DRYING
DRYING
DRYING
UPN”VETERAN”JAWA TIMUR
BAB I
PENDAHULUAN
Drying adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah yang dapat diterima, menggunakan panas. Atau pada oengertian lain,
Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang
terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium
berupa gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga
kandungan cairan menjadi berkurang karena menguap. Drying banyak
digunakan dalam berbagai macam industri, baik industri besar maupun kecil.
Pada percobaan drying atau pengeringan ini, kita akan dapat mengetahui
pengaruh kadar air yang terdapat pada bahan terhadap kecepatan pengeringan
dan waktu pengeringan. Selain itu, kita juga dapat menentukan harga koefisien
perpindahan massa H2O dari padatan ke udara (ky) pada periode kecepatan
pengeringan tertentu. Dan juga dapat mengetahui cara kerj proses pengeringan,
alat yang digunakan pada proses pengeringan.
1. Mencari harga koefisien perpindahan H2O dari padatan ke udara pada periode
kecepatan pengeringan tetap.
2. Membuat grafik kecepatan pengeringan versus kadar air dalam padatan.
3. Membuat grafik-grafik tambahan yaitu kadar air dalam padatan versus waktu
dan kecepatan pengeringan versus waktu.
I.3. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi pengering
(McCabe, 1993)
A. Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air
menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah
akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. Untuk
mempercepat pengeringan umumnya bahan pangan yang akan dikeringkan
dipotong-potong atau di iris-iris terlebih dulu. Hal ini terjadi karena:
(2) potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana
panas harus bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga
akan mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar
ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut.
D. Tekanan Udara
E. Kelembapan Udara
(wetryan, 2013)
(Ginanjar, 2011)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1 Oven
2 Neraca analitik
3 Stopwatch
4 Pisau
BAB IV
W= berat pengeringan ke
Luas Berat
Nama W1 W2 W3 W4 W5
Permukaan mula-mula
Bahan (gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
(cm2)
Pepaya
38 24 23 22 20 18 18
muda
Terong 38 13 12 10 9 7 7
Labu Putih 38 19 17 16 13 11 11
Manisa 38 16 14 12 10 8 8
Pepaya muda 28 22 11 0 0
Terong 71 42 28 0 0
Labu putih 54 45 18 0 0
Manisa 75 50 25 0 0
IV.3 Grafik
0.02
Kecepatan Pengeringan
(gr/menit.cm2)
0.015
pepaya
0.01 Terong
Labu Putih
0.005
Manisa
0
0 10 20 30 40 50
-0.005
Waktu (menit)
Pepaya Muda
40
Terong
30
Labu Putih
20
Manisa
10
0
-10 0 10 20 30 40 50
Waktu (Menit)
0.02
Kecepatan pengeringan
(gr/menit.cm2)
0.015
Pepaya Muda
0.01 Terong
Labu Putih
0.005
Manisa
0
-20 0 20 40 60 80
-0.005
Kadar Air (%)
IV.4 Pembahasan
Pada praktikum drying kali ini dilakukan percobaan terhadap pepaya
muda,terong,labu putih dan manisa dimana pada waktu praktikum dijadikan
empat bagian yang masing masing memiliki bentuk yang sama.Pada awalnya
dilakukan perhitungan luas permukaan pada masing masing bentuk, ada bentuk
yaitu balok didapatkan hasil 38 cm2.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
a. Semakin banyak kadar air semakin lama pula kecepatan pengeringan serta
waktuya.
b. Manisa memiliki kandungan air yang paling besar sehingga kecepatan
pengeringannya membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai titik
konstannya.
c. kecepatan pengeringan yang semakin besar adalahn pada labu putih dan
yang paling kecil pada terong.
V.2 Saran
a. Pada percobaan drying ini, sebaiknya praktikan memperhatikan dengan
seksama dan teliti pada saat waktu pengeringan harus konstan.
b. Perhatikan dengan teliti untuk menghitung luas permukaan setiap bentuk
bahannya.
c. Sebaiknya sebelum praktikum diperhatikan untuk kebersihan alat yang
digunakan serta suhu pada pengeringannya.
Westryan. 2013.
“pengeringan”.(http://westryantindaon.blogspot.co.id/2013/07/pengeri
ngan.html ). Diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul 17.30
WIB.
APPENDIX
A. Luas Permukaan
1. Balok = (2 x p x l) + ( 2 x p x t) + (2 x l x t)
= ( 2 x 4 x 3) + (2 x 4 x 1) + (2 x 3 x 1)
= 38 cm2
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Kadar air = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑥 100 %
Pepaya muda :
23−18
1. X1 = 18
𝑥100% =28%
23−18
2. X2 = 18
𝑥100% = 22%
20−18
3. X3 = 𝑥100% = 11%
18
18−18
4. X4 = 𝑥100% = 0%
18
18−18
5. X5 = 𝑥100% = 0%
18
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Kecepatan pengeringan = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠
( gr/menit cm2)
Pepaya muda :
23−18
1. N1 = 8 𝑥 38
= 0,0164
22−18
2. N2 = 8 𝑥 37,68 = 0,013
20−18
3. N3 = = 6,57 x 10-3
8 𝑥 38
18−18
4. N4 = 8 𝑥 38
=0
18−18
5. N4 = =0
8 𝑥 38