Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pendidikan Kesehatan

“Gangguan Jiwa dan Peran Keluarga dalam Merawat Pasien


Gangguan Jiwa di Rumah “

Disusun Oleh :

Adelina Ayuningtyas

Bahry Subandi

Cindy Oktavinita

Deti Gusvena S.

Nurul Annisa

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/ Tanggal : Selasa / 18 September 2018

Tempat : Poli RSJD Atma Husada

Sasaran Penyuluhan : Keluarga pasien gangguan jiwa

Metode : ceramah dan media

Media : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi, Leaflet

1. Topik Materi : Gangguan jiwa dan peran keluarga dalam merawat pasien
gangguan jiwa di rumah
2. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapakan sasaran dapat mengerti
dan memahami mengenai peran keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di
rumah
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit, sasaran dapat: menjelaskan kembali
tentang:
a. Pengertian Gangguan jiwa
b. Penyebab gangguan jiwa
c. Tanda gejala gangguan jiwa.
d. Peran keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah
3. Proses Kegiatan Penyuluhan

jam Kegiatan Respon Waktu


09.00 Pendahuluan 5 Menit
sd a) Menyampaikan Membalas salam
09.05 salam
b) Menjelaskan Mendengarkan
tujuan
c) Kontrak waktu Memberi respon
d) Tes awal Menjawab soal

09.05 Penyampaian Materi Mendengarkan dengan 30 Menit


Sd - Penyuluh menggali penuh perhatian
09.15 sedikit informasi pada
sasaran mengenai
diabetes Melitus.
-

Tanya Jawab
- Penyuluh membuka
sesi tanya jawab.
- Penyuluh menjawab
pertanyaan sasaran.

09.15 Penutup 5 Menit


sd a) Tanya jawab a) Menanyakan yang
09.20 b) Tes akhir belum jelas
c) Menyimpulkan b) Aktif bersama
Hasil c) Menyimpulkan
penyuluhan d) Membalas salam
d) salam penutup

4. LATAR BELAKANG

Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya


kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu
menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan.
Pengertian seseorang tentang penyakit gangguan jiwa berasal dari apa yang diyakini
sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan dengan biopsikososial (Stuart & Sundeen,
1998).

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.


Gangguan jiwa dapat menyerang semua usia. Sifat serangan penyakitnya biasanya akut
dan bisa kronis atau menahun. Di masyarakat ada stigma bahwa gangguan jiwa
merupakan penyakit yang sulit disembuhkan, memalukan dan aib bagi keluarganya.
Pandangan lain yang beredar di masyarakat bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh guna-
guna orang lain. Ada kepercayaan di masyarakat bahwa gangguan jiwa timbul karena
musuhnya roh nenek moyang masuk kedalam tubuh seseorang kemudian menguasainya
(Hawari,2003).

Faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa bervariasi tergantung pada jenis-jenis


gangguan jiwa yang dialami. Secara umum gangguan jiwa disebabkan karena adanya
tekanan psikologis yang disebabkan oleh adanya tekanan dari luar individu maupun
tekanan dari dalam individu. Beberapa hal yang menjadi penyebab adalah ketidaktahuan
keluarga dan masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa ini, serta ada beberapa stigma
mengenai gangguan jiwa ini (Hawari,2001). Berdasarkan Laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2007,

Prevalensi penderita tekanan psikologis ringan adalah 20-40%, dan mereka tidak
membutuhkan pertolongan spesifik. Prevalensi penderita tekanan psikologis sedang
sampai berat yaitu 30-50%, membutuhkan intervensi sosial dan dukungan psikologis
dasar, sedangkan gangguan jiwa ringan sampai sedang (depresi,dan gangguan
kecemasan)yaitu 20%, dan gangguan jiwa berat(depresi berat, gangguan psikotik) yaitu
3-4% memerlukan penanganan kesehatan jiwa yang dapat diakses melalui pelayanan
kesehatan umum dan pelayanan kesehatan jiwakomunitas (Kaplan, 2002).

5. Setting tempat

Ket :

: Penyuluh

: Peserta

6. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan kontrak
sebelumnya dengan keluarga satu hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti
leaflet dan materi penyuluhan disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 50% dari jumlah total peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 50% dari total peserta.
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
a. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian gangguan jiwa

b. Memahami dan mampu menyebutkan kembali penyebab gangguan jiwa


c. Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala gangguan jiwa
d. Memahami dan mampu mempratekkan kembali cara merawat pasien dengan
gangguan jiwa di rumah
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Gangguan Jiwa


a. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam : cara berpikir (cognitive), kemauan, emosi
(affective), tindakan (psychomotor).
b. Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang
berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.
(Depkes, 2002)

B. Penyebab
a. Faktor Organobiologis
Tingkat kematangan dan perkembangan pikiran tiap individu berbeda
b. Faktor Psikoedukatif
1) Interaksi ibu/ayah-anak: kehilangan ibu karena bekerja, terpaksa meeninggalkan
anak (perasaan tidak percaya dan kebimbangan)
2) Persaingan antar saudara kandung
Setiap anak saling mencari perhatian kepada orangtua (si sulung lebih agresif
daripada si bungsu)
3) Tingkat perkembangan emosi tiap individu yang berbeda
c. Faktor Sosiokultural
1) Pola mengasuh anak
Melindungi anak secara berlebihan, disiplon terlalu terlalu keras, menjadikan salah
satu anak sebagai anak emas (kesayangan)
2) Tingkat Ekonomi
3) Kemisknan dapat meningkatkan angka kriminalitas sehingga individu tersebut
mudah marah dan tersinggung

C. Tanda dan Gejala


a. Perubahan yang berulang dalam pikiran : daya ingat persepsi, dan daya tilik
b. Perubahan perilaku
c. Marah tanpa sebab / Mengurung diri
d. Tidak mengenali orang
e. Bicara kacau
f. Bicara sendini

D. Fungsi Keluarga dalam Perawatan :


1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien
2. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat;
khususnya dalam lingkungan keluarga
3. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan kebutuhan
dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien.
4. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan
kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan
5. Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan orang
lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi
6. Pasien yang mengalami gangguan jiwa mungkin dapat kembali ke masyarakat dan
berperan dengan optimal apabila mendapatkan dukungan yang memadai dari seluruh
unsur masyarakat.
7. Pasien gangguan jiwa bukan berarti tidak dapat “sembuh”
8. Pasien dengan gangguan jiwa tidak dapat dikatakan “sembuh” secara utuh, tetapi
memerlukan bimbingan dan dukungan penuh dari orang lain (dan keluarga)

E. Peran Keluarga dalam Merawat :


1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari, yaitu:
Bantu & perhatikan pemenuhan kebutuhan makan dan minum, kebersihan diri &
penampilan
2. Latih kegiatan sehari-hari, misalnya makan sendiri, cuci pakaian sendiri,
membersihkan rumah.
3. Bantu komuniksai yang teratur
a) Bicara yang jelas & singkat.
b) Kontak/bicara yang teratur.
c) Pertahankan tatap mata saat bicara.
d) Sabar, lembut dan tidak terburu-buru.
e) Lakukan sentuhan & belaian yang akrab.
f) Berikan pujian bila melakukan hal yang benar atau baik.
4. Libatkan dalam kelompok
a) Beri kesempatan nonton TV, baca koran, dengar musik.
b) Sediakan peralatan pribadi, misalnya tempat tidur, lemari pakaian
c) Ikut sertakan dalam pertemuan keluarga secara teratur.
d) Ikut sertakan dalam kegiatan pengobatan kelompok, misalnya permainan.
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono dan Jenny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam, Mandar
Maju, Bandung, 1989

Moeljono Notosoedirjo, kesehatan Mental, Universitas Muhammadiyah, Malang, 2002

Purwanto, Psikologi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990

Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, CV Haji Massagung, Jakarta, 1929,

Anda mungkin juga menyukai