Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MANAJEMN KEUANGAN

DISUSUN OLEH:
BUDI PRAYOGA
164020180
16AKE

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dankarunianya saya diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dalam penjelasan dan sebagainya. Oleh karena itu, saya minta kritik
dan saran membangunnya bagi para pembaca agar kami dapat mengutipnya untuk
memperbaiki dalam penulisan makalah inimaupun penjelasannya.
Terima kasih atas perhatiannya para pembaca yang sudah membaca,
member kritik maupun sarannya. Semoga dibalik ini semua akan mendapat hikmah
dan manfaatnya.

Semarang, 1 Januari 2012


Hormat Saya,

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan .............................................................. 3
1. Manajemen Keuangan......................................................................................... 3
2. Pembelajaan Perusahaan ..................................................................................... 5
3. Modal .................................................................................................................. 6
B. Pasar Modal dan Bentuk Pendanaan .................................................................. 7
C. Nilai Waktu Uang ............................................................................................... 12
1. Bunga Tetap ...................................................................................................... 12
2. Nilai kemudian/Future Value (FV) atau nilai majemuk (Compound Value) .... 12
3. Present Value (PV) atau nilai sekarang............................................................. 13
4. Nilai kemudian dari Annuitas (Future Value Annuity)..................................... 14
5. Nilai Sekarang dari Anuitas (Present Value Annuity)....................................... 14
D. Penilaian Surat Berharga ................................................................................... 15
1. Obligasi ............................................................................................................. 15
2. Saham................................................................................................................ 17
E. Konsep Penilaian Investasi ................................................................................. 18
1) Payback Period.................................................................................................. 18
2) Net Present Value (NPV) .................................................................................. 18
3) Internal Rate of Return...................................................................................... 19
4) Profitability Index ............................................................................................. 20
F. Analisis Kinerja Persuahaan.............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya
dapat dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa
suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan
keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan.
Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan akan memudahakan bagi ita untuk
memahami berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam
kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat
memahami dasar dasar dari manajemen keuangan .
Manajemen keuangan terus berubah dengan pesat. Berbagai macam
kemajuan telah terjadi tidak hanya dalam teori manajemen keuangan, tetapi
juga dalam praktiknya di dunia nyata. Salah satu hasilnya bagi dunia
manajemen keuangan adalah adanya perhatian sangat khusus yang lebih.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup manajemen keuangan?
2. Bagaiaman pasar modal dan bentuk pendanaan dalam manajemen
keuangan?
3. Bagaimana nilai waktu dalam manajemen keuangan?
4. Bagaimana penilaian surat berharga dalam manajemen keuangan?
5. Bagaiamana konsep penilaian investasi dalam manajemen
keuangan?

1
6. Bagaimana analisis kinerja perusahaan dalam manajemen
keuangan?
C. Tujuan
1. Menegetahui ruang lingkup manajemen
2. Mengetahui pasar modal dan bentuk pendanaan
3. Mengetahui nilai waktu uang
4. Mengetahui penilaian surat berharga
5. Mengetahui konsep penilaian investasi
6. Mengetahui analisis kinerja perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


1. Manajemen Keuangan
a) Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah sebagai semua aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha
mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut
secara efisien.
b) Fungsi Utama Manjemen Keuangan
 Fungsi pertama menyangkut tentang keputusan alokasi dana
baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana
yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk
investasi.
 Fungsi kedua manajer keuangan berfungsi sebagai
pengambil keputusan pembelanjaan atau pembiayaan
investasi.
 Fungsi ketiga seorang manajer keuangan adalah kebijakan
deviden. Kebijakan deviden pada prinsipnya menyangkut
tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam
bentuk deviden kas, pembelian kembali saham atau
sebaiknya laba tersebut ditahan (dalam bentuk laba ditahan)
untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
c) Tujuan Manajemen Keuangan
1. Maksimasi Profit
Tujuan pokok yang ingin dicapai manajer keuangan adalah
memaksimumkan profit. Namun perlu disadari bahwa tujuan
ini mengandung banyak kelemahan.

3
 Standar ekonomi mikro dengan memaksimumkan
profit adalah bersifat statis karena tidak
memperhatikan dimensi waktu.
 Pengertian profit, apakah perusahaan harus
memaksimumkan jumlah profit secara nominal atau
tingkat profit.
 Menyangkut resiko yang berkaitan dengan setiap
alternatif keputusan. Memaksimumkan profit tanpa
memperhitungkan tingkat resiko setiap alternatif
adalah akan sangat menyesatkan.
 Bila memaksimumkan profit merupakan tujuan
utama maka hal ini akan sangat mudah dilakukan
oleh perusahaan
2. Memaksimumkan Nilai Perusahaan
Seharusnya tujuan yang harus dicapai oleh manajer
keuangan adalah bukan memaksimumkan profit melainkan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui
maksimisasi nilai perusahaan. Kemakmuran pemegang
saham akan meningkat apabila harga saham yang
dimilikinya meningkat.
Harga saham terbentuk di pasar modal dan ditentukan oleh
beberapa faktor seperti :
 Laba perusahaan
 laba per lembar saham (EPS)
 Rasio laba terhadap harga saham (PER)
 Tingkat bunga bebas resiko
 Tingkat kepastian operasi perusahaan.

4
2. Pembelajaan Perusahaan
a) Pengertiaan Pembelenjaan Negara
Dalam arti luas: Keseluruhan aktivitas yangbersangkutan
dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau
mengalokasikan dana tersebut.
Dalam arti sempit: aktifitas yang hanya bersangkutan dengan
usaha mendapatkan dana saja. Sering juga dinamakan
pembelanjaan pasif atau pendanaan.
b) Fungsi Pembelanjaan
1. Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana
(use/allocation of fund)
Manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan
dana harus mencari alternatif-alternatif investasi untuk
kemudian dianalisa dan dari hasil analisa itu diambil
keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan
(financing; obtaining of fund)
Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan
dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan dana yang
minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan.
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu
perusahaan dapat disediakan dari sumber intern dan ekstern
perusahaan.
c) Sumber Pembelanjaan Perusahaan
 Internal; yaitu sumber dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya laba
ditahan.
 Eksternal; yaitu sumber dana yang berasal dari
tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi
saham baru, penjualan obligasi, kredit dari bank.

5
3. Modal
a) Pengertian Modal
Menurut Bambang Riyanto, modal adalah: “Hasil produksi
yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam
perkembangannya kemudian modal ditekankan pada nilai, daya
beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang
terkandung dalam barangbarang modal”.
Menurut Prof. Bakker, mengartikan modal ialah baik yang
berupa barangbarang kongkret yang masih ada dalam rumah
tangga barang perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit,
maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu
yang tercatat di sebelah kredit.
b) Jenis Jenis Modal
1. Modal Aktif / Modal Kongkret
Modal Aktif tertera di sebelah debet dari neraca, yang
menggambarkan bentuk-bentuk penggunaannya, baik yang
digunakan selama membangun perusahaan, maupun untuk
pelaksanaan operasinya.
Menurut lamanya perputaran, modal Aktif dapat dibedakan
menjadi:
1) Aktiva Lancar
Aktiva yang habis dalam satu kali berputar dalam
proses produksi
2) Aktiva Tetap
Aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara
berangsur-angsur habis turut serta dalam proses
produksi.
Berdasarkan fungsi bekerjanya aktiva dalam perusahaan,
modal Aktif dapat dibedakan menjadi:

6
1) Modal Kerja (working capital assets)
 Gross working capital; Jumlah keseluruhan
aktiva lancar
 Net working capital; Kelebihan dari aktiva
lancar di atas utang lancar.
2) Modal Tetap (Fixed capital assets)
2. Modal Pasif / Modal Abstrak
Modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang
menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh.
Jenis-jenis modal pasif antara lain:
1. Modal asing / Pinjaman / Utang
2. Modal Sendiri / modal badan usaha

B. Pasar Modal dan Bentuk Pendanaan


a) Pengertian Pasar Modal
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,
serta Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
b) Manfaat Pasar Modal
1. Bagi Emitmen
 Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar,
dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat
pasar perdana.
 Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat lebih
bebas dalam mengelola dana yang diperoleh
perusahaan.

7
 Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga
memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan
terhadap bank kecil.
 Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih
besar daripada harga nominal perusahaan
 Tidak ada beban finansial yang tetap,
profesionalisme manajemen meningkat.
2. Bagi Pemodal
 Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan
ekonomi.
 Sebagai pemegang saham investor memperoleh
deviden, dan sebagai pemegang obligasi investor
memperoleh bunga tetap setiap tahun.
 Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam
RUPS, dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang
obligasi.
 Dapat mudah mengganti instrumen investasi
misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat
mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan
 Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa
instrumen untuk memperkecil resiko secara
keseluruhan dan memaksimumkan keuntungan.
3. Bagi Lembaga Penunjang
Berkembangnya pasar modal akan mendorong
perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih
profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan
bidang masing-masing serta mendorong munculnya lembaga
penunjang baru sehingga semakin bervariasi, likuiditas efek
semakin tinggi.

8
4. Bagi Pemerintah
 Sebagai sumber pembiayaan badan usaha milik
negara sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi
dari pemerintah.
 Manajemen badan usaha menjadi lebih baik,
manajemen dituntut untuk lebih profesional.
 Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak,
penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan
serta memperluas kesempatan kerja.
c) Pelaku Pasar Modal
 Emiten dan Perusahaan Publik
Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan
efeknya kepada masyarakat investor/pemodal melalui
penawaran umum. Perusahaan publik adalah emiten atau
perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya
oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000 (tiga miliar
rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal
disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
 Pemodal di Pasar Modal : Perorangan, Institusi, Domestik
dan Asing
 Perusahaan Efek : Perantara Pedagang Efek (Broker-
Dealer),
Penjamin Emisi Efek (Underwriter) dan Manajer Investasi
(Investment Manager), Penasehat Investasi
d) Organisasi Pasae Modal di Indonesia
 Badan Pembina Pasar Modal (BPPM)
Tugas BPPM adalah memberikan pertimbangan
kebijaksanaan pada Menteri Keuangan dalam melaksanakan
wewenangnya di bidang pasar modal.

9
 Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
BAPEPAM didirikan pada tahun 1976 dan pada tahun 1990
melalui Kepres No. 53 tahun 1990 diubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Fungsi BAPEPAM hanya sebagai
pembuat regulasi, pihak yang mengkoordinasikan semua
bursa-bursa atau pasar modal yang ada di Indonesia, serta
sebagai pengawas jalannya pasar modal.
 Otoritas Jasa Keuangan
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan jasa
keuangan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara
teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu
mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi
kepentingan konsumen dan masyarakat.
e) Lembaga Pasar Modal
 Biro Administrasi
Biro Administrasi Efek adalah pihak yang berdasarkan
kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan
efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
 Kustodian
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabahnya.
 Wali Amanat
Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan
pemegang efek yang bersifat utang.
 Pemeringkat Efek
Pemeringkat efek adalah pihak yang memiliki kegiatan :

10
 Pemeringkat, yaitu menilai kemampuan membayar
kembali surat hutang
 Jasa Informasi, yaitu menerbitkan informasi
mengenai perusahaan di pasar modal
f) Efek-efek Di Pasar Modal
 Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
 Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah panjang
yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga
pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut
 Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal
yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka.
 Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama
baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek turunan
dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun
turunan selanjutnya.

11
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau
peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset
lain ini disebut sebagai underlying assets.

C. Nilai Waktu Uang


1. Bunga Tetap
Perhitungan bunga ini sangat sederhana, yang diperhitungkan
dengan besarnya pokok yang sama dan tingkat bunganya juga
sama pada setiap waktu. Walaupun pokok pinjaman pada
kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok pinjaman
namun dalam perhitungan ini tetap digunakan standar perhitungan
yang sama.

FV= PV (1 + n.i)

PV = Besarnya pinjaman (nilai saat ini)


n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
FV = Jumlah yang harus dibayarkan(nilai masa depan)

2. Nilai kemudian/Future Value (FV) atau nilai majemuk (Compound


Value)
Adalah nilai di masa mendatang dari uang yg ada sekarang. Atau
penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau
jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yg diperoleh selama
periode tersebut. Future Value dapat diperoleh dengan mengalikan
tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk periode
tertentu. Tingkat bunga dapat dihitung setiap bulan. kuartalan,
enam bulan atau satu tahun sekali.
Future value dpt dihitung dgn konsep bunga majemuk (bunga‐
berbunga) dgn asumsi bunga atau tingkat keuntungan yg diperoleh

12
dari suatu investasi tidak diambil (dikonsumsi) tetapi
diinvestasikan kembali. Formula rumus:

FV = PV(1 + i)
n

Jika bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode:
Formula rumus:

FVn = 𝐏𝐕 (𝟏 + (𝐢/𝐦))𝒏.𝒎

Dimana:
FVn = Future value periode ke‐n
PV = Present Value
i = suku bunga
m = berapa kali bunga dibayar dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun)
3. Present Value (PV) atau nilai sekarang
adalah nilai sekarang dari suatu nilai yg akan diterima atau dibayar
di masa mendatang.
Proses mencari present value disebut sbg proses melakukan
diskonto (discounting).
Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang dari
sejumlah uang yg akan diterima atau dibayar di masa mendatang.
Formula rumus:

𝑭𝑽𝒏
PV= (𝟏+𝒊)𝒏

Apabila bunga dihitung lebih dari satu kali dalam satu periode
Formula rumus:

13
𝑭𝑽𝒏
PV 𝒊
(𝟏+( ))𝒏.𝒎
𝒎

Dimana:
PV = Present Value
FVn = Future value periode ke‐n
i = suku bunga
m = berapa kali bunga dibayar dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun)
4. Nilai kemudian dari Annuitas (Future Value Annuity)
Annuitas adalah sejumlah aliran kas yang besarnya sama setiap
tahun. Annuitas ini dapat berupa aliran kas masuk yang berasal
dari suatu investasi maupun aliran kas keluar berupa investasi
untuk memperoleh keuntungan di masa datang.
Secara umum Nilai Kemudian dari Anuitas (Future Value Annuity)
yang terjadi setiap akhir tahun selama periode n dengan tingkat
bunga i, persen
(𝟏+𝒊)𝒏 −𝟏
FVAn =A [ ]b
𝒊

Dimana:
FVAn = Future Value Annuity pada akhir tahun ke n
A = Anuitas
i = suku bunga
n = periode waktu
5. Nilai Sekarang dari Anuitas (Present Value Annuity)
Perhitungan nilai sekarang (present value) dari suatu annuity
adalah kebalikan dari perhitungan jumlah nilai majemuk dari suatu
annuity
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran
sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu
yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda

14
tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah
dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.

𝟏−(𝟏+𝒊)−𝒏
PVA = A [ ]
𝟏

PVA = nilai sekarang anuitas


A = nilai individu peracikan pembayaran di masing‐masing periode
i = tingkat bunga
n = jumlah periode pembayaran

D. Penilaian Surat Berharga


1. Obligasi
a) Pengertian Obligasi
Obligasi adalah kontrak jangka panjan dimana peminjam setuju
untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman, pada
tanggal tertentu kepada pemegang obligasi
b) Jenis Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitan
 Treasury Bond
 Diterbitkan oleh pemerintah pusat
 Tidak memiliki resiko kegagalan
 Harga obligas akan menurun jika suku bungan naik.
 Corporate Bond
 Diterbitkan oleh perusahaan
 Memiliki rasio kegagalan jika penerbit obligasi memiliki
masalah
 Semakin tinggi tingkat rasio kegagalan, semakin tinggi
tingkat bunga yang harus dibayar oleh penerbit
 Municipal Bond
 Diterbitkan oleh pemerintah negara bagian danl lokal
 Memiliki resiko kegagalan

