Anda di halaman 1dari 4

Peranan IPA dan Teknologi Terhadap Perikehidupan Manusia

Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam
IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan
teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya
terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA
dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan
ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam
bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan
untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White &
Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk
hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi,
menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.

Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai


sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah
mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu
melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud
untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya
untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam.
Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi,
interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika).
Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang
dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-
konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar
berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai
konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan
menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan
teknologi.

Dampak atau efek dari ilmu alamiah dan teknologi yang telah
dikembangkan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehingga lebih
mudah dan menyenangkan dapat bersifat positif artinya benar-benar

1
bermanfaat, dan dapat juga bersifat negatif, karena menimbulkan akibat
sampingan. Akibat itu bila dibiarkan akan membawa malapetaka. Karena itu,
manusia setalah mengetahui beberapa hasil ilmu alamiah dan teknologi ,
mencoba mengatasi juga dengan ilmu alamiah dan teknologi yang baru.

1) Sandang

Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya


dalam bidang sandang; andaikata tidak, maka barang? kita masih hidup
dalam zaman purba di mana manusia dalam zaman purba masih
menggunakan kulit kayu atau daun-daun sebagai penutup tubuh kita. Baik
pada abad yang lalu maupun masa kini ilmu pengetahuan alam dan
teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan sandang berupa
mesin-mesin tekstil. Dengan teknologi itu orang tidak perlu menunggu terlalu
lama hasil serta tanaman kapas. Dengan serat-serat sintetis itu orang dapat
membuat serat secara besar-besaran dalam waku yang singkat.

Dapak negatif dari segala penemuan Ilmu Pengetahuan Alam dan


teknologi ini sehubangan dengan polimersintetis yaitu bahwa bahan-bahan
berupa polimersintetis itu yang dalam kata sehari-hari disebut “plastik”
menimbulkan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya sudah jelas kita
dapat memproduksi serat tekstil untuk sandang, bahkan hampir semua
kebutuhan sehari-hari yang berupa alat rumah tangga tidak luput dari
penggunaan plastik sebagai bahan dasarnya. Yang menjadi masalah
sekarang ialah bahwa sampah-sampah plastik itu tidak dapat dihancurkan
oleh bakteri-bakteri pembusuk. Untuk menjawab tantangan ini kiranya perlu
diciptakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi yang lebih maju
lagi misalnya dengan menciptkan jenis polimer yang dapat dihancurkan oleh
bakteri pembusuk dengan jalan mencampur polimer itu dengan suatu bahan
lain yang menjadi makanan bakteri pengurai. Cara lain ialah memusnahkan
sampah plastik itu dengan membakarnya atau mengolahnya kembali menjadi
bahan plastik lagi.

2
2) Papan

Dikemukan bahwa burung camar semua pandai membuat sarang


yang begitu indah, namun setelah berabad-abad alamnya ternyata tidak
terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat sarangnya secara
naluri. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia keunggulan
berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan
rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian
berkembang lagi menjadi rumah diatas tiang-tiang penyangga, dan lebih
maju lagi pada masa kini kita telah mampu membuat rumah tembok dengan
penuh kenyamanan. Untuk mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti
tangga langkah demi langkah, tetapi cukup tekan tombol dan beberapa detik
kemudian sampai ke lantai yang ke 60 dan seterusnya. Uraian diatas
menunjukkan dampak positif Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dalam
bidang papan. Sebagai contoh dengan alat-alat modern, sekarang orang
begitu mudah membabat hutan untuk bangunan atau perabot lainnya.
Pohon-pohon yang relatif mudah yang sehausnya tidak boleh dibabat,
sehingga menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan
sungai, kematian sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan
selanjutnya rantai itu sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang
sebenarnya tidak ikut secara langsung menikmati hasil hutan itu.

3) Pangan

Dampak positif ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi dibidang


pangan telah jelas dikemukakan di muka, misalnya saja dalam memperoleh
bibit unggul yang banyak produksinya dalam waktu yang relatif singkat
melalui nuklir. Sumbangan Ilmu Pengetahuan Alam di bidang pangan pun
telah banyak dimanfaatkan orang misalnya dengan cara pemupukan yang
tepat dan penggunaan bakteri yang sanggup menunjang akar-akar tanaman
mengambil zat hara dengan lebih baik sehingga produksi bertambah banyak.

Dampak negatif Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi juga ada,


misalnya pemakaian racun pemberantas hama tanaman (pestisida) ternyata

3
tidak saja dapat memberantas hama, tetapi juga membunuh hewan ternak,
meracuni hasil panen, meracuni manusia itu sendiri. Karena itu kesadaran,
kesadaran dan tanggung jawab manusia itu sendiri juga perlu ikut di
tingkatkan untuk kepentingan bersama dan generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai