Anda di halaman 1dari 19

FUNGSI PROTEIN DAN DAMPAK DARI KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

PROTEIN

Oleh :

ASTARI RHEY AMALIA

NIM : K011171311

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah kami panjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
oleh karena Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul FUNGSI
PROTEIN DAN DAMPAK DARI KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN.
Selain sebagai tugas, makalah yang kami buat ini bertujuan memberi informasi
kepada para pembaca tentang segala hal yang berhubungan dengan protein.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu,
selesainya makalah ini bukan semata karena kemampuan kami, banyak pihak yang
mendukung dan membantu. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.

Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kesalahan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
agar kedepannya kami mampu lebih baik lagi.

Makassar,05 Mei 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino,
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping
itu mengandung unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak
terdapat di dalam karbohidrat dan lemak (Almatsier, 2001).
Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembangun jaringan-
jaringan baru yang selalu terjadi dalam tubuh. Fungsi utama protein bagi tubuh
ialah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah
ada. Protein dapat juga digunakan sebagai bahan bakar apabila keperluan energi
tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein ikut pula mengatur
berbagai proses tubuh, baik langsung maupun tidak langsung dengan membentuk
zat-zat pengatur proses dalam tubuh (Winarno, 1992).
Nilai gizi protein dapat diartikan sebagai kemampuan suatu protein untuk
dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein
tubuh. Terdapat dua faktor yang menentukan nilai gizi suatu protein yaitu daya
cerna atau nilai cernanya dan kandungan asam amino esensialnya. Protein yang
mudah dicerna oleh enzim-enzim pencernaan, serta mengandung asam-asam
amino esensial yang lengkap serta dalam jumlah yang seimbang merupakan
protein yang bernilai gizi tinggi (Muchtadi, 2010).
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari protein?


2. Apa saja fungsi protein dalam tubuh manusia?
3. Bagaimanakah dampak dari kekurangan protein?
4. Bagaimanakah dampak dari kelebihan protein?

C. Tujuan

1. Tujuan umum
Untuk mengetahui segala hal tentang protein.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan protein.
b. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari protein.
c. Untuk mengetahui bagaimana dampak yang timbul akibat dari kekurangan
protein.
d. Untuk mengetahui bagaimana dampak yang timbul akibat dari kelebihan
protein.

D. Manfaat

Manfaat disusunnya makalah ini agar pembaca dan penulis dapat lebih
mengetahui apa yang dimaksud dengan protein, apa fungsinya, serta apa dampak
yang timbul akibat kekurangan dan kelebihan protein.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein

Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat
hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Nama protein berasal dari bahasa
Yunani (Greek) proteus yang berarti “yang pertama” atau “yang terpenting”.
Seorang ahli kimia Belanda yang bernama Mulder, mengisolasi susunan tubuh
yang mengandung nitrogen dan menamakannya protein, terdiri dari satuan
dasarnya yaitu asam amino (biasa disebut juga unit pembangun protein) (Suhardjo
dan Clara, 1992).
Dalam proses pencernaan, protein akan dipecah menjadi satuansatuan dasar
kimia. Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama dengan
karbohidrat dan lemak yaitu terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), akan tetapi ditambah dengan unsur lain yaitu nitrogen (N). Molekul
protein mengandung pula fosfor, belerang, dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asam amino.
Dalam molekul protein, asam-asam amino ini saling berhubunghubungan dengan
suatu ikatan yang disebut ikatan peptida (CONH). Satu molekul protein dapat
terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan
asam amino (Suhardjo dan Clara, 1992).
Beberapa ciri molekul protein antara lain:
1. Berat molekulnya besar, hingga mencapai ribuan bahkan jutaan sehingga
merupakan suatu makromolekul.
2. Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, asam amino tersebut berikatan
secara kovalen satu dengan yang lainnya dalam variasi urutan yang
bermacam-macam membentuk suatu rantai polipeptida.
3. Ada ikatan kimia lainnya. Ikatan kimia lainnya mengakibatkan terbentuknya
lengkunganlengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi
protein, sebagai contohnya yaitu ikatan hidrogen dan ikatan ion.
4. Struktur tidak stabil terhadap beberapa faktor, antara lain, pH, radiasi,
temperatur, dan pelarut organik.

