Anda di halaman 1dari 9

Ami Dwi Fitriani 170710150010

Asri Iswa Nurbaiti 170710150031

JENIS-JENIS BENCANA
Pada dasarnya, bencana terdiri dari dua tipe, yaitu bencana alam dan bencana yang
disebabkan oleh ulah manusia. Fase bencana baik bencana alam maupun bencana yang
disebabkan oleh manusia adalah sama, namun bencana sering dibedakan berdasarkan kuantitas
dari kerusakan yang ditimbulkan atau kualitas tipe dampak pengobatannya. Dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No 24 tahun 2007, dinyatakan sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat tiga jenis bencana, yakni bencana
yang disebabkan oleh alam, non alam dan manusia.
A. Bencana alam
Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh gejala-gejala alam yang dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan, kerugian materi, maupun korban manusia. Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan penyebabnya yaitu bencana geologis, klimatologis dan extra-terestrial. Bencana
alam geologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh gaya-gaya dari dalam bumi.
Sedangkan bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh perubahan
iklim, suhu atau cuaca. Selanjutnya, apabila bencana alam ekstra-terestrial yaitu bencana alam
yang disebabkan oleh gaya atau energi dari luar bumi. Bencana alam geologis dan klimatologis
lebih sering berdampak terhadap keberlangsungan hidup manusia.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2010), jenis-jenis bencana alam
adalah sebagai berikut:
a. Gempa Bumi
Gempa Bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi
(pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Mekanisme perusakan terjadi
karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di permukaan bumi,
getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga dapat
menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor,
runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk.

b. Letusan Gunung Api


Merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”.
Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu
lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar. Hamper semua kegiatan gunung api
berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada
batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga
mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma). Magma
akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati
permukaan bumi. Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari
jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis produk tersebut
kegiatan letusan gunung api
tetap membawa bencana
bagi kehidupan. Bahaya
letusan gunung api memiliki
resiko merusak dan
mematikan.
c. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (“tsu”
berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang
ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gangguan
impulsive dari dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa bumi tektonik,
erupsi vulkanik atau longsoran.

d. Tanah longsor
Merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran
keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan
penyusun lereng.

e. Banjir
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan
karena volume air yang meningkat. Sedangkan banjir bandang merupakan banjir yang
disebabkan oleh tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang
sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
f. Kekeringan
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk
kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud
kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang
ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain- lain) yang sedang dibudidayakan.
g. Kebakaran
Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan
korban dan/atau kerugian.

h. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api,
sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis
dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana
asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
i. Angin puting beliung
Bencana alam angina putting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-
tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50
km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-
5 menit).

j. Gelombang pasang
Gelombang Pasangadalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat
menimbulkan bahaya baik di lautan, maupun di darat terutama daerah pinggir pantai.
Umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang atau topan, perubahan
cuaca yang sangat cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari.
Gelombang pasang sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar pada suatu
wilayah yang dapat menenggelamkan kapal-kapal tersebut. Jika terjadi gelombang pasang di
laut akan menyebabkan tersapunya daerah pinggir pantai atau disebut dengan abrasi.
k. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang
bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai
akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut
sebagai penyebab utama abrasi.

B. Bencana Non Alam


Bencana non alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa nonalam. Terjadinya bencana non alam biasanya diakibatkan oleh kelalaian manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis. Dalam UU No 24 Tahun 2007, menjelaskan bahwa bencana non alam
adalah bencana yang diakibatkan oleh serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit.
a. Gagal Teknologi sebagai bencana Non-Alam
Bencana yang disebabkan oleh kegagalan teknologi sepertinya masih sangat jarang
diuangkap. Jenis bencana ini dapat menimbulkan korban jiwa, pencemaran udara, air, tanah
serta kerusakan bangunan. Beberapa contoh bahaya teknologi termasuk polusi industri,
radiasi nuklir, limbah beracun, kegagalan bendungan, kecelakaan transportasi, ledakan
pabrik, kebakaran, dan tumpahan bahan kimia. Bahaya teknologi juga mungkin timbul secara
langsung sebagai akibat dari dampak peristiwa bencana alam.
b. Epidemi dan Wabah Penyakit
Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan
menimbulkan banyak korban, misal penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu.
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Secara umum penyebab
terjadinya bencana non-alam epidemi dan wabah penyakit dikarenakan toksin (kimia &
biologi) atau karena infeksi (virus, bakteri, protozoa dan cacing). Bencana non-alam
epidemik dan wabah penyakit yang sering terjadi di masyarakat diantaranya adalah malaria,
korela, cacar, flu burung dan masih banyak lagi.

Wabah penyakit menular dapat menimbulkan dampak kepada masyarakat yang sangat
luas meliputi:
1. Jumlah pesakitan, bila wabah tidak dikendalikan maka dapat menyerang masyarakat
dalam jumlah yang sangat besar, bahkan sangat dimungkinkan wabah akan menyerang
lintas negara bahkan lintas benua.

2. Jumlah kematian, apabila jumlah penderita tidak berhasil dikendalikan, maka jumlah
kematian juga akan meningkat secara tajam, khususnya wabah penyakit menular yang
masi relatif baru seperti Flu Burung dan SARS.

3. Aspek ekonomi, dengan adanya wabah maka akan memberikan dampak pada merosotnya
roda ekonomi, sebagai contoh apabila wabah flu burung benar terjadi maka triliunan aset
usaha perunggasan akan lenyap. Begitu juga akibat merosotnya kunjungan wisata karena
adanya travel warning dari beberapa negara maka akan melumpuhkan usaha biro
perjalanan, hotel maupun restoran.

4. Aspek politik, bila wabah terjadi maka akan menimbulkan keresahan masyarakat yang
sangat hebat, dan kondisi ini sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu guna menciptakan kondisi tidak stabil.

C. Bencana Sosial
Bencana sosial merupakan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia (man made
disasters) antara lain karena jurang perbedaan ekonomi, perbedaan paham politik di antara
masyarakat , diskriminasi, ketidakadilan, kelalaian, ketidaktahuan, maupun sempitnya wawasan
dari sekelompok masyarakat. Dalam Undang-undang No 24 tahun 2007 mendefinisikan bahwa
Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat, dan teror.
Berbagai konflik dan kerusuhan sosial masih sering terjadi , khususnya konflik sosial
horizontal antar penduduk , kokflik antar kelompok Gank. Hal ini merupakan ancaman serius
bagi keutuhan daerah , disamping itu yang termasuk dalam ruang lingkup bencana sosial adalah
kebakaran rumah, orang terlantar, orang terdampar akibat kecelakaan perahu. Dampak nyata dari
persoalan ini adalah terjadinya kerugian yang besar mulai dari harta benda, nyawa manusia, serta
kerusakan tatanan dan pranata sosial.
a. Konflik Sosial
Konflik sosial atau kerusuhan sosial adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak
tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan
ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras.
b. Aksi Teror
Aksi terror merupakan aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja
menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau
rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal,
dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta
benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis
atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.

c. Sabotase
Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi,
penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan
untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer,
tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti
infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.

Sumber:
Undang-Undang Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). diakses di https://www.bnpb.go.id/#
Martina, Ken. 2017. Perencanaan Kota Berbasis Mitigasi Bencana: Jenis-Jenis Bencana. TPL
410- 2 SKS. Bekasi: Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul. diakses di
http://tpl419.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/6448/2017/08/2.-Jenis-
Bencana.pdf

Anda mungkin juga menyukai