METODE PENELITIAN
15
16
3. Level kendali
Penetuan level pada tahap awal bertujuan untuk mendapatkan batasan-batasan
dari variabel yang diamati. Metode penentuan level dalam penelitian ini
menggunakan metode Box Behnken.
Model tersebutu akan jauh lebih sulit dengan penambahan interaksi pada
response surface model. RSM untuk orde dua dengan tiga variabel bebas dan
interaksi mengikuti persamaan:
Y = β0 + β1 x1 + β2 x2 + β3 x3 + β11 x22 + β22 x32 + β12 x1 x3 + ε ..................... (3.3)
Penelitian investigasi efek dari berbagai kombinasi dua faktor atau lebih dan
level faktor tersebut pada variable respon. Dalam penelitian faktorial, nilai efek
dari faktor-faktor dan interaksinya telah ditentukan (Mustafa Agah et al, 2015).
Gagasan utama dari metode ini adalah mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap respon, mendapatkan model hubungan antara variabel bebas dan respon
serta mendapatkan kondisi proses yang menghasilkan respon terbaik. Di samping
itu, keunggulan metode RSM ini diantaranya tidak memerlukan data-data
percobaan dalam jumlah yang besar dan tidak membutuhkan waktu lama (Siti
Nurmiah et al, 2015).
Metode permukaan respon biasa digunakan untuk :
1. Mencari Proses optimal yang robust dari system dengan memaksimumkan atau
meminimumkan suatu respon. Proses robust yaitu suatu proses yang kokoh
walaupun terdapat faktor-faktor tak terkendali.
2. Mereduksi variansi dengan menggunakan teknik POE (Propagation of Eror).
Box Behnken Experiment Design (Box dan Behnken) merupakan metode
yang digunakan untuk membentuk RSM orde dua (second order respon surface
model). Box Behnken design berdasarkan pada kesetimbangan konstruksi desain
bagian yang kurang sempurna dan memerlukan paling sedikit tiga level untuk
faktor lainnya.
RSM Box Behnken Design pada penelitian kali ini digunakan untuk
menentukan dan memilih kondisi yang tepat dari Variabel Independent (variabel
bebas) berupa ukuran adsorben, massa adsorben, dan pH dalam kurun waktu
penelitian selama 1 bulan.
17
jam, setelah diadsorps selama 24 jam filtrat dan arang sekam aktive disaring
dengan menggunakan kertas saring, terakhir gunakan filtrat yang didapatkan
sebagai sampel uji.
Setelah direflux selama 2 jam dinginkan sampai kembali netral, cek pH hasil
reflux tersebut, lalu cuci hasil reflux tersebut dengan aquadest sampai volume
sampel uji tersebut kurang lebih 70 ml, dan tetapkan nilai COD yang didapatkan
menggunakan titrasi Titrimetri dengan bantuan larutan standar ferro alumunium
sulfat dan indikator ferroin.