Anda di halaman 1dari 20

1

STUDI GEOLOGI DAERAH TALANG LUDAI DAN


SEKITARNYA, KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA
SELATAN

HALAMAN JUDUL

PROPOSAL
PENELITIAN TUGAS AKHIR
Disusun sebagai syarat kelulusan pada
Mata Kuliah Tugas Akhir (Geo-420314)

Oleh:

Pandu Riyadi Shalihin


NIM. 03071281320005

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
APRIL 2017
2

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

Judul Penelitian : Studi Geologi daerah Talang Ludai dan


sekitarnya, Kabupaten Banyuasin, Sumatera
Selatan
Peneliti
a. Nama : Pandu Riyadi Shalihin
b. NIM : 03071281320005
c. Kelas : Palembang
d. Nomor HP : 0821-8637-7024
e. Alamat : Jalan Kebun Bunga Komplek Bukit Nusa Indah Blok T
Nomor 5, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami,
Palembang
f. Nama Orang Tua/Wali : Yhon Hapi, SH
g. Alamat Orang Tua/Wali : Jalan Kebun Bunga Komplek Bukit Nusa Indah Blok T
Nomor 5, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami,
Palembang
h. Nomor HP Orang Tua : 0812-7335-1414
Rencana Lama Penelitian : 5 Bulan
Rencana Biaya Penelitian : Rp. 7.350.000,-
(Tujuh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)

Palembang, 19 November 2017


Menyetujui,
Pembimbing Peneliti

Budhi Setiawan, S.T., M.T, Ph.D. Pandu Riyadi Shalihin


NIP 197211121999031002 NIM03071281320005

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Ir. Endang Wiwik Dyah Hastuti, M.Sc.


NIP 19590205 198803 2002
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR 4
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR LAMPIRAN 6
PRAKATA 7
BAB I 8
PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Perumusan Masalah 8
1.3 Tujuan Dan Manfaaat Penelitian Error! Bookmark not defined.
1.4 Ruang Lingkup 9
BAB II 10
KAJIAN PUSTAKA 10
2.1. Tatanan Tektonik 10
2.2. Geologi Regional Cekungan Sumatera Selatan 11
BAB III 14
METODE PENELITIAN 14
3.1. Akusisi Data 14
3.2. Analisis Data 14
3.3. Sintesa 14
BAB IV 16
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENYELESAIAN TUGAS
AKHIR 16
BAB V 17
RENCANA PEMBIAYAAN 17
DAFTAR PUSTAKA 19
4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Geologi Lokasi Penelitian (Gafoer et al, 1995) Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2 Elemen tektonik Pulau Sumatra (Koesoemadinata, 1980 dalam Putro dkk,
2014) 12
Gambar 3 Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (berdasarkan de Coster, 1974) 12
Gambar 4. Diagram Alur Penelitian 15
5

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perencanaan Pelaksanaan Tugas Akhir 16


Tabel 2 Rencanaan Pembiayaan Pelaksanaan Tugas Akhir 17
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Topografi daerah Talang Ludai, Banyuasin dan Sekitarnya 21


7

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat,
rahmat dan ridho-Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
tanpa ada halangan apapun.

Proposal skripsi dengan judul “Studi Geologi Daerah Talang Ludai dan
Sekitarnya, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan” disusun sebagai syarat dalam
meraih gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini,
mengingat masih banyak kekurangan yang tersirat dan tersurat pada skripsi ini

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan
berguna untuk dipahami bagi para pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa pada
khususnya serta dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Palembang, September 2017


Penulis

Pandu Riyadi Shalihin


03071281320005
8

BAB I
PENDAHULUAN
Peta geologi regional merupakan data basis dalam melakukan eksplorasi
potensial suatu daerah karena mencakup data berupa litologi, stratigrafi, dan struktur
geologi secara garis besar. Namun, untuk mencari potensi tersebut, dibutuhkan
perincian dengan mengobservasi data yang ada di lapangan dan laboraturium yang
nantinya ditumpang tindih dengan peta geologi regional. Peta geologi yang detail
berguna untuk mengestimasi potensi yang ada pada daerah tersebut. Kegiatan ekplorasi
dalam penelitian berikut dilakukan penulis pada daerah Talang Ludai, Banyuasin,
Sumatera Selatan dan sekitarnya.

