Anda di halaman 1dari 2

BATAS DAERAH DALAM PUSARAN KONFLIK DI PROVINSI MALUKU

UTARA
(Studi Tentang Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Antara Kabupaten Halmahera
Timur dan Kabupaten Halmahera Tengah)

Peneliti Ringkasan Eksekutif

BAKRI LA SUHU Sengketa tapal batas daerah antara kabupaten Halmahera Timur dan
Prodi Ilmu Pemerintahan/FISIP kabupaten Halmahera Tengah disebabkan karena beberapa faktor antara
Universitas Muhammadiyah Maluku lain yakni : (1). Pemekaran daerah: pemisahan wilayah Gamrange. (2).
Utara Perebutan resource di perbatasan sakakube dan (3) perbedaan peta dasar
antara kabupaten Halmahera Timur dan kabupaten Halmahera Tengah.
Sedangkan proses penyelesaian konflik sudah di lakukan melalui
bakrilasuhu@yahoo.co.id negosiasi dan mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah Provinsi Maluku
Utara hingga pada proses melalui Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia (Kemendagri).
NARDIANSYAH NOOR
Prodi Ilmu Pemerintahan/FISIP Kata Kunci : sengketa, batas daerah, dan penyelesaian sengketa
Universitas Muhammadiyah Maluku
Utara HKI dan Publikasi

La Suhu Bakri, Noor Nardiansyah, 2018. BATAS DAERAH


DALAM PUSARAN KONFLIK DI PROVINSI MALUKU
UTARA (Studi Tentang Penyelesaian Sengketa Tapal Batas Antara
Kabupaten Halmahera Timur Dan Kabupaten Halmahera Tengah).
Jurnal KAWASA LP3M UMMU, hal. 1-11
Latar Belakang Hasil dan Manfaat

Sengketa tapal batas daerah di antara Penelitian menunjukkan bahwa sengketa tapal batas daerah yang
Kabupaten Halmahera Timur dengan terjadi antara Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten
Kabupaten Halmahera Tengah terjadi Halmahera Tengah disebabkan antara lain ; (1) Pemekaran Daerah :
pada tahun 2016, berawal saat Tim Tapal Pemisahan Wilayah Gamrange, (2) Perebutan Resource di
Batas Pemerintah Kabupaten Halmahera Perbatasan Sakakube, (3) Perbedaan Peta Dasar Antar Kabupaten.
Timur, Pihak rekanan dan warga Desa Ketiga faktor penyebab tersebut, sesungguhnya telah menimbulkan
Sowoli, Momole, Kasuba, Bicoli dalam sengketa diantara kedua kabupaten. Wilayah yang diperebutkan
wilayah Kecamatan Maba Selatan hendak dalam sengketa tapal batas daerah berada di Sakakube.
memasang pilar batas (patok) untuk
memulai proyek pembangunan gapura
perbatasan Kabupaten Halmahera Timur Rujukan
dengan Kabupaten Halmahera Tengah. Adat Kesultanan
Pemasangan batas (patok) itu terletak di Tidore
Desa Sakam, di titik dimana yang pernah
ditetapkan oleh Kesultanan Tidore Halmahera Timur
(Sultan Husain Syah). Titik
Meskipun pemasangan pilar batas Koordinat
(patok) telah dilaksanakan, namun karena Nol sesuai
Halmahera Tengah RBI
tidak ada pemberitahuan dari warga Rujukan
Sakam yang pada dasarnya menolak hasil UU No. 1
penetapan tapal batas oleh Sultan Tidore. Thn 2003
Melihat kondisi tersebut, maka terjadi
pertengkaran antara kedua belah pihak
(warga Sakam vs Tim Pemerintah
Kabupaten Halmahera Timur). Namun Dari peta wilayah tersebut, sesungguhnya telah terjadi perbedaan
anehnya lagi, pemerintah daerah di kedua peta dasar diantara kedua kabupaten. Titik koordinat berdasarkan
Kabupaten tersebut belum berkoordinasi Rupabumi Indonesia (RBI) dan hasil kajian Pemerintah Provinsi
dan berkomunikasi dengan baik untuk Maluku Utara, maka penentuan titik koordinat nol batas daerah
penyelesaian tapal batas dan masing- Kab. Halmahera Timur dan Kab. Halmahera Tengah pada kali
masing kabupaten masih tetap Get/punggung gunung yang berada pada wilayah Sakakube.
mengklaim serta mempertahankan batas-
batas daerahnya. Penyelesaian sengketa tapal batas telah dilakukan baik melalui
pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun pada level pemerintah
pusat (Kemendagri). Manfaat dari penelitian ini yakni (1) dapat
Metode menjelaskan dan menguraikan penyebab terjadinya sengketa tapal
batas daerah, (2) menjelaskan proses penyelesaian sengketa tapal
Jenis penelitian yang digunakan adalah batas, (3) memberikan rekomendasi kepada pemerintah
deskriptif kualitatif, data yang dikumpulkan daerah/provinsi dan pemerintah pusat agar segera menyelesaikan
melalui beberapa metode yakni; wawancara, sengketa tapal batas di daerah, serta senantiasa mengkaji dan
observasi, dan dokumentasi. Sedangkan mempertimbangkan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB)
teknik analisa data melalui ; reduksi data, khususnya batas wilayah.
penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai