-
Sumber : Anonim, 2010
Foto 4
Batu Gypsum
- Travertine yang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3). Batuan ini
biasa terbentuk didalam gua batu gamping dan juga kawasan air
panas.
2. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan ini terbentuk dari hasil proses kimiawi serta proses biokimia.
Kelompok dari batuan ini antara lain batu gamping dan dolomit. Mineral utama
dari batuan ini adalah kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg(CO3)2). Nama-nama
dari batuan karbonat ini adalah :
- Mikrit, batuan ini memliki sifat berbutir sangat halus, warna kelabu
cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat yang biasa
dikenal sebagai calclutite.
- Batu gamping oolitik, memliki komponen utama dari bahan atau
allokem yang berbentuk bulat
- Kokina, merupakan cangkang fosil yang tersimen.
- Batu gamping berfosil, merupakan batuan karbonat dari proses
biokimia.
I. Sedimen Organik
Setiap makhluk hidup akan meninggalkan kerangka ketika mati yang
nantinya akan menjadi fosil. Fosil tersebut akan mengendap hingga membentuk
batuan sedimen. Contoh batuan ini adalah batu gamping dan batubara.
Batu gamping terbentuk dari fosil organism laut yang terendapkan.
Organisme laut memiliki kandungan kalsium karbonat didalamnya sehingga dalam
pengujiannya cukup ditetesi dengan HCl.
Terdapat 3 jenis batu gamping, yaitu :
Mud Stone : terbentuk dari pengendapan terumbu karang
Wackestone : terbentuk dari campuran lumpur dan batu kapur.
Boundstone: terbentuk dari ganggang, plankton yang mengikat batu kapur.
J. Genesa Batubara
Pada proses pembentukan batu bara ini sangatlah kompleks serta
membutuhkan waktu yang lama hingga berjuta-juta tahun lamanya. Batubara
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang kemudian mengendap dan
mengalami proses pembatubaraan (coalification) dibawah pengaruh fisika, kimia,
maupun geologi. Oleh karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar
fosil.