk
berprodukasi beragam bahan protein, dari hormon untuk pertumbuhan manusia sampai ke enzym
yang dimakan renin, yang dipakai membuat keju. Perusahaan Eli Lily di Indianapolish telah

mulai memasarkan molekul insulin manusia yang dinamakan Humullin yang dibuat dengan
mem-programkan bacteria-bakteria.
Bahan yang terbuat dari protein, seperti hormon dan enzym akan secara selektif lekat pada
molekul lainnya. Suatu enzym akan merubah struktur dari molekul tersebut. Suatu hormon akan
mengubah sifat-sifat molekul tersebut, tetapi hanya selama mereka melekat satu sama lainnya.
Cara kerja enzym dan hormon dapat diterangkan dengan rumus-rumus mekanika tetapi lebih
sering diterangkan dengan rumus-rumus kimia.
Bahan-bahanprotein lainnya juga dapat berfungsi sebagai alat-alat mekanik yang sudah lama kita
kenal. Beberapa dapat menarik, menekan, atau bekerja sebagai kabel-kabel penarik. Malahan
beberapa macam molekul dapat bekerja sebagai suatu alat tempat berputar sebagai bearing. Otototot manusia misalnya, mempunyai molekul protein yang dapat melekat, mencapai dan
memegang lalu menarik jika manusia lagi menggerakan otot-ototnya waktu berjalan. Amoeba
dan sel-sel manusia bergerak dan mengubah bentuk dengan menggunakan tali dan tongkat, yaitu
otot dan tulangnya dalam dimensi molekuler., Bakteria-bakteria bergerak dalam bahan cairan
dengan menggunakan semacam propeller yang kecepatan berputarnya dapat diatur dan
dibalikkan.
Seekor virus yang dinamakan T phage, dapat melekat pada suatu bacteria, membuat suatu
lubang pada dinding tersebut, lalu memasukan viral-DNAnya. Viral-DNA ini memprogram
bacteria tersebut supaya memproduksi lebih banyak viral-DNA yang sama. Hampir serupa,
seperti suatu tentara pendudukan menduduki suatu pabrik tank baja, dan memerintahkan
supayamemproduksi tank baja lebih banyak lagi, dengan menggunakan program yang sudah
tertulis di suatu diskette atau pita-pita kertas berlubang.
Insinyur-insinyur protein pada waktu ini belum mempunyai alat pengangkat, pendokrak dan
penyekrup untuk mengasembling mesin-mesin nano yang pelik. Dapat dibayangkan bahwa
manipulator berukuran nano akan sangat berguna dan akan dibangun. Persis seperti insinyur
sekarang dapat membangun mesin-mesin seperti mesin pabrik raksasa/robot, dari motor-motor,
bearings, mur & baut dll.nya, seorang ahli biokimia kelak akan mampu menggunakan molekul
protein sebagai motor, bearings, mur & baut dll,nya membangun suatutangan robot nano yang

kelak digunakan untuk memanipulasi mesin-mesin dan onderdil-onderdil dalam dimensi


molekuler atau dimensi nanometer.
Suatu komputer yang bekerja sepenuhnya atas prinsip mekanik adalah komputer yang pertama
yang ditemukan oleh Charles Babbage. Komputer tersebut terdiri dari banyak sumbu-sumbu
yang berputar, tangan-tangan yang dapat memaniplulasi tangan-tangan lainnya, bermacammacam roda bergigi dengan berbagai ragam kecepatan berputar. Contoh yang orisinil masih
dapat kita lihat di Computer Museum di Boston. Memang sinyal mekanik hanya bergerak dengan
kecepatan 100.000 lebih perlahan dari sinyal listrik di dalam mesin-mesin komputer masa kini.
Tetapi jika kita berhasil membuat komputer mekanik ini dalam dimensi molecular, maka
pergerakan mekanik yang harus dilakukan hanyalah beberapa 1000.000 kali lebih kecil, sehingga
komputer nano ini akan bekerja jauh lebih cepat dari komputer elektronik masa kini.Apabila jika
komputer nano masa depan kelak, juga akan bekerja atas prinsip biokimia dan listrik, tidak hanya
atas prinsip mekanik.
Jadi suatu mesin nano yang lengkap kelak, serupa dengan mesin-mesin raksasa masa kini, akan
terdiri dalam garis besarnya atas tiga subsistem, yaitu komputer, assembler dan disassembler.
Bagaimana mesin-mesin nano ini akan dibangun ? Telah beratus-ratus tahun, insinyur telah
menggunakan teknologi masa kini untuk menemukan teknologi masa depan yang setingkat lebih
ampuh. Mereka menggunakan alat logam untuk memotong/membentuk logam lainnya. Sehingga
menjadi alat-alat logam yang lebih ampuh. Mereka menggunakan komputer untuk membuat
program-program dan komputer yang lebih ampuh. Demikian juga mereka akan menggunakan
mesin-nano untuk membuat mesin-mesin nano yang lebih ampuh. Misalnya enzym membuat
molekul-molekul yang lebih besar dengan memegang molekul kecil dari bahan cairan yang ada
di sekelilingnya, lalu menyatukannya atau meng asemblingnya. Demikian cara enzym
membangun DNA, RNA, protein, lemak, hormon, chlorophyli, dan lain-lainnya, praktis semua
macam molekul yang ada pada makhluk hidup.
Komputer, diassembler dan assembler dari Teknologi-nano ini akan mampu membuat semua
macam material barang dan alat tanpa manusia ikut langsung bekerja menggantikan pabrikpabrik dahulu yang brkebul asap plusi, dengan system produksi yang bersih seperti suatu hutan
tropika bekerja. Mereka akan mentranformasi teknologi dan ekonomi sampai akar-akarnya,

sambil membuka dunia penuh dengan kemungkinan-kemngkinan baru. Teknologi nano memang
merupakan mesin-mesin yang mampu menimbulkan keadaan serba berkelebihan. Manusia akan
lebih banyak waktu terluang karena tidak usah bekerja 8 jam sehari lagi, untuk dapat hidup
berkecukupan. Citra manusia kerja yang kita kenal sekarang ini harus berubah menjadi
manusia-main, manusia belajar atau manusia-tapa, karena banyak waktu senggang tadi.
Tetapi akan tetap akan terkena hokum dialektika, yang berarti Teknologi-nano juga mengandung
bibit-persoalan baru, yang membutuhkan pemikiran-pemikiran cara menanggulanginya di
kemudian hari. Misalnya Teknologi-nano dengan replikatornya juga potensi sebagai senjata yang
mampu memusnahkan seluruh manusia di bumi ini seperti senjata bom nuklir. Teknologi nuklir
lebih mudah dibatasi, karena sifat-sifatnya yang mudah dideteksi. Tidak demikian halnya
dengan teknologi-nano, yang dapat dilaksanakan disuatu laboratorium kecil dan sulit untuk
dideteksi. Pemikiran-pemikiran kemungkinan disalahgunakannya teknologi, dan cara-cara
menghalanginya akan terus dibutuhkan. Apakah cukup dengan suatu Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) yang terpusat sekarang ini ? Apkah tidak sebaiknya pemikiranpemikiran ini dilakukan secara tersebar luas di setiap Perguruan Tinggi yang bermutu dengan
mengikutsertakan mahasiswa, para pakar dan masyarakat luar ?
I.d.

Prinsip-prinsip Dasar Perubahan dan Pembaharuan


(Proses Evolusi dengan Gene dan Meme)

(Makhluk hidup berevolusi dengan berproduksi beserta varialmutasi, lalu diikuti dengan seleksi. Ini dinamakan
genetic evolution. Budidaya manusia yang dinamakan meme oleh Richard Dawkins, juga berkembang atau berevolusi, melalui budi & akal manusia. Karena budi & akal manusia adalah alat imitasi atau reproduksi yang lebih
ampuh dari mesin replikator protein manapun. Meme memperbanyak diri, karena manusia belajar dan mengajar.
Meme ber-mutasi karena manusia yang bercerita kembali, agak merubahdan memperbaiki cerita yang didengarnya
terdahulu.. Meme-meme tersebut akan mengalami seleksi karena banyak manusia tidak sepenuhnya percaya kepada
cerita-cerita yang didengarnya.
Evolusi alamiah yang disebabkan oleh gene-gene berinteraksi secara dialektis dengan perubahan dan
pembaharuan yang disebabkan oleh meme-meme, yang diwakili oleh budaya manusia. Polemik mengenai alam
(gene) yang serba menentukan, dengan budaya (meme) yang serba mampu merubahnya (nature versus nurture),
muncul disini dengan perspektif lain)

Para ahli Biologi menamakan benda-benda yang dapat menyebabkan terbentuknya duplikat atau
keturunan serupa seperti dirinya sendiri, suatu replikator. Misalnya suatu RNA dapat dikatakan
suatu replikator. Karena RNA lah satu molekul segera menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan
dan seterusnya bertambah secara eksponensial. Tetapi segera persediaan bahan baku protein

mulai menciut, kecepatan replikasi atau produksi menurun, lalu berhenti samasekali, jika bahan
baku telah habis. Mesin duplikat ini kadang-kadang membuat duplikasi yang agak berbeda
sedikit dari aslinya, sehingga terdapat RNA yang agak berlainan RNA yang sudah mengalami
mutasi ini kan memperbanyak diri lagi, tanpa mutasi ataupun dengan suatu mutasi lagi. Yang
terjadi secara acak atau random. Sehingga sesuad beberapa saat kita menemukan suatu kumpulan
RNA yang agak berlainan dari aslinya yang pertama tadi. Apakah ini akan menjurus kearah suatu
keadaan chaos atau kacau balou ?
Ahli-ahli biokimia telah menemukan bahwa bermacam-macam molekul RNA juga akan mengreproduksi dengan kecepatan yang berbeda-beda pula. Tergantung dari panjangnya dan struktur
polanya (subunit sequence). Keturunan dari DNA yang mempunyai kecepatan reproduksi yang
tinggi, dengan sendirinya akan lebih besar jumlahnya. Beda kecepatan reproduksi akan
memperbesar beda jumlah keturunan kelak, juga secara eksponensial.
Keteraturan (order) muncul atau timbul karena variasi dari relikator yang juga sering dinamakan
sebagai proses evolusi. Misalnya, suatu molekul melipat diri, prcis seperti bentuk keturunan
sebelumnya, yang lebih berhasil memperbanyak diri, karena memperkecil kemungkinan diserang
pada musuhnya. Evolusi adalah serangkaian urutan sukses, yang disebabkan adanya eliminasi
dari perubahan-perubahan yang tidak sukses. Evolusi memperlihatkan sesuatu yang dapat
terlihat, yang disebabkan karena eliminasi semua yang gagal, yang tidak dapat terlihat lagi.
Karena hany makhluk-makhluk yang berhasil hidup, yang meninggalkan tulang belulang di bumi
ini.
Makhluk-makhluk yang cacat atau gagal hidup tidak akan meninggalkan fosil-fosilnya.
Jadi memang evolusi terus berlangsung, karena variasi dan seleksi para replikator. Apakah ada
replikator macam lain di dalam peradaban informasi ini, yang mungkin belum kita kenal ?.
Sejarah telah memperlihatkan kepada kita, bahwa semua makhluk hidup berkembang dan
mengalami pembaharuan RNA virus, binatang, dan lain-lain, semua memperlihatkan suatu
evolusi yang disebabkan oleh modifikasi dan seleksi replikator. Tetapi bagaimana dengan mesinmesin teknologi-nano yang berupa barang-barang mati, yang tidak dapat ber-reproduksi sendiri ?

