SOSIOLOGI PENDIDIKAN
A. Identitas Buku
B. Intisari Buku
Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual
atau interaksi murid dan guru dalam proses belajar mengajar, Melainkan di tentukan oleh
interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi social yang dihadapinya
di dalam maupun di luar sekolah. Peserta didik memiliki kepribadian berbeda bukan hanya
terletak pada bakat dan pembawaannya akan tetapi dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang
beranekaragam. Terkadang peserta didik datang ke sekolah dengan membawa kebiasaan
rumah tangganya yang mempunyai corak tertentu, tergantung golongan dan status sosial,
kesukaan, agama, nilai nilai dan aspirasi orang tuanya. Di sekolah ia akan memilih teman
atau kelompok yang suatu saat akan sangat mempengaruhi tingkah lakunya.
Salah satu buku yang membahas tentang interaksi peserta didik dan lingkungannya
adalah buku karangan Prof Dr. Nasution, Ma. Yang berjudul Sosiologi Pendidikan. Dalam
buku tersebut Prof Dr. Nasution, Ma. Memulainya dengan memberi alur pemikiran bahwa
para ahli pendidikan dan ahli sosiologi kesukaran dalam memperoleh definisi yang matang
mengenai sosiologi pendidikan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Sukarnya membatasi bidang studi di antara bidang pendidikan dan bidang sosiologi
2. Kurangnya penelitian dalam bidang ini.
3. Belum terdapat sumbangan yang optimal dalam dunia pendidikan pada umumnya dan
pendidikan guru pada khususnya.
Bahkan ada anggapan bahwa bagi seorang guru lebih berguna bila di berikan sosiologi dari
pada kuliah khusus mengenai sosiologi pendidikan.
Secara umum buku sosiologi pendidikan ini membahas masalah masalah sebagai
berikut:
1. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
2. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem
kekuasaan.
3. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha
mempertahankan status quo.
4. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial.
5. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.
Akhir kata pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam
interaksi sosial. Karena itu sudah sewajarnya seorang pendidik berusaha menganalisis
lapangan pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusia dan keluarga.
Disekolah, luar sekolah, di dalam masyarakat dan sistem sistem sosialnya. Selain
memandang peserta didik sebagai individu, guru harus pula mempelajarinya sebagai makhluk
sosial, sebagai anggota dari sebagai macam lingkungan sosial.