Pandu R S 03071281320005 Tugas Akhir
Pandu R S 03071281320005 Tugas Akhir
HALAMAN JUDUL
PROPOSAL
PENELITIAN TUGAS AKHIR
Disusun sebagai syarat kelulusan pada
Mata Kuliah Tugas Akhir (Geo-420314)
Oleh:
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
Mengetahui,
Ketua Program Studi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR 4
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR LAMPIRAN 6
PRAKATA 7
BAB I 8
PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Perumusan Masalah 8
1.3 Tujuan Dan Manfaaat Penelitian Error! Bookmark not defined.
1.4 Ruang Lingkup 9
BAB II 10
KAJIAN PUSTAKA 10
2.1. Tatanan Tektonik 10
2.2. Geologi Regional Cekungan Sumatera Selatan 11
BAB III 14
METODE PENELITIAN 14
3.1. Akusisi Data 14
3.2. Analisis Data 14
3.3. Sintesa 14
BAB IV 16
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENYELESAIAN TUGAS
AKHIR 16
BAB V 17
RENCANA PEMBIAYAAN 17
DAFTAR PUSTAKA 19
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Geologi Lokasi Penelitian (Gafoer et al, 1995) Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2 Elemen tektonik Pulau Sumatra (Koesoemadinata, 1980 dalam Putro dkk,
2014) 12
Gambar 3 Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (berdasarkan de Coster, 1974) 12
Gambar 4. Diagram Alur Penelitian 15
5
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat,
rahmat dan ridho-Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
tanpa ada halangan apapun.
Proposal skripsi dengan judul “Studi Geologi Daerah Talang Ludai dan
Sekitarnya, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan” disusun sebagai syarat dalam
meraih gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini,
mengingat masih banyak kekurangan yang tersirat dan tersurat pada skripsi ini
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan
berguna untuk dipahami bagi para pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa pada
khususnya serta dapat dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN
Peta geologi regional merupakan data basis dalam melakukan eksplorasi
potensial suatu daerah karena mencakup data berupa litologi, stratigrafi, dan struktur
geologi secara garis besar. Namun, untuk mencari potensi tersebut, dibutuhkan
perincian dengan mengobservasi data yang ada di lapangan dan laboraturium yang
nantinya ditumpang tindih dengan peta geologi regional. Peta geologi yang detail
berguna untuk mengestimasi potensi yang ada pada daerah tersebut. Kegiatan ekplorasi
dalam penelitian berikut dilakukan penulis pada daerah Talang Ludai, Banyuasin,
Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Kondisi geologi yang dapat ditemui adalah kondisi dimana berapa formasi
terendapkan secara miring dengan lapisan tertua yaitu formasi Talang Akar terletak di
bagian atas, disusul oleh formasi yang lebih muda seperti formasi Gumai dan formasi
Air Benakat. Padahal, dalam hukum Superposisi (Steno, 1669), lapisan termuda
terendapkan di atas lapisan yang lebih tua.
Hingga kini, belum banyak penelitian yang dilakukan secara rinci tentang
bagaimana kondisi geologi di daerah Talang Ludai, namun dalam Tjahjono (2011)
menyebutkan bahwa ada pengaruh struktur geologi berupa sesar di barat laut dan
perlipatan mikro di bagian tenggara. Maka dari itu, kajian kegeologian di daerah
penelitian sangat diperlukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka terdiri dari penjelasan mengenai geologi regional daerah penelitian
yaitu Cekungan Sumatera Selatan. Cekungan Sumatera Selatan merupakan cekungan
yang terbentuk oleh proses tektonik Paparan Sunda. Cekungan ini berada pada belakang
busur Paparan Sunda.
2.1. Tatanan Tektonik
Cekungan Sumatera Selatan sebagai hasil Tektonik Pulau Sumatera termasuk
dalam kelompok Cekungan Belakang Busur (backarc basin). Struktur Cekungan
Sumatera Selatan juga dipengaruhi oleh Sistem Patahan Sumatera (Sumatra Fault
System) yang memisahkan Cekungan Sumatera Selatan dengan Cekungan Sumatera
Tengah.
Berdasarkan tinjauan De Coster (1974), Cekungan Sumatera selatan dulunya
merupakan satu bagian dengan Cekungan Sumatera Tengah sebelum akhirnya
mengalami pemisahan. Ini mengakibatkan struktur geologi yang berkembang di
Cekungan Sumatera Selatan sangat beragam, di antaranya meliputi sesar normal, sesar
gesar, hingga perlipatan. Struktur ini didominasi oleh singkapan batuan pra-tersier di
Pegunungan Tigapuluh di Utara dan Pegunungan Barisan di Barat Daya. Batuan pra-
tersier mengalami pengangkatan hingga terposisikan bersama formasi Lahat yang
berumur Tersier. Pada bagian tengah Cekungan yang memiliki ketebalan terbesar
terdapat struktur lipatan yang terbagi menjadi area antiklinorium, antara lain
Antiklinorium Palembang, Antiklinorium Pendopo-Limau, dan Antiklinorium
Muaraenim.
