PERANAN IPA DAN TEKNOLOGI DALAM PENYEDIAAN KEBUTUHAN POKOK DIUSULKAN OLEH: KELOMPOK IV
ANGGOTA
NAMA WIEFA AKLIMA PUTRI DHEANITA SEKARINI OCTANISA HASYA RAMADHIKA ABDURRACHMAN FAJAR ABDURRAHMAN I KETUT ADRY AGUSTYA PRAMANA TJOKORDA RAKA FEBRIAN TANAYA
Peranan matematika terhadap IPA sangat besar, karena matematika merupakan alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan menghadapi lingkungan hidupnya. Contoh pada zaman modern ini, pembuatan mesin-mesin, pabrik bahkan perjalanan ke ruang angkasa. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terbagi menjadi IPA kualitatif dan IPA kuantitatif. IPA kualitatif hanya mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang bersifat aktual, sedangkan IPA kuantitatif adalah IPA yang dihasilkan oleh metode ilmiah yang didukung oleh data kuantitatif dengan menggunakan statistik. Perkembangan Teknologi dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok Manusia
A. Kebutuhan Pangan Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usah untuk memenuhi kebutuhan pangan biasnya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yatiu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intensifikasi yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit yang unggl, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengelolaan pasca panen yang lebih sempurna. Dengan memeanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggl dengan teknik radiasi, rekayasa genetik dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang memacu tumbuhnya daun, buanga atau buah lebih lebat dan lebih cepat. Penggunaan mekanisme pertanian juga membantu manusia dalam mengollah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat. Disamping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknologi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negatif yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman. Racun pembasmi hama tanaman ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak, meracuni hasil panen dan akhirnya meracuni manusia itu sendiri.
Produksi pangan secara tradisional terkendala dengan perkembangan penduduk yang pesat, persediaan pangan terbatas untuk pemenuhannya. Sehingga para ilmuwan melakukan penelitian yang menghasilkan teknologi baru. 1) Bidang Pertanian a) Budidaya Pertanian i. Varietas-varietas unggul yang berhasil tinggi ii. Tahan hama/ penyakit iii. Tahan kekeringan b) Budidaya Ternak i. Cara-cara produksi telur yang efisien ii. Peningkatan prduktivitas ayam kampong iii. Teknik inseminasi 2) Teknologi Kimia a) Untuk budidaya tanaman i. Pupuk (urea, SP36, KCL) ii. Pestisida (rodentisida, insektisida, fungisida) b) Untuk budidaya ternak i. Obat-obatan untuk hewan ii. Pemacu produksi (telur, daging, susu) c) Pengamatan makanan hasil tanaman dan ternak 3) Teknologi Mesin Alat-alat mesin (mesin traktor, penetas, pendingin) 4) Teknologi Kedirgantaraan Pesawat terbang menjadikan transportasi lebih efisien, lebih mudah. 5) Bioteknologi Rekayasa genetika sehingga menghasilkan tanaman atau hewan berprotein tinggi. 6) Teknologi pengolahan hasil tanaman, ternak, maupun ikan Pengawetan hasil pertanian (pengalengan, bahan pengawet, pengerinagn, pengasapan dan proses lain menjadikan produk memiliki nilai tambah)
Dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan alam dan teknologi ada yang positif dan juga ada yang negatif. Dampak positif dari bidang pangan di antaranya adalah: 1. Ditemukannya bibit unggul yang dalam waktu singkat produksinya dapat berlipat ganda. 2. Digunakannya mekanisasi pertanian untuk memungut hasil produksi yang lebih besar bila dibanding dengan menggunakan tenaga manusia. 3. Diterapkannya cara pemupukan yang tepat serta digunakannya bakteri yang sanggup memperkuat akar tanaman dengan mengambil zat hara yang lebih baik sehingga produksi bertambah banyak. 4. Digunakannya bioteknologi untuk merangsang tumbuhnya daun, bunga, atau buah. Dampak negatifnya, antara lain: pemakaian pestisida yang tidak saja dapat memberantas hama tanaman, tetapi juga dapat membunuh hewan ternak, dapat meracuni hasil panen, dan bahkan meracuni manusia sendiri
B. Kebutuhan Sandang Manusia sebagai mahkluk susila memerlukan pakaian, mula-mula pakaian jyang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian poakaian juga berfungsi sebagai melindungi diri dari serangan panas matahari dan udara dingin. Sekarang pakaian memepunya fungsi yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan dengan menciptakan jenis yang sesauai dengan kebutuhan, misalnya pakaina kerja, pakaian tidur, pakaian olah raga dan sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pakainya. Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan tekhologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengadalkkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat juga membuat serat-serat sistentis dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun dari bahan galian seperti sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, polictilen) Kebutuhan sandang meliputi pakaian, sepatu dan sebagainya. Terbatasnya bahan-bahan alam, menyebabkan penyediaan tekstil belum terpenuhi sehingga ahli teknik kimia membuat serat sintetis. 1. Sutera buatan 2. Nilon 3. Serat polieter 4. Serat acrilice 5. Spandex
Ahli teknik mesin menciptakan mesin tenun , mesin sepatu, kulit-kulit sintetis. Mulamula tekstil dibuat dari benang alam (cotton, wool, silk, maupun linen, polimer selulosa) Dampak positif, antara lain: 1. Menolong manusia dalam pengadaan sandang dengan adanya mesin tekstil sehingga mempercepat proses pembuatan pakaian. 2. Telah ditemukannya serat sintesis, baik yang membuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batubara dan minyak bumi yang dapat diproses menjadi serat-serat sintesis, seperti poliester. 3. Dengan serat sintesis pembuatan tekstil dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang singkat. Dampak negatif, antara lain: 1. Bahan-bahan yang berupa polimer sintesis (plastik), jika menjadi sampah tidak dapat dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk. 2. Sampah plastik jika dibakar akan menyebabkan menipisnya ozon, tetapi jika tidak dibakar dapat mencemarkan tanah sehingga mengurangi kesuburan tanah.
C. Kebutuhan Papan Dalam masa yang masih tradisional rumah sangat tergantung pada bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap terbuat dari ijuk, di daerah pantai atap terbuat dari daun rumbia, dan di daerah yang kaya dengan kayu seperti Kalimantan orang membuat atap dengan sirap, di Toraja memekai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kotakota besar, dimana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan yang makin ditingkatkan kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan. Papan adalah tempat pemukiman manusia yang meliputi lingkungan dan bangunan. 1. Teknik tata kota untuk mengatur tempat pemukiman melalui tata kota. 2. Teknik sipil untuk kebutuhan rumah yang memenuhi syarat dan kenyamanan pemakai. Bahan bangunan : Primitif : batang kayu, pohon-pohon muda, bamboo, daun dan lain-lain Tradisional : batu, batu merah, ubin, kayu, logam kaca, dan lain-lain. Modern : kawat baja, fiber board, polywood, plastic bahan penguat.
Dampak positifnya, antara lain: Dengan menerapkan teknologi maju, manusia mampu membangun rumah dan gedunggedung pencakar langit. Orang tidak lagi menggunakan tangga, tetapi cukup dengan menekan tombol dan dalam beberapa detik saja sudah sampai di lantai yang dituju. Dampak negatifnya, antara lain: 1. Dengan peralatan modern, dengan mudah mengeksploitasi hasil hutan untuk keperluan papan, mengakibatkan hutan gundul dan akhirnya menyengsarakan manusia sendiri. 2. Dengan diterapkannya teknologi modern, tenaga manusia banyak yang tidak terpakai lagi sehingga banyak terjadi pengangguran (Mawardi, 2007 : 115-116)