Anda di halaman 1dari 38

KB EMPAT

MANUSIA DALAM PUSARAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Deskripsi umum
Modul Manusia KB Empat merupakan kelanjutan daripada pemahaman
tentang siapa manusia, di mana manusia tidak hanya akan berhubungan dengan
Tuhan sebagai pencipta nya dan sesama manusia, berelasi dengan lingkungan
secara harmonis tapi juga tantangan yang saat ini tengah dihadapi yaitu
perkembangan teknologi. Bagian awal akan memaparkan ihwal teknologi yang
merambah kehidupan manusia, bagaimana bentuk-bentuk relasi manusia dengan
teknologi, munculnya generasi Z dan revolusi industri yang terus bergerak maju
serta bagaimana sebaiknya menghadapi revolusi industri ini.

Petunjuk Penggunaan Modul / Petunjuk Penugasan


Pemaparan pada KB Empat ini dilengkapi dengan sumber-sumber di mana
Guru Pendidikan Agama Kristen akan dapat mengembangkan diri dengan
mempelajari secara lebih lanjut dan mendalam. Pemahaman atas masing-masing
bagian pada KB Empat akan semakin mendapatkan bentuk dan pemahaman yang
baik jika Guru Pendidikan Agama Kristen dapat melanjutkan dengan penelusuran
pada sumber-sumber baik berupa tulisan pada jurnal yang dapat diakses secara
online, kanal Youtube, juga diskusi-diskusi hangat yang akan menjadi pemantik
dalam menelaah materi KB Empat secara kontekstual berdasarkan masalah-
masalah yang memang dihadapi saat ini. Pemahaman atas KB Empat akan semakin
bermakna dan dalam hubungan dengan masalah yang nyata maka Guru Agama
Kristen dapat melanjutkan nya dalam pertemuan dengan peserta didik siap
diperkaya dengan pemahaman yang baik dari Guru Pendidikan Agama Kristen.

Capaian Pembelajaran
Mampu menganalisis manusia dan perubahan pola kehidupannya dalam
perkembangan teknologi yang sangat cepat

Sub Capaian Pembelajaran


1. Menelaah perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia;
2. Menganalisis relasi manusia dengan teknologi;
3. Menganalisis kemunculan Generasi Z dan Revolusi Industri 4.0;
4. Menganalisis perubahan pola hidup dan perilaku masyarakat dengan
pemanfaatan teknologi.

95
Pokok Materi
1. Teknologi dalam kehidupan Manusia
2. Relasi dasar manusia dengan teknologi
3. Kemunculan generasi Z dan Revolusi Industri 4.0.
4. Perubahan Pola Hidup Manusia

Pokok Materi dalam peta konsep

Relasi
Teknologi Generasi Z Menghadapi
manusia
dalam hidup dan Revolusi revolusi
dengan
manusia Industri 4.0. industri 4.0.
teknologi

96
Uraian Materi:

A. TEKNOLOGI DALAM HIDUP MANUSIA


Manusia pada awalnya tidak mengenal konsep teknologi. Kehadiran manusia
purba pada masa pra-sejarah, hanya mengenal teknologi sebagai alat bantunya
dalam mencari makan, alat bantu dalam berburu, serta mengolah makanan. Alat
bantu yang mereka gunakan sangatlah sederhana, terbuat dari bambu, kayu, batu,
dan bahan sederhana lain yang mudah mereka jumpai di alam bebas. Misalnya
untuk membuat perapian, ia memanfaatkan bebatuan yang dapat memunculkan
percikan api. Lalu teknologi mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Semakin maju kebudayaannya, semakin berkembang teknologinya karena teknologi
merupakan perkembangan dari kebudayaan yang maju dengan pesat.

Teknologi adalah sarana untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan


bagi keberlangsungan hidup manusia. Penggunaan teknologi sangat membantu
perkembangan umat manusia sehingga melahirkan nilai-nilai baru dalam
kehidupan bermasyarakat (Menarianti & Wibisono, 2013). Secara harfiah teknologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tecnologia” yang berarti pembahasan sistematik
mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah tersebut memiliki akar kata “techne”
dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art), atau kerajinan (craft). Dari makna
harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai
seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Definisi tersebut
kemudian berkembang menjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan manusia. Teknologi dapat pula dimaknai sebagai ”pengetahuan
mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau
“bagaimana melakukan sesuatu” (know-how of doing things), dalam arti
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai
manfaat maupun nilai jualnya.

97
kemajuan teknologi yang kemjaun teknologi hemat
hemat tenaga kerja terjadi modal, relatif langka karena
kemajuan teknologi bersifat
sejak abad ke-19, ditandai hampir semua riset
netral, terjadi jika tingkat
dengan meningkatnya tenkonologi dan ilmu
output yang dicapai dengan
teknologi yang hemat tenaga pengetahuan dilakukan pada
kuantitas dan kombinasi faktor
kerja dalam memproduksi negara-negara maju lebih
input juga sama
sesuatu mulai dari pertanian ditujukan untuk menghemat
hingga transportasi tenaga kerja tapi bukan modal

Gambar 4.1.

Tiga Klasifikasi Kemajuan Teknologi

Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis


dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi
sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan
proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal,
tenaga kerja, dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan
produksi. Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis,
tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial
pembangunan sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai
setiap tujuan manusia.

Henslin menjelaskan bahwa istilah teknologi dapat mencakup dua hal. Pertama,
teknologi menunjuk pada peralatan, yaitu unsur yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas. Teknologi merujuk pada peralatan sedemikian sederhana-
seperti sisir-sampai yang sangat rumit-seperti komputer. Kedua, keterampilan atau
prosedur yang diperlukan untuk membuat dan menggunakan peralatan tersebut.
Teknologi dalam kasus ini tidak hanya merujuk pada prosedur yang diperlukan
untuk membuat sisir dan komputer, akan tetapi juga meliputi prosedur untuk
memproduksi suatu tatanan rambut yang dapat diterima, atau untuk dapat
memasuki jaringan internet.

98
Secara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih mendalam daripada
peralatan. Teknologi menetapkan suatu kerangka bagi kebudayaan non material
suatu kelompok. Jika teknologi suatu kelompok mengalami perubahan, maka cara
berpikir manusia juga akan mengalami perubahan. Hal ini juga berdampak pada
cara mereka berhubungan dengan yang lain.

Karl Marx melihat teknologi sebagai alat, dalam pandangan materialisme


historis hanya menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk
mencapai kesejahteraan. Sementara Max Weber mendefinisikan teknologi sebagai
ide atau pikiran manusia itu sendiri, dan Durkheim melihat teknologi sebagai
kesadaran kolektif yang bahkan diprediksikan dapat menggantikan kedudukan
agama dalam masyarakat.

1. Perkembangan Teknologi

Salah satu penemuan teknologi yang penting adalah penggunaan api untuk
kebutuhan manusia. Penemuan ini dengan nyata membedakan manusia dan
binatang. Teknologi api mempertinggi jumlah bahan makanan yang tersedia untuk
jangka waktu yang cukup lama, memperluas gerak dan jelajah manusia dan
memungkinkan memperbesar jumlah manusia. Teknologi api menyebabkan
kebakaran, saling bunuh dengan senjata api, sampai pada pemanasan permukaan
bumi oleh greenhouse effect.

Penemuan teknologi berikutnya adalah penemuan teknologi pertanian sekitar


tahun 2000 SM. Penemuan ini menimbulkan banyak dampak antara lain
terbentuknya masyarakat desa pertanian dan lebih banyak manusia terjamin
makannya. Manusia yang makin banyak berinteraksi, lumbung yang penuh
membuat petani tidak perlu kerja seharian, sehingga lebih banyak waktu bersantai.
Semua ini membuka peluang bagi pemikiran-pemikiran yang lebih mendalam dan
mendasar tentang teknologi dan ilmu pengetahuan.

Toffler dalam bukunya The Third Wave (1980) membagi perkembangan


teknologi ke dalam tiga gelombang:

99
Gelombang I (SM-1790) Gelombang II (1790-1970) Gelombang III (1970-2000)
Small is Beautiful: Big is Beautiful: Small within Big is beautiful:
•masyarakat pertanian •masyarakat industri mulai •masyarakat mensintesis ciri
menggunakan batere alam; menggunakan bahan bakar gelombang I dan II
•bercocok tanam secukup fosil yang tidak terbarukan •mulai menggunakan energi
keluarga •mesin-mesin dirancang terbarukan
•pasar tidak terlalu penting untuk produksi massal •proses manufaktur beralih
•keluarga adalah keluarga •keluarga inti lebih ke biofaktur
besar dipentingkan •konsumen memproduksi
•berkomunikasi secara oral •berkomunikasi dengan barang sendiri
•jika satu desa terkena media kertas dan postel •terjadi deurbanisasi
bencana yang lainnya tidak •memahami tepat waktu •globalisasi
perlu ikut •manusia mendominasi •hemat SDA.
aoam
•terjadi pemborosan SDA,
urbanisasi, penjajahan dan
pergerakan
kemkemerdekaan nasional

Eric Drexler dalam buku Engine of Creation (1986) menunjukkan munculnya


teknologi nano sebagai teknologi yang mengatur, menyusun, dan meletakkan atau
merekayasa atmosfer atom-atom menjadi molekul-molekul yang dikehendaki.
Bahan bangunan utama dalam teknologi nano adalah atom-atom berukuran
nanometer, sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan berukuran
mikrometer.

Perkembangan teknologi akan mengalami beberapa siklus atau tahapan:

1. Revolusi teknologi (tahun 1760)


2. Terbentuknya jaringan kereta api (tahu 1848)
3. Ditemukannya ban berjalan (tahun 1895)
4. Ditemukannya tenaga atom dan motorisasi massal (tahun 1945)
5. Perkembangan mikro elektronik dan bioteknologi

Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal


impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia
menjadi lingkup teknis. Sastrapratedja menjelaskan bahwa fenomena teknik pada
masyarakat kini, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang
direncanakan dengan perhitungan rasional.
b) Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.

100
c) Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan
serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan
kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
d) Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
e) Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
bergantung.
f) Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi,
bahkan dapat menguasai kebudayaan.
g) Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan


manusia. Masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan manusia dengan
teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia. Awal perkembangan
teknologi yang sebelumnya merupakan bagian dari ilmu atau bergantung dari ilmu,
sekarang ilmu dapat pula bergantung dari teknologi. Contohnya dengan
berkembang pesatnya teknologi komputer dan satelit ruang angkasa, maka
diperoleh pengetahuan baru dari hasil kerja kedua produk teknologi tersebut.

Berdasarkan uraian pendapat di atas kita dapat menyimpulkan dan menarik


suatu benang merah bahwa teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang
pada akhirnya digunakan manusia untuk mewujudkan berbagai tujuan hidupnya,
sehingga teknologi menjadi sebuah instrumen untuk mencapai tujuan. Teknologi
juga merupakan hasil perkembangan rasionalitas manusia. Ketika keberadaan
teknologi dikembangkan dalam struktur tindakan manusia, maka keberadaan
teknologi juga dapat ditempatkan dalam kerangka perkembangan rasionalitas
manusia tersebut. Ketika manusia masih berada pada tahap irasional (bersifat
tradisional dan afektif), manusia telah mampu menghasilkan berbagai teknologi
yang masih sederhana. Seiring dengan perkembangan rasionalitasnya, manusia
telah menghasilkan berbagai teknologi yang cukup rumit, namun pada akhirnya
keberadaan teknologi tersebut dimanfaatkan sebagai alat untuk mencapai tujuan
hidup manusia.

Teknologi telah mempengaruhi pola pikir manusia itu sendiri, dan akibatnya
secara tidak langsung teknologi juga sangat mempengaruhi tindakan, dan pola
hidup manusia. Teknologi juga dimaknai sebagai alat yang memperlebar perbedaan
kelas dalam masyarakat. Teknologi menjadi simbol status bagi si kaya dan si miskin,
siapa yang mampu menguasai teknologi, maka ia akan mampu menguasai manusia
yang lain. Manusia menggunakan konsep teknologi baru untuk menunjuk pada
timbulnya suatu teknologi yang membawa dampak penting pada kehidupan sosial.

101
Bagi orang-orang yang hidup 500 tahun yang lalu, teknologi-baru menunjuk
pada proses pencetakan, sedangkan pada masa sekarang, teknologi baru menunjuk
pada komputer, satelit, pesawat atau teknologi komunikasi yang lain. Perubahan
kehidupan manusia yang semula berbasis pertanian menjadi berbasis industri juga
sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

102
2. Janji Teknologi

Berikut beberapa hal yang dijanjikan teknologi (Martono, 2012, 289-291):

Teknologi menjanjikan kemajuan dalam hidup manusia yang semakin


mengalami efisiensi di dalamnya. Siapa saja yang mampu mengakses teknologi,
maka ia akan mengalami sedikit atau banyak kemajuan ke arah entah dalam bentuk
apa pun. Seseorang tidak akan ketinggalan informasi mana kala ia menggenggam
sebuah teknologi. Teknologi telah mempengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi
juga telah menjadi gaya hidup itu sendiri.

Teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu.


Orang tidak perlu susah untuk menghubungi sanak keluarganya di luar kota,
bahkan di luar negeri; mereka cukup menekan beberapa nomor melalui handphone.
Orang tidak perlu mengantre di depan petugas teller bank untuk melakukan
berbagai transaksi, kita cukup masuk ke ruang ATM dan kita dapat melakukan
berbagai transaksi menggunakan mesin tersebut, mulai mengambil uang, membayar
tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa, membeli tiket kereta api, pesawat, kapal,
membayar SPP, mengirim uang ke rekening lain, sampai membayar tagihan kredit.
Ketika kita lapar, kita cukup menekan beberapa nomor delivery order, kemudian
dalam beberapa menit, petugas pengantar makanan sampai di depan pintu rumah
kita. Kita dapat memanfaatkan pesawat terbang untuk melakukan perjalanan jauh
dalam waktu singkat; kita tidak perlu bersusah payah naik ke lantai yang lebih
tinggi di sebuah gedung bertingkat, kita cukup memanfaatkan lift atau eskalator.

Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan efisiensi dan


peningkatan produktivitas daripada harus mempekerjakan tenaga kerja manusia
yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka. Teknologi juga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dengan berlipat ganda. Teknologi juga dapat
dimanfaatkan sebagai alat kontrol untuk mengevaluasi kinerja seseorang. Teknologi
finger print (sistem presensi dengan memanfaatkan sidik jari) misalnya, akan dapat
mengontrol tingkat kehadiran karyawan di kantor.

Teknologi menjanjikan kecepatan di hampir semua lini kehidupan. Berbagai


pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat manakala kita memanfaatkan
teknologi. Keberadaan komputer akan membantu mempercepat pekerjaan di kantor,
mempercepat pembukuan, teknologi juga akan mempercepat proses pengiriman
dokumen, surat atau file, serta barang. Memasak nasi akan lebih cepat jika
menggunakan rice cooker. Semua pekerjaan dan setiap kesulitan akan teratasi
dengan teknologi.

103
Teknologi menjanjikan popularitas. Manusia dengan mudahnya muncul di layar
kaca melalui internet. Situs You Tube akan memfasilitasi kita untuk bergaya, bisa
menjadi narsis, menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan kita di
internet, hanya dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat meng-upload
rekaman gambar yang kita miliki. Kita dapat bergaya sesuka hati, dan masyarakat di
seluruh dunia dapat dengan mudah menonton aksi kita. Banyak artis dadakan yang
sangat terkenal setelah ia meng-upload video mereka melalui You Tube, misalnya:
Sinta dan Jojo, dan Briptu Norman Kamaru. Tidak hanya itu, kita dapat mencari
teman bahkan bertemu jodoh anda melalui teknologi. Sungguh suatu hal yang sulit
dilakukan di masa lampau, kini ada dalam kenyataan di depan kita. Namun, ada
juga aksi-aksi nakal para anak muda yang menyalahgunakan internet. Lihat saja
jutaan video porno yang dapat dengan mudah diunggah dan diunduh melalui
internet. Hal ini semakin menguatkan pendapat bahwa kita dapat berbuat apa saja
dengan teknologi. Kita dapat memperoleh keuntungan, sekaligus kita juga dapat
memperoleh banyak kerugian.

B. RELASI MANUSIA DENGAN TEKNOLOGI


Menurut Don Ihde, bentuk-bentuk relasi manusia dengan teknologi bertujuan
untuk menampilkan cara-cara bagaimana manusia mengalami teknologi-teknologi,
antara lain relasi kebertubuhan (embodiment relations), relasi hermeneutis
(hermeneutic relations), relasi keberlainan (alterity relations), dan relasi di latar
belakang (background relations) lebih menempatkan teknologi sebagai obyek yang
lain yang menjadi bagian dunia kehidupan.

Model relasi kebertubuhan menjadi penting ketika instrumen dipahami sebagai


bagian dari tubuh. Dalam relasi ini intrumen teknologis menjadi mediator untuk
memahami dunia kehidupan. Alat-alat teknologi menjadi sebagian atau
perpanjangan dari tubuh manusia dalam relasinya dengan dunia sekitarnya. Alat
sebagai mediator manusia dengan dunia merupakan sebagian dari pengalaman
manusia yang bertubuh. Dalam hal ini Idhe berpegang pada wujud teknologi yang
konkret.

Dalam menggambarkan relasi ini, salah satu contoh yang dapat membantu
adalah melihat menggunakan kacamata. Dalam kerangka fenomenologi, teknologi
optic ini dimasukkan ke dalam intesionalitas penglihatan. Sementara intesionalitas
ditujukan pada dunia sekitar. Teknologi ada dalam posisi mediasi antara manusia
dengan dunia. Dalam relasi kebertubuhan, kacamata menarik diri ke belakang dan
tidak menonjolkan dirinya karena fokus perhatian manusia tidak tertumpu pada

104
kacamata melainkan pada tugas yang akan dilaksanakan dengan kacamata tersebut.
Ketika pertama kali menggunakan kacamata, kita memerlukan beberapa waktu
untuk menyesuaikan diri dengan cara melihat yang baru ini. Mata kita mungkin
akan sedikit terganggu, akan tetapi setelah kita beradaptasi, kacamata menjadi
sebagian dari pengalaman kebertubuhan kita, dan dalam aktus melihat kacamata
menjadi tidak diperhatikan.

Pada dasarnya teknologi yang diciptakan manusia hanya memiliki ciri


transparansi yang parsial dan bukan total. Dalam meningkatkan kemampuan
manusia, teknologi mengubah kemampuan manusia tersebut. Tetapi tepat saja
teknologi-teknologi ciptaan, bahkan yang paling baru sekalipun masih memiliki
keterbatasan penggunaan. Menurut Ihde, pengguna teknologi menginginkan apa
yang teknologi berikan tetapi tidak mau menerima keterbatasan dari teknologi
dan perubahan akibat perpanjangan tubuh manusia berkat teknologi.

Dalam relasi hermeneutic, alat teknologi dibaca sebagai teks yang perlu
ditafsirkan. Persepsi dan penafsiran saling berhubungan. Memersepsikan
artinya membaca dan membaca membutuhkan penafsiran. Perbedaan mendasar
dari relasi kebertubuhan dengan relasi hermeneutis terletak pada transparansi alat.
Jika dalam relasi kebertubuhan alat yang dipakai semi transparan dan menjadi
perpanjangan tubuh manusia, maka dalam hubungan hermeneutis alat harus
terlihat dan disarikan agar dapat dibaca dan ditafsirkan. Dalam relasi ini,
manusia membaca keadaan sebenarnya pada alat teknologi yang menjadi
semacam suatu teks yang perlu ditafsirkan. Teks pada alat menjadi terminus dari
intesionalitasnya.

Dalam relasi ini, pembacaan menjadi sangat penting. Bahwa ada suatu sifat
tidak tembus cahaya yang parsial antara teknologi dan dunia sehingga teknologi
menjadi semacam teks. Cara manusia memersepsikan dunia adalah dengan
menafsirkan alat yang hadir sebagai teks. Yang dibaca menjadi fokus
intesionalitas manusia dan mensubstitusikan dunia kehidupan. Hubungan antara
teks dan dunia nyata yang ditampilkan oleh alat teknologi disebut Idhe sebagai
varian horizontal.

Dengan membaca teks pada alat teknologi, kita mengetahui dunia kehidupan
nyata. Salah satu contoh dalam menjelaskan hubungan ini adalah penggunaan
thermometer dalam ruangan ber-AC. Melalui termometer kita dapat mengetahui
suhu di luar ruangan meskipun suhu yang ada di dalam ruangan itu sendiri tidak
sama dengan yang ada di luar karena pengaruh AC. Namun pertama-tama tentu
kita sudah harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara membaca termometer.Dalam

105
hal ini termometer hadir sebagai sebuah teks yang perlu ditafsirkan untuk
mengetahui dunia kehidupan yang nyata. Hubungan ini memunculkan teknologi
sebagai sebuah objek. Agar dapat dibaca, teknologi haruslah berciri material.

Untuk relasi keberlainan, teknologi dilihat sebagai yang lain (diadopsi Idhe dari
Levinas). Dalam pertemuan tatap muka, orang lain sebagai orang lain memiliki
perbedaan dengan kita secara radikal dan tidak terbatas oleh karena itu kita tidak
dapat melihat orang lain sebagai objek atau sasaran. Hal ini merupakan upaya
Idhe untuk mengatasi pandangan yang melihat alat teknologi secara negatif di
mana alat teknologi hanya dilihat sebagai obyek dari pengetahuan. Dalam
hubungan ini, Idhe hendak melihat teknologi sebagai yang lain dalam relasinya
dengan manusia. Sebagaimana perkembangan dunia saat ini banyak teknologi
modern yang diciptakan manusia kemudian menjadi berjarak dengan manusia.

Idhe memberikan contoh adalah dengan permainan gasing, gasing pada


dirinya sendiri tergeletak begitu saja, jika seorang anak memutar gasing tersebut
menggunakan tali, gasing itu seperti berubah menjadi sesuatu yang memiliki
hidupnya sendiri. Gasing memutar sendiri dalam alurnya. Gasing hanya berputar
menjadi objek yang memiliki ciri yang lain. Relasi ini juga menjadi lebih
mencolok pada alat-alat teknologi yang lebih canggih seperti pada program-
program komputer dan teknologi-teknologi robotik.

Dalam relasi keberlainan, dunia diletakkan dalam kurang karena tidak harus
ada hubungan manusia dengan dunia melalui teknologi. Teknologi dimunculkan
sebagai pemeran utama dan dunia hanya menjadi latar belakang, Menurut Idhe,
meskipun sebagai quasi yang lain, teknologi tidak sampai pada tahap totalisas.
Dalam hubungan ini, ia tetap mempertahankan alur hidupnya sendiri tetapi hanya
sebagai perantara saja yang mempunyai sifat mengubah.

Untuk relasi latar belakang, teknologi beralih dari pemeran utama menjadi
pemeran di latar belakang, yang nampak dalam penggunaan alat-alat otomatis atu
semi-otomatis seperti lampu, sistem pendingin ruangan dll. Teknologi-teknologi
ini masih membutuhkan manusia sebagai penggerak pertama. Setelah manusia
menyetel atau menyalakan maka alatnya dapat berjalan sendiri dan berfungsi di
latar belakang di mana manusia sendiri kurang memperhatikannya. Teknologi
yang berada di latar belakang meskipun kurang diperhatikan kehadirannya,
tetapi masih menjadi bagian dari pengalaman manusia di dalam lingkungannya.

Contohnya pada AC. Sebagai alat teknologi yang semi otomatis, AC pertama-
tama memerlukan manusia sebagai penggerak pertama. Setelah dihidupkan, AC
akan bekerja sendiri yakni mengubah suhu dalam ruangan menjadi lebih dingin

106
dan lebih sejuk. Dalam kasus ini AC tetap mempengaruhi persepsi dan
pengelaman manusia tetapi ia tidak lagi bertindak di latar depan, melainkan latar
belakang. Setelah dinyalakan AC tidak lagi diperhatikan manusia layaknya alat-
alat teknologi sebagai perpanjangan tubuh manusia atau teks yang harus
ditafsirkan. Lampu setelah dinyalakan tidak lagi menjadi objek perhatian atau
intensionalitas manusia tetapi tetap mempengaruhi persepsi manusia tentang
cahaya atau terang.

Penggunaan alat-alat teknologi yang berada di latar belakang ini bagaimanapun


juga masih tetap mengubah pengalaman manusia, sama halnya dengan relasi
manusia dengan teknologi yang lainnya. Kehadiran teknologi yang tidak
diperhatikan ini menjadikan teknologi sebagai pemeran yang bersifat tidak
langsung.

C. GENERASI Z DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0


1. Pengelompokkan Generasi

Kemajuan zaman menyebabkan komposisi penduduk tiap generasi


mengalami perubahan, dan komposisi kelompok baby boomers akan mengalami
penurunan. Mulai bangkit generasi yang memasuki angkatan kerja yang disebut
sebagai generasi Z. Penelitian Bencsik, Csikos dan Juhez (2016) menunjukkan
masukkan generasi Z di dalam kelompok generasi:

Tahun Kelahiran Nama Generasi


1925-1946 Veteran generation
1946 -1 960 Baby Booom generation
1960 – 1980 X generation
1980 – 1995 Y generation
1995 - 2010 Z generation
2010 ke atas Alfa generation

Enam kelompok generasi di atas memiliki karakteristik yang berbeda-beda.


Generasi paling baru memasuki angkat kerja adalah generasi Z, disebut juga I
generation atau generasi internet. Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y,
tetapi generasi Z mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu (multi
tasking) seperti menjalankan sosial media menggunakan ponsel, berselancar
menggunakan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang
dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil generasi ini

107
sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gawai canggih yang secara tidak
langsung berpengaruh kepada kepribadian.

Forbes magazine membuat survey tentang generasi Z di Amerika Utara dan


Selatan, di Afrika, di Eropa, di Asia dan di Timur Tengah dengan 49 ribu anak-
anak yang menjadi respondennya (Dill, 2015). Berdasarkan data tersebut, generasi
Z adalah mereka yang telah tumbuh di lingkungan yang tidak pasti dan
kompleks yang menentukan pandangan mereka tentang pekerjaan, belajar dan
dunia. Mereka memiliki harapan yang berbeda di tempat kerja, berorientasi karir,
generasi profesional yang ambisius, memiliki kemampuan teknis dan pengetahuan
Bahasa pada tingkat tinggi.

Pengusaha harus mempersiapkan untuk terlibat generasi Z karena mereka


adalah karyawan yang efektif di era digital (Elmore, 2014). Hasil penelitian dari
Bencsik & Machova (2016) menunjukkan perbedaan karakteristik generasi Z
dengan generasi-generasi sebelumnya, hasil tersebut dapat dilihat pada table
berikut:

Factors Baby - boom X Generation Y Generation Z Generation


Views Communal, Self-centred Egotistical, No sense of
unified and medium short term commitment,
thinking term be happy with
what you have
and live for
the present
Relationship First and Personal and Principally Virtual and
foremost virtual virtual superficial
personal networks network
Aim Solid existence Multi Rivalry for Live for the
environment, leader position present
secure
position
Self Conscious Rapid Immediate Questions the
realization carrier promotion need for it at
building all
IT It is based on Uses with Part of its Intuitive
self instruction confidence every day life
and
incomplete

108
Values Patience, soft Hard work, Flexibility, Live for the
skills, respect openness, mobility, present, rapid
for traditions, respect for broad but reaction to
EQ, hard diversity, superficial everything,
work curiosity, knowledge, initiator,
practicality success brace, rapid
orientation, information
freedom of access and
information content search
takes priority

Perbandingan lain untuk pembagian generasi menurut Lancester dan


Stillman (2002) adalah sebagai berikut:

Faktor Baby boomers Generation Xers Millenial


Generation
Overview Percaya tentang Tertutup, sangat Sangat menghargai
adanya peluang dan independent dan punya perbedaan, lebih
terlalu idealis untuk potensi, tidak memilih bekerja
membuat perubahan bergantung pada orang sama daripada
positif di dunia, lain untuk menolong menerima perintah,
kompetetif dan mereka. dan sangat
mencari cara untuk pragmatis ketika
melakukan perubahan memecahkan
dari system yang persoalan.
sudah ada.
Work habits Punya rasa optimis Menyadari adanya Memiliki rasa
yang tinggi, pekerja keragaman berpikir optimis yang tinggi,
keras yang global, ingin fokus pada prestasi,
menginginkan menyeimbangkan percaya diri,
penghargaan secara antara pekerjaan dan percaya pada nilai-
personal, percaya pada kehidupan, bersifat nilai moral dan
perubahan dan informasi, sosial, menghargai
perkembangan diri mengandalkan diri keragaman.
sendiri sendiri, menggunakan
pendekatan praktis
dalam bekerja, senang

109
bekerja dengan
teknologi baru.

Pemahaman dasar mengenai pengelompokan generasi adalah adanya premis


bahwa generasi adalah kelompok individu yang dipengaruhi oleh kejadian-kejadian
dan fenomena budaya yang terjadi dan dialami pada fase kehidupan mereka
(Twenge, 2000), yang menyebabkan terbentuknya ingatan secara kolektif yang
berdampak dalam kehidupan mereka (Dencker et al. 2008). Kejadian historis,
sosial dan efek budaya bersama dengan factor-faktor lain ini akan berpengaruh
terhadap terbentuknya perilaku individu, nilai dan kepribadian (Caspi & Roberts,
2001; Caspi et.al, 2005).

Paling tidak ada dua hal utama yang mendasari pengelompokan generasi,
yaitu faktor demografi khususnya kesamaan tahun kelahiran dan factor sosiologis
menyangkut kejadian-kejadian histori. Parry & Urwin 2011 melihat kedua faktor
tersebut yang lebih banyak digunakan dalam pengelompokan generasi. Bahwa ada
perbedaan karakteristik yang signifikan antar generasi Z dengan generasi lain,
salah satu faktor utama yang membedakan adalah penguasaan informasi dan
teknologi. Bagi generasi Z, informasi dan teknologi adalah hal yang sudah jadi
bagian dari kehidupan mereka, karena mereka lahir di mana akses informasi,
khususnya internet sudah menjadi budaya global, sehingga hal tersebut
berpengaruh terhadap nilai-nilai, pandangan dan tujuan hidup mereka.

Terdapat lima faktor yang membedakan generasi milenial dan generasi Z:

1. Generasi milenial terlahir dan tumbuh pada awal berkembangnya


generasi informasi (jadi masih mengalami masa keemasan teknologi
offline), sementara generasi Z terlahir pada zaman ketika teknologi
informasi sudah sedemikian maju.
2. Generasi milenial memiliki optimisme yang cukup tinggi terhadap masa
depan ekonomi mereça, sedangkan generasi Z cenderung menabung
uang yang mereka miliki.
3. Waktu yang digunakan untuk online generasi Z lebih lama
dibandingkan generasi milenial.
4. Generasi milenial lebih banyak menggunakan platform media social
seperi Facebook, Twitter dan Linkedln, sedangkan generasi Z banyak
menggunakan konten hiburan, Instagram, youtube dan TikTok.

110
5. Generasi milenial memiliki kecendurungan bersedia melihat iklan dalam
durasi yang lama ketimbang generasi Z.

Persamaan dan perbedaan generasi milenial dengan generasi Z:

1. Kedua generasi ini sangat dekat dengan teknologi, tetapi berbeda


intesitasnya. Generasi milenial tumbuh seiring lehirnya Google di tahun
1998, Facebook di tahu 2004 dam Twitter di tahun 2006. Inia da media
social utama yang digunakan generasi milenial. Generasi Z tumbuh
bersama kelahiran Instagram di tahun 2010 dan Snapchat di tahun 2011.
2. Generasi milenial memiliki kesadaran dunia fisik dan dunia maya yang
terpisah sejingga mereka berupaya mencari keseimbangan di antara
keduanya. Gen Z hidup dalam dua alam yaitu fisik dan maya dan
tidak membedakan realitas di antara keduanya. Mereka melihat dunia
maya sama pentingnya dan sama nyatanya dibandingkan dunia fisik.
3. Generasi milenial dikenal sebagai generasi optimis dan seringkali
idealis karena mereça dibesarkan oleh generasi baby boomers yang
percaya bahwa segalanya mungkin.

2. Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyeksi teknologi


modern Jerman 2020 yang diimplementasikan melalui peningkatan teknologi
manufaktur, percepatan kerangka kebijakan strategis, dll. Ditandai dengan
lahirnya robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet
of things (IoT), juga driverless vechicles. Revolusi industry 4.0 yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung pola piker serta mengembangkan inovasi kreatif
dan inovatif dari seluruh segi kehidupan manusia dengan menggunakan
teknologi atau internet.

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan


teknologi cyber dan teknologi robotika. Konsep penerapan otomatisasi teknologi
tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya untuk
menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana manajemen waktu
dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain
industri.

111
Revolusi industri 4.0 dengan pemanfaatan teknologi pada bidang industri
adalah proses pembukuan dan produksi yang kini sudah dengan mudah diakses
oleh siapa saja dan kapan saja. Terlepas dari peran teknologi dalam bidang
industri, manfaatnya juga bisa didapatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat
ini, pengambilan dan pertukaran informasi dapat dengan mudah dilakukan kapan
saja dan di mana saja melalui jaringan internet.

Sembilan teknologi yang menjadi pilar utama untuk mengembangkan


sebuah industri biasa menuju industri yang siap digital:

❖ Internet of Things

Gambar 4.2. IoT

Internet of Things adalah konsep di mana suatu objek yang memiliki kemampuan
untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia.
Dua gambar di atas menunjukkan bagaimana dengan pemanfaatan internet maka
banyak hal dapat dilakukan dan berjalan. Misalnya lampu di rumah yang
terkoneksi internet dan terintegrasi dengan smartphone sehingga dapat dinyalakan
walaupun penghuni rumah tidak ada di dalam rumah dan sedang jauh dari rumah.

112
❖ Big Data

Gambar 4.3. Big Data

Big Data merupakan istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik
data yang terstruktur juga tidak terstruktur. Data-data ini biasanya akan digunakan
dalam membantu untuk lahirnya kebijakan-kebijakan misalnya di bidang ekonomi
dan bisnis.

113
❖ Augmented Reality

Gambar 4.4. Augmented Reality

Augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua atau
tiga dimensi ke dalam suatu lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan
benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Untuk kepentingan ini biasa
digunakan komponen processor, display, sensors, dll.

❖ Cyber Security

Gambar 4.5. Cyber Security

Cyber security adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack
(semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan,
integritas, dan ketersediaan informasi).

❖ Artificial Intelegence

114
Gambar 4.6. AI
Artificial intelegence merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang
memiliki kecerdasan layaknya manusia. Fungsi utama dari AI adalah
kemampuannya untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan.
AI berperan penting dalam bidang kesehatan, transportasi, industri pertanian, dll.

❖ Addictive Manufacturing

Gambar 4.7. Addictive Manufacturing

Addictive manufacturing merupakan terobosan baru di industri manufaktur yang


sering dikenal menggunakan printer 3D. Gambar desain digital yang telah dibuat
dapat diwujudkan menjadi benda nyata dengan ukuran dan bentuk yang sama
dengan desain sebenarnya atau dengan skala tertentu.

❖ Simulation

Gambar 4.8. Simulation

115
Model yang mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili operasinya
dari waktu ke waktu. Simulasi digunakan dalam banyak konteks, seperti simulasi
teknologi untuk optimalisasi kinerja, teknik keselamatan, pengujian, pelatihan,
Pendidikan dan video game. System integration merupakan sebuah rangkaian
proses untuk menghubungkan sebuah rangkaian proses yang menghubungkan
beberapa system komputerisasi dan software aplikasi, baik secara fisik maupun
secara fungsional.

❖ System Integeration

Gambar 4.9. System Integration

Sistem integrasi merupakan rangkaian yang menghubungkan beberapa 116ystem


baik secara fisik maupun fungsional. Sistem ini menghubungkan komponen sub
116ystem dalam suatu 116ystem yang menjamin setiap fungsi dapat berfungsi
sebagai kesatuan dari sebuah 116ystem.

❖ Cloud Computing

116
Gambar 4.10. Cloud Computing

Cloud computing adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat


pengelolaan data dan aplikasi, di mana penggunannya diberikan hak akses (login)
mengakses server virtual untuk bisa konfigurasi server melalui internet.

D. MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses
kerja secara fundamental, di mana adanya kemajuan teknologi informasi dapat
mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan
dampak disiplin ilmu. Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah
masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem
cyber, internet of things, komputasi awan, dan komputasi kognitif yang langsung
atau tidak langsung akan memperngaruhi tatanan hidup manusia di seluruh dunia:

a. Dampak bidang sosial


Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat
keramaian yang baru atau masyarakat urban. Akibat makin meningkatnya arus
urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin melimpah, padahal
pabrik-pabrik sudah banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dalam
masyarakat juga muncul golongan baru yaitu golongan pengusaha yang hidup
penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
Kesenjangan kelas sosial menjadi nyata dalam masyarakat.
b. Dampak bidang politik
Era revolusi industri yang fokus pada penyertaan teknologi dalam setiap
sektor menjadi ancaman bagi manusia dengan pengetahuan dan pendidikan di
bawah kualifikasi dunia kerja. Kerentanan tersebut dapat tergantikan oleh
teknologi robot atau penggunaan internet meminimalisir ketergantungan bidang
usaha tertentu pada tenaga manusia. Situasi ini dapat menimbulkan isu politik
dan akan memunculkan gerakan-gerakan politisasi yang dimanfaatkan
kelompok atau golongan tertentu. Ketidakadilan yang terjadi di masrakat pun
dapat menjadi ancaman dengan munculnya gerakan atau organisasi-organisasi
yang mengatasnamakan kepentingan masyarakat. Intervensi industrialisasi
pada kebijakan pemerintah (imperialisme modern) yang memperkuat
kelompok pengusaha dan akan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kaum
imperialisme modern akan memperluas pasar baru, eksploitasi bahan baku,
tenaga kerja yang dibayar murah dan pemanfaatan teknologi tinggi.

117
c. Dampak bidang ekonomi
Ada dampak peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran
dengan proses mekanisasi, sehingga akan memberikan kemudahan dalam hal
produksi. Pabrik memproduksi barang-barang yang melimpah, dan
pemenuhan permintaan pasar lebih terjamin. Produksi barang dan jasa menjadi
menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah banyak sehingga kebutuhan
masyarakat terpenuhi dengan cepat. Secara negatif sektor industri tradisional
dan berskala kecil bisa mengalami kebangkrutan karena tidak mampu untuk
bersaing. Sementara Revolusi industry 4.0 juga membuka pasar baru, sehingga
akan meningkatkan perdagangan di seluruh dunia.

1. Perubahan Sosial

Setiap aktivitas manusia akan digerakkan melalui serangkaian teknologi digital.


Teknologi ini dioperasikan dengan menekan beberapa digit (angka) yang disusun
dengan berbagai urutan. Relasi yang terbangun di antara individu adalah relasi
pertukaran digital, setiap manusia hanya melakukan serangkaian transaksi atau
interaksi melalui simbol-simbol digital. Transaksi perdagangan, komunikasi,
semuanya digerakkan secara digital. Setiap individu akan memiliki identitas digital
yang mampu mengenali siapa dirinya, setiap manusia sudah diberi nomor urut:
melalui nomor identitas (e-KTP), nomor handphone, nomor telepon, nomor rekening
bank, nomor ATM, nomor rekening listrik, rekening telepon, rekening air, PIN
(Personal Identification Number) ATM, semuanya menggunakan sistem digital.
Interaksi antar manusia digerakkan dengan teknologi serba digital: komputer,
internet, mesin ATM, telepon, handphone, dan sebagainya, semuanya digerakkan
secara digital. Kita dapat membeli sesuatu hanya dengan menggesek kartu ATM
dan menekan beberapa nomor PIN, demikian halnya untuk membayar tagihan
kamar hotel, membeli tiket, dan sebagainya. Pengiriman uang dapat dilakukan
dalam hitungan detik hanya dengan menekan beberapa digit nilai uang yang akan
dikirim dan beberapa digit nomor rekening tujuan. Bukan uang yang dikirim,
melainkan hanya sederet angka yang berpindah dari rekening satu ke rekening yang
lain.

Dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan manusia, tidak heran


terjadi perubahan social yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia.
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, dan ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat. Perubahan sosial yang dikaitkan dengan adopsi

118
teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu proses yang berkesinambungan
dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian teknologi tertentu oleh suatu
warga masyarakat akan membawa suatu perubahan sosial yang dapat diobservasi
lewat perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan. Gejala-gejala yang dapat
mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:

1) Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami


perubahan baik lambat maupun cepat.
2) Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti
dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3) Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4) Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

Perubahan sosial budaya menyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti


kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, aturan-aturan hidup berorganisasi, dan
filsafat. Jadi, teknologi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya perubahan sosial budaya.

Perubahan sosial mempunyai tiga dimensi, yaitu: struktural, kultural, dan


interaksional. Pertama, dimensi struktural mengacu pada perubahan-perubahan
dalam bentuk struktur masyarakat, menyangkut perubahan dalam peranan,
munculnya peranan baru, perubahan dalam struktur kelas sosial, dan perubahan
dalam lembaga sosial. Kedua, dimensi kultural mengacu pada perubahan
kebudayaan dalam masyarakat, yang meliputi inovasi kebudayaan, difusi, dan
integrasi. Hal ini disebabkan dalam proses ini terjadi penyatuan unsur-unsur
kebudayaan yang saling bertemu untuk kemudian memunculkan kebudayaan baru
sebagai hasil penyatuan berbagai unsur-unsur budaya tersebut. Dimensi
interaksional mengacu pada adanya perubahan hubungan sosial dalam masyarakat,
meliputi perubahan dalam frekuensi. Perkembangan teknologi telah menyebabkan
berkurangnya frekuensi individu untuk saling bertatap muka. Semua kebutuhan
untuk berinteraksi dapat dipenuhi dengan memanfaatkan teknologi. Perubahan
dalam jarak sosial. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
menggeser fungsi “tatap muka” dalam proses interaksi. Individu tidak harus
bertatap muka untuk dapat melakukan komunikasi dan interaksi secara langsung.
Perubahan perantara, karena mekanisme kerja individu dalam masyarakat modern
banyak bersifat serba “online”, menyebabkan individu tidak banyak membutuhkan
“orang lain” dalam proses pengiriman informasi. Perubahan dari aturan atau pola-
pola. Banyak aturan serta pola-pola hubungan yang mengalami perubahan seiring
119
perkembangan masyarakat. Emansipasi perempuan dalam dunia kerja misalnya,
telah mengubah cara pandang masyarakat dalam menyikapi “perempuan yang
pulang malam”. Bila sebelumnya perempuan yang sering keluar atau pulang malam
sering dikonotasikan sebagai “perempuan nakal”, namun sekarang masyarakat telah
memandang hal tersebut sebagai hal yang biasa karena pada saat sekarang banyak
perempuan yang bekerja sampai larut malam atau bahkan bekerja pada malam hari.
Perubahan dalam bentuk interaksi. Interaksi antar individu tidak sekaku pada masa
lalu ketika interaksi harus dilakukan secara tatap muka. Di era sekarang, interaksi
dapat dilakukan kapan saja melalui telepon, handphone, email, chatting, facebook,
Instagram, Yahoo Messenger, Twitter, Internet Relay Chatting, dan berbagai teknologi
canggih lainnya.

Kemajuan teknologi di satu sisi merupakan contoh perubahan sosial yang


bersifat kemajuan karena mempermudah aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Namun, di sisi lain kemajuan teknologi juga merupakan
contoh perubahan sosial yang bersifat kemunduran karena manusia menjadi
tergantung dengan teknologi (budak teknologi) bukan manusia yang menguasai
teknologi akan tetapi teknologi yang menguasai manusia.

2. Perubahan Pola Hidup Manusia

Menurut Talcott Parson masyarakat modern yang terindikasi melalui


perkembangan teknologi dalam hidupnya, digambarkan dengan ciri-ciri sebagai
berikut:

1) Netralitas efektif yaitu bersikap netral, bahkan dapat menuju sikap tidak
memperhatikan orang lain atau lingkungan.
2) Orientasi diri, yaitu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
3) Universalisme, yaitu menerima segala sesuatu dengan obyektif
4) Prestasi, yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5) Spesifitas, yaitu berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.

Peran teknologi dalam mempengaruhi perubahan pola hidup manusia


bukanlah sebuah hal yang perlu dipertanyakan lagi. Manusia tidak akan mampu
hidup tanpa teknologi. Manusia purba, misalnya, telah lama mengenal teknologi
sebagai alat bantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kebanyakan teknologi itu
terbuat dari bahan-bahan atau materi yang sangat sederhana. Teknologi dapat
menyatukan masyarakat, dapat pula memisahkan masyarakat.

Ada empat perubahan kecenderungan berpikir yang diakibatkan oleh


perkembangan teknologi, yaitu:

120
a. tumbuhnya reifikasi, yaitu anggapan bahwa yang semakin luas dalam
kenyataan harus diwujudkan dalam bentuk-bentuk lahiriah dan diukur secara
kuantitatif.
b. manipulasi yaitu kemampuan manipulasi yang tinggi bagi kerangka berpikir
manusia yang disebabkan kemampuan teknologi dalam mengubah dan
mengolah benda-benda alamiah menjadi sesuatu yang bersifat artifisial demi
memenuhi kepentingan manusia.
c. fragmentasi, yaitu adanya spesialisasi dalam pembagian kerja yang akhirnya
menuntut profesionalisme dalam dunia kerja.
d. individualisasi, yang dicirikan dengan semakin renggang ikatan seseorang
dengan masyarakatnya dan semakin besarnya peranan individu dalam tingkah
laku sehari-hari.

Pada masyarakat teknologi, ada tendensi bahwa kemajuan adalah suatu proses
dehumanisasi secara perlahan-lahan sampai akhirnya manusia takluk pada teknik.
Teknik-teknik manusiawi yang dirasakan pada masyarakat teknologi, terlihat dari
kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia pada saat ini telah begitu jauh
dipengaruhi oleh teknik. Gambaran kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

• Situasi tertekan: Manusia mengalami ketegangan akibat penyerapan


mekanisme-mekanisme teknik. Manusia melebur dengan mekanisme teknik,
sehingga waktu manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran. Peleburan
manusia dengan mekanisme teknik, menuntut kualitas dari manusia, tetapi
manusia sendiri tidak hadir di dalamnya. Contohnya: pada sistem industri,
seorang buruh meskipun sakit atau lelah, ataupun ada berita duka bahwa anaknya
sedang sekarat di rumah sakit, mungkin pekerjaan itu tidak dapat ditinggalkan
sebab akan membuat macet garis produksi dan upah bagi temannya. Keadaan
tertekan demikian, akan menghilangkan nilai-nilai sosial dan tidak manusiawi lagi.
• Perubahan ruang dan lingkungan manusia: Teknik telah mengubah
lingkungan manusia dan hakikat manusia. Contoh yang sederhana manusia dalam
hal makan atau tidur tidak ditentukan oleh lapar atau mengantuk tetapi diatur
oleh jam. Lingkungan manusia menjadi terbatas, manusia sekarang hanya
berhubungan dengan bangunan tinggi yang padat, sehingga sinar matahari pagi
tidak sempat lagi menyentuh permukaan kulit tubuh manusia.
• Perubahan waktu dan gerak manusia: Akibat teknik, manusia terlepas dari
hakikat kehidupan. Sebelumnya waktu diatur dan diukur sesuai dengan
kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia, sifatnya alamiah dan
konkret. Tetapi sekarang waktu menjadi abstrak dengan pembagian jam, menit

121
dan detik. Waktu hanya mempunyai kuantitas belaka tidak ada nilai kualitas
manusiawi atau sosial, sehingga irama kehidupan harus tunduk kepada waktu.
• Terbentuknya suatu masyarakat massa: Akibat teknik, manusia hanya
membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat
kolektif. Sekarang struktur masyarakat hanya ditentukan oleh hukum ekonomi,
politik, dan persaingan kelas. Proses ini telah menghilangkan nilai-nilai hubungan
sosial suatu komunitas. Terjadinya neurosis obsesional atau gangguan syaraf
menurut beberapa ahli merupakan akibat hilangnya nilai-nilai hubungan sosial.
Kondisi sekarang ini manusia sering dipandang menjadi objek teknik dan harus
selalu menyesuaikan diri dengan teknik yang ada.

Ternyata dunia modern yang mengukir kisah sukses secara materi dan kaya
ilmu pengetahuan serta teknologi, sepertinya tidak cukup memberi bekal hidup
yang kokoh bagi manusia, sehingga banyak manusia modern tersesat dalam
kemajuan dan kemodernannya. Manusia modern kehilangan aspek moral sebagai
fungsi kontrol dan terpasung dalam sangkar teknologi. Berdasar teori perubahan
sosial budaya kemajuan teknologi telah menyebabkan kemajuan sekaligus
kemunduran dalam kehidupan sosial budaya.

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi manusia, namun di sisi


lain kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek sosial budaya (Siti
Irene, 2012: 174-175):

✓ Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan


remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai ke-inginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani.
✓ Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti
gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan kekuatan
sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan
remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti
perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan
✓ Pola interaksi antarmanusia yang berubah. Kehadiran netbook dan telepon
genggam yang canggih pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah
ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Kini semakin banyak orang

122
yang menghabiskan waktunya sendirian dengan dengan hanya menatap
telepon genggamnya dan berinterkasi dalam jaringan internet secara luas.