15
 Memiliki suku bungan yang kebih rendah dari obligasi
perusahaan, dengan resiko yang sama
 Foreign Bond
 Diterbitkan oleh pemerintah asing atau pemerintah asing
 Dihadapkan pada resiko kegagalan
 Ada tambahan resikp jika diterbitkan dalam mata uang
asing
c) Penilaian Resiko Oligasi
1) Penilaian Obligasi dengan Jatuh Tempo (Maturity Bond)
Penilaian obligasi relatif mudah, karena pendapatan atas
obligasi berupa bunga secara pasti setiap periode akan
diterima. Nilai atau harga obligasi juga merupakan present
value pendapatan (bunga) yang akan diterima ditambah
dengan present value pelunasan sebesar nilai nominal pada
saat jatuh tempo.
Rumus menggunakan tabel:

Po = I (PVIFAkd.n) + M (PVIFkd.n)

2) Penilaian Obligasi Tanpa Jatuh Tempo


Rumus:
Po = I/Kd
Dimana :
Po = nilai obligasi yang wajar/saat ini
Kd = tingkat bunga yang disyaratkan
M = nilai jatuh tempo
I = bunga obligasi (coupon rate)

16
2. Saham
a) Pengertian Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu
perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan
b) Jenis Jenis Saham
1) Saham Biasa : pemilik memiliki hak kontrol, hak atas
dividen, dan hak prefentive.
2) Saham Preferen : hak preferen atas dividen dan hak preferen
pada waktu likuidasi.
c) Penilaian Saham
1) Saha Preferen
Apabila risiko meningkat maka tingkat keuntungan yang
diisyaratkan juga meningkat meningkat. Saham preferen
akan tertanam untuk jangka waktu yang panjang atau tak
terhingga.
Rumus:
Dp
Po = Kp

Dimana :
Po = Nilai saham preferen
Dp = dividen setiap periode
Kp = keuntungan yang diisyaratkan (required
rate of return) saham preferen

2) Saham Biasa
Besar kecilnya dividen sangat bergantung oleh besar
kecilnya laba yang diperoleh dan proporsi laba yang akan
dibagikan dalam bentuk
dividen atau dividen payout ratio. Karena ketidakpastian
return on investment saham, maka pemegang saham akan

17
meminta tingkat keuntungan yang cukup sebagai konpensasi
ketidakpastian tersebut.
Rumus:

Dividen+(Harga Pasar−Harga Beli)


Ke = Harga beli

E. Konsep Penilaian Investasi


1) Payback Period
Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama investasi
dapat tertutup kembali dari aliran kas bersihnya serta mengukur
kecepatan kembalinya dana investasi
Untuk mencari payback period dilakukan dengan cara
mengurangkan investasi dengan aliran kas masuk bersih setiap tahun
 Rumus periode pengembalian jika arus pengembalian
pertahun jumlahnya sama
Investasi Awal
Periode Pengembalian = × 1 Tahun
Arus Kas

 Rumus periode pengembalian jika pengambilan pertahun


berbeda
a−b
Periode Pengembalian = c−b × 1 Tahun

Dimana:
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum
bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula/nilai investasi
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
2) Net Present Value (NPV)
Net present value (NPV) adalah selisih antara present value aliran
kas bersih atau sering disebut juga dengan proceed dengan present
value investasi. Metode ini merupakan salah satu metode

18
pendiskontoan aliran kas (discount rate). Discount rate yang relevan
adalah menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan
catatan tingkat risiko proyek sama dengan risiko bisnis perusahaan
secara keseluruhan.
Rumus :

𝐶𝐹1 𝐶𝐹2 𝐶𝐹3 𝐶𝐹𝑛


NPV = {(1+𝑖)1 + (1+𝑖)2 + (1+𝑖)3 + ⋯ (1+𝑖)𝑛} – OI

Dimana:
CF : Arus kas
i : Biaya modal – tingkat bunga
n : Umurproyekinvestasi
OI : Investasi awal
3) Internal Rate of Return
IRR adalah tingkat diskonto/discount rate yang menyamakan
present value aliran kas bersih dengan present value investasi.
IRR sering diartikan sebagai tingkat kembalian internal dicari
dengan cara trial and eror atau interpolasi.
Keputusan investasi:
 IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan ; usulan
investasi diterima
 IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan; usulan investasi
ditolak

