Anda di halaman 1dari 8

Terakreditasi Dirjen Dikti SK No.

26/DIKTI/Kep/2005

Determinisme Teknologi
dalam Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teguh Ratmanto

ABSTRACT

Technological determinism, as the result of technology innovation, raised a constant debate


among scholars concerning its position toward the society: whether it was caused by the society,
or the effect of social change. This debate, in the end, produced two kinds of party: those who
support technology, and those who against it, both the optimists or the pessimist one. Those who
against technology believed that technology in no other way was created by society. The
supporter, reversely, strongly believed that technology shaped society, even determine the future.
Both party believed there is interplay between technology and society.

Kata kunci: determinisme teknologi, teknologi, masyarakat

Pengantar masyarakat agrikultur ke masyarakat industri yg


berlandaskan ekonomi industri. Yang ketiga adalah
Berdasarkan catatan sejarah, homo sapiens revolusi informasi dimulai pada sekitar akhir abad
telah hidup di bumi selama ratusan abad. Mereka ke-20. Sekarang ini, informasi dianggap sebagai
telah menghabiskan ribuan tahun dengan cara komoditas utama, menggantikan produk-produk
hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat industri.
lain dengan hanya menggunakan peralatan yg Revolusi-revolusi yang digerakkan oleh
sangat sederhana. Dalam kaitannya dengan teknologi ini memiliki dampak yg sangat besar pada
penggunaan teknologi, menurut Winston (1999), struktur masyarakat. Kemunculan masyarakat
ada tiga revolusi teknologi yg memiliki dampak agrikultur, industri, dan terakhir informasi,
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. merupakan bukti yang tak terbantahkan dari klaim
Pertama adalah revolusi pertanian pada sekitar 8000 bahwa teknologi mempengaruhi perubahan-
SM. Pada masa itu nenek moyang kita mulai perubahan besar dalam kehidupan sosial
menetap di suatu tempat dan mulai menghasilkan kemasyarakatan. Masyarakat-masyarakat ini
peradaban yang didasarkan pada ekonomi dianggap sebagai konsekuensi logis dari inovasi-
agrikultural. Yang kedua, revolusi industri yang inovasi teknologi yg mendahuluinya.
terjadi sekitar abad ke-18 di Eropa. Pada masa itu, Inovasi-inovasi teknologi dalam bidang
tenaga otot digantikan oleh tenaga mesin uap yg komunikasi juga telah membawa perubahan
dihasilkan dari hasil pembakaran batubara dan masyarakat. Penemuan mesin cetak pada abad ke-
kemudian dengan mengunakan bahan bakar 15, misalnya, telah menjadikan akses ke
minyak. Revolusi industri ini mengakibatkan pengetahuan menjadi lebih terbuka bagi
terjadinya pergeseran struktur masyarakat dari

Teguh Ratmanto. Determinisme Teknologi dalam Komunikasi dan Informasi 43


masyarakat umum, yang sebelumnya hanya dikuasi penggerak utama sebuah peruabahan sosial.
oleh sekelompok kecil elit anggota masyarakat. Teknologi atau masyarakat. Mereka yang meyakini
Dampak dari penyebaran pengetahuan yang teknologi sebagai penggerak perubahan bisa
meluas ini dapat dilihat beberapa abad kemudian, dikategorikan sebagai pendukung determinisme
yaitu munculnya revolusi industri yang secara teknologi dengan determinisme media sebagai
dramatis telah mengubah struktur masyarakat, dari varian utamanya.
masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri. Di sisi lain, mereka yang meyakini bahwa
Penemuan telegrap telah mengubah kecepatan masyarakatlah yang penggerak utama perubahan,
pengiriman dan penyebaran berita. Radio, televisi, menolak gagasan determinisme teknologi. Tulisan
dan komputer, telah mengubah wajah dunia. ini akan membahas determinisme teknologi,
Menurut Kern yang dikutip oleh Cooper, (2002, 8- khususnya dalam bidang komunikasi dan
9), “… the first communication technologies, informasi, sebagai salah satu mazhab pemikiran yg
newspaper, telephones and telegraphs, allowed cukup terkenal.
a greater sense of simultaneity, where a sense of
the global first become apparent. The sense of the Diskusi Seputar Determinisme
present was thickened when large number of Teknologi
people felt they were experiencing the same
events.” Determinisme tekhnologis adalah turunan dari
Teknologi komunikasi memiliki dampak pada determinisme. Secara garis besar, mereka yang
homogenitas pengetahuan dan rasa ‘keduniaan’ menentang determinisme teknologi, secara teoretis,
(worldness) yang merupakan ruh globalisasi. dapat dikategorikan sebagai kaum ‘social construc-
Sekarang ini, hampir setiap orang menyadari bahwa tion.’ Mereka cenderung melihat teknologi dari
mereka tinggal di dunia yang sama, di mana tele- sudut pandang material semata. Teknologi hanya
vise, radio, media cetak, dan internet, berfungsi dilihat sebagai alat atau mesin. Teknologi, bagi
sebagai ‘jendela dunia.’ Dunia kini telah menjadi mereka, tidak lebih dari sekadar mesin yang
sebuah ‘kampung dunia’ di mana setiap orang penggunaannya ditentukan oleh manusia. Mereka
dapat saling mengenal melalui teknologi menempatkan manusia sebagai aktor utama di
komunikasi. dalam perubahan sosial. Mereka cenderung
Menurut Cooper (2002, 13-14), In other words, meyakini bahwa roda sejarah tidak digerakkan oleh
the quantitative change in technological media- mesin, tetapi digerakkan oleh orang-orang besar,
tion also entails a qualitative change. If, within yang memiliki kharisma pengaruh yang besar pada
modernity, the broadcast news of the world made masyarakat luas.
an impact on local community, then the social Di sisi lain, ada sudut pandang yang sama
formation remained largely constituted within a sekali berbeda, yaitu determinisme teknologi. Para
less abstract modality than that governed by ex- pendukung determinisme teknologi meyakini
tended media relations. Within, postmodernity, bahwa teknologi, baik secara langsung maupun
however, the increase in media and communica- tidak langsung, merupakan penggerak utama roda
tion technologies means that social integration perubahan sosial. Baik diakui atau pun tidak,
is increasingly carried out at level of disembod- teknologi memiliki kaitan yang erat dengan
ied-extended less concrete modalities. masyarakat. Secara teoretis, mereka yang meyakini
Diskusi seputar hubungan antara teknologi determinisme teknologi dapat dikelompokkan
dan masyarakat, khususnya teknologi informasi menjadi kaum optimis dan pesimis.
dan komunikasi, telah menjadi wacana yang Di samping dua sudut pandang ini, Feenberg
mengundang para pakar dari berbagai disiplin ilmu (1996) menyebutkan dua teori tentang teknologi,
untuk terlibat di dalamnya. Tema pokok dari yaitu instrumental dan substantif. Teori instrumen-
perdebatan ini adalah apa yang merupakan tal memiliki dasar pemikiran bahwa teknologi adalah

44 M EDIATOR, Vol. 6 No.1 Juni 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 26/DIKTI/Kep/2005

Bagan 1
Skema Disksusi Seputar Determinisme Teknologi

Pendukung

Optimis
Pesimis Jacques Ellul Marshall McLuhan
I II
IV III
Social Constructionist
Penentang

‘alat’ yang senantiasa siap untuk melayani dikembangkan oleh para jenius seperti, Edison, bell,
kepentingan pemakainya, sedangkan teori atau Marconi. Sekarang ini, teknologi
substantif memiliki keyakinan bahwa teknologi dikembangkan oleh para peneliti di laboratorium.
bersifat dinamis dan mampu mengubah kehidupan Pada intinya, kaum penentang determinisme
sosial. teknologi ini meyakini bahwa teknologi adalah hasil
Secara sederhana peta diskusi seputar rekayasa masyarakat, oleh karena itu,
determinisme teknologi dapat digambarkan sebagai masyarakatlah yang menjadi penentu teknologi.
mana bagan 1. Komputer, misalnya, hanyalah kombinasi dari
Peta diskusi seputar determinisme teknologi plastik, logam, dan peralatan elektronik. Tidak ada
ini secara sederhana dapat digambarkan pada tabel yang dapat dilakukan oleh komputer. Tanpa soft-
di atas. Tabel ini memiliki empat ruang yang disebut ware, komputer hanyalah sebuah alat aneh yang
kuadran. Kuadran I dan II yang terletak di atas terletak di atas meja di ujung kamar. Pertanyaannya
sumbu X, menunjukkan sikap mendukung adalah siapa yang membuat computer dan juga
keyakinan determinisme teknologi, sedangkan software-nya. Pada intinya, masyarakat memiliki
kuadran III dan IV yang terletak di bawah sumbu peranan yang lebih dominan ketimbang teknologi.
X, menunjukkan sikap yang menentang
determinisme teknologi. Sementara itu, kuadran I Pendukung Determinisme Teknologi
dan IV menunjukkan sikap yang pesimis terhadap
Di sisi lain, para pendukung determinisme
teknologi, sedangkan kuadran II dan III
teknologi yang secara teoretis dapat
menunjukkan sikap optimis.
dikelompokkan ke dalam dua aliran utama, yaitu
mereka yang optimis dan pesimis. Meskipun
Keberatan terhadap Determinisme demikian, keduanya meyakini bahwa teknologi
Teknologi dapat mengubah masyarakat. Bahkan pada titik
Mereka yang menentang determinisme tertentu dapat menentukan masa depan
teknologi mengajukan argumen bahwa teknologi masyarakat. Menurut Mesthene pendapat yang
adalah produk kultural dan sosial masyarakat, oleh optimistis terhadap teknologi ini dapat dilacak
karena itu teknologi diciptakan untuk memenuhi hingga ke optimisme ilmu pengetahuan pada abad
kebutuhan manusia. Tidak ada teknologi yang ke-19. Lebih lanjut Mesthene (1970: 16)
tercipta secara tidak sengaja. Teknologi diciptakan mengatakan, “This view has its modern origins in
dengan tujuan untuk menjadikan hidup yang lebih the Baconian conception of knowledge as power,
mudah, nyaman, dan lebih baik. Pada awal in the social philosophies such nineteenth-cen-
penciptaannya, teknologi dirintis dan tury thinkers as Saint-Simon and August Comte,”

Teguh Ratmanto. Determinisme Teknologi dalam Komunikasi dan Informasi 45


sedangkan pandangan mereka yang pesimis, dampak pada keseluruhan proses penyebaran
masih menurut Mesthene (1970, 17), “… is heir pengetahuan atau pesan. Tiap media memiliki bias
to two different traditions. It is akin to historical atas ruang dan waktu. Media yang berbeda akan
‘back-to-nature’ attitudes toward the world, such memiliki dampak yang berbeda pula. Hal ini karena,
as we associate with Jean Jacques Rousseau and bukan hanya isi saja yang memiliki bias, tetapi juga
Henry Thoreau. It also derives from traditional medianya. Mediayang terikat-pada-ruang (space-
socialist critiques of the appropriation of tech- binded) memunculkan masyarakat yang memiliki
nology as capital.” tradisi oral. Salah satu ciri tradisi oral adalah
Satu varian determinisme teknologi adalah hadirnya kelompok kecil masyarakat yang memiliki
determinisme media dari Marshall McLuhan hak istimewa dalam menafsirkan pengetahuan.
sebagai salah satu tokohnya. Frase yang sangat Sebaliknya media-media yang terikat-pada-waktu
terkenal dari McLuhan adalah ‘the medium is the (time-binded) memiliki dampak pada munculnya
messsage’. Media yang digunakan untuk masyarakat yang cenderung egalitarian yang
menyampaikan pesan, menurut McLuhan, bukan berakar pada budaya tulisan. Pada masyarakat ini,
hanya sekadar alat, tetapi memiliki peranan yang setiap orang memilki hak yang sama atas akses
tertentu. Masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh terhadap pengetahuan, sehingga pada masyarakat
‘isi’ tetapi juga dipengaruhi oleh ‘media’ yang yang seperti ini, tidak akan ada lagi kelas sosial
digunakan. Buku, misalnya, memunculkan dampak khusus yang memiliki hak sebagai satu-satunya
pola pikir yang linier dan analitis. Buku mengajarkan penafsir pengetahuan. Lebih jauh lagi, Galvin
cara berpikir linier karena ia mendidik masyarakat (1994:180-181) menyebutkan, “Whereas print
untuk berpikir searah dari kiri ke kanan (atau solved the problem of producing standardized
sebaliknya), di samping itu, juga mengajarkan communication rapidly and in sufficient quanti-
berpikir analitis, karena buku terbagi ke dalam ties to administer large areas, the development of
beberapa bab, yang tiap babnya terdiri dari electronic communication – beginning with te-
paragraf, yang tersusun dari kalimat, dan kalimat legraphy and moving from radio to television –
ini tersusun dari kata-kata, dan kata-kata tersusun solved simultaneously the problems of rapid pro-
dari huruf-huruf. Perubahan pola pikir ini yang duction and distribution.”
‘diajarkan’ oleh buku ini telah mengubah struktur Teknologi dan atau media tidak lagi hanya
kognitif masyarakat. sekadar alat. Ia memiliki peranan yang penting yang
Senada dengan pendapat McLuhan, Innis tak dapat diabaikan. Keputusan untuk memilih
meyakini bahwa media mempunyai peranan yang media tertentu akan berujung pada dampak apa
penting di dalam perubahan masyarakat. Menurut yang akan timbul. McLuhan benar ketika ia
Innis, seperti yang dikutip oleh Galvin (1994:180), mengatakan ‘the medium is the message’.
“A medium of communication has an important
Determinisme media memiliki ciri, seperti
influence on the dissemination of knowledge over dikutip dari Dave’s Page for Technological and
space and time .. According to its characteristics it Media Determinsim, sebagai berikut :
may be better suited to the dissemination of knowl- (1) Media destroy time and space.
edge over time than over space, particularly if the (2) The medium is the message.
medium is heavy and durable and not suited to (3) To create a new medium, the old one has to go.
transportation, or to the dissemination of knowl- (4) Whatever media is predominant, then that is
edge over space than over time, particularly if the what the people will be.
medium is light and easily transported. The rela-
(5) There exists a drive toward efficiency and
tive emphasis on time or space will imply a bias of
significance to the culture in which it is embedded.”
speed
(6) Childhood is going (disappearance the limit
Media, menurut Innis, bukanlah hanya between childhood and adult).
sekadar alat. Kehadiran media sendiri telah memiliki

46 M EDIATOR, Vol. 6 No.1 Juni 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 26/DIKTI/Kep/2005

Meskipun demikian, ada beberapa kritikus teknologi, atau masyarakat.


yang sependapat dengan argumen McLuhan Huges (1995: 112) memberikan jawaban yang
tentang determinisme media. Salah satunya adalah menarik atas pertanyaannya ini. Dia menawarkan
Evans (1998) yang mengatakan, konsep, ‘momentum teknologi’ di mana, “a tech-
Marshal McLuhan and Neil Postman are quick to nological system can be both a cause and an ef-
promote the idea that print allows logical and ana- fect; it can shape or be shaped by society. As they
lytical thinking to occur.” Furthermore he says, “ grow larger and more complex, system tend to be
It is safe to assume that printing makes knowledge more shaping of society and less shaped by it.
accessible to all, although it needs to be accompa-
Therefore, the momentum of technological sys-
nied with necessary cultural and political condi-
tions making literacy compulsory for all. How- tem is a concept that can be located somewhere
ever, this does not necessarily lead to society that is between the poles of technical determinism and
much more knowledgeable than one that uses oral social constructivism.”
communication as its foundation. Sedangkan menurut Jhally (1993), “Technol-
ogy is a social construct and serves the prevail-
Analisis ing system of social power, though it often con-
tributes to changes in the organization and dis-
Bimber (1995) menyebutkan adanya tiga wajah
tribution of that power.”
determinisme teknologi; (1) normatif; (2) akibat-
Dalam kaitan dengan konsep otonomi
yang-tak-diinginkan; dan (3) nomologis.
teknologi, Chandler (Technological or Media De-
Pandangan normatif meyakini bahwa teknologi
terminism: Technological Autonomy) mengatakan,
adalah produk intelek masyarakat, dan oleh karena
“Rather than as product of society and an inte-
itu, teknologi memiliki peranan yang penting di
gral part of it, technology is presented as an in-
dalam masyarakat bila makna kulutral dan politik
dependent, self-controlling, self-determining, self-
dilekatkan padanya. Pandangan akibat-yang-tak-
generating, self-propelling, self-perpetuating and
diinginkan ini percaya bahwa teknologi, setidaknya
self-expanding force. It is seen as out of human
pada beberapa bagiannya, bersifat otonom.
control, changing under its own momentum and’
Otonomi teknologi ini berkaitan dengan beberapa
blindly’ shaping society.”
akibat teknologi yang tidak dapat diramalkan
Lebih jauh lagi, Chandler berargumen bahwa
sebelumnya. Sedangkan pandangan nomologis
Thomas Carlyle, Charles Dickens, Ralph Waldo
meyakini bahwa masa depan ditentukan oleh
Emerson, Nathaniel Hawthorne, Henry Thoreau,
perkembangan teknologi.
Mark Twain, Henry Adams, John Ruskin, William
Hanya pandangan nomologis inilah yang
Morris, George Orwell, Kurt Vonnegut, termasuk
dapat dianggap sebagai determinisme teknologi
mereka yang mengkhawatirkan dampak otonomi
yang sebenarnya, dalam arti adanya hubungan
teknologi.
sebab-akibat antara masyarakat dan teknologi.
Kecemasan mereka terhadap otonomi
Sementara itu, pandangan normative dan akibat-
teknologi, sulit untuk dipahami karena teknologi
yang-tak-diinginkan meyakini bahwa tidak alasan
adalah aspek praktis dari ilmu pengetahuan.
yang mencukupi untuk percaya pada hubungan
Sedangkan ilmu pengetahuan adalah prinsip-
sebab-akibat antara teknnologi dan masyarakat.
prinsip umum yang diturunkan dari hukum alam
Baik mereka yang mendukung maupun yang
melalui metode ilmiah, sehingga secara ringkas
menentang determinisme teknologi, benar ketika
dapat dikatakan bahwa teknologi adalah
mereka meyakini bahwa teknologi adalah produk
pemanfaatan hukum alam bagi kehididupan sehari-
masyarakat. Tetapi, mereka berbeda dalam hal,
hari. Hal ini berarti bahwa secara ontologis,