1. Antiklinorium Palembang
Antiklinorium Palembang terletak memanjang dari Pegunungan Tigappuluh ke
Palembang di arah Tenggara. Antiklinorium ini terdiri dari jajaran antiklin asimetris
dengan orientasi NW-SE dan perselingan sinklin cekungan. Pada bagian Utara
Antiklinorium, sayap (limb) antiklin berarah selatan termasuk dalam kategori landai.
Sedangkan pada bagian selatan antiklimnorium, sayap lipatan berarah utara cenderung
lebih landai (Pulunggono, 1986).
11
2. Antiklinorium Pendopo-Limau
Antiklinorium Pendopo-Limau memiliki orientasi berarah WNW-ESE dan berada
pada bagian Barat Daya Palembang. Dip sayap lipatan berarah selatan lebih landai dan
dipotong oleh sesar normal berarah NE-SW. Antiklin tersusun oleh batugamping
Permian dan Granit Kretaseus yang merupakan bagian blok batuan Basement yang
mengalami pengangkatan (Gafoer, 1986 dalam Barber, 2005).
3. Antiklinorium Muara Enim
Antiklinorium Muara Enim terletak di bagian Selatan Cekungan Sumatera Selatan
dan di arah Selatan Pegunungan Gumai. Antiklinirium Muara Enim terdiri dari jajaran
antiklin asimetris yang memiliki sayap landai dan mengalami pembalikan pada arah
Timur menenggara (ENE), serta dipatahkan oleh Thrusts (Pulunggono, 1986).
Formasi Telisa merupakan formasi yang terbentuk akibat transgresi yang mencapai
titik maksimum. Pada formasi ini, ditemui litologi napalan dan sisipan batugamping
yang mengandung fosil dari foraminifera planktonik yang menunjukkan bahwa
lingkungan saat itu merupakan lingkungan laut dangkal (Neritik). Formasi ini
mengendap di Miosen Awal hingga Miosen Tengah
Formasi Air Benakat merupakan awal dari terjadinya penurunan muka air laut.
Peralihan dari lingkungan laut menuju lingkungan darat ini mengendapkan litologi
batupasir glaukonitan, batulempung, batulanau, dan batupasir karbonatan. Membentuk
beda fasies menjari dengan formasi Gumai, formasi Air Benakat terendapkan pada
Miosen Tengah.
Cekungan utama Sumatera Selatan terdiri dari Cekungan Palembang Tengah, yang
memiliki kedalaman >4 km dengan arah trend NW-SE; Sub-cekungan jambi (Jambi
Trough) dengan arah trend NE-SW; serta Cekungan Palembang Selatan yang terbagi
lagi menjadi Graben Limau dan Muara Enim Deep (Benakat Galley). Cekungan ini
dikelilingi oleh Blok-blok patahan batuan Basement dengan kedalaman dangkal yang
mengalami pengangkatan, seperti pegunungan Tigapuluh di utara; Musi platform dan
Kuang platform di selatan; dan tinggian Palembang, Tamiang, Lampung di Timur.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3. Sintesa
Sintesa merupakan hasil akhir penelitian yakni Peta geologi, geomorfologi,
kemiringan lereng, dan kelurusan daerah penelitian dan sekitarnya.
15
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENYELESAIAN
TUGAS AKHIR
BAB V
RENCANA PEMBIAYAAN
Penelitian tugas akhir ini meliputi kegiatan lapangan dan analisa laboratorium
dengan estimasi waktu yang diperlukan untuk penelitian ini 2-3 bulan. Penelitian ini
penting dilakukan mengingat kondisi lereng yang bisa berubah sesuai kondisi internal
maupun eksternal yang dapat memberikan dampak kerusakan alat-alat penambangan,
korban jiwa, dan lain-lain. Berikut ditampilkan rencana pembiayaan pada Tabel 2
selama kegiatan penelitian berlangsung.
Transportasi
Biaya Hidup
Peralatan
Analisa
Laporan
18
1. ATK
- Kertas
- Tinta Printer Rp50.000,00 4Pack Rp200.000,00
- Alat Tulis
Rp50.000,00 4 Kotak Rp200.000,00
TOTAL Rp7.350.000,00
19
DAFTAR PUSTAKA
Barber, A.J.; Crow, M.J.; Milsom, J.S. 2005. Sumatra: Geology, Resources and Tectonic
Evolution. The Geological Society: London.
Bishop, Michele G. 2001. South Sumatra Basin Province, Indonesia: The Lahat/ Talang Akar-
Cenozoic Total Petroleum System. U.S. Geological Survey.
De Coster, G.L. 1974. The Geology of The Central and South Sumatra Basins. Proceeding of
Indonesia Petroleum Association, 4th Annual Convention, Pg.77-110.
Gafoer, S.; Burhan, G.; Purnomo, J. 1995. Peta Geologi Lembar Palembang, Sumatera Selatan
Skala 1 : 250.000. Indonesia : P3G
20