Bagaimana terjadinya evolusi pembaharuan dari mesin-mesin macam ini. Apakah ada bahan
yang mempunyai fungsi seperti bahan genetic atau gene, bagi mesin-mesin barang mati ini ?
Seperti gene mendayagunakan mesin protein untuk be-reproduksi atau ber-replikasi, demikian
juga mesin-mesin barang mati, melalui atau mendayagunakan budi daya dan daya manusia untuk
ber-reproduksi. Dengan komputer, assembler dan dis-assembler, apakah dari teknologi-kini
ataupun dari teknologi-nano, setiap mesin barang mati dapat di-reproduksi secara otomatis.
Budi/akal manusia adalah alat imitasi atau reproduksi yang jauh lebih ampun dari mesin protein
yang manapun. Suara tulisan dan gambar dapat mentransmisi atau meneruskan suatu ciptaan atau
desain dari otak manusia ke otak manusia lainnya, tanpa melihat atau membuat barang ciptaan
yang sebenarnya. Budi/akal manusia dapat kita namakan sebagai replikator mental.
Di mana gene telah memperbanyak diri, berkembang dan ber-evolusi sejak banyak generasi atau
ber-juta tahun, replikator mental baru berkembang cepat sejak beberapa puluh tahun. Serupa
dengan gene, buah pikiran manusia juga dapat ber-replikasi atau berkembang ilmu pengetahuan
belum dapat menerangkan pola perubahan syaraf yang terjadi di otak manusia, yang
menyebabkan buah-buahan pikiran tercetus atau mengalami pembaharuan. Tetapi tiap manusia
dapat merasakan bahwa buah pikiran manusia dapat memperbanyak diri, ber-mutasi, dan dapat
bersaing. Memang buah pikiran manusia berkembang, hampir serupa gene makhluk hidup.
Richard Dawkins, seorang ahli biologi dari Inggeris, menamakan unsure-unsur informasi, yang
mempunyai sifat-sifat serupa dengan gene, jika ber-interaksi dengan budi/akal manusia, meme.
Contoh dari meme misalnya adalah lagu, buah pikiran, peribahasa, cara membuat keramik,
berbagai macam desain, dan semua hasil budidaya manusia pada umumnya. Persis seperti gene
berkembang biak dan menyebar dengan melompat dari suatu organ lainnya, atau dari suatu
generasi ke-generasi lainnya, melalui sperma dan telur, demikian juga meme berkembang biak
dan menyebar luas dari otak satu ke otak manusia lainnya, melalui proses yang dapat dinamakan
sebagai proses imitasi. Mutasi dan seleksi.
Meme memperbanyak diri, karena manusia belajar dan mengajar Meme ber-variasi, karena
manusia menciptakan buah pikiran baru dan tidak dapat mengerti sepenuhnya buah pikiran yang
terdahulu. Sebagian dari meme tersebut akan terseleksi, karena banyak manusia tidak

sepenuhnya percaya apa yang mereka dengar. Dimana molekul-molekul RNA harus
berkompetisi untuk mendapatkan bahan protein dan mesin-mesin duplikat untuk berkembang
biak, demikian juga meme harus berkompetisi untuk mendapatkan perhatian budi/akal manusia.
Sejak dahulu sampai sekarang buah-buah pikiran yang berguna dan berkhasiat bagi
kelangsungan hidup, akan diteruskan dari orang tua ke anak dan cucunya.
Sering telah dikemukakan bahwa gene hanya memikirkan kelangsungan hidupnya sendiri..
demikian juga dengan meme ini dapat berguna dan juga dapat merugikan tuan rumah di mana
gene dan meme tadi menumpang. Persis seperti virus berkembang dan men-stimulasi suatu sel
supaya memproduksi lebih banyak virus serupa, demikian juga desas-desus dapat berkembang
menjadi lebih masuk akal dan merangsang supaya meme berbentuk desas-desus tadi,
memperbanyak diri dan menyebar luas, melalui manusia-manusia yang dilaluinya. Dan
pengalaman telah sering kali membuktikan, bahwa desas-desus yang berhasil memperbanyak diri
dan menyebar luas, belum tentu merupakan suatu kebenaran nutlak ataupun kebenaran
optimum ?
Memang sering meme bersifat menular seperti virus. Tetapi sifat penularan tidak selalu jelek.
Karena jika sekumpulan meme memang mempunyai pesan-pesan yang bermoral tinggi, sifat
ingin menularkannya adalah berguna untuk masyarakat.
Seekor cacing yang memasuki badan manusia akan bertindak seperti suatu parasit dan akan
menggunakan badan manusia tadi untuk keperluannya sendiri, terutama untuk memperbanyak
diri. Manusia yang dimasuki cacing tersebut akan mengalami kesulitan jika tidak mempunyai
daya tolak alamiah atau imunitas.
Demikian juga dengan meme . mereka juga merupakan parasitbagimanusia yang menerimanya.
Kecuali juka manusia tadi mempunyai daya imunitas mental yang bekerja baik. Suatu daya
imunitas mental yang sederhana adalah misalnya berbunyi : Percayalah hanya pada yang
tradisionil, tolak buah-buh pikiran yang baru
Sistem imunitas yang memakai prinsip tolak yang baru telah banyak membuktikan manfaatnya
untuk zaman yang lalu. Tetapi prinsip ini akan berbahaya dizaman transplantasi organ sekarang
ini. Demikian juga dengan zaman gelombang ke-III sekarang dimana Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi cepat mengalami perubahan Penolakan hanya berdasarkan prinsip tolak semua yang
baru akan membawa masyarakat kesuatu posisi seperti katak di dalam tempurung yang sangat
tidak menguntungkan dan mungkin membawa bahaya. Sistem imunitas mental yang baik adalah
suatu system yang menghargai tradisi, tetapi merangsang pengadaan eksperimen baru. Sebaiknya
disusun sistim-sistim ukuran untuk menilai meme yang mana yang bersifat parasit, dan meme
mana yang berguna.
Prinsip dalam garis besar, terjadinya evolusi seperti diutarakan tersebut di atas, memberikan
suatu cara untuk melihat terjadinya perubahan dan pembaharuan dengan wawasan yang luas.
Apakah ini terjadi di dalam molekul, sel-sel, organ-organ, teknologi budi/akal atau di dalam
budaya. Pertanyaan dasar selalu muncul, yaitu Siapa yang menjadi replikator?. Bagiamana
mereka bervariasi dan mutasi? Apa yang menentukan konsekuensinya ?, Bagaimana mereka
mempertahankan diri terhadap pendatang-pendatang baru ?.
Memang banyak sifat-sifat yang serupa yang ditemui dalam gene dan meme . Tetapi jelas bahwa
meme yang menyebabkan pembaharuan-pembaharuan yang terjadi pada teknologi atau budaya
melalui cipta, karsa dan karya manusia, yaitu lebih cepat perubahannya dari pembaharuanpembaharuan yang disebabkan oleh i dalam evolusi biologi.
Mungkin sekali gene yang hanya memikirkannya kepentingan dirinya sendiri, yaitu dengan terus
menerus ber-replikasi, juga mempengaruhi sifat-sifat manusia yang dihuninya, menjadi manusiamanusia yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Tetapi kemampuan manusia untuk melihat dan
menyadari masa depan dengan imaginasinya, dapat membantu manusia menghalangi terjadinya
malapetaka yang mungkin disebabkan oleh gene-gene yang terlalu mementingkan diri sendiri
tadi. Hanya manusia makhluk satu-satunya di alam ini, yang dengan budi, daya dan akalnya,
mampu mengarahkan perubahan dan pembaharuan yang sesuai dengan nilai-nilai orientasi hidup
dan budayanya. Mungkin sekali melawan arah perubahan dan pembaharuan yang semulanya
disebabkan oleh gene yang berada di badannya. Evolusi alamiah yang disebabkan oleh genegene berinteraksi secara dialektis dengan perubahan dan pembaharuan yang disebabkan oleh
meme-meme, yang diwakili oleh budaya manusia. Polemik mengenai alam (gene) yang serba
menentukan dalam kehidupan di alam ini, dengan budaya (meme) yang serba mampu
merubahnya (nature versus nurture), muncul di sini dengan perspektif lain.

II Menerawang Dampak Teknologi-nano


II.a.

Beberapa Dampak Teknologi-nano Terhadap Kehidupan Manusia.

Pabrik serba otomatis.


Pada kira-kita tahun 1951, Johnvon Neumann menerangkan prinsip-prinsip dasar cara membuat
mesin replikator. Pada tahun 1953 watson dan Crick menerangkan bagaimana makhluk hidup
mewariskan bermacam instruksi untuk membangun satu duplikat DNA berikutnya. Para pakar
biologi sejak itu, banyak sekali mengalami kemajuan dalam pengertian mereka mengenai cara
kerja mesin molekuler dalam sel, sebagai replikator diri sendiri.
Mesin replikator biologi, seperti virus, bakteri, tanaman dan manusia, menggunakan mesin
molecular. Mesin replikator buatan manusia, yang dinakan robot, pada waktu ini
mempergunakan teknologi kini, sebelum teknologi nano dapat dikuasai. Cerita atau meme yang
mengatakan perlunya gaya-hidup untuk dapat me-replikasi diri sendiri, adalah contoh meme
yang keliru Pakar biokimia pada waktu ini cukup dapat mengerti bagaimana proses replikasi
dalam sel-sel makhluk hidup terjadi. Sel-sel hidup memang dapat memperbanyak diri, demikian
juga mesin replikator robot, juga dapat berkembang biak memperbanyak diri.
Berbagai macam mesin replikator beserta komputer-nano, akan dapat berproduksi barang apa
saja, dari bahan-bahan yang mudah didapat, tanpa perlunya manusia bekerja sebagai buruh, dan
tanpa pabrik yang serba otomatis tersebut menyebabkan olusi. Mesin replikator tersebut
memungkinkan manusia bias masuk dalam peradaban serba berkecukupan.
Artificial Intelligence (AI)
Dapat dibedakan dua macam AI, yaitu AI-teknis dan AI-sosial. Intelejens-teknis adalah intelejens
yang memproses dunia fisik. Intelejens buatan ini akan menolong manusia merencanakan pabrik
otomatis dan kemajuan ilmu pengetahuan berikutnya. Pekerjaan rekayasa seorang insinyur dapat
dipercepat atau diotomatisir, oleh system yang dinamakan automated engineering system.

Sedangkan intelejens-sosial lebih menitikberatkan kepada persoalan dasar cara manusia berpikir,
terutama yang tidak dapat termasuk dalam berpikir rasional.
AI adalah bidang utama dari pekerjaan penelitian komputer di seluruh dunia. Pekerjaan keinsinyuran yang praktis dilakukan secara otomatis dengan bantuan AI-teknis akan sangat
mempercepat perlombaan teknologi di seluruh dunia ke arah teknologi-nano. Sistim komputer
dengan cara kerja berdasarkan heuristic (yang persamaannya dengan proses perubahan dan
pembaharuan dalam suatu evolusi), dapat sangat mempercepat memetic-evolution budaya
manusia, yang pada dasarnya memang sudah jauh lebih cepat dari genetic evolution.
Marvin Minsky, seorang Guru Besar dalam bidang intelejens di MIT pernah mengeluarkan
pendapat sebagai berikut The modestlty inteliligent machines of the near future promise only to
bring us the wealth and comfort of the tireless, obedient, and inexpensive servants
Dunia yang lebih luas dari Planit Bumi.
Pkanit bumi adalah bagian yang sangat kecil dari dunia manusia yang sebenarnya. Sebagai
Sumber Daya Enersi, material, dan ruang-gerak untuk tumbuh. Memang angkasa luar dapat
menyediakan semua. Kemajuan dalam AI dan teknologi-nano akan memegang peranan yang
sangat penting.
Kenapa penerbangan ke angkasa luar demikian mahal harganya ? Jawabnya adalah karena
pesawat angkasa-luar belum diproduksi secara massal dan belum sepenuhnya dipakai berulangulang, seperti pabrik pesawat terbang Boeing pada waktu ini membuat pesawatnya.
Untuk menembus udara dan melawan gravitasi bumi, memang dibutuhkan bahan bakar yang
sangat enersi intensip.Insinyur angkasa luar akan menyelesaikan persoalan transportasi dengan
jalan lain. Karena enersi mempunyai massa, maka sinar matahari yang terpantul pada sebuah
cermin, adalah suatu layar solar yang dapat mendorong semua alat transportasi angkasa luar.
Percepatan selama setahun pada suatu layar solar, akan dengan mudah menaikan kecepatan
sampai beberapa ratus km/second. Jauh lebih cepat dari roket tercepat pada waktu itu. Gaya
gravitasi matahari juga merupakan gaya yang dapat didayagunakan. Kedua gaya ini dapat
membawa manusia ke seluruh angkasa luar, kecuali daerah yang terlalu panas dekat matahari.

Untuk waktu yang agak lama, ruang di sekeliling dekat planit bumi, dapat menyediakan ruang
hidup, sejuta kali lebih besar dari diplanit bumi. Enersi matahari tidak akan pernah kekurangan.
Penerbangan ke angkasa-luar dan kehidupan di angkasa luar akan dapat terjangkau. Jika manusia
sanggup mendayagunakan teknologi-nano dengan bijaksana, generasi manusia yang akan dating
kelak akan bertanya Kenapa nenek moyangnya terlalu lama hidup terikat di planit bumi yang
makin miskin itu ?.
Pembaharuan Cara Berobat.
Dokter-dokter pada waktu ini mengobati pasiennya dengan obat dan tindakan operasi bedah.
Dokter ahli bedah tidak hanya menjahit luka-luka dan mengamputasi saja, tetapi sudah
melakukan reparasi dan bongkar pasang jantung atau organ badan lainnya. Dengan pertolongan
mikroskop mereka juga sanggup menyambung pembuluh darah yang tidak terlihat dengan mata
telanjang. Ahli bedah mikro dapat melaksanakan operasi bedah yang lebih halus lagi. Bagaimana
jika ahli bedah kita dapat pertolongan dari alat alat potong, bongkar dan pasang dari teknologinano ?.
Dengan pertolongan komputer-nano, mereka akan membawa kecepatan operasi bedah kedalam
dimensi molecular. Para pakar biologi sudah memakai zat antibody untuk memberi tanda protein.
Telah menggunakan enzym untuk mendorong DNA. Juga telah sanggup memasukkan viral DNA
kedalam bakteri. Di masa depan mudah dibayangkan bahwa dengan alat-alat teknologi-nano,
seperti assembler/diassembler beserta komputer-nano, dengan lebih mudah dan lebih tepat dapat
meraba., memanipulasi dan memperbaiki satu-persatu. Alat tersebut dapat kita namakan sebagai
mesin-reparasi-sel.
Dkter berusaha membuat jaringan tubuh manusia sehat. Tetapi dengan obat dan operasi bedah
pada waktu ini. Dokter hanya dapat memperbesar kemungkinan jaringan tubuh mampu
menyembuhkan dirinya sendiri. Jadi tidak langsung. Mesin molecular seperti mesin-reparasi-sel
memungkinkan reparasi secara langsung. Mencomot dan membuang sel-sel yang rusak yang
tidak dapat diperbaiki lagi, dan memperbaiki dan menggantikan komponen dari sel-sel yang
masih dapat diperbaiki. Jadi teknologi-nano akan membawa kemajuan luar biasa pada profesi