sejauh mana teknologi berkaitan dengan
teknologi adalah bebas nilai, karena pada dasarnya
masyarakat. Sekarang pertanyaannya adalah siapa
ia adalah aspek praktis dari ilmu pengetahuan.
yang lebih berpengaruh terhadap perubahan sosial,
Meskipun demikian, dari sudut pandang

Teguh Ratmanto. Determinisme Teknologi dalam Komunikasi dan Informasi 47


aksiologis, teknologi tidaklah bebas nilai. saling mempengaruhi, tetapi mereka berbeda dalam
Menurut Chandler (Technological or Media tingkat perubahan yang dihasilkan oleh teknologi.
Determinism: Technological Neutrality), “Neil Dan hubungan antara teknologi dan masyarakat
Postman insists that the uses made technology pada tataran praktis pada dasarnya lebih
are largely determined by the structure of tech- menyerupai kontinum. Determinisme teknologi
nology itself,” berada di dalam kontinum ini.
Lebih jauh Chandler mengatakan bahwa Sebagai sebuah produk intelektual
argumen Postman bagi bias ideologis media adalah: masyarakat, teknologi dibentuk oleh masyarakat,
(1) because of the symbolic forms in which infor- tetapi ketika teknologi itu telah berkembang,
mation is encoded, different media have dif- masyarakat harus menyesuaikan dirinya terhadap
ferent intellectual and emotional biases; teknologi tersebut. Sementara itu, dalam kaitan
(2) because of the accessibility and speed of their antara teknologi dan masyarakat Pannabnecker
information, different media have different (1990) berpendapat , “These relationships are too
political biases; complex to be understood solely as a set of causes
(3) because of their physical form, different me- and effects in which technology is the source of
dia have different sensory biases; the causes and society the context of impacts. The
(4) because of the condition in which we attend immediate task is not , however, to find a single
to them, different media have different social alternate metaphor but to recognize that there
biases; are different ways of approaching the study of
(5) because of their technical and economies technology and society.”
structure, different media have different con-
tent biases.
Daftar Pustaka
Bimber, Bruce. 1995. “Three Faces of Technologi-
Kesimpulan cal Determinism” in Smith, Merritt Roe and
Untuk menyimpulan perdebatan di sekitar Marx, Leo (eds) Does Technology Drive His-
determinisme teknologi ini, pendapat Lim (2003) tory: The Dilemma of Technological Deter-
layak untuk diperhatikan. Lim mengatakan, “Both minism, second printing, The MIT Press, Cam-
technology and culture involve continuous pro- bridge, Massachusetts.
cess of change, adaptation and accommodation
Chandler, Daniel “Technological or Media Deter-
and are both symbiotic and reliant on each other
minism: Technological Autonomy,” viewed 11
for the simple fact that the human factor lies be-
May 2004. http://www.aber.ac.uk/media/
hind the production and consumption of tech-
Documents/tecdet/tdet06.html.
nology, through combination of people’s motiva-
tions, skills and communication networks.” Chandler, Daniel ‘Technological or Media Deter-
Lim benar ketika ia mengatakan bahwa minism: Technological Neutrality, viewed 11
teknologi dan budaya saling bergantung. May 2004. http://www.aber.ac.uk/media/
Mengabaikan salah satunya akan menghasilkan Documents/tecdet/tdet08.html.
pemahaman yang kurang memadai terhadap Cooper, Simon. 2002. Technoculture and Critical
determinisme teknologi. Theory: In the service of the machine?,
Pada dasarnya, kesenjangan antara Routledge, London.
pendukung dan penentang determinisme
teknologi tidaklah terlalu lebar. Mereka masih Dave’s Page for technological and Media Deter-
berada pada perahu yang sama. Keduanya minism, viewed 2 June 2004. http://
mempercayai bahwa teknologi dan masyarakat users.marshall.edu/~anders45/determinis.htm