B. Fungsi Protein Bagi Tubuh Manusia

Fungsi protein sangat penting untuk tubuh manusia setidaknya ada 7 fungsi
utama dari protein untuk manusia yang menopang kehidupan. Perlu diketahui
Protein adalah molekul yang sangat penting dalam sel yang berada pada tubuh
kita. Protein dibutuhkan hampir di semua sel tubuh manusia. Setiap protein dalam
tubuh memiliki fungsi tertentu. Protein memiliki peran yang berbeda antar yang
satu dengan yang lainnya. Ada yang berperan untuk gerakan tubuh dan untuk
antibodi terhadap kuman. Protein bervariasi dalam struktur serta fungsi. Mereka
dibangun dari satu set 20 asam amino dan memiliki bentuk tiga dimensi yang
berbeda. Berikut adalah daftar dari beberapa jenis protein dan fungsinya.

Meskipun bermacam-macam fungsi dari protein tubuh, dapat disimpulkan


pada satu nomor besar dari perbedaan jenis-jenis protein, setengah dari protein
tubuh berisi hanya empat yaitu struktur protein kolagen, actin, dan myosin, dan
juga protein transportasi oksigen yaitu hemoglobin.

Protein tubuh didistribusikan ke berbagai organ, dengan jumlah terbanyak


(kurang-lebih 40%) dalam jaringan otot. Dalam penambahan untuk daya
penggerak dan bekerja, otot protein juga mengandung asam amino yang dapat
dimobilisasi saat terjadi stress. Otot protein tidak memiliki bentuk yang berbeda,
seperti glikogen, atau lemak, dan kekurangan otot protein akan berdampak pada
fungsi protein.

Fungsi jaringan otot adalah memberikan prioritas yang lebih rendah dari pada
terhadap fungsi jaringan perut, seperti hati dan usus, yang kandungan proteinnya
kurang lebih 10%. dan Sekitar 30% dari protein tubuh ini terdapat dalam kulit,
darah, dan kedua lesi kulit dan dampak anemia berpengaruh terhadap kekurangan
protein. Beberapa protein seperti kolagen akan dihancurkan jika terjadi masa
kekurangan nutrisi pada tubuh, hal ini terjadi bukan dikarenakan protein kurang
penting tetapi jenis protein tersebut sangat mudah rusa.

Fungsi protein memang sangat banyak sekali, berikut adalah fungsinya bagi
tubuh manusia yang sangat vital untuk menunjang segala sendi kehidupan tubuh.

1. Pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh


Fungsi utama protein adalah untuk pembentukan otot dan sel-sel di dalam
tubuh. Banyak atlit binaraga yang menjadikan protein sebagai menu utama
makanan mereka. Karena protein dapat membuat otot tetap tumbuh kembang.
Apabila otot yang terbentuk tetap terpiara dengan baik, maka ia akan
membantu tubuh memaksimalkan pembakaran lemak sehingga berat badan
tetap seimbang.
2. Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim; dari reaksi yang sangat sederhana
seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
reaksi kromoson.

Hampir semua enzim menunjukan daya kualitik yang luar biasa, dan
biasanya dapat mempercepat reaksi sampai beberapa juta kali. Sampai kini
lebih dari seribu enzim telah dapat diketahui sifat-sifatnya dan jumlah tersebut
terus bertambah. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan
kimia dalam sistem biologis.

3. Protein untuk hormon


Protein Hormonal merupakan protein yang membantu aktivitas dan
kegiatan dan mengkoordinasikan tubuh tertentu. Contoh dari protein ini
adalah termasuk insulin, oksitosin, dan somatotropin. Insulin mengatur
metabolisme glukosa dengan mengendalikan gula darah dalam tubuh
manusia. Oksitosin diperlukan untuk merangsang kontraksi pada wanita saat
akan melahirkan. Somatotropin adalah hormon pertumbuhan yang
merangsang produksi protein dalam sel otot.
4. Alat pengangkut dan alat penyimpan
Banyak molekul dengan Berat molekul serta beberapa ion dapat diangkut
atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin
mengankut oksigen dalam eritosit, sedang mioglobin mengankut oksigwn
dalam otot. Ion besi diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan
disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan feritin, suatu protein yang
berbeda dengan transferin.

5. Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging; gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran. Pergerakan flagella
sperma disebabkan oleh protein.

6. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut.

7. Pertahanan tubuh/Imunisasi
Protein memegang peran utama dalam hal kekebalan tubuh. Disebutkan
oleh University of California, Los Angeles bahwa mereka yang mengonsumsi
protein terlalu sedikit akan jauh lebih mudah terserang penyakit. Dan perlu
diketahui bahwa sel darah putih terbuat dari protein. Sel darah putih ini
sendiri dapat membantu mencegah serangan virus dan bakteri di dalam darah.

Beberapa jenis protein yang diperoleh dari susu dan whey juga berfungsi
meningkatkan glutathione, yang berperan sebagai antioksidan dan memerangi
bakteri serta virus.

8. Media perambatan impuls syaraf


Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk resepotr; misalnya
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/penerima warna atau
cahaya pada sel-sel mata.

9. Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi-fungsi bagain DNA yang mengatur sifat dan karakter
bahan.

10. Protein kontraktil


Protein jenis ini berfungsi untuk gerakan pada tubuh manusia, contoh dari
protein ini adalah aktin dan myosin, protein ini memiliki fungsi dan berperan
dalam kontraksi otot dan gerakan tubuh. Protein juga sering di sebutkan
sebagai salah satu dalam program diet sehat tanpa obat yang aman dan alami.
11. Menyeimbangkan produksi hormon
Salah satu bahan untuk memproduksi hormon adalah protein. Fungsi
protein di sini adalah menunjang proses sekresi, dan membantu pelepasan
hormon pada tubuh, termasuk hormon testeosterone serta hormon
pertumbuhan.
Menurut Richard B Kreider, Ph.D, telah banyak penelitian yang
menunjukkan bukti bahwa pertumbuhan tubuh serta otot sangat dipengaruhi
oleh protein. Oleh sebab itu, sejak dini, anak-anak harus diberi kecukupan
asupan protein agar pertumbuhannya baik.

C. Dampak Dari Kekurangan Protein

Tubuh memerlukan energi dari karbohidrat dan lemak untuk beraktivitas.


Selain itu, fisik manusia membutuhkan vitamin agar tetap segar dan bugar.
Namun di samping kedua zat tersebut, protein juga mempunyai peranan yang
besar dalam memperbaiki sel yang rusak dan mengembalikan vitalitas tubuh. Bila
tubuh kekurangan protein maka akan mengalami gangguan kesehatan yang
kemudian menjadi penyakit kekurangan protein.

Oleh karena itu, bukan hanya kekurangan karbohidrat atau vitamin saja yang
disebut kekurangan gizi, kekurangan protein juga merupakan bagian dari
kekurangan gizi. Umumnya, hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat.
Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung protein seperti daging dan ikan,
adalah sebagian besar pangkal dari munculnya penyakit kekurangan protein.

Cukup banyak alasan sebagian orang mengurangi konsumsi daging dan ikan.
Salah satunya adalah program diet atau pelangsingan tubuh. Padahal seperti
vitamin dan karbohidrat, kebutuhan protein mutlak diperlukan oleh tubuh
manusia.

Penyakit kekurangan protein akan selalu menghantui siapa pun yang berusaha
mengurangi makanan yang mengandung protein. Berikut adalah beberapa
informasi yang berkaitan dengan penyakit akibat kekurangan protein.
1. Diagnosa Penyakit Akibat Kekurangan Protein

Beberapa pihak mempercayai bahwa kekurangan protein dapat


menyebabkan berbagai penyakit. Di antaranya adalah kanker payudara,
kanker usus besar, penyakit jantung, dan osteoporosis. Mengapa demikian?
Struktur kimia protein, kaya akan gugus C (karbon) dan S (sulfur).
Kekurangan C dan S, akan membuat proses pembekuan darah dan
metabolisme tubuh manusia menjadi tidak normal. Gangguan yang terus-
menerus akan menyebabkan peningkatan risiko pembentukan gumpalan
darah, yang disebut trombosis. Hal ini sering dialami oleh seseorang yang
telah dewasa.
Bagaimana awal mula munculnya penyakit kekurangan protein pada
manusia? Perlu diketahui, di negeri kita penyakit akibat kekurangan protein
sering disebut juga dengan Marasmus kwashiorkor. Penyakit ini muncul
akibat proses penyapihan bayi sebelum waktunya.
Menurut ilmu kesehatan, penyapihan bayi yang diberi air susu eksklusif
dari sang ibu bisa dihentikan ketika bayi berusia sekitar dua tahun. Namun
karena kesibukan sang ibu, pekerjaan dan sebagainya, penyapihan dilakukan
lebih awal. Peluang Marasmus kwashiorkor akan lebih besar bila penyapihan
dilakukan sebelum bayi berumur satu tahun.
Namun, sebenarnya bukan hanya penyapihan prematur saja yang menjadi
penyebab penyakit kekurangan protein. Peyebab lainnya adalah kurang
baiknya kondisi makanan sebagai bahan asupan pengganti air susu ibu selama
proses penyapihan.
Makanan pendamping tersebut tidak mempunyai kandungan protein yang
mencukupi, sehingga diet yang salah ini berdampak pada penyakit
kekurangan gizi yang lain. Akibatnya, kekurangan protein juga bisa
menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang mencukupi pada anak-
anak.
Penyakit kekurangan protein juga menyebabkan banyak masalah
kesehatan lainnya seperti turunnya berat badan, kelemahan fisik, serta
penyusutan jaringan otot. Dampak lain yang muncul adalah tekanan darah
rendah, denyut jantung sangat rendah, anemia, dan pigmentasi pada kulit yang
tidak normal.
Tingkat metabolisme dari seseorang yang kekurangan protein juga
cenderung menurun. Dipercaya bahwa metabolisme yang buruk ini
menyebabkan infiltrasi lemak dan juga sirosis hati. Penyakit kekurangan
protein yang lain adalah lambatnya proses penyembuhan luka di tubuh
manusia. Hal ini menjadikan kurangnya protein sebagai sebuah fenomena
yang patut diwaspadai.

2. Berbagai Penyakit Akibat Kekurangan Protein

Protein dapat dikatakan merupakan zat terpenting bagi tubuh manusia,


manusia tanpa protein maka akan mengalami berbagai gangguan kesehatan
bahkan akan mengalami keadaan yang menghantarkan kepada kematian.
Protein yang berada pada tubuh manusia disebut sebagai asam amino, sekitar
dua puluh asam amino yang dikenal sebagai pembentuk tubuh manusia.
Sembilan asam amino yang terpenting bagi manusia disebut dengan istilah
asam amino essensial.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa kekurangan protein
merupakan keadaan yang gawat dan serius. Berbagai penyakit kekurangan
protein banyak dikenal di dunia kesehatan, bahkan sampai sekarang ada
beberapa penyakit langka yang ditemukan dan belum diketahui penyebab
utamanya yang kemudian diprediksi akibat kekurangan protein. Di bawah ini
adalah beberapa penyakit akibat kekurangan protein yang umum atau sering
ditemukan di masyarakat, di antaranya :
a. Edema

Penyakit ini biasanya disebut dengan retensi air adalah penyakit


kekurangan protein yang paling sering diderita manusia. Kita ketahui
bahwa darah yang mengalir di dalam tubuh manusia mengandung
berbagai macam nutrisi bagi metabolisme tubuh, regenerasi sel, perbaikan
sel dan lainnya. Apabila darah yang mengalir itu tidak memiliki cukup
protein maka anda akan mengalami gejala tekanan darah rendah.
Bila tubuh mengalami tekanan darah rendah maka gejala awal yang
diderita adalah pusing, lemas dan malas beraktifitas. Tentu gejala seperti
ini akan mengurangi rutinitas keseharian misalnya bekerja, memasak,
kuliah dan lainnya. Bila kejadian ini terus berlanjut maka aliran darah
yang tidak mengandung protein akan membentuk jaringan mirip dengan
gumpalan air pada sekitar pembuluh darah. Jaringan yang dipenuhi
dengan air inilah yang disebut dengan edema.