Rumus:
NPVrk
IRR = rk PVrk−Pbrb × (rb − rk)

Dimana :
IRR = Internal rate of return
rk = Tingkat bunga terendah
rb = Tingkat bunga tertinggi

19
NPV rk = NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk = PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV rb = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi

4) Profitability Index
Pendekatan ini hampir sama dengan NPV, hanya saja PI mengukur
present value untuk setiap rupiah yang diinvestasikan, sementara
NPV menunjuk pada berapa rupiah kelebihan present value arus kas
di atas present value
initial investment/investasi awal.
Rumus:
PV
PI = IO

Dimana:
PV: Present value
IO: Investasi awal
F. Analisis Kinerja Persuahaan
a) Kelompok yang berkepentingan terhadap rasio keuangan
1. Manajer Perusahaan
2. Para Pemegang Saham
3. Kreditur Jangka Panjang
4. Kreditur Jangka Pendek
b) Membandingkan Rasio Keuangan
1. Cross-sectional approach
Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi
dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan
satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang
bersamaan.
2. Time series analysis
Time serie analysis dilakukan dengan jalan membandingkan
rasio keuangan perusahaan dari satu periode ke periode
lainnya.

20
Pembandingan antara rasio yang dicapai saat ini dengan
rasio-rasio pada masa lalu akan memperlihatkan apakah
perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran.
c) Pengelompokan rasio keuangan
1. Rasio Likuiditas
 Current Ratio (Rasio Lancar)
Aktiva Lancar
Cuurent Ratio = Utang Lancar

 Acid Test Ratio/ Quick Ratio (Rasio Cepat)


Aktiva Lancar−Persedian
Quick Ratio = Utang Lancar

 Cash Ratio (Rasio Kas)


Kas
Cash Ratio = Utang Lancar

2. Rasio Aktivitas
 Inventory Turn Over
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turn Over = Rata−rata Penjualan

 Avarage Age of Account Recaivable


Piutang ×360
Rata-rata Umur Piutang = Penjualan Kredit

 Perputaran Piutang
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang = Piutang

 Perputaran Total Aktiva


Penjualan
Total Assets Turn Over = Total Aktiva

 Rasio Perputaran Aktiva


Penjualan
Rasio Perputaran Aktiva = Aktiva Tetap

3. Rasio Solvabilitas
 Debt Ratio
Total Utang
Debt Ratio = Total Aktiva

21
 Debt to Equity Ratio
Total Utang
Debt To Equity Ratio = Modal

 Time Interest Earned Ratio


Time Interest Earned =
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
Beban Bunga

 Fixed Charge Coverage Ratio


Fixed Charge Coverage Ratio =
EBIT +Bunga + Pembayaran Sewa
Bunga+Pembayaran Sewa

 Debt Service Coverage


Debt Service Coverage =
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Anggaran Pokok Pinjaman
Bunga+Sewa+
(1−Tarif Pajak)

4. Rasio Profotabilitas
 Gross Profit Margin
Penjualan−HPP
Gross Profit Margin = Penjualan

 Net Profit Margin


Laba Bersih setelah Pajak
Net Profit Margin = Penjualan

 Return on Investment
Laba Bersih setelah Pajak
Return on Invesment = Total Aktiva

 Return on Equity
Laba Bersih setelah Pajak
Return on Equity = Modal Sendiri

 Operating Profit Margin Ratio


Laba Operasi
Operating Profit Margin = Penjualan

 Rentabilitas Ekonomi
Laba Bersih sebelum Pajak
Rentabilitas Ekonomi = Total Aktiva

 Earning Power/ Return on Assets


Penjualan Laba Setelah Pajak
Earning Power = Total Aktiva × Penjualan

22
DAFTAR PUSTAKA
Agus R. Sartono. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE

23

Anda mungkin juga menyukai