Anda di halaman 1dari 6

Kabut asap: Presiden minta bantuan

empat Negara
8 Oktober 2015

Presiden mengatakan bahwa dia sudah meminta Singapura, Rusia, Malaysia, dan
Jepang untuk membantu memadamkan api di hutan dan lahan yang menyebabkan
kabut asap yang mendera warga Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
127 Orang dan 10 Perusahaan Jadi Tersangka Bencana
Kabut Asap
Desi Angriani - 16 September 2015 06:31 wib

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (MI/Moh. Irfan)

Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 127 orang dan sepuluh perusahaan ditetapkan sebagai tersangka atas
pembakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan

"Tersangkanya ada 127 perorang, kemudian korporasi ada 10," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Bandara
Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/9/2015) malam.

Sepuluh perusahaan itu terletak di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Mereka adalah PT PMH, PT RPP, PT RBS, PT LIH, PT MBA, PT GAP, PT ASP, PT KAL, PT RJP, dan PT SKM.

"Beberapa perusahaan itu adalah milik asing," ungkap dia.

Badrodin menegaskan, semua tersangka akan diberikan ancaman pidana satu tahun kurungan atau lebih.
Sebab hukuman pencabutan izin atau blacklist tidak efektif dalam menimbulkan efek jera.

"Selanjutnya diproses hukum, bisa satu tahun tapi beda-beda. Pencabutan izin bukan kewenangan Polri. Kalau
di-blacklist, artinya di-blacklist itu kalau dia mengajukan izin di bidang yang sama jangan dikasih," pungkas dia.

http://news.metrotvnews.com/read/2015/09/16/170096/127-orang-dan-10-perusahaan-jadi-
tersangka-bencana-kabut-asap
ANALISIS BENCANA KABUT ASAP SUMATERA DAN
KALIMANTAN
Penyebab

Kabut asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan umumnya disebabkan oleh pembakaran dan
pembabatan hutan serta pengalih fungsian lahan hutan menjadi perkebunan sawit oleh perusahaan kertas
dan sawit yang didominasi oleh perusahaan asing. Berdasarkan gambar satelit, Greenpeace mengklaim
telah menemukan titik-titik api pada tanah yang dimiliki oleh 36 perusahaan kertas dan kelapa sawit.
Banyak di antara mereka adalah anak perusahaan Malaysia dan Singapura. Walaupun demikian, sulit
membuktikan bahwa pihak-pihak tertentu adalah yang memulai pembakaran. Dari kasus tahun lalu,
perusahaan Adei Plantation & Industry, anak perusahaan Kuala Lumpur Kepong, yang terdaftar di
Malaysia merupakan satu dari delapan perusahaan yang dituduh telah menyebabkan kebakaran tahun
2013, dan manajer serta direkturnya telah dipidanakan. Apabila terbukti bersalah, mereka dapat dipenjara,
dan perusahaan tersebut dapat kehilangan izin mereka.

Dampak
Menurut data yang disajikan papan Indeks Standar Polusi Udara yang berada di Kota Pekanbaru pada hari
Minggu berada pada angka 310 Psi atau berbahaya. Menurut salah seorang warga udara yang dihirup saat
ini bukan lagi asap, tetapi debu. Kabut asap memang tampak semakin pekat. Tidak cuma aroma asap yang
tercium. Asap juga sudah membawa debu sisa kebakaran lahan.

Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Riau dalam rilisnya menyebutkan, alat ISPU milik PT
Chevron Pasific di Rumbai, Pekanbaru, merekam Indeks standar polutan mencapai angka 359,3 yang
berarti berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kualitas udara buruk tersebut berdampak pada bidang kesehatan, transportasi, pendidikan, sektor
perekonomian, serta terganggunya ekosistem hutan yang berdampak pada kelestarian flora dan fauna
hutan Sumatera dan Kalimantan.

Bidang kesehatan, Hingga hari senin tanggal 10 Maret 2014 menurut catatan Dinas Kesehatan Provinsi
Riau mencatat terjadinya peningkatan jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas atau ISPA, yakni
mencapai 38.744 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 729 jiwa. Sementara penderita
terbanyak masih didominasi Kota Pekanbaru dengan 9.268 jiwa. Menyusul Rokan Hilir sebanyak 7.632
jiwa, Bengkalis sebanyak 4.527 jiwa, Dumai sebanyak 3.188 jiwa, Siak sebanyak 2.878
jiwa, Pelalawan sebanyak 2.717 jiwa, Rokan Hulu sebanyak 2.548 jiwa, Kampar sebanyak 1.969 jiwa
dan Indragiri Hulu sebanyak 1.512 jiwa. Sejak tanggal 1 Maret hingga tanggal 10 Maret, tercatat sudah
sebanyak 1.300 warga yang terserang infeksi saluran pernafasan atas di Kota Padang. Selain disebabkan
fluktuaktif cuaca, kondisi itu disebabkan oleh kabut asap yang melanda Sumatera Barat sejak beberapa
waktu terakhir.
Bidang transportasi penerbangan dan perekonomian, Pada tanggal 11 Maret 2014 sekitar 42 penerbangan
di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru dibatalkan karena jarak pandang
di landasan pacu yang cukup rendah akibat diselimuti oleh kabut asap. Beberapa maskapai
penerbangan yang membatalkan penerbangan antara lain adalah Lion Air yang mengoperasikan dua
penerbangan saja; Garuda Indonesia hanya mengoperasikan enam penerbangan dari jadwal harian sekitar
12 penerbangan. Maskapai penerbangan yang beroperasi hanya Citilink, AirAsia, dan Tigerair
Mandala. Enam belas maskapai penerbangan dan sembilan diantaranya merupakan maskapai
penerbangan reguler yang beroperasi di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II antara lain Garuda
Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, Tiger air Mandala, Firefly, Air Asia, Silk Air, dan Sky
Aviation menghentikan seluruh penerbangannya mulai tanggal 13 Maret 2014 hingga tanggal 15
Maret 2014 dan dapat saja diperpanjang apabila kondisi kabut asap semakin parah atau tidak berubah.

Terganggunya kegiatan belajar mengajar yang disebabkan semakin tingginya tingkat polusi udara kabut
asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau, pemerintah kota Pekanbaru meliburkan seluruh pelajar di
Kota Pekanbaru pada tanggal 27 Februari 2014 hingga tanggal 1 Maret 2014. Kemudian karena
bertambah parahnya kondisi udara di Pekanbaru, pemerintah kota Pekanbaru kembali meliburkan para
pelajar dari tanggal 10 Maret 2014 hingga tanggal 12 Maret 2014. Pemerintah Kota Pekanbaru kembali
memperpanjang masa libur bagi para pelajar hingga hari sabtu tanggal 15 Maret 2014 karena kondisi
kabut asap yang bertambah parah. Walaupun begitu beberapa sekolah tidak mengikuti instruksi dari
pemerintah khususnya bagi para pelajar kelas enam dan kelas dua belas dengan alasan para siswa tersebut
sedang mengikuti ujian akhir dan try out. Beberapa universitas seperti Universitas Riau, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan Universitas Islam Riau juga meliburkan mahasiswanya mulai
tanggal 11 Maret 2014.

Kabut asap yang menyelimuti areal Hutan Sekolah Orang Utan Yayasan Penyelamatan Orang Utan
Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah berdampak pada kelestarian Orang
Utan, hingga Senin, 05 Oktober 2015 sebanyak 473 orang utan terkena ISPA. Sedangkan ratusan
orangutan dewasa terancam penyakit airsacculitis yakni infeksi kantong suara. Seperti yang dilansir
BNPB, hingga Senin, 05 Oktober 2015 sebanyak 5 orang utan tewas terkait insiden bencana kabut asap.

Upaya Penanggulangan Pemerintah


Upaya pemerintah terkait penanganan penanggulangan bencana, seperti yang dilansir oleh
TEMPO.CO.Jakarta pemerintah telah mengerahkan Petugas pemadaman darat yang terdiri dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tni, Polri, Manggala Agni, Masyarakat dan lembaga lainnya
berjumlah 14.884 personil yang tersebar di Riau (2.850), Jambi (4.558), Sumatera Selatan (2.950),
Kalimantan Barat (1.500), Kalimantan Tengah (1.526), dan Kalimantan Selatan (1.500). Pemadaman yang
telah dilakukan di Kalimantan Barat sebanyak 628,75 hektare. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
BNPB mengatakan hari ini akan melanjutkan upaya water bombing dengan menggunakan 19 helikopter dan
2 air tractor. Selasa lalu water bombing telah dilakukan di Kalimantan Barat sebanyak satu sorti.
Adapun upaya penegakkan hukum setelah dilakukan di enam provinsi dengan total 206 tersangka yang
terdiri dari 195 orang dan 11 korporasi, yang didominasi oleh perusahaan Malaysia dan Singapura.
"Tersangkanya ada 195 perorang, kemudian korporasi ada 11," ujar Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Bandara
Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/9/2015) malam.

Sepuluh perusahaan itu terletak di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Mereka adalah PT PMH, PT RPP, PT RBS, PT LIH, PT MBA, PT GAP, PT ASP, PT KAL, PT RJP, dan PT SKM.

"Beberapa perusahaan itu adalah milik asing," ungkap dia.

Badrodin menegaskan, semua tersangka akan diberikan ancaman pidana satu tahun kurungan atau lebih.
Sebab hukuman pencabutan izin atau blacklist tidak efektif dalam menimbulkan efek jera.

"Selanjutnya diproses hukum, bisa satu tahun tapi beda-beda. Pencabutan izin bukan kewenangan Polri. Kalau
di-blacklist, artinya di-blacklist itu kalau dia mengajukan izin di bidang yang sama jangan dikasih," pungkas dia.

Selain itu, Pemerintah juga berupaya meminta bantuan empat negara terkait upaya pemadam titik api di
Hutan Sumatera dan Kalimantan, Presiden mengatakan bahwa ia telah meminta Singapura, Rusia,
Malaysia, dan Jepang untuk membantu memadamkan api di hutan dan lahan penyebab kabut asap yang
mendera warga Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Pada awalnya presiden menolak bantuan
Singapura, karena kabut asap disebabkan oleh perusahaan-perusahaan karet dan sawit yang didominasi
perusahaan Singapura, namun dengan beberapa pertimbangan, akhirnya presiden menyetujui bantuan
tersebut.

Usulan Pelestarian
Memperketat perizinan pembangunan perusahaan industri, Maraknya kasus pembabatan hutan oleh
perusahaan korporasi milik asing maupun dalam negri membuktikan bahwa pemerintah Indonesia kurang
tegas dalam pengaturan perizinan industry.

Memperberat sanksi hukum pidana kasus pembabatan hutan menjadi minimal 15 tahun kurungan atau
lebih, menurut saya hal ini wajar, karena banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh bencana kabut asap
tersebut, sedangkan saat ini, semua tersangka hanya diberi hukuman pencabutan izin atau blacklist dan
kurungan minimal satu tahun , hal ini tentu tidak akan memberikan efek jera.

Meninjau kembali regulasi hukum mengenai perizinan perindustrian serta hukuman bagi para pelanggar
dalam upaya pelestarian lingkungan, hal ini diperlukan agar kelestarian lingkungan dapat terjaga, sehingga
kebebasan yang tidak bertanggung jawab dan eksploitasi sumber daya alam tidak terulang lagi.

Pemerintah harus lebih serius dalam upaya penanggulangan bencana kabut asap, karena sebenarnya kasus
kebakaran hutan dan bencana kabut asap ini telah terjadi sejak tahun 2012 dan tahun ini merupakan kasus
terparah dengan jumlah korban ISPA mencapai angka lebih dari sepuluh ribu orang.

Pemerintah harus melindungi sekaligus mengatur peruntukan lahan agar tidak terganggu untuk
kepentingan lain, seperti halnya di hutan Sumatera dan Kalimantan yang dialih fungsikan sebagai lahan
perkebunan kelapa sawit.

Anda mungkin juga menyukai