dokter, yaitu dari hanya tergantung dari penyembuhan sendiri sel-sel jaringan, kesuatu
penyembuhan/perbaikan/penggantian langsung pada sel-sel jaringan yang rusak.
Aplikasi yang paling sederhana dari mesin nano ini adalah perusakan selektif pada pengobatan
penyakit kanker. Yang dituju hanyalah meng-identifikasi replikator-replikator yang berbahaya
dan memusnahkannya.
Mulai pertengahan abad ke-18 dokter ahli bedah menggunakan obat kimiawi yang
mempengaruhi metabolisme otak, yang dapat menghentikan kesadaran pasien yang akan
dibedah. Molekul-molekul bahan kimiawi ini dapat dengan bebas masuk dan keluar jaringan
otak, sehingga dokter dapat dengan bebas menghentikan kesadaran manusia sebelum dibedah,
dan mengembalikan kesadarannya kembali sesudah operasi bedah berlangsung. Bahan kimiawi
ini dinamakan bahan anesthesia.
Sebagai tahap lanjutan dari menghilangkan kesadaran pasien yang akan dibedah, banyak orang
telah memimpikan mampu mempengaruhi metabolisme seluruh badan untuk beberapa jam, hari
ataupun tahun. Kondisi ini dinamakan biostatis. Suatu prosedur biostatis yang sempurna, akan
berguna sekali untuk pertolongan pertama pada setiap kecelakaan yang gawat. Biostatis akan
dapat menstabilkan keadaan pasien dan menghalangi mesin-molekular merusak jaringanjaringan, sambil memberi waktu bagi dokter yang akan merawatnya. Tentunya ini juga
dibutuhkan bagi perjalanan jarak jauh di angkasa-luar untuk menghemat makanan dan
kebosanan. Dalam abad teknologi-nano, dapat dibayangkan alat-alat molekular yang kecil
mungil dapat memasuki setiap sel organ melalui media darah untuk melaksanakan
pemberhentian/menjalankan kembali metabolisme tersebut.

II.b.

Apakah Masih Ada Batas-batas Pertumbuhan ?

Dalam abad yang lalu manusia telah membuat pesawat terbang, pesawat angkasa luar,
pembangkit enersi nuklir dan komputer. Dalam abad yang diramalkan manusia dapat membuat
assembler dan mesin-mesin replikator. AI komputer untuk rekayasa otomatis perjalanan angkasa
luar yang terjangkau, mesin-reparasi sel dan banyak lainnya lagi. Jelas perlombaan pembuatan

senjata di dunia akan berlanjut dengan kecepatan yang meningkat. Apakah


pertumbuhan/perkembangan ini dapat berlanjut tanpa batas ?.
Kesimpulannya adalah memang pertumbuhan materi dan ruang gerak manusiadengan
bertransmigrasinya manusia ke angkasa luar, masih sangat luas terbuka. Tetapi tetap mempunyai
batas jika pertambahan manusia tidak terkendali>
Pertumbuhan budidaya manusia dlam bentu pikiran, informasi dan semua hal ini dalam dunia
cipta dan imanjinasi, belumlah terlihat.
Batas kemampuan teknologi-nano
Memang teknologi-nano dapat menempatkan dan menyusun atom-atom, sehingga kita
mendapatkan sel-sel atau melekul-molekul dengan sifat yang dikehendaki. Tetapi teknologi
nano tidak dapat berbuat banyak di dalam atom itu sendiri. Gaya molecular atau gaya antar atomatom sangat kecil dibandingkan dengan gaya di dalam atom. Karena massa atom terdiri
99m9% massa ini tetapi menduduki hanya1/1.000.000.000.000.000 dari volumenya. Sehingga
memang teknologi-nano tidak dapat mengubah bom nuklir menjadi segumpal timah yang tidak
berbahaya. Mengubah batubara menjadi batu berlian dapat dibayangkan kemungkinannya .
Tetapi mengubah batubara menjadi segumpal mas adalah sangat mustahil.
Entropi, Batas Penggunaan Enersi.
Hukum Thermodinamika ke II, memang menyatakan bahwa entropy suatu system tertutup akan
bertambah. Banyak penulis buku-buku membuat kesalahan karena menganggap bumi suatu
system tertutup. Planit bumi bukan suatu system tertutup, karena selalu masih menerima enersi
matahari, dan juga dapat memancarkan kembali enersi ke angkasa luar, jika bumi menjadi terlalu
panas. Tetapi memang pada akhirnya sesudah makhluk menduduki sebagian besar angkasa luar,
mungkin sekali entropy seluruh jagad raya terlalu besar untuk meneruskan suatu kehidupan.
Batas Sumber Daya Alam.
Dengan bertambahnya jumlah manusia. Bumi memang kelihatannya menjadi lebih kecil,
sehingga menimbulkan ketakutan akan habisnya sumber daya alam terutama minyak dan

batubara. Tetapi sebetulnya seluruhnya enersi yang manusia gunakan pada waktu ini, hanyalah
sekitar 1/10.000 dari enersi matahari yang diterima oleh bumi. Jika teknologi-nano berhasil
mendayagunakan enersi matahari yang berlimpah tersebut, maka planit bumi akan mampu
mendukung peradaban dan kebudayaan manusia yang jauh lebih besar dan kaya, daripada yang
pernah terjadi. Dan ini emua terjadi tanpa harus menderita karena bermacam plusi yang manusia
alami sekarang ini.
Planit bumi adalah sangat kecil sekali dalam skala angkasa luar. Sisa-sisa asteroid dari proses
pembentukan planit-planit dapat menyediakan bahan untuk membangun 1000 kali luas daratan
bumi. Matahari menyinarkan enersi satu milyar kali lebih besar ke seluruh system solar.daripada
yang diterima oleh planit bumi saja.Sumberdaya dari sistim solar demikian besarnya sehingga
sumber daya bumi praktis dapat dilupakan.
Selanjutnya system solar adalah sangat kecil jika kita bandingkan dengan seluruh galaxy, yang
mempunyai beberapa ratus milyar matahari.
Batas-batas Sesuai Teori Maithus ?
Jumlah manusia bertambah seperti fungsi eksponensial, tetapi bertambahnya produksi makanan
hanyalah seperti fungsi linier. Sehingga kalau pertambahan manusia tidak terkendali, maka pada
suatu waktu akan terjadi malapetaka kelaparan. Produksi makanan dunia dalam dasawarsa
terakhir ini terus menanjak dengan penemuan teknologi baru. Apakah teori Malthus salah ?
Memang produksi makanan akan bertambah dengan teknologi baru. Tetapi percepatan
pertumbuhan dibatasi oleh tempat dan ruang yang tersedia. Tetapi percepatan pertumbuhan
dibatasi oleh tempat dan ruang yang tersedia.tambahan ruang dengan bertransmigrasinya nabusia
keangkasa luar akan jauh lebih cepat ? Tetpi pertanbahan ini akan mempercepat pertambahan
makanan dari satu fungsi linear kesuatu fungsi kubus (pangkat tiga. karena suatu fungsi kubus
tidak bertanbah secepat fungsi exponensial, ramalan Malthus mengenai batas ini adalah tetap
benar dan berlaku.

II.c.

Harapan dan Kprihatinan

Sistim robot yang mampu memperbaiki/memperbanyak diri dan mesin-mesin computer yang
dapat menandingi kemampuan berpikir manusia , adalah suatu ancaman bagi manusia. Kita tidak
akan mampu untuk mengetahuisecara terperinci seluruh ancaman, tetapi patut kita ketahui isu
dasar atau garis-garis besarnya, untukdapat melihat kemungkinan-kemungkinan
menanggulanginya.
Apa yang akan terjadi dengan tata hidup dunia, jika assembler dan automated engineering
meniadakan kebutuhan akan perdagangan internasional? Apa yang akan terjadi jika pabrikpabrik kelak akan dapat produksi saja, tanpa membutuhkan karyawan ataupun buruh ? Sistimsistim AI akan dapat bekerja sama seperti manusia, dan tidak hanya akan mampu melampaui
daya-mental masyarakat. Apa yang akan terjadi, jika evolusi meme jauh lebh cepat dan menyusul
evolusi gene ?.
Kekuasaan yang Luar Biasa, yang Dapat Membawa Bencana.
Mesin-mesin replikator sistim AI, dengan mudah dan cepat memperbanyak apa saja yang
dikehendaki. Misalnya senjata konvensional, tetapi dengan material yang jauh lebih baik, dapat
diperbanyak dalam waktu yang singkat sekali. Juga senjata inkonvensional seperti bakteri dan
segala macam mikro organisma, dapat diprogramkan untukdiproduksi dalam waktu yang singkat.
Pokoknya untuk merusak bumi dengan bom atom, banyak sekali material yang sudah didapat
harus dikumpulkan. Tetapi merusak bumi dengan replikator kita hanya membutuhkan sekelumit
material yang dengan cepat dapat memperbanyak diri. Senjata semacam replikator memang
dapat mendampingi senjata nuklir sebagai senjata yang dapat memusnahkan manusia di planit
bumi ini.
Bom nuklir hanya mampu meledakkan sesuatu, tetapi mesin-nano dengan sistim AI dapatmenginfiltrasi, merampas, Polisi sekejam apapun sulit untuk menggunakan bom nuklir, tetapi polisi
dengan dengan mudah menggunakan alat penyadap (bugs), obat-obat berbahaya, senjata
tersembunyi yang mematikan dan banyak macam senjata-senjata teknologi-nano. Pemerintah
dapat dengan mudah membangun dan memaksakan kekuasaannya pada rakyat yang
diperintahkannya, tanpa memperhatikan hak azasi manusia.

Sebagian terbesar rakyat suatu Negara bekerja sebagai buruh, petani dan karyawan dan lainlainnya, yang berproduksi dan membangun Negara tersebut. Suatu Negara yang mempunyai
assembler dan replikator dari teknologi-nano, padaprinsipnya tidak membutuhkan rakyatnya lagi
sebagai pembangun, produsen atau pembayar pajak. Ini berarti bahwa suatu Negara dapat
berjalan terus, meskipun meskipun rakyatnya sudah tidak ada lagi. Sehingga kesimuplan yang
dapat diambil adalah sebagai berikut : Sangatlah berbahaya sekali, jika suatu system
pemerintahan totaliter berhasil menerobos dan berhasil menguasai teknologi-nano ini.
Bagaimana cara-cara menanggulangi persoalan mati-hidup yang maha penting ini ?.
Sistem-sistem Andal yang Dapat Dipercaya
Sistem-sistem yang ampuh dan maha penting,dengan sendirinya akan memberi dampak yang
sangat buruk, jika system tersebut sering rusak atau cara kerja tidak andal atau tidak tahan rusak
(failsave) . Pada umumnya membuat suatu alat atau atau sistim sangat andal atau tahan rusak,
adalah dengan redundancy dan design diversity .
Cara membangun suatu jembatan dengan redundancy,dpat menaikan tahan rusak jembatan
tersebut secara exponensial, seperti contoh di bawah ini. Bayangkan sebuah jembatan yang
didukung oleh 6 kabel, dimana kabel yang ke-6 hanyalah sebagai cadangan. Secara rata-rata
setiap tahun satu kabel putus, dan akan diperbaiki dalam satu hari, karena kabel cadangan
berikutnya selalu tersedia. Jembatan akan runtuh jika 2 kabel putus pada hari yang bersamaan.
Menurut perhitungan probabilitas jembatan dengan 6 kabel ini akan aman selama 10 tahun. Jika
jembatan tersebut ditopang bukan oleh 6 tetapi olh 10 kabel, maka jembatan akan runtuh jika 6
kabel pada hari yang sama putus. Dan kemungkinan ini praktis dapat diabaikan dlam 1000 tahun
yang akan datang.
Dalam bidang aplikasi komputer, design diversity berartyi menggunakan beberapa komputer
yang berlainan design, pada waktu yang sama secara parallel, untuk menyelesaikan persoalan
yang sama. Dengan redundancy cara ini, seluruh system tidak hanya tahan rusak, tetapi salah
satu atau beberapa komputer tetap akan menemukan jawab, meskipun terdapat salah design
disalah satu komputer. Demikian juga, jika software diganggu oleh virus atau gangguan lainnya.