Teknologi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antar manusia.
Kehadiran teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Aktivitas manusia sedikit banyak akan dipengaruhi oleh
kehadiran teknologi. Kemajuan teknologi dewasa ini ditandai dengan semakin
canggihnya alat-alat di bidang informasi dan komunikasi, satelit, bioteknologi,
pertanian, peralatan di bidang kesehatan, dan rekayasa genetika. Muculnya
masyarakat digital dalam berbagai bidang kehidupan merupakan bukti dari
kemajuan teknologi. Masyarakat dan negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk
dapat menguasai teknologi tinggi (high tech) sebagai simbol kemajuan, kekuasaan,
kekayaan dan prestise. Akibatnya terjadi anomi dalam masyarakat karena mereka
tidak mempunyai pegangan hidup yang jelas. Masyarakat yang tidak mampu
menguasai teknologi akan mengalami culture shock dan akan terancam
eksistensinya. Kemajuan teknologi ibarat dua sisi mata uang, di mana di satu sisi
kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat positif bagi manusia untuk
mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Upaya-upaya yang dapat kita lakukan sebagai solusi untuk menanggulangi


dampak negatif dari kemajuan teknologi adalah dengan menanamkan kesadaran
kepada setiap individu tentang pentingnya memahami dampak negatif kemajuan
teknologi. Dengan analisa SWOT secara sederhana kita dapat menjadikan tantangan
dan dampak negatif dari teknologi menjadi peluang untuk memajukan suatu
masyarakat dan negara. Untuk itulah diperlukan peran serta aktif dari keluarga,
sekolah, masyarakat, dan negara dalam mencegah, mengurangi, dan menanggulangi
dampak negatif dari kemajuan teknologi. Sebagai manusia modern sangat tidak
bijaksana serta tidak mungkin jika kita mengatakan say no to technology, namun
yang harus kita lakukan yaitu mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap
teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap
menggunakan etika, serta tidak terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dan
menjadi budak teknologi.

Kita harus menyadari bahwa teknologi bukan merupakan aspek kehidupan


umat manusia yang tertinggi. Tidak juga merupakan puncak kebudayaan dan
peradaban umat manusia di dalam evolusinya mencapai kesempurnaan hidup
(perfection of existence). Namun teknologi merupakan suatu alat yang digunakan
manusia untuk mempermudah dalam melakukan sesuatu dalam aktivitas
kehidupannya.

123
3. Homo Digitalis

Rafael Capurro seorang filsuf teknologi melalui bukunya Homo Digitalis


(dikutip dari Capurro, 2020) menjelaskan bagaimana perkembangan teknik digital
dewasa ini mengharuskan filsafat kontemporer untuk memikirkan ulang secara
ontologi, antropologi, dan etika di era digital. Perubahan besar dalam
komunikasi ini tentulah mengubah tidak hanya gaya hidup manusia, melainkan
juga pemahaman manusia tentang realitas, tentang dirinya, dan juga tentang baik
dan buruk. Komunikasi dan bahasa memang merupakan ciri manusia yang
mendasar.

Dahulu dalam masyarakat pra-digital Aristoteles menyebut manusia zoom


logon echon, mahkluk pemakai bahasa. Di era digital, manusia hanyalah sebuah
komponen sistem media komunikasi, ia tampaknya memakai media, tetapi
sebenarnya ia sendiri adalah media komunikasi, karena dalam sebuah jejaring
anonim komunikasi digital manusia hanyalah penyalur pesan dari internet of
things. Mahkluk yang dikendalikan media, berfungsi sebagai media, dan
mengadaptasi iklim teknologi digital ini boleh kita sebut homo digitalis.

Homo digitalis bukan sekedar pengguna gawai, ia bereksistensi lewat gawai,


eksistensinya ditentukan oleh tindakan digital, yaitu uploading, chatting, posting,
dll. Dengannya ia berbagi atau pamer untuk kebutuhan akan pengakuan. Sejak
semula ia memproyeksikan diri melalui media digital, dapat dilihat dari anak-
anak milenial yang sepanjang hari tahan di dalam kamar sering dikira putus
kontak dengan dunia luar.

Kelahiran homo digitalis ke pentas sejarah dimungkinkan oleh teknologi. Dia


semula pengguna gawai, tetapi ketika jejaring komunikasi digital menjadi dunia
tersendiri yang beroperasi lepas dari para pencetusnya, ia juga digunakan oleh
komunikasi digital untuk tujuan-tujuan yang tidak di bawah kendalinya. Dalam
sebuah jejaring komunikasi digital masyarakat terdiri atas pesan-pesan anonim
yang terus beredar. Ia bukan sekedar penonton peristiwa melainkan ikut dalam
sejarah dengan mempengaruhi komunikasi digital. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah, setiap orang biasa menjadi aktor global lewat ruang digital.

Dalam ruang digital tidak ada urutan zaman, status sosial, hierarki nilai. Setiap
pengguna ponsel bisa menjadi penerbit, produser film, wartawan, dst tanpa
sensor. Yang privat itu publik, yang publik itu privat. Satu atau banyak sulit
diputuskan karena tiap pengguna media sosial bisa memiliki ribuan pemirsa.
Segala yang privat potensial menjadi politis, karena pengunggahan konten-konten
privat yang dibaca publik akan membuatnya politis. Begitu juga setiap saat

124

Apakah Anda Homo Digitalis, apa yang


harus dibentuk dan disiapkan sehingga
peristiwa media yang berisi pesan-pesan politis segera menyusupi setiap kamar
rahasia ruang privat.

Forum diskusi

Silahkan akses link berikut ini, kritisilah kondisi dan perkembangan yang
berkembang pada lingkungan Anda (sekolah, kelas atau masyarakat sekeliling)
dalam penggunaan media social / digital, kemudian menggunakan sumber akses
ini, bagaimana cara melakukan kompetensi literasi digital yang etis:

http://ditpsd.kemdikbud.go.id/upload/filemanager/download/tik-
literasi-digital/Etis%20Bermedia%20Digital.pdf

125
Daftar Pustaka
Astuti, Siti Irene, Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar, Yogyakarta, UNY Press, 2012.

Capurro Rafael, Ethics and Information in the Digital Age, LIDA 2001, Annual
Course and Conference, Libriaries in Digital Age, Croatia, 23-27 May 2001.

-----, The Age of Artificial Intelligences: A Personal reflection, International review of


Information Ethics, Vol 28 (06/2020).

Dencker, JC., Joshi, A & Martocchio, J.J., Towards a Theoretical Framework Linking
Generational Memories to Workplace Attitudes & Behaviours, Human
Resource Management Review, 18 (3), 2008, 180-187.

Drexler, Eric, Engine of Creation: The Coming Era of Nanotechnology, Anchor Books,
Doubleday, 1986.

Ihde, Don, Technology and the lifeworld: from Garden to Earth, Bloomington, Indiana
Press, 1990.

Martono, Nanang, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta, PT Grafindo Persada, 2012.

Menarianti, I., & Wibisono, A. academia.edu.Retrieved Desember 30, 2021 from


https://www.academia.edu/Teknologi_Informasi_dan_Komunikasi

Toffler, Alvin, The Third Wave, Pambooks, London, 1981.

Wendling, Amy Elizabeth, Karl Marx on Technology and Alienation, Palgrave


Macmillan, 2009.

126
Glosorarium
Aktus yaitu aktivitas yang muncul dalam suatu kegiatan tertentu.

Artificial yaitu tiruan atau buatan.

Biotechnology yaitu ilmu yang mempelajari pemanfaatan mahkluk hidup maupun


produk dari mahkluk hidup.

Blockchain yaitu mekanisme basis data lanjutan yang memungkinkan berbagi


informasi secara transparan dalam jaringan bisnis.

Cyber technology atau dikenal juga dengan dunia maya yaitu bentuk kesadaran
tanpa tubuh dengan masuk ke dalam dunia jaringan atau semesta parallel.

Driveless vechicles yaitu kendaraan yang didesain menggunakan kombinasi sensor,


kamera, radar dan sensor untuk dapat mengemudi sendiri.

Fragmentaris yaitu bagian-bagian atau tidak utuh.

Greenhouse effect atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai efek rumah kaca
yaitu naiknya suhu bumi yang disebabkan oleh terperangkapnya sinar matahari
gelombang Panjang oleh gas-gas rumah kaca dan mengakibatkan terjadinya
pemanasan global.

Homo digital yaitu manusia yang terlibat dalam revolusi teknologi digital.

Homo sapiens yaitu manusia cerdas hasil evolusi selama ribuan tahun.

Individualisasi yaitu penyesuaian terhadap perbedaan individual secara detail.

Intensionalitas yaitu karakteristik kesadaran di mana kondisi sadar akan sesuatu


yaitu keterarahannya terhadap suatu objek tertentu.

Machine learning yaitu mesin yang dikembangkan untuk bias belajar dengan
sendirinya tanpa arahan dari penggunanya.

Manipulasi yaitu proses untuk mengontrol, mengekploitasi dan memengaruhi


orang lain atau keadaan tertentu demi mendapatkan keuntungan lebih.