48 M EDIATOR, Vol. 6 No.1 Juni 2005


Terakreditasi Dirjen Dikti SK No. 26/DIKTI/Kep/2005

Evans, Daniela Lesley. 1998. “A Critical Examina- Jhally, Shut. 1993. “Communication and the materi-
tion of Claims Concerning The ‘Impact’ of alist conception of History: Marx, Innis and
Print,” http://www.aber.ac.uk/media/Stu- technology” Continuum: The Australian Jour-
dents/dle9701.html viewed 2 June 2004. nal of Media & Culture, Vol. 7, No 1, 1993 http:/
/wwwmcc.murdoch.edu.au/ReadingRoom/7.1/
Feenberg, Andrew c. 1996. “From Essentialism to Jhally.html viewed 2 June 2004.
Constructivism: Philosophy of Technology at
Lim, Sharon Y.P. c. 2003. “Technology and Culture:
the Crossroads,” http://www-
A quintessential human activity,” http://www.
rohan.sdsu.edu/faculty/feenberg/talk4.html
un dp . or g. m y/facts h eet/d ocs/
viewed 11 May 2004.
ICTgWriting_2_TechnologyAndCulture,
Feenberg, Andrew c. 1996. “Critical Theory of 15Oct03.pdf viewed 11 May 2004.
Technology,” http://www-rohan.sdsu.edu/
Mesthene, Emmanuel G.. 1970. Technological
faculty/feenberg/CRITSAM2.HTML viewed
Change: Its Impact on Man and Society,
11 May 2004.
Harvard University Press, Cambridge, Massa-
Galvin, Michael. 1994. “Vectory in The Gulf: Tech- chusetts.
nology, Communication and War,” in Green,
Pannabecker, John R. c. 1990. “Technological Im-
Lelia and Guinery, Roger (eds) Framing Tech-
pacts and Determinism in Technology Educa-
nology: Society, Choice and Change, Allen
tion: Alternate Metaphors from Social
& Unwin, NSW.
Constructivism,” http://scholar.lib.vt.edu/jour-
Hughes, Thomas P. 1995. “Technological Momen- nals/JTE/v3n1/pdf/pannabecker.pdf viewed 11
tum,” in Smith, Merritt Roe and Marx, Leo May 2004.
(eds) Does Technology Drive History: The Winston, Morton. 1999. “Children of innovation,”
Dilemma of Technological Determinism, sec- in Winston, Morton E. and Edelbach, Ralph D.
ond printing, The MIT Press, Cambridge, (eds)’ in Society, Ethics, and Technology.
Massachusetts. Belmont, CA.: Wadsworth.

Teguh Ratmanto. Determinisme Teknologi dalam Komunikasi dan Informasi 49


50 M EDIATOR, Vol. 6 No.1 Juni 2005

Anda mungkin juga menyukai