Kita lebih mudah dapat menciptakan alat-alat hardware yang anadal dan tahan rusak, jika
automated engineering system kita juga sangat dapat dipercaya, andal dan tahan rusak. Ini
membawa kita ke persoalan yang setingkat lebih pelik yaitu bagaimana memuat system AI yang
dapat dipercaya sepenuhnya, andal dan tahan rusak termasuk software-nya ?
Suatu system AI yang ampuh dan fleksible harus mampu mengembangkan pemikiranpemikiran : atau saran-saran. Untuk melaksanakan ini. Sistem tersebut harus mengusulkan suatu
hipotesa, kembangkan variasi-variasinya, lalu sesudah dites perbaiki atau campakkan yang tidak
memenuhu syarat. Untuk mencegah terjebak dalam pra-konsepsi yang keliru. System tersebut
harus dapat membandingkan pandangan-pandangan yang berlawanan, dan dapat melihat
seberapa jauh masing-masing dapat menguatkan/melemahkan data-data yang ada. Tidak ada
salahnya salah satu kemampuan tersebut di atas, jelas akan membuat system AI tersebut bodoh
atau tidak cerdas.
Demikian juga proses-proses yang terjadi di dalam suatu masyarakat ilmiah. Tanpa ada yang
memulai dengan suatu pra-konsep, pemikiran tidak akan terbuka, tanpa pendukung, pemikiran
tidak akan tumbuhm dan tanpa ada yang mengkritik, konsep-konsep yang buruk akan
memelibihi jumlah konsep-konsep yang baik. Hanya suatu masyarakat yang kaya dengan
pencetus-pencetus konsep, beserta pendukung-pendukung dan pengeritik-pengeritik yang
bermacam ragam dan redundan, akan mampu menjamin suatu kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang andal dan berperikemanusiaan ! Karena jika banyak konsep-konsep akhir yang
cemerlang yang tahan segala zaman.
Sering tindakan-tindakan manusia diarahkan oleh kebenaran dan etika yang sudah
memasyarakat. Kita harus mengembangkan, system AI yang mampu berbuat yang serupa, tetapi
dengan keandalan dan kecepatan yang lebih besar.
Strategi Pencegahan Pemusnahan Manusia.
Perlombaan senjata antara manusia, terutama dalam bidang bom nuklir yang diangkut oleh
peluru kendali, sudah cukup sulit untuk ditanggulangi. Dengan munculnya teknologi-nano
persoalan akan tambah pelik.

Kesatu, teknologi-nano jauh lebih sulit untuk mendefenisikannya dari teknologi nuklir. Karena
teknologi-nuklir membutuhkan isotop dari logam khusus, yang dengan mudah dapat dibedakan
dari aktifitas yang lainnya. Tetapi biokimia mengembangkan diri secara perlahan-lahan, tahap
demi tahap menuju teknologi-nano. Demikian juga teknologi komputer modern tahap secara
kontinue menuju system AI. Tidak ada batas yang jelas, dan setiap langkah maju akan membawa
keuntungan dalam bidang militer, kodekteran dan ekonomi. Karenanya akan sulit sekali untuk
mencapai suatu perjanjian internasional untuk berhenti dan berhenti mengembangkan teknologinano !.
Kedua, teknologi-nukluir membutuhkan reactor yang berukuran besar, sehingga isnpeksi mudak
dilakukan. Demikian juga dengan pembatasan kekuatan reactor nuklir atau percobaan bom nuklir
mudak diimplementasi. Tetapi replikator-replikator yang berbahaya berukuran sangat kecil, dan
software system AI sulit berpegang.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pengontrolan, pembatasan ataupun pengarahan hanya
mungkin dapat dilaksanakan oleh masyarakat setempat, termasuk masyarakat ilmiah setempat.
Partisipasi masyarakat dan/atau universitas setempat, harus menjadi unsure mutlak dari suatu
strategi keseluruhan !.
Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Lokal.
Masyarakat luas memang membutuhkan pengertian mengenai Ilmu Pengetahun dan Teknologi
yang lebih luas dan mendalam. Kita musti mempercepat pertambahan kemampuan kita untuk
mengkaji ke-masa depan, dibandingkan dengan kecepatan kemajuan dalam IPTEK.
Memperlambat kemajuan teknologi adalah mustahil atau sangat sulit. Tetapi mempercepat
kemampuan kita melihat masa depan mungkin lebih mudah dan dengan demikian pengarahan
kemajuan IPTEK ke arah yang lebih aman dan kurang resiko dapat dilakukan.
Persoalan manusia adalah bagaimana kita dengan lincah dapat menyelesaikan persoalan yang
dihadapi. Misalnya perdebatan yang selalu sengit dan seakan-akan tidak pernah selesai ,
mengenai keamanan dan besarnya resiko dari enersi nuklir, enersi batubara dan limbah kimia ?
Mengenai efek radiasi ? Besar-kecilnya kemungkinan melidown dan limbah kimia ? Mengenai
efek radiasi ? Sebab-musabab dan dampak dari hujan masam ? Apakah 5 kasus leukemia dalam

jarak 5 km dari tempat pembuangan limbah kimia. Sudah melampaui ambang kesehatan ?
Bagaimana debu semen mempengaruhi kesehatan masyarakat Cibinong ?.
Makin perlahan suatu proses fenomena berlangsung, sehingga membutuhkan waktu lama untuk
mencapai perubahan yang berarti makin sulit pembuktiannya dapat dilakukan (contoh :
pengaruh merokok pada kesehatan). Demikian juga dapat dikatakan, meskipun cepat proses
suatu fenomena berlangsung karena terdorong oleh positive feedback, sehingga terjadi semacam
ledakan tiba-tiba, juga makin sulit dapat ditemukan sebab-musababnya (Contoh : merosot
dengan cepat harga saham di bursa New York).
Persoalan yang pelik akan muncul : Seberapa aman replikator dari teknologi nano ? Betul system
AI dapat dipercaya ? Dan sebagainya. Bagaimana cara-cara penyelesaian persoalan tidak
exact, penuh ketidakpastian dan pelik ini ?
DR.Kantrowitz telah ber-eksperimen dengan suatu fact forum, untuk menyelesaikan suatu
persoalan pelik, di Berkeley Universitas California. Perdebatan andalah antara Beverly Plaifgen,
seorang ahli genetika, dengan seorang ahli biokimia bernama William Havender. Pusat persoalan
adalah mengenai kelahiran cacat dan kerusakan genetika di dekat dalah satu pembuangan limbah
kimia. Panel pakar, yang bertindak sebagai semacam juri, dimainkan oleh mahasiswa S2 dan S3.
Masyarakat luas dimainkan oleh mahasiswa lainnya. Aturan perdebatan dilaksanakan seperti
dalam satu pengadilan. Karena perdebatan semacam ini juga dinamakan sebagai Science Court.
Dalam suatu pengadilan biasa, juri diplih dari masyarakat luas, yang mewakili standard nilainilai masyarakat yang sudah diterima. Tujuan suatu pengadilan biasa adalah menghukum atau
membebaskan terdakwa, sesuai dengan keutusan juri. Sedangkan suatu fact forum . yang
bertindak sebagai juri adalah suatu panel pakar yang diplih atas persetujuan kedua belah pihak.
Fact forum tidak bertujuan untuk menghukum orang ataupun untuk langsung membuat
policy.Fact forum bertujuan menemukan kebenaran fakta. Sambil mempertinggi/memperdalam
pengertian masyarakat mengenai dampak teknologi yang sedang diperdebatkan. Fact forum
bermusyawarah (termasuk debat keras) untuk mufakat mencapai consensus. Tidak mengadakan
voting untuk menentukan menang/kalah.
Jaringan Komunikasi Ilmu Pengetahuan Manusia

Untuk mempersiapkan kedatangan teknologi-nano masyarakat harus belajar lebih cepat. Fact
forum sebagai penemuan social akan menolong. Tetapi teknologi informasi modern seperti
hypertext akan juga sangat menolong. Dengan bantuannya kita dengan mudah dan lebih cepat
dapat menyebatluaskan, memperinci/memperbaiki dan membuat kombinasi-kombinasi baru. dari
informasi-informasi yang kita terima.
Pada waktu ini manusia dengan alat komunikasinya sangat tidak efisien mengolah informasi.
Memang media elektronika kita sangat menolong untuk rekreasi. Tetapi sangat tidak cocok untuk
dapat menolong untuk dapat menolong kita dalam perdebatan yang kompleks dan memakan
waktu yang lama.. Misalnya sangatlah susah sebagai pemirsa TV. Untuk mengambil,
menyimpan, mengutip dan memperbaiki informasi yang dilihatnya disuatu laporan dikumentasi
TV ? Sulit sekali untuk mengembangkannya menumbuhkannya menjadi suatu pengetahuan yang
terkait dan terintegrasi. Yang berguna dalam debat berikutnya? Perdebatan jauh lebih mudah dan
lebih efisien dilakukan dengan media kertas, tetapi waktu yang terlalu lama untuk menerbitkan
sesuatu, membuat perdebatan tidak berjalan cepat, tetapi merangkak perlahan.
Drexler menerangkan cara kerja Hypertext yang telah disebut di atas tadi dengan indah sekali
sebagai berikut :
Pada suatu waktu, sesudah manusia baru saja mempergunakan media kertas, sebagai tempat
menulisnya, mereka menghadapi suatu persoalan informasi dan perpustakaan yang pelik sekali.
Perpustakaan mereka terdiri dari suatu ruang besar, dimana semua dokumen yang mempunyai
arti, dilempar dan dikumpulkan secara acak. Kadangkala seorang cendekiawan yang sedang
riset, mengunjungi ruangan tersebut, dan berusaha menemukan/mengumpulkan tulisan datadata yang dibutuhkan dari kertas yang berserakan dan bertumpuk tadi. Tentunya waktu yang
dibutuhkan untuk menemukan dikumen yang dicari sangat lama sekali.
Untuk memperbaiki keadaan ini, mereka melepaskan sekelompok ahli perpustakaan dengan
jarum dan banyak benang berbagai warna. Tiap dokumen dikaitkan benang salah satu warna,
lalu ujung lainnya benang tadi dikaitkan kedokumen lain dalam sector pengetahuan sama.
Benang dengan warna lain dikaitkannya juga pada dokumen-dokumen tersebut untuk
keterkaitan atau referensi. Benang warna lain lagi menghubungkan dengan artikel yang

mengeriktik artikel pertama tadi. Dan seterusnya. Pokoknya ahli perpustakaan tersebut
membuat suatu jaringan keterkaitan dengan jaringan benang berbagai warna tadi.
Akhirnya tukang sulap dipanggil, dan menyebutkan sesuatu, lalu seluruh tumpukan kertas tadi
melayang di udara terpisah satu sama lainnya, beserta benang berbagai warna yang
menghubunginya. Tiap dokumen dengan mudah dapat ditemukan. Demikian juga dengan
mencari benang-benang berbagai warna tersebut tidak pernah kusut
Theodor Nelson, pencetus konsep hypertext. Bermaksud untuk menyimpan dokumen dengan
baik, dimana dalam proses penyimpanan/penyusunan tersebut juga termasuk keterkaitan dari
semua dokumen. dalam beberapa sector dan dimensi. Tentunyalebih efisien dari keterkaitanketerkaitan yang dinyatakan oleh benang berwarna di atas tadi. Dengan menggunakan hypertext
kita dapat mengkombinasi dan membangun pengetahuan kita, yang lebih lengkap dan utuh
.yang lebih mendekati kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya.
Evolusi dari pengetahuan manusia di segala bidang, dari filsafat sampai teknik membutuhkan
dari pengetahuan manusia di segala bidang, dari filsafat sampai teknik.membutuhkan kreasi
meme baru. penyebarluasannya lalu pengetesannya.
Tentunya system hypertext yang sempurna, akan dapat membantu dalam perdebatan-perdebatan
tingkat duniam harus bekerja sama dengan perpustakaan elektronis di seluruh dunia, yang saling
berhubungan dalam suatu jaringan komunikasi yang dapat diandalkan. Hypercard dari Macintosh
adalah usaha untuk membuat system deskop hypertext. Dengan tersedianya SKSD PALAPA, dan
akan bekerjanya system VSAT di Indonesia, memberi kemungkinan baru bagi pengambil
prakarsa.

