Anda di halaman 1dari 6

1

URAIAN
MENGENAI SILA
Nama :Jeffry Sanjaya
Kelas : XI IPA 8
2

A pa itu Sila ?

Sila dalam Buddhisme adalah merupakan suatu kebajikan moral,


etika atau tata-tertib dalam menjalani kehidupan dimana akan
mampu menuntun seseorang itu bertingkah laku secara baik dan
benar bagi diri sendiri, orang lain termasuk seluruh alam semesta
beserta isinya.

Agama lain menerima gagasan tentang hal yang benar dan yang
salah dari perintah “Tuhan”. Anda umat Buddha, tidak percaya
akan Tuhan sebagai suatu pribadi, jadi bagaimana kita tahu mana
yang benar dan mana yang salah?
Semua pikiran, ucapan, atau perbuatan yang dilandasi keserakahan,
kebencian, dan itikad buruk yang menjauhkan dari pencapaian
kesucian – Nibbana, adalah hal yang salah. Sedangkan pikiran,
ucapan, atau perbuatan yagn dilandasi cinta kasih, welas asih, dan
kebijaksanaan, yang mendukung penyucian jalan ke Nibbana
adalah hal yang baik.
Dalam agama theosentris, benar salahnya suatu perbuatan biasanya
dinilai dari kesesuaiannya dengan perintah Tuhan (yang termaktub
dalam kitab suci). Namun dalam agama humanosentris seperti
agama Buddha, untuk mengetahui yang baik dan yang buruk, Anda
harus mengembangkan pengertian dan kesadaran diri secara
mendalam.

Tata susila yang didasarkan pada pengertian dan kebijaksanaaan


senantiasa lebih unggul dibanding berdasarkan ketaatan pada
perintah semata.
3

Dari berbagai hal di atas,agama Buddha jelas memiliki aturan


moralitas(sila) yang disebut Pancasila
1. Sila pertama adalah menghindari pembunuhan atau menyakiti
segala bentuk kehidupan;

2. Sila kedua adalah menghindari pencurian atau mengambil yang


tidak diberikan;

3. Sila ketiga adalah menghindari tindakan asusila


(penyelewengan seksual);

4. Sila keempat menghindari diri dari berbohong dan berkata yang


tidak benar (berkata kasar, fitnah, dll);

5. Sila kelima, menghindari diri dari penggunaan bahan-bahan


yang dapat menyebabkan melemahnya atau berkurangnya
kesadaran/ketagihan.

Tindakan membunuh mungkin bermanfaat bagi diri sendiri (baik),


namun tak elak lagi merugikan makhluk lain (buruk). Jadi suatu
ketika mungkin perlu membunuh, namun sekali lagi hal ini
tidaklah benar-benar baik. Umat Buddha berusaha menghargai
semua bentuk kehidupan, dan melatih diri sebisa mungkin tidak
menyakiti makhluk apapun. sangat berhati-hati untuk tidak
merusak atau mengganggu keseimbangan alam. Lihatlah budaya
mengeksploitasi alam yang disertai perusakan, manusia mengambil
semuanya, tak bersisa, manusia berusaha menguasai dan
menundukkan alam. Keseimbangan alam terganggu. Udara segar,
tanah, sungai, dan laut tercemari; hewan dan tumbuhan mendekati
kepunahan; bahkan iklim pun berubah. Seandainya saja manusia
tidak terlalu serakah, situasi yang mencemaskan ini mungkin tidak
4

akan terjadi. Kita semua seharusnya berusaha lebih menghargai


kehidupan. Inilah yang dikatakan oleh Sila Pertama.

Sang Buddha bersabda bahwa, “Barang siapa sempurna dalam sila


dan mempunyai pandangan terang, teguh dalam dhamma, selalu
berbicara benar dan memenuhi segala kewajibannya, maka semua
orang akan mencintainya (Dhammapada, XVI: 217).

SYARAT SYARAT PELANGGARAN SILA :


 Syarat terjadinya pembunuhan adalah : adanya makhluk hidup,
tahu bahwa makhluk itu hidup, ada niat/kehendak untuk
membunuh, ada usaha untuk membunuh, makhluk tersebut
mati/lenyap.

 Syarat terjadinya terjadinya pencurian adalah : adanya barang,


tahu bahwa barang itu, milik orang lain, ada niat/ kehendak
untuk mengambil, ada usaha, barang tersebut berpindah tempat.

 Syarat terjadinya perbuatan asusila adalah : ada obyek, ada niat


untuk melakukan, ada usaha melakukan, berhasil melakukan.

 Syarat terjadinya berkata kasar/berbohong/ memfitnah/omong


kosong adalah : ada hal yang tida benar, ada niat untuk
menyampaikan, ada usaha, ada orang lain yang percaya.

 Syarat terjadinya karena minuman keras, adalah: adanya barang
yang memabukan, mempunyai niat untuk meminum,
melakukan usaha untuk minum, terjadi mabuk

Ketika kita melakukan pelanggaran sila pasti ada akibat yang akan
kita terima.Berikut ini akibat dari pelanggaran dari sila
5

a) Sila Pertama :umur pendek, sering sakit-sakitan, selalu


bersedih karena berpisah dengan yang dicintai,
selalu ketakutan

b) Sila Kedua : kemiskinan, penderitaan, kekecewaan, hidup


ergantung pada pihak lain

c) Sila Ketiga : mempunyai banyak musuh, mendapat suami


atau istri yang tidak diinginkan, lahir dengan
keadaan biologis yang tidak sempurna

d) Sila Keempat: pecahnya persahabatan tanpa sebab,menjadi


sasaran fitnah, sering bicara tidak masuk
akal

e) Sila Kelima :dibicarakan banyak orang, kecerdasan


menurun, tergantung pada orang lain

sila memiliki kelompok Ucapan benar, Perbuatan benar dan Mata


Pencaharian benar. Sila merupakan dasar yang paling utama dalam
pengamalan kehidupan beragama.

Dari semua penjelasan di atas.Kita dapat dengan mudah


menjelaskan mengapa sila berperan sangat penting dalam
kehidupan.Sebenarnya tidak hanya untuk umat Buddha
saja,melainkan untuk semua orang.Kita dapat memperoleh buah
dari pelaksanaan sila menurut Maha Parinibbana Sutta yaitu
1) Mendapatkan kekayaan yang berlimpah melalui usaha yang
giat
2) Reputasi baiknya tersebar luas
3) Penuh percaya diri
4) Meninggal dengan tenang
6

5) Setelah meninggal terlahir di alam yang bahagia;alam Dewa

Dalam Makhadeva Sutta,ditonjolkan dua manfaat yaitu panjang


umur dan reputasi baik

Selain itu,melaksanakan/mempraktekkan sila juga memiliki


manfaat:
a) Tercapainya keinginan
b) Menyembuhkan penyakit
c) Landasan bagi tercapainya pencerahan
Perlu diketahui bahwa landasan bagi tercapainya pencerahan
merupakan manfaat yang tertinggi karena bersifat aduniawi

Dengan demikian,melaksanakan sila jelas dapat menciptakan


kehidupan yang sejahtera,harmonis pada kehidupan
sekularis(kehidupan yang memisahkan hubungan horizontal dan
vertikal).

Maka mulai sekarang kita harus menjalankan/mempraktekkan sila


dalam kehidupan sehari-hari.
KITA TIDAK AKAN DIHUKUM KARENA KESALAHAN KITA
TETAPI KITA AKAN DIHUKUM OLEH KESALAHAN KITA
Maka Berbuatlah kebajikan selagi anda bisa di dunia ini

Anda mungkin juga menyukai