Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

“TELENURSING”

NAMA NIM

AFIFAH NIDA FAUZIAH 17111024110003

BESSE NUR AISIAH 17111024110023

HANNY ANGGRAINI 17111024110044

M. ARIEF CHOESAIRI 17111024110065

NUR HERLINDRA ALAWIYAH 17111024110085

SOEFYAN HADINATA 17111024110111

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

SAMARINDA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang kepada
dosen mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan. sehingga makalah ini
terselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang lain atas segala bantuan dan dukungannya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Samarinda, 28 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang .......................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
c. Tujuan ........................................................................................ 3
BAB II Isi
A. Definisi Telenursing ............................................................... 4
B. Prinsip-Prinsip Telenursing………………………..................... 5
C. Kelebihan dan Kekurangan Telenursing..................................... 5
D. Riset tentang Telenursing…………………………….............… 8
E. Aplikasi Telenursing ............................................................ 10
F. Dilema Telenursing di Indonesia (SDM PRO) .......................... 14
BAB III Penutup
Kesimpulan................................................................................ 15
Daftar Pustaka .................................................................................. 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh
globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah
diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut
layanan keperawatan yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh
masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan
perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan
asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia
maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna internet
di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat
dalam bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah
mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih
dikenal dengan nama telenursing.
Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan klien
melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi,
komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke
pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan
(under-serviced) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoring
pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.
Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi
karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan
angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan
kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing dapat membantu

1
menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan
menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan
menggunakan media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan
bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter
atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan
untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan
melakukan kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan
informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sangat
besar dan wilayah yang tersebar merupakan potensi dalam menerapkan
telenursing dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan
masyarakat untuk menunjang tercapainya visi Indonesia sehat. Untuk itu kami
akan membahas tentang telenursing dalam upaya meningkatkan peran perawat
Indonesia menghadapi Indonesia Sehat melalui bidang informatika kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang kami buat adalah :
1. Apa yang dimaksud telenursing ?
2. Apa prinsip – prinsip telenursing ?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan telenursing ?
4. Adakah riset tentang telenursing dalam asuhan keperawatan ?
5. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam
masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya ?
6. Bagaimana dilema telenursing di indonesia dilihat dari segi sumber daya
manusia (SDM) ?

2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan penjelasan tentang telenursing
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan definisi telenursing
b. Menjelaskan prinsip telenursing
c. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan telenursing
d. Menjelaskan riset telenursing
e. Menjelaskan aplikasi telenursing
f. Menjelaskan dilema telenursing dari segi sumber daya manusia (SDM)

3
BAB II
ISI

A. Definisi Telenursing
Ada beberapa definisi telenursing yaitu :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik
(gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal
komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai
komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar
manusia dan atau computer.
2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan
keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil.
3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa
perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan
aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
4. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal
video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh
menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.
5. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference.
Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.

4
6. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan
dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-
medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
7. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using
telecommunications technology (National Council of State Boards of
Nursing). Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya
saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video
conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth).

B. Prinsip-prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari
praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan
keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui
penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.

C. Kelebihan dan kekurangan telenursing


1. Kelebihan Telenursing
Banyak manfaat lain bila kita menggunakan teknologi dalam layanan
keperawatan jarak jauh (Telenuring ) diantaranya:
a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu.
b. Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan
c. Membantu memenuhi kenutuhan kesehatan.
d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang
terisolasi.

5
e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu
perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan.
f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk
mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video
dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).
Selain itu telekomonuikasi elektronikal merupakan akses terbaik untuk
kesempatan pendidikan, metode baru dalam pendokumentasian, peningkatan
akses informasi, pengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang dapat
membantu melakukan perubahan dalam profesionalisasi perawat.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat
darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya
dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance
learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus,
video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning.
Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui
model simulasi lewat secara interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang
berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan
kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online.
Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi
nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat
dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat

6
terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan
telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
Bagi Pengusaha :
a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker
b. Peningkatan produktifitas
c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal
kepercayaan dan keyakinan
d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada
masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis,
dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen.
e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa
gangguan.
f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu
berpindah tempat / melakukan perjalanan.
g. Ketahanan; gangguan transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau
ketidakhadiran.
Bagi Karyawan :
a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin,
biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan.
b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat
saja.
c. Berkurangnya gangguan terhadap kehidupan keluarga; mengurangi
kebutuhan relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan.
d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik.
e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja.
f. Jam kerja lebih fleksibel.
Bagi Masyarakat :
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas
b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga
berkurang

7
2. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi
langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan
kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan
pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan
terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan
kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann
dokumen klien.

D. Riset tentang Telenursing


1. Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan menggunakan telenursing,
pengetahuan dan keterampilan telenursing, persepsi tentang keefektifan
telenursing, kebutuhan akan telenursing, keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam telenursing. Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628
wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S
yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari semua responden 50% perawat
bekerja secara part time di telehealth dan sebagian lagi di rumah sakit.
Perawat tersebut sangat senang menerima pelatihan telehealth. Perawat ini
sangat puas dengan telenursing berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status
profesional, bayaran, tugas, kenyamanan tempat kerja. Sebagian besar
telenurses yang disurvey, 75% diantaranya percaya bahwa sertifikat
pendidikan penting dalam telenursing. Menurut responden komponen penting
dalam program pendidikan itu adalah teknik menggunakan peralatan, ilmu
pengetahuan berdasarkan standar protokol dan kompetensi perawatan klinik.
Sebanyak 89% responden mempercayai bahwa telenursing adalah bagian dari
pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan telehealth harus terdiri dari
pengalaman klinik. Berikut hasil survey International Telenursing Role
tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan telenursing.

8
2. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk berjudul “ Real
Nursing? Development Telenursing” di sebuah National Health Service di
Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat yang bekerja di sana.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif perawat
terhadap dampak dari telenursing. Dari penelitian ini diperoleh laporan bahwa
alasan mereka bergabung dengan layanan telepon ini adalah karena
peningkatan gaji dan kerja yang fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan
peningkatan kepuasan kerja dan perkembangan keterampilan keperawatan.
Ada penelitian lain yang berjudul : “Telenurses’ experiences of working with
computerized decision support: supporting, inhibiting and quality improving “
yang dilakukan oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan
mahasiswa di Department of Public Health and Caring Sciences, Uppsala
University, Sweden and Department of Caring Science and Sociology,
University of Ga¨ vle, Sweden. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
pengalaman telenurses yang bekerja dengan sistem pendukung komputerisasi
dan bagaimana sistem tersebut dapat mempengaruhi pekerjaan mereka.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan delapan orang
partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan menggunakan metode
wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal dari tiga pusat konseling via
telepon di Swedia yang menggunakan komputer sebagai pendukung
layanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para telenurses
menemukan sistem pendukung keputusan yang menyederhanakan pekerjaan
mereka, melengkapi pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan
meningkatkan kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadang-
kadang sistem tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri.
Partisipan mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan
pengetahuan dan kompetensi perawat.
3. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga
menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing, seperti pada penelitian
yang berjudul : “ Patient And Carer Perspectives Patients and families

9
experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern
Canada” yang dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang
konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan
kesehatan di desa terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien
dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas
telenursing sekurang-kurangnya selama 1 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partisipan mengemukakan keuntungan telehealth
yaitu mengurangi beban (biaya perjalanan, akomodasi, kehilangan upah,
kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan
(akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia
layanan lainnya).

E. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat
telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang
sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,
glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Dalam perawatan pasien
di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan
darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan
luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Melalui system interaktif
video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video
konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti
baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan,

10
khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak
antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien
dan keluarganya.
Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler )
2. Personal Digital System (PDA)
3. Mesin faksimili (faks)
4. Internet
5. Video atau audio conferencing
6. Teleradiolog
7. Komputer sistem informasi
8. Teleborotic
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
1. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT
Scan, foto rontgen, dsb.
2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.
3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan
darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat
tujuan mereka.
5. Membantu operasi klien dari jarak jauh.
6. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu
konseling.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan
pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan
kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.

11
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum
berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia.
Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan seperti
yang dikembangkan di UGM melalui program e-learning atau model e-lisa yang
terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan
asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di Indonesia belum
menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya
perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara
langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang digunakan
masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun masih
terbatas pada kota-kota besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan
home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan
sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat
sederhana. Setidaknya organisai profesi dapat segera membangun konsep
pengembangan layanan perawatan jarak jauh dengan mengembangkan Home Care
yang sudah mulai berjalan dengan meningkatkan cakupan layanan ke daerah-
daerah dan pada akhirnya kita benar-benar bisa mengembangkan layanan melalui
penggunaan fasilitas teknologi yang lebih canggih.
Hal yang perlu disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau
keperawatan jarak jauh dalam hal ini penggunaan telenursing atau telemedicine
yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-instansi kesehatan seperti
perawat, dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat menggunakan
pengetahuan, keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa
dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat
diberikan lisensi untuk melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif
keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar

12
operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi
antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan.
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi
keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena
sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan
organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan
telenursing

3. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill
tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi
telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan
dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus
didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan
bisa berjalan dengan baik.

13
F. DILEMA TELENURSING DI INDONESIA (SUMBER DAYA
MANUSIA) PRO
Menurut hasil diskusi kelompok kami, kami mengambil tema dilema telenursing
di indonesia menurut sumber daya manusia. Disini kami membahas pro dalam
sumber daya manusia (SDM). Telenursing ini dapat membantu pasien dan
keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam proses keperawatan, khususnya dalam
manajemen penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan
informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Ini juga
memudahkan perawat dalam mengakses dan mengontrol apa yang terjadi pada
pasien walau dalam jarak yang jauh. Dan dalam sumber daya manusia pada
pasien, kita sebagai perawat dapat memberikan informasi dengan jelas dan benar
dengan perkembangan pasien tersebut. Dalam telenursing ini dapat mempermudah
kita melakukan tugas sebagai tenaga kesehatan. Dengan sumber daya yang
minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan
tanpa batas geografis. Dengan telenursing juga lebih menjadi lebih efisien dan
efektif dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan
ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, rumah sakit dan
nursing home).

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth.
Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional dengan berbagai metodenya ( home care, perawat on-call,
menyediakan informasi dll ). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan
kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing dapat
meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan . Telenursing efektif
digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami penyakit kronis dan
penyakit yang menyebabkan ketergantungan. Telenursing bisa juga dilakukan di
pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan informasinya.
Telenursing memiliki beberapa keuntungan menurut Britton, Keehner,
Still & Walden pada tahun1999 yaitu: Efektif dan efisiensi dari sisi biaya
kesehatan, dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan
tanpa batas geografis, dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di
rumah sakit, Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, dan dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh
ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit
institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS tersebut adalah,
RS Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah
mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.
Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang
dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi
secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi
di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi

15
informasi keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi
pengembangan sistem informasi berbasis komputer.
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam
praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area
praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi
yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring, misalnya : sikap
positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan &
kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya
pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan teknologi, memiliki
pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang digunakan, misalnya dapat
menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor secara akurat dengan
peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan protokol operasional
telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mardianto,Mey. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../FUNGSI%20


TELENURSING%20BAGI%20KADER%20POSBINDU.rtf.

Anonim. Perkembangan IT Dalam Keperawatan.


http://www.google.com/xiumei87. wordpress.com/2010/10/29/page/3/.

Liza, Fera. Perkembangan Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/.../UTS%20SIM-


FERA%20LIZA%20NPM%200906594343.pdf.

Rochmawati, DH. Telenursing. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/tugas%


20sim%20heppy.pdf.

17

Anda mungkin juga menyukai