b. Kelelahan

Tubuh yang lemas dan sering lelah menjadi salah pertanda bahwa
tubuh manusia mengalami penyakit kekurangan protein. Protein adalah zat
penting bagi tubuh untuk tetap sehat dan kuat dalam melakukan gerakan-
gerakan fisik, seperti berjalan, menulis, berlari, mengangkat dan lainnya.
Tanpa protein maka jaringan otot yang lelah atau rusak tidak dapat
melakukan regenerasi akibatnya otot akan mudah lelah bahkan akan
mengalami gejala yang lebih parah misalnya kram, rheumatik dan lainnya.

c. Rambut rontok

Rambut yang mengalami kerontokan secara tidak normal dapat


diakibatkan tubuh kekurangan protein. Rambut yang rontok secara normal
hanya sekitar puluhan helai rambut setiap setelah keramas, namun bila
yang ada ratusan helai rambut yang rontok setiap harinya maka ini adalah
pertanda bahwa anda mengalami penyakit rambut rontok. Rambut rontok
tidak boleh dipandang remeh karena bisa membuat kepala menjadi botak.
Jika kepala sudah mengalami kebotakan maka akan sulit untuk
kembali menyuburkannya, biaya mahal akan keluarkan untuk mengatasi
kebotakan. Rambut yang kuat dan sehat dapat dimiliki seseorang bila dia
mengkonsumsi cukup protein dan nutrisi bagi rambut lainnya, misalnya
vitamin E.

d. Pertumbuhan kuku lambat

Pertumbuhan kuku yang normal adalah bila anda bisa memotong kuku
minimal seminggu sekali dengan panjang lebih dari 2 mm. Bila kuku
dalam waktu seminggu pertumbuhannya kurang dari 1 mm maka tubuh
mengalami gejala pertumbuhan kuku lambat. Banyak orang mengira
pertumbuhan kuku yang lambat baik bagi dirinya karena tidak perlu repot-
repot memotong kuku secara rutin setiap minggu, akan tetapi hal ini tidak
baik karena tubuhnya karena mengalami gangguan kesehatan.

e. Fungsi otak terganggu

Otak adalah pusat saraf manusia dalam berpikir dan mengendalikan


setiap gerakan tubuh. Otak yang sehat harus disuplai dengan makanan
yang bergizi, misalnya protein, vitamin, mineral dan lainnya. Penyakit
kekurangan protein ini akan membuat kecepatan berpikir otak menjadi
rendah bahkan bisa mengakibatkan gangguan yang lebih parah seperti
kecepatan motorik berkurang, stres, depresi, dan lainnya.

f. Sulit buang air besar


Pencernaan akan berjalan dengan baik bila tubuh dalam pemenuhan
protein. Buang besar dan sembelit oleh ahli kesehatan dikatakan sebagai
salah satu berbagai penyakit akibat kekurangan protein.

g. Denyut jantung rendah

Jantung manusia berdetak setiap detiknya. Saat berdetak ternyata


jantung membutuhkan protein. Bila tubuh kekurangan protein maka
denyut jantung bisa menjadi rendah misalnya dibawah 60 denyut/menit.

2. Penanggulangan Penyakit Kekurangan Protein

Bagi seseorang yang telah dewasa, penyakit kekurangan protein bisa


ditanggulangi dengan mengkonsumsi protein secara cukup dan rutin. Hal itu
bisa dilakukan dengan mengubah menu makanan setiap hari, konsumsi
makanan yang mengandung protein yang banyak misalnya daging, telur,
buah-buahan dan sayuran. minuman bergizi juga tidak boleh dilupakan
misalnya susu sapi, madu, minyak zaitun dan lainnya.

Sedangkan bagi balita, penyakit ini bisa dicegah dengan menunda masa
penyapihan yang prematur, dengan tetap memberikan air susu ibu yang
eksklusif, memberikan makanan pendamping bagi bayi yang mencukupi
kebutuhan proteinnya, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
D. Dampak Dari Kelebihan Protein

Protein yang terkandung dalam makanan diperlukan untuk pembangunan


tubuh. Jenis protein hewani diyakini sangat baik dikonsumsi, terutama oleh anak-
anak, individu yang berfisik lemah, serta para manula. Hal ini benar adanya
karena protein hewani berguna dalam mempercepat pertumbuhan pada anak-anak.
Namun pada usia tertentu, asupan protein hewani berlebih dapat mempercepat
proses penuaan. Mengonsumsi makanan berprotein tinggi secara berlebihan juga
disinyalir dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kelebihan kandungan protein
sangat berbahaya bagi kesehatan setiap individu, yakni:

1. Asupan protein yang berlebihan dapat menimbulkan reaksi alergi karena


tubuh bereaksi terhadap zat yang tidak dikenal ketika memasuki peredaran
darah. Reaksi alergi yang ditimbulkan dapat berupa kaligata, dermatitis
atopik, kolitis ulserativa, kalagen, serta penyakit crohn.
2. Kerja hati dan ginjal akan terasa berat apabila tubuh mengalami kelebihan
tingkat protein. Hati dan ginjal akan mengalami beban kerja tubuh yang berat
karena jumlah protein yang berlebihan harus diuraikan untuk dikeluarkan
melalui urin.
3. Tingkat protein berlebih dapat mengurangi kalsium penyebab penyakit
osteoporosis.
4. Energi akan berkurang juga jika tubuh mengonsumsi protein dalam jumlah
yang banyak. Protein yang tidak dapat dicerna oleh tubuh akan mengalami
pembusukan dalam usus sehingga berbahaya bagi tubuh.
5. Jumlah protein hewani berlebih yang dikonsumsi dapat memicu peningkatan
racun dalam daging yang berakhir pada timbulnya sel-sel kanker di tubuh.
6. Kelebihan kandungan protein dalam tubuh turut menjadi penyebab
peningkatan sindrom kegelisahan dan iritabilitas (sifat lekas marah), terutama
pada anak-anak. Seringnya mengonsumsi protein hewani yang tidak
diimbangi dengan konsumsi sayuran menyebabkan defisiensi kalsium dalam
tubuh yang dapat mengganggu sistem saraf.

Dengan demikian, perlu diperhatikan asupan protein yang sesuai dengan


kebutuhan tubuh Anda. Tak selamanya konsumsi protein hewani meningkatkan
pertahanan dan pertumbuhan tubuh Anda. Jika berlebihan, justru kelebihan
protein dapat menjadi perangkap berbahaya pemicu berbagai macam penyakit.
Oleh sebab itu, segala hal yang berlebihan memang tidak baik, termasuk protein
dalam tubuh. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
1. Nama protein berasal dari bahasa Yunani (Greek) proteus yang berarti “yang
pertama” atau “yang terpenting”. Seorang ahli kimia Belanda yang bernama
Mulder, mengisolasi susunan tubuh yang mengandung nitrogen dan
menamakannya protein, terdiri dari satuan dasarnya yaitu asam amino (biasa
disebut juga unit pembangun protein).
2. Fungsi protein diantaranya yaitu pembentukan otot dan sel-sel dalam tubuh,
sebagai enzim, protein untuk hormon, alat pengangkut dan penyimpanan,
pengatur pergerakan, penunjang mekanis, pertahanan tubuh (imunitas), media
perhambatan impuls syaraf, pengendalian pertumbuhan, protein kontraktil,
dan menyeimbangkan produksi hormon.
3. Dampak dari kekurangan protein diantaranya yaitu edema, kelelahan, rambut
rontok, pertumbuhan kuku lambat, fungsi otak terganggu, sulit buang air, dan
denyut jantung rendah.
4. Dampak dari kelebihan protein diantaranya yaitu menimbulkan reaksi alergi,
mempengaruhi kerja hati dan ginjal, kekurangan energi, peningkatan kadar
racun dalam makanan, serta munculnya sindrom kegelisahan dan iritabilitas.

B. Saran

Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan penulis serta pembaca semakin


paham mengenai protein dan dapat mengontrol asupan proteinnya agak tidak
kurang maupun berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/
197807162006042-AI_MAHMUDATUSSA%27ADAH/PROTEIN.pdf.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Farmakope Indonesia (Edisi V).


Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Magomya, A. M., Kubmarawa, D., Ndahi, J. A., Yebpella, G. G. (2014).


“Determination of plant proteins via the Kjeldahl method and amino acid
analysis: A comparative study”. International journal of scientific &
technology research, 3, (4), 68-72.

Anda mungkin juga menyukai