Narsis yaitu suatu keadaan ketika seseorang merasa terlalu kagum dengan dirinya
sendiri.

Pragmatis yaitu bersifat praktis dan berguna bagi umum.

Reifikasi yaitu perubahan relasi dan aktivitas manusia menjadi situasi ketika relasi
dan aktivitas tersebut Nampak menjadi kekuatan otonom yang dikendalikan oleh
logika yang terpisah dari tindakan manusia.

127
Dualisme yaitu konsep tentang jiwa dan raga sebagai dua substansi yang
membentuk manusia.

Demagogi yaitu pemimpin yang menyesatkan demi kepentingan pribadinya


semata.

Subversive yaitu tindakan atau rencana untuk menjatuhkan kekuasaan yang sah
dan sedang berkuasa dengan menggunakan cara di luar undang-undang atau
hukum.

Hoaks yaitu tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya dengan cara


membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi pesan yang
benar.

Utopia / utopis yaitu suatu kondisi sempurna yang sangat didambakan namun
hanya ada dalam bayangan atau khayalan.

Omnipresen yaitu dapat hadir di mana-mana saja dan kapan saja.

Inkoherensi yaitu cara dan alur berpikir yang tidak saling berhubungan sehingga
sulit untuk dimengerti.

TUGAS AKHIR

Buatlah sebuah Video pendek (dengan durasi minimal 60 detik) yang berisi
gambaran singkat tentang kehidupan manusia yang bisa terekam, memulai
sampai mengakhiri harinya. Aktivitas yang terekam dalam video tersebut
128
kemudian dianalisa untuk memberi gambaran utuh siapa manusia (memuat apa
yang digambarkan dalam KB 1 sampai dengan KB 4 dari Modul ini). Apakah
demikian manusia saat ini, adakah yang tidak terakomodir dalam paparan modul
ini dan masih dilakoni manusia? Bagaimana peranan Pendidikan Agama Kristen
TES SUMATIF

1. Seorang Bapa Gereja Irenius membedakan antara gambar dan rupa. Baginya
gambar itu tetap meskipun manusia berdosa, sedangkan rupa dapat hilang
karena dosa. Manusia adalah gambar dari Allah khususnya dalam hakikat:
a. Kebebasan dalam berkehendak
b. Kemampuan menyelami Allah
c. Akal yang selalu berpikir
d. Kebebasan dan rasional
e. Kemampuan untuk berempati
2. Sumber pencemaran air adalah limbah industri, limbah domestik, sampah
organik, bahan-bahan kimia seperti pupuk, pestisida, perlakuan penjerinhan
air oleh perusahaan air minum, pembuangan dari kandang atau usaha
peternakan, kotoran rumah pemotongan hewan, dll. Sementara jenis bahan
pencemarnya dapat berupa, kecuali:
a. Vitamin
b. Senyawa organik
c. Virus dan bakteri
d. Senyawa kimia
e. Senyawa anorganik

3. Dalam hubungan antar manusia pandangan ini mengutamakan


kepentingan masyarakat di atas segalanya. Masyarakat dalam pandanga
nini tidak sekedar kumpulan individu tetapi merupakan entitas yang
besar dan berdiri sendiri di mana individu-individu berada. Kedudukan
individu hanya objek masyarakat, dan hak-hak individu menjadi hilang,
jika timbul itu semata karena keanggotaannya dalam suatu komunitas.

a. Pandangan individualisme

129
b. Pandangan parsialisme
c. Pandangan sosialisme
d. Pandangan instrisik
e. Pandangan ekstrinsik

4. Eric Drexler dalam buku Engine of Creation (1986) menunjukkan munculnya


teknologi nano sebagai teknologi yang mengatur, menyusun, dan meletakkan
atau merekayasa atmosfer atom-atom menjadi molekul-molekul yang
dikehendaki. Bahan bangunan utama dalam teknologi nano adalah: atom-atom
berukuran nanometer, sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan
berukuran mikrometer.

a. Atom berukuran nanometer


b. Nano berukuran milimeter
c. Atom berukuran mikrometer
d. Nano yang tidak terlihat
e. Bom atom

5. Kebebasan moral adalah ketiadaan paksaan moral hukum atau kewajiban.


Kebebasan moral tidak sama dengan kebebasan psikologis. Meskipun demikian
antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Kebebasan moral
mengandaikan kebebasan psikologis. Sebaliknya jika ada kebebasan psikologis
belum tentu ada kebebasan moral. Jadi, kebebaan moral dapat dipahami sebagai:

a. Ketiadaan paksaan moral


b. Ketiadaan paksaan moral hukum atau kewajiban
c. Ketiadaan paksaan terhadap apapun
d. Kesenangan dalam berbagi secara moral
e. Kesenangan dalam bertindak etis

1. Hati nurani adalah keputusan akal budi di mana manusia mengerti apakah satu
perbuatan konkret yang ia rencanakan, sedang laksanakan, atau sudah
laksanakan itu secara moral baik atau buruk, jadi berkaitan dengan perbuatan
konkret yang terjadi di sini dan sekarang. Pada pemahaman ini, moralitas
dihubungkan dengan:
a. Tanggung jawab karena dorongan dipuji
b. Tanggung jawab karena dorongan dibalas
c. Tanggung jawab dari kesadaran manusia
d. Tanggung jawab dari kekuasaan manusia

130
e. Tanggung jawab karena akal budi manusia
2. Dalam pandangan gereja Katolik, kerusakan akibat dosa adalah aksidental, dosa
memang parah tetapi tidak melumpuhkan manusia (kodrat yang terluka).
Sementara gereja Protestan melihatnya dengan cara yang berbeda. Walaupun
cenderung berbeda, keduanya akan berujung pada hal yang sama yaitu bahwa
manusia membutuhkan rahmat Allah, baik untuk menyembuhkan yang terluka
pun yang rusak. Allah tidak menyerahkan manusia pada kuasa kejahatan,
namun Allah berbelas kasih dengan manusia. Apa pandangan gereja Protestan
tentang akibat dosa?
a. Kerusakan akibat dosa karena kesombongan
b. Kerusakan akibat dosa bersifat substansial pada kodrat
c. Kerusakan akibat dosa yang dipulihkan
d. Kerusakan akibat dosa dihapus dengan iman
e. Kerusakan akibat dosa bersifat sementara
3. Keberadaan manusia pertama di taman Eden melambangkan hubungan yang
harmonis antar ciptaan yang lain (kosmos). Dengan menempatkan manusia
dalam kebun Eden, manusia ditempatkan dalam persahabatan dengan
Penciptanya dan dalam keselarasan diri sendiri serta dengan ciptaan yang lain.
Tugas manusia menjadi jelas yaitu mengusahakan dan memelihara. Dalam
pemahaman seperti ini, bagaimana posisi manusia dan dunia?
a. Subyek dan Subyek
b. Subyek dan Obyek
c. Obyek dan Obyek
d. Subyek, Obyek dan Allah adalah Pusat
e. Subyek, Subyek dan Allah adalah Pusat

4. Berlangsungnya interaksi sosial didasarkan atas berbagai faktor, antara lain


faktor imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati. Pilahkan
uraian berikut dalam konsep yang tepat. Pertama, proses atau tindakan
seseorang untuk meniru orang lain baik sikap, perbuatan, penampilan, dan
gaya hidup. Kedua, proses kejiwaan seseorang individu yang merasa tertarik
dengan individu atau kelompok lain karena sikap, penampilan, atau
perbuatannya. Ketiga, merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau
stimulasi yang diberikan individu kepada individu lain sehingga orang yang
diberi akan melaksanakannya secara kritis, rasional dan tanggung jawab.

a. Sugesti, Identifikasi dan Simpati


b. Imitasi, Motivasi dan Empati

131
c. Empati, Simpati dan Motivasi
d. Imitasi, Identifikasi dan Simpati
e. Imitasi, identifikasi dan Sugesti

5. Pendekatan yang mengintegrasikan dimensi intelektual, spiritual dan


emosional, di mana manusia diminta untuk terus mempelajari, meneliti dan
memahami serta menghargai alam lingkungannya, mempercayai bahwa
sumber daya alam diciptakan oleh Tuhan sehingga perlu dijaga
kelestariannya, serta akhirnya membentuk manusia beretika dan bermoral
bagi terjaminnya kualitas hidup manusia dari generasi ke generasi:
a. Ecotheology
b. Ecosophy
c. Economicus
d. Ecology
e. Ecodeep

132

Anda mungkin juga menyukai