1.1 Latar Belakang


Banyuasin merupakan kabupaten di Sumatera Selatan yang saat ini menjadi salah
satu kota dengan sumber daya energi yang melimpah. Beberapa perusahaan seperti
perusahaan batubara, minyak, dan air minum berdiri di kabupaten ini, terutama di
daerah Talang Ludai. Ini dikarenakan pada daerah ini secara geologi termasuk pada
cekungan Sumatera Selatan yang di dalamnya terdapat 3 formasi batuan Tersier yaitu
formasi Talang Akar, formasi Gumai, dan formasi Air Benakat (Gafoer et al, 1995).

Kondisi geologi yang dapat ditemui adalah kondisi dimana berapa formasi
terendapkan secara miring dengan lapisan tertua yaitu formasi Talang Akar terletak di
bagian atas, disusul oleh formasi yang lebih muda seperti formasi Gumai dan formasi
Air Benakat. Padahal, dalam hukum Superposisi (Steno, 1669), lapisan termuda
terendapkan di atas lapisan yang lebih tua.

Hingga kini, belum banyak penelitian yang dilakukan secara rinci tentang
bagaimana kondisi geologi di daerah Talang Ludai, namun dalam Tjahjono (2011)
menyebutkan bahwa ada pengaruh struktur geologi berupa sesar di barat laut dan
perlipatan mikro di bagian tenggara. Maka dari itu, kajian kegeologian di daerah
penelitian sangat diperlukan.

1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah geologi daerah
penelitian terbentuk yang meliputi :
1. Mengetahui karakteristik proses geologi yang membangun kondisi geologi lokasi
telitian
2. Mengetahui pengaruh proses-proses geomorfologi terhadap yang mempengaruhi
pembentukkan bentuk lahan di lokasi penelitian
3. Mengetahui kondisi struktur geologi lokasi telitian
4. Mengetahui urut-urutan stratigrafi dan lingkungan pengendapan pada lokasi
penelitian
9

5. Merekonstruksi sejarah pembentukan serta menganalisa sejarah geologi di daerah


telitian.

1.3 Perumusan Masalah


Beberapa masalah atau poin penting dalam pemetaan geologi adalah :
1. Apa saja proses geologi yang membentuk lokasi penelitian?
2. Apa saja bentuk lahan dan proses geomorfologi yang membentuk lokasi penelitian?
3. Apa kondisi struktur geologi pada lokasi penelitian?
4. Apa saja urut-urutan stratigrafi dan lingkungan pengendapanyang membentuk
lokasi penelitian?
5. Bagaimana sejarah geologi pada daerah penelitian?

1.4 Ruang Lingkup


1. Secara keruangan Peta geologi regional (Gambar 1).
2. Objek penelitian berupa kondisi kegeologian daerah penelitian seperti struktur
dan stratigrafi.
3. Objek pengamatan adalah singkapan - singkapan batuan selama observasi di
lapangan.
4. Jalur lintasan pengamatan berada pada daerah Talang Ludai, Kecamatan
Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
5. Lingkup pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan,
diantaranya:
a. Akusisi Data: melakukan tinjauan pustaka (pengumpulan sumber pustaka,
citra satelit, dan lain - lain) serta melakukan observasi singkapan di
lapangan penelitian (pengambilan sampel, pengukuran penampang terukur,
dan lain - lain)
b. Analisis Data : mengolah data sekunder (proyeksi regional ke lokal) dan
data primer (analisis profil singkapan, analisis sampel petrolologi,
paleontologi, serta pembuatan peta-peta).
c. Sintesa : Pembuatan peta geologi daerah penelitian dan sekitarnya dengan
luasan 5 x 5 Km.
10

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka terdiri dari penjelasan mengenai geologi regional daerah penelitian
yaitu Cekungan Sumatera Selatan. Cekungan Sumatera Selatan merupakan cekungan
yang terbentuk oleh proses tektonik Paparan Sunda. Cekungan ini berada pada belakang
busur Paparan Sunda.
2.1. Tatanan Tektonik
Cekungan Sumatera Selatan sebagai hasil Tektonik Pulau Sumatera termasuk
dalam kelompok Cekungan Belakang Busur (backarc basin). Struktur Cekungan
Sumatera Selatan juga dipengaruhi oleh Sistem Patahan Sumatera (Sumatra Fault
System) yang memisahkan Cekungan Sumatera Selatan dengan Cekungan Sumatera
Tengah.
Berdasarkan tinjauan De Coster (1974), Cekungan Sumatera selatan dulunya
merupakan satu bagian dengan Cekungan Sumatera Tengah sebelum akhirnya
mengalami pemisahan. Ini mengakibatkan struktur geologi yang berkembang di
Cekungan Sumatera Selatan sangat beragam, di antaranya meliputi sesar normal, sesar
gesar, hingga perlipatan. Struktur ini didominasi oleh singkapan batuan pra-tersier di
Pegunungan Tigapuluh di Utara dan Pegunungan Barisan di Barat Daya. Batuan pra-
tersier mengalami pengangkatan hingga terposisikan bersama formasi Lahat yang
berumur Tersier. Pada bagian tengah Cekungan yang memiliki ketebalan terbesar
terdapat struktur lipatan yang terbagi menjadi area antiklinorium, antara lain
Antiklinorium Palembang, Antiklinorium Pendopo-Limau, dan Antiklinorium
Muaraenim.
1. Antiklinorium Palembang
Antiklinorium Palembang terletak memanjang dari Pegunungan Tigappuluh ke
Palembang di arah Tenggara. Antiklinorium ini terdiri dari jajaran antiklin asimetris
dengan orientasi NW-SE dan perselingan sinklin cekungan. Pada bagian Utara
Antiklinorium, sayap (limb) antiklin berarah selatan termasuk dalam kategori landai.
Sedangkan pada bagian selatan antiklimnorium, sayap lipatan berarah utara cenderung
lebih landai (Pulunggono, 1986).
11

2. Antiklinorium Pendopo-Limau
Antiklinorium Pendopo-Limau memiliki orientasi berarah WNW-ESE dan berada
pada bagian Barat Daya Palembang. Dip sayap lipatan berarah selatan lebih landai dan
dipotong oleh sesar normal berarah NE-SW. Antiklin tersusun oleh batugamping
Permian dan Granit Kretaseus yang merupakan bagian blok batuan Basement yang
mengalami pengangkatan (Gafoer, 1986 dalam Barber, 2005).
3. Antiklinorium Muara Enim
Antiklinorium Muara Enim terletak di bagian Selatan Cekungan Sumatera Selatan
dan di arah Selatan Pegunungan Gumai. Antiklinirium Muara Enim terdiri dari jajaran
antiklin asimetris yang memiliki sayap landai dan mengalami pembalikan pada arah
Timur menenggara (ENE), serta dipatahkan oleh Thrusts (Pulunggono, 1986).

Sesar normal yang terbentuk di Cekungan Sumatera Selatan umumnya aktif


kembali dan mengalami pembalikan pada Miosen hingga Plio-Pleistosen. Sebagian
besar patahan dan graben yang terbentuk di dasar cekungan Sumatera Selatan
berorientasi N-NW hingga S-SE. Patahan mayor yang terbentuk menghubungkan
sinklin atau depresi cekungan kompleks, contohnya Benakat Gulley yang
menghubungkan depresi Lematang dan Palembang (Bishop, 2001).

2.2. Geologi Regional Cekungan Sumatera Selatan


Geologi Regional Cekungan Sumatera Selatan menjelaskan aspek-aspek regional
seperti fisiografi, stratigrafi, dan struktur geologi yang bekerja di daerah penelitian.
2.2.1. Fisiografi Regional

Menurut Koesoemadinata (1980) dalam Putro, dkk. (2014), kerangka tektonik


Cekungan Sumatera Selatan terdiri dari Paparan Sunda di sebelah timur dan jalur
tektonik bukit barisan di sebelah barat. Daerah Cekungan ini dibatasi dari cekungan
Jawa Barat oleh Tinggian Lampung (gambar 2)
12

Gambar 1 Elemen tektonik Pulau Sumatra (Koesoemadinata, 1980 dalam Putro


dkk, 2014)
2.2.2. Stratigrafi Regional

De Coster (1974) menunjukkan bahwa pada regional Cekungan Sumatera Selatan,


selama Oligosen Akhir hingga Miosen Tengah terdapat 3 formasi yang mengendap
(gambar 2).

Gambar 2 Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (berdasarkan de Coster,


1974)
13

Tiga formasi tersebut dirincikan sebagai berikut

1. Formasi Talang Akar

Formasi Talang Akar mengendap paraconformable terhadap formasi Lemat,


dimana terjadi peralihan lingkungan pengendapan dari lingkungan terestrial menuju ke
lingkungan delta plain. Formasi ini terendapkan selama Oligosen Akhir sampai Miosen
Awal. Litologi pada formasi ini berupa batuserpih, lempung, lanau, batupasir kuarsa,
sisipan batulempung hitam, dan batubara, namun di beberapa tempat dijumpai adanya
konglomerat.

2. Formasi Telisa (Gumai)

Formasi Telisa merupakan formasi yang terbentuk akibat transgresi yang mencapai
titik maksimum. Pada formasi ini, ditemui litologi napalan dan sisipan batugamping
yang mengandung fosil dari foraminifera planktonik yang menunjukkan bahwa
lingkungan saat itu merupakan lingkungan laut dangkal (Neritik). Formasi ini
mengendap di Miosen Awal hingga Miosen Tengah

3. Formasi Lower Palembang (Air Benakat)

Formasi Air Benakat merupakan awal dari terjadinya penurunan muka air laut.
Peralihan dari lingkungan laut menuju lingkungan darat ini mengendapkan litologi
batupasir glaukonitan, batulempung, batulanau, dan batupasir karbonatan. Membentuk
beda fasies menjari dengan formasi Gumai, formasi Air Benakat terendapkan pada
Miosen Tengah.

2.2.3. Struktur Geologi Regional

Cekungan utama Sumatera Selatan terdiri dari Cekungan Palembang Tengah, yang
memiliki kedalaman >4 km dengan arah trend NW-SE; Sub-cekungan jambi (Jambi
Trough) dengan arah trend NE-SW; serta Cekungan Palembang Selatan yang terbagi
lagi menjadi Graben Limau dan Muara Enim Deep (Benakat Galley). Cekungan ini
dikelilingi oleh Blok-blok patahan batuan Basement dengan kedalaman dangkal yang
mengalami pengangkatan, seperti pegunungan Tigapuluh di utara; Musi platform dan
Kuang platform di selatan; dan tinggian Palembang, Tamiang, Lampung di Timur.
14

BAB III
METODE PENELITIAN

Studi geologi Daerah Talang Ludai dan sekitarnya menggunakan metode


penelitian dengan pendekatan deskriptif dan observatif, dengan menghimpun data
sekunder dari beberapa peneliti terdahulu dan data primer yang diperoleh dari lapangan,
tahapan metode penelitian sendiri terdiri dari Tahap Pra-Tugas Akhir dan Tahap Saat
Tugas Akhir.

3.1. Akusisi Data


Akuisisi data dilakukan dengan mengumpulkan studi pustaka terdahulu yang
relevan dan data primer. Untuk pengumpulan studi pustaka terdahulu, data yang
dikumpulkan berupa makalah dan jurnal yang relevan, citra satelit, serta data - data
sekunder lainnya. Sedangkan data primer berupa observasi singkapan, pengambilan
conto batuan, pengukuran penampang terukur, pengambilan data struktur, dan lain -
lain
3.2. Analisis Data
Data - data yang sudah didapatkan lalu dianalisis baik lewat analisa petrografi,
analisa paleontologi, analisa struktur, maupun analisa stratigrafi

3.3. Sintesa
Sintesa merupakan hasil akhir penelitian yakni Peta geologi, geomorfologi,
kemiringan lereng, dan kelurusan daerah penelitian dan sekitarnya.
15

Gambar 3. Diagram Alur Penelitian


16

BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENYELESAIAN
TUGAS AKHIR

Perencanaan kegiatan penelitian telah dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan


pengumpulan data sekunder baik berupa studi pustaka terdahulu yang relevan maupun
penginderaan jauh sejak November 2017. Kemudian, dilakukan penyurveian lokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian. Setelah semuanya dipersiapkan,
penelitian dilakukan dengan pengobservasian lapangan guna mendapatkan data geologi.
Setelah kembali dari lapangan, data geologi nantinya akan diolah baik di studio maupun
di laboraturium. Lalu, hasil pengolahan data tersebut dihimpun dan disusun menjadi
laporan Tugas Akhir yang nantinya akan dipresentasikan pada Kolokium. Penelitian ini
akan memakan waktu kurang lebih 5 bulan (Tabel 1)

Tabel 1 Perencanaan Pelaksanaan Tugas Akhir

N Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V


o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Pustaka,
pengumpulan
data sekunder
2. Orientasi
Lapangan
3. Observasi
Lapangan,
pengumpulan
data primer
4. Pengolahan dan
analisa data
sampel
5. Penyusunan
laporan hasil
penelitian
6. Deseminasi
hasil
17

BAB V
RENCANA PEMBIAYAAN

Penelitian tugas akhir ini meliputi kegiatan lapangan dan analisa laboratorium
dengan estimasi waktu yang diperlukan untuk penelitian ini 2-3 bulan. Penelitian ini
penting dilakukan mengingat kondisi lereng yang bisa berubah sesuai kondisi internal
maupun eksternal yang dapat memberikan dampak kerusakan alat-alat penambangan,
korban jiwa, dan lain-lain. Berikut ditampilkan rencana pembiayaan pada Tabel 2
selama kegiatan penelitian berlangsung.

Tabel 2 Rencanaan Pembiayaan Pelaksanaan Tugas Akhir


Harga Satuan
No. Rincian Total
Jumlah Unit

Transportasi

1. Survey Tinjau (Pulang – Pergi ) Rp100.000,00 2 kali Rp200.000,00


2. Penelitian (Pulang – Pergi)
Rp100.000,00 2 kali Rp200.000,00

Biaya Hidup

1. Makan Rp50.000,00 30 Hari Rp1.500.000,00


2. Obat - obatan
Rp50.000,00 1 pack Rp50.000,00

Peralatan

1. Biaya Tak Terduga Rp600.000,00 1 pack Rp600.000,00


2. Sewa Alat
- Kompas
- GPS
Rp400.000,00 30 Hari Rp400.000,00

Rp400.000,00 30 Hari Rp400.000,00

Analisa

1. Analisa Petrologi Rp100.000,00 15 Sampel Rp1.500.000,00


2. Analisa Paleontologi
3. Analisa Uji Kuat Tekan Bebas Rp100.000,00 15 Sampel Rp1.500.000,00

Rp100.000,00 5 Sampel Rp500.000,00

Laporan
18

1. ATK
- Kertas
- Tinta Printer Rp50.000,00 4Pack Rp200.000,00
- Alat Tulis
Rp50.000,00 4 Kotak Rp200.000,00

Rp200.000,00 1 Set Rp100.000,00

TOTAL Rp7.350.000,00
19

DAFTAR PUSTAKA

Barber, A.J.; Crow, M.J.; Milsom, J.S. 2005. Sumatra: Geology, Resources and Tectonic
Evolution. The Geological Society: London.
Bishop, Michele G. 2001. South Sumatra Basin Province, Indonesia: The Lahat/ Talang Akar-
Cenozoic Total Petroleum System. U.S. Geological Survey.
De Coster, G.L. 1974. The Geology of The Central and South Sumatra Basins. Proceeding of
Indonesia Petroleum Association, 4th Annual Convention, Pg.77-110.
Gafoer, S.; Burhan, G.; Purnomo, J. 1995. Peta Geologi Lembar Palembang, Sumatera Selatan
Skala 1 : 250.000. Indonesia : P3G
20

Anda mungkin juga menyukai