III. Pengaruh Gelombang Ke-III Terhadap Keunggulan dan Kelemahan Komparatif Indonesia.
(Menurut pandangan banyak pakar, kemampuan IPTEK suatu bangsa adalah factor yang
menentukan di dalam kompetisi ekonomi dunia sekarang ini. Upah, enersi dan bahan baku
berlimpah dan murah tidak mempunyai peranan di dalam kompetisi dunia lagi. Penulis

berusaha menerangkan, bahwa upah, enersi dan bahan baku berlimpah dan murah tetap
mempunyai arti, meskipun mengalami pergeseran. Beberapa macam high-tech tetap merupakan
proses padat karya, yang kadangkala lain sifatnya).
Pengaruh Gelombang ke III terhadap pembagian lapangan pekerjaan di dunia adalah terjadinya
pergeseran letak keunggulan komparativ daripada factor-faktor ekonomi suatu bangsa.
Keunggulan Indonesia sampai kini adalah enersi dan bahan baku murah. Kita mengharapkan
dengan keunggulan ini, kita dapat mudah dan menang bersaing dengan Negara-negara yang tidak
mempunyai bahan baku dan energi murah. Toffler dan Drucker menyatakan bahwa keunggulan
ini kurang berarti dalam kompetisi dunia pada waktu ini. Karena bahan baku alam dapat diganti
dengan bahan baku buatan yang lebih cocok dan lebih murah. Enersi mahal dapat dihemat
dengan mesin-mesin yang sangat hemat enersi. Yang lebih menentukan kekuatan ekonomi suatu
bangsa adalah kesanggupan bangsa mengembangkan secara terus menerus kemampuan Ilmu
Pengetahun dan Teknologi Rakyatnya.
Pengaruh berikutnya adalah mengenai Robotisasi. Kita dapat ikuti bahwa semua alat-alat
mekanika/elektronika, seperti TV, Videotape, Radio Audiotape dan Mikrokomputer, tambah hari
makin menurun harganya, diikuti dengan kemampuan/kapasitas yang membesar. Gejala
penurunan harga beserta kapasitas membesar inipun akan dialami oleh perkembangan
mekanika/elektronika/komputer. Sehingga ongkos untuk menjalankan suatu robot akan menjadi
lebih murah dari upah buruh semurah apapun. Demikian juga dengan bea faktur menggunakan
teknologi-nano, yang secara efisien menggunakan organisma mikro untuk ber-produksi.
Keunggulan komparatif Indonesia dengan upah murahnya, juga mengalami pergeseran.
Pergeseran berikutnya adalah disebabkan oleh fenomena cepatnya perubahan dan pembaharuan
di segala bidang. Semuanya cepat usang atau obsolete. Bukan hanya barang dan mesin, tetapi
juga keahlian manusianya. Industri-industri yang beroperasi dengan baik sejak beberapa tahun.
Dengan cepat bias menurun karena mengalami kompetisi dari industri baru. yang menggunakan
teknologi terakhir. Manager yang kini telah berumur 40 tahun ke atas, akan sulit berkompetisi
dengan manager muda yang sejak kecil telah biasa menggunakan komputer pribadi. Hasil riset
dan percobaan dari universitas yang membutuhkan waktu terlalu lama untuk dapat

didayagunakan bagi masyarakat : mungkin sudah mulai agak usang, pada waktu komersialisasi
dimulai.
Mari kita teliti lebih dalam pergeseran Keunggulan Komparativ yang dikemukakan tersebut di
atas. Mungkin Indonesia pernah membuat kesalahan dalam implementasi peraturan penanaman
modal yang mengutamakan teknologi padat karya di bidang elektronika. Beberapa industri MNC
yang banyak bekerja dalam bidang assembling elektronika. Banyak menanam modal di Negara
yang mempunyai upah murah, misalnya di Malaysia dan Indonesia.
Karena kemajuan Robot, mau tak mau mereka harus merobotisasi sebagian dari pekerjaan, demi
penekanan ongkos produksi dan meningkatkan mutu. Meskipun mungkin terjadi PHK bagi
lapisan terendah dari karyawan, karyawan terampil dan terlatih akan tetap dibutuhkan, karena
robot-robot tersebut tetap harus dioperasi, direparasi dan dipelihara oleh manusia. Sehingga
perusahaan MNC tersebut dengan sendirinya akan melatih karyawannya menjadi karyawan
menengah. Dan terbukti di Malaysia(Penang), ongkos produksi yang sekarang lebih ditentukan
oleh upah karyawan menengah tadi, tetap lebih murah dari Singapura dan USA. Karenanya
mereka tetap memperluas fasilitasnya. Mungkin karena kita di Indonesia kurang luwes
menghadapi robotisasi tadi, dengan melarang mengimpor mesin robot, perusahaan MNC
Fairchild dan National Semiconductor telah meninggalkan Indonesia.
Mungkin kesalahan-kesalahan yang sama juga pernah terjadi di industri batik-tulis, yang tidak
diizinkan mengimpor mesin-cetak berkemampuan teknologi-tinggi, untuk melayani pesanan
produk bermotif batik yang relatif besar. Peluang business menggeser ke Singapura dan Malaysia
karenanya.
Dilema inipun mungkin pernah terjadi di Industri benur udang. Kira-kira sepuluh tahun yang
lalu. Banyak calon penanam modal pembibitan udang sangat sulit untuk mendapatkan izin,
karena dikhawatirkan akan merampas nafkah pengumpul-pengumpul (pengusaha lemah) benur
udang alami di desa-desa nelayan.
Kesenjangan antara kaya-miskin, kota-desa dan buruh terlatih dan tidak terlatih, memang dapat
merupakan suatu kelemahan. Terutama kalau diambil kebijaksanaan yang hanya melihat
pemerataan, tanpa mempertimbangan keadaan persaingan di pasaran luar negeri. Tetapi jika

dapat melihatnya dengan kcamata lain yang lebih menyeluruh, kelemahan komparatif ini dapat
menjadi keunggulan.
Sumber manusia kita lebih besar diversifikasinya. Mau yang kasar ada, Mau yang halus ada.
Mau yang dapat mengerjakan pekerjaan rutin yang membosankan terus menerus ada. Mau yang
terampil ada. Mau yang high tech, juga ada. Dengan pemikiran kreatif yang tinggi, mustinya ada
kombinasi antara yang kecil dan besar, yang menimbulkan suatu fenomena synergi, seperti yang
dimaksud dengan kata mutiara Toffler : Small within Big is Beautiful. Usaha Indonesia
menemukan bentuk kerja-sama bapak/anak-anak ataupun berbentuk pertambakan/perkebunan
Inti dan Plasma. Sudah menunjukkan arah yang dimaksud.
Juga jangan keliru, yang terjadi hanya suatu pergeseran dari keunggulan/kelemahan komparatif,
bukan penghapusan. Sehingga upah karyawan-rendah murah memang nilai keunggulannya
kurang, tetapi tetap mempunyai nilai. Dan mungkin dengan latihan keterampilan sedikit saja.
Karyawan rendah yang menjadi karyawan menengah.sudah mempunyai keunggulan komparatif
yang dapat bersaing kembali dengan Negara-negara lain.
Gejala yang menarik yang dapat diikuti dalam perkembangan mutakhir high tech bio-teknologi,
adalah bahwa banyak sekali proses produksinya masih tetap padat karya. Contohnya adalah
industri pembibitan Tissue Culture pada tanaman dan Embryologi terapan pada peternakan.
Secara garis besar, kedua high tech tersebut. Mempunyai kesamaan dalam proses dasarnya, yaitu
manipulasi dan memindah-mindahkan benda-benda sangat kecil dengan bantuan mikroskop,
yang merupakan bagian dari tanaman atau hewan, dalam keadaan bersih debu dan kuman (in
vitro). Banyak kesamaan dengan assembling atau manipulasi bagian-bagian elektronika yang
disebut sebagai micro chip dalam industri elektronika mikro.
Perbedaan yang sangat penting antara padat-karya microelectronic dan biotechnology
Adalah sebagai berikut. Benda-benda kecil chip-mikro adalah benda mati. Memang mempunyai
dimensi sangat kecil, tetapi mempunyai ukuran yang pasti dan sama. Manipulasi yang
dilaksanakan berulang-ulang kali, sangat tepat dan cermat. Tetapi selalu sama. Sehingga
pekerjaan tersebut sangatlah tepat untuk diambil oleh suatu Robot.

Tidak demikian halnya dalam proses perbanyakan tanaman tissue culture ataupun dalam proses
embryologi terapan. Benda-benda kecil yang dimanipulasi adalah benda hidup yang mempunyai
dimensi tidak tetap. Sifat-sifat lainnyapun beracakan. Demikian juga dengan pergerakan
pergerakan manipulasi yang harus dilakukan. Sehingga menuru pengiraan penulis, manipulasi
yang jauh lebih pelik tersebut, dalam 10 tahun yang akan dating, akan masih tetap harus
dilaksanakan oleh tangan-tangan manusia.
Dalam salah satu laporan penelitian yang ditulis oleh seorang peneliti suatu industri tissue
culture TWYFORD di Inggris, tercatat bahwa komponen biaya tenaga kerja dalam operasinya
memperbanyak anak tanaman unggul, sampai mencapai antara 50-70% dari seluruh biaya
produksi. Jadi jelas sangat padat karya. Penulis belum mempunyai data-data dari industri
peternakan yang menerapkan embryologi terapan dalam operasinya. Keunggulan komparatif bagi
penanaman modal dalam bidang budidaya udang dan ikan di Indonesia, sudah banyak ditulis
oleh para pemikir dan para wirausahawan. Sulit rasanya untuk mencari Negara lain, yang
mempunyai daerah pantar, daerah lautan dan keadaan cuaca dan suhu air yang seunggul
Indonesia.
Sumber genetika, berupa aneka ragam ikan hias, aneka ragam ikan untuk diburu aneka ragam
burung hias dan banyak species binatang liar yang mungkin belum kita kenal, masih belum
terjangkau untuk dibudidayakan atau didayagunakan. Seorang dosen/peneliti tanaman jamur dari
Universitas di Amerika mengatakan bahwa asal-usul bibit jamur Shiitake yang sangat digemari
di Jepang, adalah dari hutan Kalimantan. Mungkin sekali sekarang sudah mengalami beberapa
kali pengunggulan. Laporan Wallace dan dilaksanakannya Operation Rayleigh di daerah
Ambon/Seram memperkuat anggapan bahwa keunggulan komparatif dalam sumber genetika
ini.susah untuk disangsikan. Memang hutan belantara di daerah tropika adalah sumber genetika
yang tersubur di bumi ini.
Tetapi selanjutnya sangat perlu dipertanyakan, kalau sudah sedemikian unggul keadaan beberapa
factor produksi di Indonesia ini. Apa sebabnya budaya Indonesia dalam beberapa abad yang lalu.
tidak pernah unggul dalam bidang budidaya air (aquaculture) ? Cina, Phlipina dan Thailand
selalu lbih unggul dari Indonesia secara garis besarnya.

Kenapa dari dahulu sampai sekarang selalu Singapura menjadi pusat budidaya ikan
hias.meskipun diketahui bahwa asal-usul ikan hias tersebut adalah perairan Indonesia.
Demikian juga dengan burung-burung hias, sehingga kita harus mengimpornya kembali dari dari
Amerika ke Bali ? Kenapa belum ada wirausaha Indonesia berhasil membudidayakan burungburung hias yang langka dan cantik tersebut, untuk melestarikannya dan mengekspornya sebagai
komoditi non-migas ?
Demikian juga dengan kasus lebih unggulnya durian Thailand, macam-macam jeruk yang terus
menerus menurun kualitasnya di Indonesia, dan belum unggulnya anggrek Indonesia ? Apa yang
akan terjadi dengan rotan di masa depan ?
Jawabnya harus dicari dalam kegagalan budaya tradisional kita menggerakan sumber daya
manusia Indonesia ? Mungkin karena kemelaratan material dan mental yang kita alami selama
penjajahan ?
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah Institut Pertanian Bogor dan Fakultas-fakultas Pertanian,
Universitas-universitas lainnya, sekarang ini sudah memperlihatkan kecenderungan kearah yang
benar untuk dapat menggerakkan sumber-daya manusia Indonesia, yang mampu
mendayagunakan sumber-genetika tanah airnya, sambil menciptakan lapangan pekerjaan baru ?
Penulis cenderung setuju dengan pernyataan J.E. Stepanek yang diucapkannya lebih dari sepuluh
tahun yang lalu sebagai berikut :
wasted much time while learning that no amountu of capital equipment, no number
of enthusiastic government planner, and no of foreign consultants can compensate for lack of
individuals eager and able to seize opportunity to develop.
Kira-kira pada tahun 1972, pertanyaan ini sudah diusahakan untuk dijawab dikampus ITB,
dengan memasukan enterpreneurship training di kampus.McClelland dengan Need of
Achievement menjadi idola baru di kampus. Beda manusia entrepreneurial dari manusia biasa
adalah sebagai berikut :
-

Pikirannya penuh dengan persoalan bagaimana mempertinggi prestasinya,


melebihi standar ekselensi yang ia tentukan semula atau melebihi standar yang ia
telah capai dalam waktu yang lalu;

Mereka ingin menang dalam kompetisi. Mereka ingin berhasil dalam usahausahanya. Karena berhasil menundukkan tantangan dan kesulitan memberikan
kepuasan utama dalam dirinya bukan keuntungan uang.

McBer and Company dari Boston, USA, diundang ke Kampus ITB untuk melatih pelatih-pelatih
Indonesia di dalam Achievement Motivation Training, dengan bantuan pada waktu itu dari
Bank Dagang Negara. Konsep Entrepreneur-Ownership training dilahirkan, yaitu suatu latihan
ke-wirausaha-an yang utuh dan lengkap. Dimana output dari latihan tersebut bukan hanya berupa
tamatan berijazah, tetapi tamatan yang sekaligus merupakan pemilik perusahaan baru.
Bagaiamana hasil evaluasinya sekarang, sesudah 15 tahun berlalu ? Sangat disayangkan
merupakan bahwa riset evaluasi sampai sekarang belum dapat dilaksanakan karena tiadanya
biaya.
Suatu proses perkembangan adalah suatu rentetan kejadian di dalam berbagai bidang,
berhubungan satu sama yang lain sebagai beberapa mata rantai yang berkaitan satu sala lainnya.
Jika salah satu mata rantai tidak memenuhi syarat karena mata rantai tersebut tidak cukup kuat
atau belum berhasil cukup berkembang, maka perkembangan keseluruhan agak terhambat, atau
sama sekali tidak terjadi. Sama seperti suatu rantai putus karena salah satu mata rantai yang
terleemah putus. Secara garis besar unsure-unsur perkembangan yang memegang peranan adalah
:
-

sumber daya manusia

sumber daya pendidikan, penelitian dan informasi

proses dan system teknologi

sumber daya institusional

sumber daya alam

sumber daya kebudayaan

sumber daya modal, dan beberapa lainnya.

