Anda di halaman 1dari 6

RMK

TEORI AKUNTANSI ( EKA 441 C5 )


SAP 2

OLEH :

GINTAR GIMBARA 1607531073

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018

1
Tujuan dan Manfaat Standar Akuntansi Keuangan

Dalam upaya menciptakan good governance, perbaikan akuntabilitas kinerja akuntansi


pemerintah saat ini akan berdampak sangat baik. Perbaikan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah juga berdampak luas pada bidang ekonomi dan politik. Dalam bidang ekonomi,
perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan mendorong perbaikan iklim investasi,
sedangkan dalam bidang politik perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan
mampu memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Maraknya praktek
fraud seperti korupsi yang terjadi, menyebabkan semakin merendahnya akuntabilitas kinerja
instansi-instansi Pemerintah di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, diperlukan suatu standar
baku pelaporan kinerja pemerintah, terutama dalam hal pengelolaan keuangan negara. Salah
satu standar yang diperlukan untuk mengatasi masalah di atas adalah perlu adanya standar
akuntansi keuangan sektor publik.

Tujuan penyusunan pedoman akuntansi adalah yang pertama menyediakan suatu


pedoman akuntansi yang diharapkan dapat diterapkan bagi pencatatan transaksi keuangan
organisasi sektor publik yang berlaku saat ini. Tujuan kedua adalah menyediakan suatu
pedoman akuntansi yang dilengkapi dengan klasifikasi rekening dan prosedur pencatatan
sertajurnal standar yang telah disesuaikan dengan siklus kegiatan organisasi sektor publik, yang
mencangkup penganggaran, perbendaharaan, dan pelaporannya. Standar akuntansi keuangan
sektor publik dibuat dan dikembangakan sesuai dengan standar yang berlaku secara luas dan
internasional, dengan harapan dapat tercapainya informasi keuangan yang konsisten dan dapat
dibandingkan bagi semua negara atupun yuridiksi.

Manfaat Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik (SAKSP) adalah:

1. Meningkatkan kualitas dan realibilitas laporan akuntansi dan keuangan organisasi


sektor publik, khususnya dalam hal ini organisasi pemerintahan.
2. Meningkatkan kinerja keuangan dan perekonomian.
3. Mengusahakan harmonisasi antara persyaratan atas laporan ekonomis dan
keuangan.
4. Mengusahakan harmonisasi antar yurisdiksi dengan menggunakan dasar akuntansi
yang sama.

2
Lembaga Penyusun Standar Akuntansi

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang


jugamerupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Pengembanganstandar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini
pengembanganstandar akuntansi ini dilakukan secara terus-menerus, pada tahun 1973
terbentuk PanitiaPenghimpun Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS.

AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan publik di Amerika yang didirikanpada
tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan yang memiliki peran penting
dalampengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan ujian sertifikasi
danpendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik. Pada tahun 1959, AICPA
mendirikanAccounting Principle Boards ( APB ) yang tugas utamanya adalah mengajukan
rekomendasisecara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik akutansi yang
tepat, danmempersempit celah perbedaan - perbedaan yang ada serta ketidak konsistenan yang
terjadidalam praktik akuntansi saat itu. Namun, APB dianggap kurang produktif
dan gagalbertindak cepat dalam menangani kasus - kasus penyimpangan akuntansi. APB
dibubarkan dan digantikan oleh FASB, yaitu organisasi pada sektor swasta yang
bertanggung jawab dalam pembentukkan standar akuntansi di Amerika pada saat ini. FASB
menggantikan APB didirikan pada tahun 1973, yang anggotanya berasal dari berbagailatar
belakang ( audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi ). Fungsi utamanyaadalah
mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. FSABmenerbitkan
Statement of Financial Accounting Concepts yang memberikan kerangka kerjakonseptua; yang
memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus.

Di kawasan Eropa, badan pembuat standar akuntansi adalah IASB


(InternationalAccounting Standard Board). Standar yang dibuat sebelum tahun 1990 belum
diminati olehdidunia karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai
patokan perkembangan bisnis dunia. IAS adalah produknya yang kemudian berubah menjadi
IFRS( International Financial Reporting Standard ). Pada tahun 2001, IASB dibentuk sebagai
pengganti dari IASC untuk melakukankonvergensi ke Standar Akuntansi Publik dengan
kualitas Single Set dan High Quality,Transparant dan komparabel laporan keuangan, dan
berguna bagi pemain pasar modal. IASBmenggantikan IASC dengan mengambil tanggung
jawab per tanggal 1 April 2001. StandarIASB disebut Standar Pelaporan Keuangan
Internasional ( IFRS )

3
Tahapan Penetapan Standar Akuntansi

Terdapat 5 pertimbangan dalam proses penetapan kebijakan akuntansi meliputi:

1. Berkaitan dengan masalah siapa yang dituju dan bagaimana kedudukan yang
ditujuterhadap organisasi atau badan usaha. Pihak yang dituju adalah investor, kreditor,
dan pemakai lain yang tidak mempunyai akses informasi kecuali dari informasi laporan
keuangan.
2. Berkaitan dengan aspek karakteristik dan keterbatasan informasi yang melandasi tujuan
pelaporan keuangan. Semakin banyak jenis dan kuantitas informasi yang dianggap
bermanfaat makin besar pula kos untuk menyediakan informasi tersebut. Informasi
akan dipertimbangkan untuk masuk ke dalam laporan keuangan apabila manfaatnya
melebihi kos penyediaan.
3. Dimaksudkan untuk menentukan kualifikasi minimal para pemakai sehingga suatu
informasi dapat dipahami oleh pemakai tanpa harus disertai penjelasan rinci.
Kualifikasi minimal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan penentu kebijakan
akuntansi di jajaran penyusun standar atau badan usaha.
4. Informasi yang dapat dipahami akan dipakai apabila terdapat kebermanfaatan terhadap
keputusan pemakai. Kebermanfaatan memiliki kriteria yang ditentukan melalui kualitas
informasi spesifik keputusan, meliputi : kualitas primer yang terdiri dari relevance,
reliability, verifiability, dan representational faithfulness; dan kualitas sekunder yang
terdiri dari comparability, consistency, dan neutrality.
5. Walaupun kualitas di atas terpenuhi, namun diperlukan kriteria penentu untuk
menyaring informasi mana yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan dan mana
yang harus dilaporkan dalam laporan yang lain, yaitu materiality.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akuntansionline.id/manfaat-standar-akuntansi-keuangan-sektor-publik/ (diakses
tanggal 21 September 2017)
https://dokumen.tips/documents/lembaga-lembaga-penyusun-standar-akuntansi.html (diakses
tanggal 21 September 2017)

5
6

Anda mungkin juga menyukai