Hubungan antara unsur-unsur ini, sehingga merupakan suatu rantai perkembangan tertutup
tergambar pada Gambar 2 Besar kecilnya sumber daya manusia tidak tergantung hanya pada
jumlahnya saja, terapi juga tergantung dari kualitas manusia yang tersedia dalam arti seluasluasnya. Yang dimaksud dengan sumber institusional adalah kemampuan kita berorganisasi
melalui lembaga-lembaga yang telah atau akan terbentuk, melalui nama seorang warganegara
dapat berkarya, memperkembangkan dan melaksanakan inspirasinya. Kemampuan pengaturan
kerja sama dan kompetisi sehat yang merangsangm juga termasuk di dalamnya. Sumber
informasi, pendidikan dan penelitian adalah pengalaman dan pengetahuan manusia yang telah
atau sedang terkumpul, yang dapat didayagunakan oleh masyarakat. Kelemahan atau/dan
kekuatan unsure-unsur kebudayaan suatu bangsa, adalah yang dimaksud dengan sumber-sumber
kebudayaan, yang perlu diketahui untuk dapat digunakan ataupun diubah, demi perkembangan
yang diinginkan.
Sesuai dengan arah jarum jam dalam Gambar 2 rakyat suatu bangsa dapat mempunyai dan
mempergunakan sumber informasi dan teknologi melalui struktur organisasi pemerin tahannya ,
mendayagunakan macam-macam sumber alamnya, untuk memperluas fasilitas dan sumber
tenaga, dalam batas-batas dan sesuai dengan sumber modal dan latar belakang kebudayaannya,
untuk memproduksi barang-barang semula tadi, dalam suatu pola kompetisi Indonesia atau/dan
dunia.
Untuk mengetahui kesanggupan bangsa kita dapat bersaing dalam dunia International, atau
dengan kata lain keunggulan/kelemahan komparatif kita dalam persaingan internasional, kita
harus membandingkan setiap mata rantai tersebut di atas. Secara pintas dapatlah dikatakan
bahwa Indonesia sangat unggul dalam sumber daya alamnya. Mungkin masih lemah dalam
sumber informasi ilmu pengetahuan dan teknologinya. Demikian juga kita masih lemah dalam
kelembagaan dan pengaturan yang secara terus menerus kita perbaiki dengan de-regulasi dan debiokratisasi. Kelemahan dalam sumber modal dan mungkin yang terpenting adalah kelemahan
dalam sumber kebudayaan yang tidak terlalu mementingkan nilai prestasi. Pertanyaan yang perlu
juga di jawab adalah mengenai bagaimana bentuk pola bakat dan dimana letak titik berat bakatbakat rakyat Indonesia ? Pendidikan formal dan informal macam mana dapat memunculkan
bakat yang masih terbenam tadi untuk dikembangkan selanjutnya ?

GAMBAR BELUM?

IV. Suatu Antisipasi dan Partisipasi Baru Bagi


Perguruan Tinggi Indonesia
Perguruan Tinggi di Negara Belanda dan Jerman memang mempunyai tradisi untuk memisahkan
secara jelas antara dunia belajar dan dunia-kerja (atau dunia-industri) Riset pesanan dari duniaindustri, pada dasarnya tidak dapat diterima untuk dilaksanakan di laboraturium Perguruan
Tinggi. Sehingga waktu yang dibutyhkan untuk suatu hasil Riset Universitasm berhasil
didayagunakan oleh dunia-industri dan sampai dikonsumsi oleh masyarakat, adalah sangat lama.
Alasan ini pernahdikemukakan sebagai sebab industri-industri Eropah tidak dapat bersaing
dengan industri di Amerika.
Lain halnya dengan tradisi Perguruan Tinggi di Amerika. Dosen dan Guru Besar yang tidak
mempunyai riset pesanan dari dunia-industri, di banyak Universitas swasta Amerika, akan sangat
sulit untuk mempertahankan pekerjaanya di kampus. Karena adanya dan besarnya riset pesanan
tersebut adalah ukuran dari kemampuan dan kegunaan dari keahlian si dosen tadi. Dosen yang
membuat penemuan yang mungkin mempunyai dampak komersil, dan diperbolehkan untuk
melaporkannya sebagai suatu patent. Penghasilan dari patent tersebut dibagi antara penemu dan
Universitas.
Di Banyak Perguruan Tinggi Amerikam malahan tidak hanya si Dosen yang boleh berinteraksi
dengan dunia-industri atau dunia-kerja, tetapi si jasa mahasiswa. Salah satu tugas yang harus
dijalani oleh setiap mahasiswa, adalah suatu tugas yang betul-betul berada di dalam duniakerja,yaitu tugas untuk mencoba mencari nafkah sambil menerapkan teori dan praktek proses
bio-faktur/manufaktur yang ditekuni.
Disamping Achievement Motivation Training yaitu suatu latihan perilaku dengan menggunakan
psikologi terapan, setiap mahasiswa harus membuat rencana suatu usaha kecil-kecilan dalam
bidang pertanianm perternakan atau industri.

Misalnya membudidayakan ikan hias. Beberapa kantong semen dibutuhkan untuk membuat
kolam, bibit beberpa species dipilih, karena permintaan pasar kuat, beserta dengan makanan dan
mungkin hormon dan sebagainya yang dibutuhkan. Upah jam-jam kerja si mahasiswa dan
pembantunya beserta ongkos lainnya yang dibutuhkan dikalkulasi dengan cermat. Setelah
disetujuai oleh Dosenm universitas menyediakan biayanya. Sesudah masa budidaya beberpaa
bulan. Hasil produksi dilempar dipasar di dalam kampus (yang juga dapat merasakan lelang).
Pasar (lelang) tersebut dibuka tiap minggu (atau tiap bulan tergantung dari komoditii) secara
rutine, dan diketahui/dikunjungi oleh masyarakat luas. Untung yang didapat dibagi dua antara
universitasm dan kelompok mahasiswa. Kemapuan intuisi melihat ke depan, kecermatan
perencanaan dan efisiensi implementasi usaha kecil ini, menentukan angka yang diberikan oleh
Dosen.
Proyek usaha kecil-kecilan semacam ini jelas juga dapat dilaksanakan dalam budidaya burunghias, bintang langka, tanaman hias/langsa, buah-buahan, sayuran, bunga dan sebagainya, yang
membutuhkan waktu hanya 3-6 bulan guna dapat dilihat hasilnya, sebagai unpan balik. Setiap
diadakannya hari-lelang atau hari pasar di kampus, sebaiknya juga diadakan perlombaan hasil
budidaya pembesaran atau hasil pengunggulan yang terbaik, yang terbaik, yang diikuti dengan
pemberian penghargaan khusus, sebagai rangsangan berprestasi dan bersaing sehat.
Usaha kecil-kecilan oleh oleh mahasiswa semacam ini, juga dapat dilakukan dalam bidang
budaya udang . Setiap tambak ditangani oleh 4=10 mahasiswa. Dimulai dari
persiapan/pemupukan tambak, penebaran benur dan priode pembesaran. Sesudah beberapa
pengalaman budidaya udang oleh mahasiswa-mahasiswa ini terkumpul, beberapa macam pola
kerjasama tambak inti dan plasma yang cocok dapat disimpulkan.
Tujuan dari pola latihan wirausahawan utuh dan lengkap ini membina calon-calon pemimpin
cendekiawan, yang profesionil sebagai karyawan dalam bidang keahliannya, tetapi juga sanggup
membuat lapangan kerja baru. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Ia sadar akan kencenderungan perubahan ke mata depan yang pasti akan membuka
kemungkinan peluang usaha baru, profesionil dalam bidang keahliannya, sanggup bekerja
keras dan bersedia turun sendiri kelapangan, menghayati manfaat bekerjanya kekuatan

pasar ( sempurna atau tidak sempurna), peka-rase terhadap keunggualn komparatif


sumberdaya alam (generika) tanah airnya, sambil menjadi pemimpin yang mampu
menciptakan lapangan pekerjaan baru
ITB pernah mengusulkan pelaksanaan pola serupa di bidang industri-kecil didalam suatu
industrial Park atau science Park di dekat kampus, tetapi belum seluruh program sempat
terlaksana. Industrial Park dimaksudkan untuk kemudahan pendirian industri-industri kecil yang
bersifat pionir. Ke-pelopor-an dalam teknologinya, pengelolaannya, ataupun dalam stuktur
kepemilikannya. Universitas Singapura membangun suatu Science Park di dalam kampusnya,
untuk tempat tumbuhnya industri-industri high tech. Alangkah indahnya kalau industri ini berasal
dari kelanjutan penelitian dosen-dosennya,. Tetapi kalau industri high tech tadi membawa
teknologi dari luar, maka suatu research grant dari pemerintah Singapura akan mengajak dosendosen setempat ikut serta untuk pengembangan selanjutnya.
Tujuan yang ingin dicapai dengan interaksi antara dunia-pendidikan dengan dunia kerja, adalah
supaya jarak atau dinding pemisah antara kedua dunia itu dapat dihilangkan. Ini sudah lama
dilaksanakan oleh Fakultas kedokteran dengan praktek dua tahun terahir pendidikan menjadi
dokter di teaching hospital masing-masing universitas. Mungkin ini juga sebabnya, bahwa para
tamatan dokter jauh lebih mudah untuk membuka lapangan kerja baru, dengan bantuan kredit
dari bank, sebagai kredit professional. Jadi sebetulnya aktivitas usaha kecil-kecilan merupakan
sekelompok teaching industries atau teaching farms, yang empunyai fungsi serupa dengan
teaching hospital di Fakulatas Kedokteran.
Memang dibutuhkan sekelompok dosen dengan seberapa keahlian dan keterampilan baru, yaitu
keterampilan menerapkan teknologi-teknologi baru, dimana hasil penerpan tersebut betul-betul
dibutuhkan oleh pasaran/masyarakat . Usaha ini hanya mungkin terlaksana dengan baik, jika
system menilai seorang dosen yang baik juga mengalami perubahan . Bukan hanya riset
Original (dengan tulisan mengenai hasil riset yang diterbitkan), tapi juga jumlah lapangan
pekerjaan yang dapat terbuka, karena metode-metode penerpan teknologi si Dosen tadi, akan
menentukan keanikan pangkatnya ke arah menjadi guru besar.

Setiap diskusi mengenai partisipasi suatu universitas dalam masyarakat, selalu mempunyai
kaitan erat dengan dilemma yang sudah lama diketahui, yaitu Apakah universitas sebaiknya
didayagunakan hanya sebagai tempat belajar/bertanya/berdiskusiyang netral, atau sebagai alat
pembaharu masyarkat
Dilema tersebut di atas muncul karena dua antitesa yang juga sdah lama didiskusikan di kalangan
umum, yaitu antara berpikir dan berbuat . Keterkaitan antara aktifitas intelektual dan aktivitas
badan , terutama tepusat di otak, mata kuning, suara dan tangan . Jelas ada koordinasiantara
perasaan dan pikiran, dan juga pengaruh timbal balik antara aktivitas otak, kreativitas materi, dan
kreativitas badaniah. Sehingga dirasakan tidak ada gunanya untuk memperdebarkan, apakah
aktivitas tangan yang menyebabkan aktivitas otak, atau otak yang menyebabkan aktivitas
tangan?
Universitas adalah suatu tempat di mana mahasiswa mendapatkan sesuatu yang ia kuasai dengan
baik. Kuasai , dalam arti ia mengetahui dan mengerti sesuatu, beserta juga dapat melaksanakan
manfaatnya dengan baik. Pendidikan adalah suatu usaha untuk menguasai seni cara
pemanfaatan . Aktivitas pemikiran tidak berlawanan dengan aktivitas berbuat, tetapi saling
mengisi secara komplementer. Kreativitas dan ke mungkinan timbulnya kombinasi-kombinasi
baru , justru bertambah subur, dibidang di mana kedua aktivitas ini bertemu atau bertumbuk.
A.N. Whitehead, seorang ahli pendidikan Amerika, mengatakan perlunya adanya kesinambungan
antara dunia pendidikan dan dunia keria dan juga antara dunia murid dan dunia dewasa, sebagai
berikut:
The Universities are school of education, and school of dresearch. But the pripary
reason for exsistence is not be found euher in the mere knowledged to the snidentt, in the mere
appamunities for rescarch afforded to the members of the faculry.
The justifikasication for a University is that it presenves the conection benveen knowledge and
the zess of life, by uniting the
Demikianjuga dengan pembaharuan pendidikan di Amerika kira-kira pada tahun 1930-an. Yang
berusaha untuk meniadakan dingding pemisah antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dan

antara dunia murid dan dunia dewasa, yang mereka namakan the community school concept,
yang dapat tercermin dalam kata-kata sebagai berikut:
This moyement was designet to create socially significant educational programs that emended
beyond the school walls many feh the young had been kept in quarantine
Dengan muncaknya kompetisi dunia dalam bidang ekonomi. Semua usaha dilakukan untuk
menyingkatkan waktu antara pekerjaan penelitian dan percobaan di univessitas dengan
pendayagunanya (komersialisasi) di masyarakat. Salah satu usaha yang menonjol adalah
terbukanya dunia universitas bagi semua kebutuhan dan peristiwa penting di dalam dunia
industri. Ini terutama berlangsung untuk bidang Bioteknologi.
Pembaharuan-pembaharuan ini juga merambat ke negeri. Berikut beberapa patah kata yang
diucapkan oleh Rektor Universitas Erasmus Belanda dalam ceramahnya mengenai strategi
pembaharuan tersebut, dalam ceramahnya berjudul : Naar een ondernemende Universiteit.
Maar hoe Zij Zich ook positioneeert, van elke universiteit die zich ondememendzal willen
noemen mag de beredheid verwacht worden om in onafhankelijkheid keuzes te doen, om risicos nemen
en zowel de positiveals de negatieve consequenties daarvan-ondemeervooor haar plerstige en financiele
annslag-te accepteren, en om zich te te committeren aan verniuewing, verbetering en doelmatigheid
Een ondermemende universiteit is zodoende geen universiteit geregeerd door het bedrijfsleven, maar een
universiteit waar in ondermemendheid van stafleden en studenten wordt geprikkeld.
(Posisi yang bagaimanapun yang ia ambil, dari suatu universitas yang menamakan dirinya Universitas berusaha,
dapat diharapkan suatu kesediaan dan kemampuan membuat pilihan independen, suatu kesanggupan untuk
mengambil resiko besreta memikul konsekuensi negatif dan positif daripada terutama konsekuensi keterkaitan
antara prestise dan ketergantungan finansiil-, dalam rangka usahanya memperbaiki, memperbaharui, dan lebih
mencocokkan universitas dengan kebutuhan masyarakat. Karenanya suatu universitas berusaha bukanlah suatu
universitas yang dikuasai oleh dunia usaha, tetapi universitas di mana dosen-dosen dan mahasiswa-mahasiswanya
dirangsang ke-wirausahaan-nya.

Beberapa pengeritik dari kecenderungan ini, menuduh bahwa universitas sudah tidak ada
bedanya lagi dengan perusahaan, dan perusahaan sudah hampir sama dengan universitas. Yang
sebenarnya terjadi adalah memang dinding pemisah antara dunia-kerja dan dunia-pendidikan
hampir tiada, dan universitas memang berada secara aktif di tengah aktivitas ekonomi
masyarakat. Beberapa universitas telah membangun lembaga penelitian yang dengan bebas
menerima riset pesanan. Membangun Industrial Park di dekat kampusnya untuk merangsang
lahirnya banyak industri-industri konsultasi yang cukup efisien kepada perusahaan swasta dan
pemerintah, sambil menolong dirinya sendiri untuk bertambah cekatan dan bertambah
pengetahuan. Kecenderungan jelas menunjukkan kebutuhan yang mendesak perlunya
peruguruan tinggi bekerjasama dengan perusahaan swasta. Mendirikan perusahaan baru yang
padat pengetahuan dan padat desain. Untuk menciptakan lapangan kerja. Perguruan tinggi

dibutuhkan berpartisipasi secara aktif dalam dunia ekonomi pada umumnya, sambil
menggoncangkannya demi dinamikanya terangsang. Cara kerja Japan Inc (Yaitu cara Jepang
menyatukan pemerintah, swasta dan universitas dan lain-lainnya untuk promosi ekspornya)
hanya dapat disaingi secara wajar dan sehat oleh Negara-negara lainnya yang juga berhasil
menyatukan ketiga unsure utama suatu bangsa. Yaitu unsure pemerintah, perusahaan swasta dan
dunia perguruan tinggi (Indonesia Inc . misalnya).
Peneliti-peneliti fungsi otak membutikan bahwa manusia mempunyai dua belah otak, yaitu yang
kiri dan kanan. Perguruan tinggi sampai pada waktu ini selalu menitikberatkan kepada otak yang
sebelah kiri : menyelesaikan persoalan dengan cara analisa dan kekuatan verbal. Perguruan tinggi
beserta Guru Besarnya dari abad ke-21 tidak akan mengabaikan kekuatan intuisi dan perasaan
secara holistic (keseluruhan), yang berpusat di otak sebelah kanan, yaitu cara berpikir yang
melebihi cara berpikir hanya rasionil dan logis. Kekuatan persepsi pola-pola perubahan dan
meramalkan/merasakan kecenderungan yang sedang berlaku, hanya dapat dikembangkan jika
kedua belah otak manusia didayagunakan. Cara pendekatan pendayagunaan otak yang seimbang
kiri & kanan ini akan memungkinkan timbulnya dimensi terobosan-terobosan baru.Jadi memang
suatu perguruan tinggi abad ke-21 membutuhkan guru-guru besar macam baru yaitu seorang
Guru Besar yang dapat menjadi sumber inovasi dan sanggup membantu masyarakat
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Persoalan masyarakat yang terpenting bagi
Indonesia sekarang adalah penciptaan lapangan kerja, dalam arti seluas-luasnya.
Fenomena dialektika yang mempengaruhi sepenuhnya perkembangan kebudayaan manusia,
harus benar-benar dihayati di kampus. Setiap fase perkembangan kebudayaan masyarakat tadi,
disamping selalu memberi harapan untuk perkembangan selanjutnya, juga selalu akan membawa
ancaman terhadap masyarakat. Titik atau tempat keseimbangan antara harapan dan ancaman tadi,
selain banyak alternatifnya juga selalu bergerak, dan karenanya secara terus menerus harus
dicari. Perguruan Tinggi adalah tempat yang paling masuk akal untuk menjadipusat pemikiran
persoalan utama ini, yaitu pemikiran mengenai strategi pembangunan bangsa dan manusia di
dunia.
Fact forum yang dikemukakan dalam Bab II.c. adalah suatu aktivitas dalam bidang politikteknologi, tanpa harus langsung terjun dalam bidang politik-praktis. Fact Forum memperdalam
pengertian masyarakat mengenai harapan dan ancaman penggunaan IPTEK. Fact Forum akan
melatih mahasiswa berorganisasi, memperjuangkan pihak yanglemah, berdebat kepala dingin,
untuk mencapai tujuan yang elas. Fact Forum adalah suatu musyawarah untuk mufakat yang
secara perlahan membangun consensus mendekati fakta yang benar, dari persoalan-persoalan
dampak dalam berbagai disiplin ilmu. Fact Forum harus mengikutsertakan masyarakat
sekelilingnya.
Adanya Science Park atau Industrial Park dekat kampus, dan Intensif dengan dunia insdustri,
memungkinkan para cendekiawan dan mahasiswa menemukan synergy-synergy baru antara
dunia kerja dan dunia belajar, sambil mengajak partisipasi masyarakat sekelilingnya

V. Beberapa Kesimpulan Sebagai Penutup

Umat manusia sekarang ini memang hidup dalam waktu-waktu yang sangat menentukan dan
sangat mengasyikan. Hampir seluruh umat manusia ikut serta dalam pembaharuan-pembaharuan
yang luar biasa, sejak umat manusia dunia mempunyai jaringan transportasi dan komunikasi
yang serba lengkap. Tofller melihatnya sebagai pembaharuan-pembaharuan yang cepat
berlangsung di dalam masyarakat Informasi Gelombang ke-III nya. Dawkins melihatnya sebagai
evolusi budaya yang disebabkan oleh replikator-replikator meme yang dengan sangat cepat
memperbanyak diri, memperbaiki diri sambil berkompetisi / kooperasi, dan menyebar luas.
Perjalanan evolusi dari Ilmu Pengetahuan & Teknologi di berbagai bidang, seperti falsafah, ilmu
sospol dan rekayasa (engineering), dan lain-lainnya, memnutuhkan penciptaan meme-meme
baru,yang dengan cepat memperbanyak diri, menyebar luas beserta mengalami berbagai seleksi
dengan kompetisi dan koperasi. Hokum dialektika dengan fenomena ketidakpastian kehidupan
dan ketidakpastian setiap usaha manusia, diseluruh jagad raya ini, mengukuhkan Tuhan Yang
Maha Esa yang mengatur segalanya.
Umat manusia membutuhkan keseimbangan yang lebih menguntungkan antara kecepatan
bertambahnya kesadaran menghadapi masa depan dan kecepatan kemajuan dalam berbagai ilmu
pengetahuan & Teknologi. Kita tidak banyak dapat berbuat untuk memeperlambat kemajuan
ilmu pengetahuan & Teknologi. Tetapi kita dapat mempervepat tumbuhnya kesadaran manusia
menghadapi masa-depan. Dan dengan kesadaran menghadapi masa-depan yang lebih tinggi, kita
akan mempunyai kemungkinan lebih besar mengarahkan perkembangan ilmu pengethuan &
teknologi kearah yang lebih menjamin kelangsungan umat manusia selanjutnya.
Penting Perguruan Tinggi menjadi pusat pemikiran dan pusat pengkajian IPTEK lebih tertonjol
lagi, sesudah banyak pakar ekonomi mulai mengakui bahwa sebenarnya tidak satu teori
ekonomi-pun yang mampu menerangkan fenomena ekonomi internasional yang terjadi dalam
tahun-tahun akhir ini. Jatuhnya harga dibursa saham pada tahun 1987, terjadi economiccycle tiap
30(60)tahun, persoalan defisit dan turunnya produktivitas Amerika terhadap Jepang, dan banyak
lainnya lagi. Memang banyak kemajuan IPTEK yang dicapai, dengan mana manusia dapat
melihat kedepan ataupun turut membentuk masadepannya. Tetapi lebih banyak lagi fenomena
baru, muncul yang manusia belum mengerti seluk-beluknya.
Teori terjadinya pemusnahan binatang-binatang raksasa Sinasour dapat dikemukakan di sini
sebagai contoh yang relevan. Banyak pakar ahli fosil, telah sepakat bahwa pemusnahan
disebabkan oleh jatuhnya Metorit raksasa di permukaan bumi. Yang megakibatkan seluruh
situasi dan kondisi alam berubah dengan cepat dan drastic. Situasi dan kondisi yang berubah ini,
juga merubah pola kompetisi dan koperasi yang berlaku di bumi. Sehingga Dinosour tidak dpat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tetapi sebaliknya kelompok Mamalia, dimana species
manusia termasuk di dalamnya, baru dapat berkembang biak dengan pesat, karena syarat-syarat
survival of the fittes yang berubah tadi.
Penulis membernaikan diri menerawang kemungkinan-kemungkinan yang agak mengejutkan,
yang ada persamaannya dengan malapetaka yang dialami binatang Dinosour tadi, misalnya
mengenai peramalan Ravi Batra, akan datngnya suatu depresi pada tahun 1990, serupa depresi
tahun 1930. Memang para pakar ekonomi telah dapat belajar dari kesalahan yang pernah
diperbuat pada tahun 1930 tadi, tetapi ini tidak menutup kemungkinan bahwa kesalahan-

kesalahan ini akan diulangi lagi, ataupun kesalahan-kesalahan baru, muncul, yang belum diduga
sama sekali. Dalam keadaan malapetaka skala dunia demikian, secara tiba-tiba aturan-aturan
kompetisi dan kooperasi (survival of the fittes) berubah. Strategi pembangunan industri yang
terfokus hanya kepada pasaran dunia, tiba-tiba tidak terlalu tepat lagi. Pemenuhan kebutuhankebutuhan dasar rakyat secara mandiri lebih relevan, yang sebetulnya tidak terlalu sulit untuk
dipenuhi oleh Bangsa Indonesia yang mempunyai daerah seluas ini. Pembangunan daerah
Indonesia bagian imur yang agak mengalami kelambanan, menjadi persoalan yang merisaukan
yang cepat perlu diselesaikan, demi stabilitas kemandirian dan cepatnya kemandirian yang dapat
dicapai.
Dengan contoh ini jelas, bahwa hanya berpegang pada satu strategi saja, tanpa redundansi dan
diversifikasi, sebagai alternatif atau/dan cadangan, mungkin akan menyulitkan kita sendiri, jika
terjadi suatu malapetaka skala dunia secara tiba-tiba kemampuan masyarakat untuk cepat mampu
menghayati alternatif, dan juga cepat sanggup meng-implikasikannya, akan sangat menentukan
keberhasilannya usaha Indonesia menyusul keterbelakangannya. Mendayagunakan kesempatankesempatan yang terbuka pada waktu terjadinya kesempitan menimpa seluruh dunia, adalah
sangat fektif untuk penyusulan keterbelakangan Indonesia.
Rupa-rupanya, muncul malapetaka alam atapun petaka ekonomi dalam skala dunia, secara siklis
berulang, sudah diterima oleh banyak pakar sebagai kenyataan. Ada beberapa dapat diterangkan
sebab-musababnya, banyak yang tidak/belum dapat diterangkan oleh para pakar bidang masingmasing.
Penulis berpendapat bahwa sangatlah penting Perguruan Tinggi Indonesia, dari Sang sampai
Merauke, aktif turut serta dalam pelaksanaan antisipasi dan partisipasi, seperti yang
dikemukakan dalam tulisan ini. Adanya pemuda-pemuda dan para cendekiawan di dalam satu
kampus, yang secara terus-menerus berusaha menemukan kombinasi-kombinasi baru, dengan
harapan munculnya sinergi-sinergi inovatif, haruslah menjadi pusat tempatnya meme-meme
cemerlang tercetus, yang dapat cepat menyebar luas, sambil secara kontinue dikritik dan
diperbaiki. Fact forum, forum musyawarah untuk mufakat dalam bidang IPTEK, yang secara
kontinue dilakukan di kampus akan sangat mempertinggi dinamika masyarakat Indonesia, yang
sangat dibutuhkan karena situasi/kondisi dunia yang cepat berubah ini.
Memang umat manusia sekarang berada dalam tahap-tahap permulaan dari evolusi dengan
kesadaran (conscious evolution). Yaitu suatu masa di mana umat manusia mulai mengerti dan
sadar mengenai proses kreasi dan proses evolusi. Lalu dengan sadar berusaha turut berpartisipasi
mengarahkan dan menentukan hidup di masa depan kelak.
Bandung, September 1989

FTP - Bab VII : Manusia dan


Lingkungannya

Sejarah Manusia Menurut Alvin Toffler :

Masyarakat gelombang pertama adalah gelombang pembaharuan dimana manusia


menemukan dan menerapkan teknologi pertanian.
Manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah, ke suatu kehidupan yang lebih
cenderung tetap tinggal di satu tempat yang kita sebut sebagai desa-pertanian.
Salah satu ciri masa gelombang pertama iniadalah penggunaan bateri yaitu suatu
baterai alam yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui, di dalam otot-otot
binatang, di dalam hutan, di dalam air terjun, angin, ataulangsung dari matahari.
Masyarakat gelombang pertama banyak sekali memakai kincir air dan cincir angin. Pada
umumnya dapat dikatakan bahwa masyarkat gelombang pertama hidup damai dan
berintegrasidengan alam sekelilingnya.
Semua barang dan makanan yang diproduksi tidak untuk diperjualbelikan, tetapi adalah
untuk dikonsumsi oleh produsen sendiri, karenanya dinamakan prosumen, konsep tentang
pasar belum ditemukan.
Masyarakat gelombang kedua ini berbudaya produksi massa pendidikan massa, konsumsi
massa, dan media massa, yang cenderung berukuran raksasa.

Berlainan dari gelombang pertama, masyarakat mulai memisahkan produsen dari


konsumen, dan pasar adalah dimana produsen bertemu dengan konsumen.
Konsep mulai ekonomi pasar, yang masih banyak mengandung interpretasi alah
(free-fight capitalism? Monopoli?), menjadi budaya masyarakat gelombang ke dua
ini. Budaya ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh dengan pesat, beserta
kecenderungan spesialisasi dan super spesialisasi berkembang.
Konsep reductionism atau balkanisasi yang banyak membantu dalam perkembangan
super spesialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi ini, juga membawa budaya yang
cenderung melupakan pengintegrasian kembali antara berbagai bidang-bidang ilmu,
ataupun pengintegrasian kembali dengan keseluruhan bumi dan alam semeta.
Terjadinya urbanisasi dan pembangunan kota-kota besar. Penggunaan energi yang
tidak dapat diperbaharui naik dengan cepat, dan polusi yang menyebabkan
kerusakan lingkungan hidup, mulai disadari pada akhir era gelombang kedua.

Masyarakat gelombang ketiga. Masyarakat informasi, yang banyak sekali memperlihatkan


ciri-ciri yang sama seperti seperti peradaban pertama, misalnya:

Karena kelangkaan bahan bakar fosil, kembali ke energi yang dapat diperbaharui.
Proses produksi yang cenderung menjuhi produksi massa yang terkonsentrasi.
Terjadinya de-urbanisasi dan globalisasi, karena kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi
Merupakan suatu sintesa dari gelombang pertama (thesa) dan gelombang kedua
(antithesa). Jadi merupakan suatu peradaban yang lebih bermutu, lebih dalam, luas dan
lebih menyeluruh dari kedua dari kedua peradaban sebelumnya. Pembaharuan ini
terutama disebabkan oleh karena karena kemajuan teknologi transportasi komunikasi dan
informasi (networking). Peradaban gelombang kedua lebih mengutamakan
pelipatgandaan kekuatan fisik manusia, sedangkan peradaban gelombang ketiga lebih
mengutamakan pelipatgandaan kemampuan berpikir dan berbudidaya luhur manusia.
Ciri terpenting gelombang ketiga adalah pemberdayaan masyarakat lemah dan kalah
bersaing, sehingga menghilangkan perbudakan, imperialisme dan aprtheid dari muka
bumi ini.Pernyataan menyesal dan permintaan maaf atas budidaya perbudakan, apartheid
dan genocide bemunculan dari beberapa negara Barat.
Pengertian hak asasi manusia, dan hak hidup minoritas (termasuk golongan wanita) mulai
dapat diterima. Pengertian ekonomi pasar dengan natural selection on a level playing
field mengalami perubahan dan penyempurnaan, dimana monopoli dan oligopoli
(kompetisi antara si kuat melawan si lemah) dianggap tidak adil, karena tidak akan
memunculkan kekuatan gaib positif Adam Smith, yang dikenal sebagai invisible hand.

Konsepsi Penggunaan Sumberdaya yang Bijaksana:

Efisiensi, merupakan ukuran pencapaian nilai, memperbandingkan hasil yang diperoleh


terhadap hasil ideal yang dapat dicapai. Dalam hal hasil ideal ini sulitdidefinisikan,
seringkali digantikan oleh hasil maksimal yang pernah dicapai (rekor) sebagai patokan
pencapaian prestasi. Dengan demikian besaran efisiensi tidak bersatuan karena
seharusnya besaran tersebut memperbandingkat ukuran dengan satuan yang sama.
Efektifitas, merupakan ukuran upaya yang dilakukan untuk mencapai asli yang diperoleh,
besaran ini dapat diperoleh dengan memperbandingkan hasil yang dicapai
(prestasi)terhadap besarnya upaya yang telah diberikan.

Ide Memadukan Pembangunan dengan Konservasi Alam :


(IUCN, UNEP, WWF)

Caring for the Earth

Menghormati, memelihara, dan peduli dengan komunitas kehidupan.

Asas ini mencerminkan etika untuk peduli pada setiap orang dan makhluk hidup yang
lain, pada saat ini maupun masa mendatang. Pembangunan yang berlangsung
sekarang hendaknya tidak menjadi beban bagi generasi yang akan datang.

Memperbaiki, kualitas hidup manusia. Tujuan nyata pembangunan adalah


memperbaiki kualitas hidup manusia. Ini adlah proses mendorong kemampuan
manusia untuk mewujudkan potensi yang dimiliki, membangun kepercayaan diri dan
memiliki kebanggaanya.

Mengkonservasi vitalitas dan keanekaragaman bumi. Mengkonservasi sistem dasar


penopang kehidupan, mengkonservasi keanekaragaman hayati, dan mengupayakan
agar manfaat sumberdaya yang tidak terbarukan terus bisa berlanjut.

Meminimkan pengurangan suberdaya yang tak terbarukan.

Menjaga daya dukung bumi.

Mengubah sikap dan praktek perorangan. Menguji kembali nilai yang dianut dan
mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan etika menjaga keberlanjutan kehidupan.

Membangun kemampuan komunitas agar dapat memelihara lingkungannya sendiri.

Menyiapkan suatu kerangka nasional untuk memadukan pembangunan dan


konservasi.

Sub sistem
Membangun aliansi global.
manusia
Kondisi
Manusia,Pendidik
an,
Kemerdekaan,
Pekerjaan,
Kesehatan

Daya Tangkap
Ekosistem (1)
Perubahan iklim (2)
Kualitas Lingkungan
baik

Dan sebagainya

Daya Tampung
Manusia Perubahan
nilai,Penerapan
Teknologi

Tekanan Manusia
Ekosistem Ledakan
populasi, konsumsi
sumbberdaya, dan
sebagainya

Penelitian

Kondisi
Ekosistem
Keragaman,
fungsi ekologis,
udara, air,
Sumberdaya
alam, Lahan,
sumberdaya
terbarukan,
dan sebagainya

Tekanan Manusia
Manusia Konflik,
kekuasaan,Tuntuta
n masyarakat,

Tekanan Eko sistem


Ekosistem Bencana
alam, Perubahan
alami, dan

Dan sebagainya

sebagainya

Sumber: Agenda 21 Sektoral , Kerjasama Kantor Mentri Negara Lingkungan dengan


UNDP, 2000
Dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia yang berkelanjutan, salah satu badan
yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu UNDP (United Nation for
Develoment Program) mengembangkan tentang konsep governance.
Governance can be seenas the exrcise of economic, political, and administrative authority
to manage a countrys affairs atall levels, It comprisesthe machanisms and groups
articulate their interests, exercise their legal rights, meet their obligations and mediate
their differences (Governance-UNDP Defintion).
Governance dapat dipandang sebagai pelaksanaan dari sisi ekonomi, politik, dan
kewenangan administratif untuk mengelola permasalahan yang dihadapi negara pada
berbagai tingkatan. Hal ini meliputi juga mekanisme, proses, dan institusi tempat
masyarakat dan kelompok-kelompok mengartikulasikan kepentingannya, melakukan hak
legalnya, menentukan kewajibannya serta memediasi segala perbedaan yang ada (de
finisi Governance menurut UNDP).
Di dalam konteks governance di atas, dijabarkan tentang aktor-aktor pembangunan, yang
pada intinya ada tiga, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan berbagai fungsi
dan perannya masing-masing.

Gambar
Para Pelaku Pembangunan

Gambar
Fungsi dan Para dari Masing-Masing Aktor
Pembangunan

Konsep governance dalam Konteks Kota (1) :


Kriteria Governance Kota yang Baik (Good Governance)

Inspirred political leadership : pemimpin mampu untuk mengartikulasikan pandangan


umum tentang kondisi politik, membangun konsensus yang kuat berkaitan dengan
pandangan tersebut, serta memobilitasi sumberdaya dalam rangka pelaksanaanya.
Public accountability: (1) Tidak ada pemaksaan, pemilihan wakil rakyat yang priodik (2)
Hak dari masyarkat lokal yang mendapatkan informasi memadai tentang siapa yang
melaksanakan pemilihan, kinerja pemerintah, serta dan keseluruhan keluaran/hasil dari
kota tersebut (lihat tentang kriteria untuk kriteria keluaran/hasil dari kota yang baik).
Inclusiveness: hak dari seluruh warganegara untuk terlibat secara langsung dalam
memformulasikan kebijaksanaan dan program-program karena nantinya konsekwensinya
akan diharapkan secara signifikan untuk mempengaruhi hidup dan kesejahtraannya.
Responsiveness: hak yang mendasar dari warga negara untuk menuntut haknya dan
mengekspresikan keluhan-keluhan; menyesuaikan dengan tujuan; kepada pemerintah
yang dapat dicapai oleh masyarkat di lingkungan sekitarnya; dan untuk mendapatkan
penghargaan oleh pemerintah terhadap tuntutan dan keluhan-keluahan masyarakat yang
membutuhkan perhatian dan tanggapan yang sesuai.
Non-violent conflict management: lebih kepada cara-cara institusional dalam
menyelesaikan suatu konflik antara pemerintah dengan masyarakat tanpa pendekatan
kekuatan fisik.

Konsep governance dalam Konteks Kota (2):

Kriteria pengelolaan Kota yang baik (Good City Management)

Accessibility, transparancy, responsiveness: birokrasi yang ada di kota harus dapat


diakses oleh seluruh lapisan masyarkat, transparan dalam pengoprasiannya, serta
bertanggung jawab terhadap keluhan-keluhan dan inisiatif-inisiatif masyarakat.

Effectiveness: program-program yang diluncurkan untuk mencapai sesuatu yang


sudah spesifik, sanksi politik yang dihasilkan pun harus sesuai hasil yang dicapai.
Privatisasi dari pelayanan perkotaan harus secara hati-hati dipantauterhadap keluhankeluhan yang muncul secara standar kinerjanya.

Efficiency: dalam usaha mencapai efisiensi maksimum, pemerintah harus


mensponsori program-program yang akan dilaksanakan harus menggunakan
sumberdaya seefisien-efisiennya.

Honesty: untuk mendapatkan suatu program-program untuk kepentingan publik,


semua pihak yang berkepentinganharus diperlakukan secara seimbang dan sama,
tanpa adanya pihak-hak yang diunggulakan. Pada dasarnya, kriteria ini bertautan
dengan kejujuran pegawai negerinya.

Konsep governance dalam Konteks Kota (3):


Kriteria untuk Keluaran dari Kota yang Baik (Good City Outcomes)

A productive city: memberikan hak untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan
menguntungkan bagi masyarakat yang mencarinya.

A sustainable city: meyakinkan hak bagi keberlanjutan kehidupan (life-sustaining)


dan peningkatan kualitas kehidupan (life-enhancing) dari lingkungan alami bagi
seluruh masyarkat, untuk saat ini dan masa yang akan datang.

A livable city: memberikan jaminan bagi seluruh masyarakat bahwa haknya untuk
mendapatkan rumah yang nyaman disertai pelayanan publiknya yang memadai,
termasuk pelayanan publiknya yang menjadi, termasuk pelayanan terhadap
kesehatan dan keselamatan, pada lingkungan yang mereka pilih jadi tempat tinggal.

A. Safe city: meyakinkan hak-haktiap orang untuk mendapatkan integritas fisik dan
keaman bagi dirinya masing-masing.

An actively tolerant city: melindungi dan meningkatkan hak masyarakat sehubungan


dengan kelompok-kelompok, yang ada dalam masyarkat berdasarkan
pengelompokan bahasa, agama, budaya, jenis kelamin, dan ciri-ciri tertentu dari

identitas kolektif, selama tidak mengganggu hak orang lain dan masih berkesesuaian
dengan hak asasi manusia secara umum.

A ceting city: memberikan suatu penghargaan terhadap hak dari anggota masyarakat
terlemah dari sisi politis untuk mendapatkan bantuan sosial yang memadai

Anda mungkin juga menyukai