Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah–sampah organik termasuk daun kering yang biasanya menjadi limbah dan
sebagian kecial dimanfaatkan masyarakat menjadi produk kerajinan ternyata juga bisa di daur
ulang menjadi produk pupuk kompos organic yang berpotensi menjadi peluang bisnis
menguntungkan.

Yang dimaksud dengan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan–bahan
organic atau bahan alami yang ramah lingkungan. Pupuk yang berasal dari sampah daun dan
sampah organic lainnya ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tumbuhan
yang dibudidayakan para petani maupun masyarakat lainnya. Selain menyuburkan tanaman,
pupuk kompos juga tidak merusak unsur hara yang ada dalam tanah. Jadi penggunaan pupuk
kompos lebih aman, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan yang sering
digunakan para petani saat ini. Selama ini para petani lebih memilih pupuk buatan, karena
pengunaannya lebih praktis dan tidak perlu memproses sendiri dengan waktu yang cukup
lama. Padahal dibalik sedikit keuntungan yang diberikan pupuk buatan, mereka tidak
mengetahui bahwa ada banyak kerugian yang ditimbulkan dari pupuk buatan. Salah satunya
yaitu merusak kesuburan tanah.

Disamping banyaknya manfaat yang diperoleh dari pemakaian pupuk kompos,


menjalankan bisnis pupuk kompos juga memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para
pelaku bisnisnya. Karena kebutuhan petani akan pupuk kompos, semakin hari semakin
meningkat. Sehingga prospek bisnis ini menjadi potensi bisnis daerah yang banyak
dikembangkan masyarakat khususnya di daerah pedesaan.Hal tersebut juga dikarenakan pada
saat ini telah banyak produk organik yang dijual di pasar dengan harga yang menggiurkan.
Masyarakat mulai mengonsumsi kembali hasil pertanian organik. Sekarang masyarakat mulai
tertarik kembali pada hal-hal yang organic, karena keinginan setiap orang untuk hidup sehat
dengan menkonsumsi produk organik dan semakin banyaknya jenis penyakit yang timbul
karena makanan yang tidak aman dikonsumsi.

Berdasarkan semakin tinggi angka konsumsi produk organik dari masyarakat. Maka ,
kami melihat peluang usaha untuk membuat pupuk organik skala menengah sebagai langkah
awal dalam memulai usaha. Hal lain yang membuat ami tertarik pada peluang usaha ini
karena dalam proses pembuatan pupuk ini tidak membutuhkan banyak keahlian, status

1
pemasarannya yang cukup besar, juga mendukung kebersihan lingkungan dan kelestarian
lingkungan dengan memanfaatkan limbah (sampah organik) yang telah menjadi salah satu
masalah terbesar dari pemerintah.

1.2 Tujuan

 Membuka lapangan pekerjaan.


 Mendapatkan penghasilan sendiri.
 Supaya konsumen lebih banyak mengenal tentang produk kami.
 Dapat melakukan usaha dengan baik
 Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar.
 Dapat melangsungkan usaha kami ini dengan menjaga kepercayaan dari konsumen
1.3 Manfaat ekonomis

 Menghasilkan pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


 Menambah penghasilan.
 Membantu perekonomian orang-orang dilingkungan sekitar

2
BAB II

RENCANA BISNIS

2.1 Dekripsi Usaha


a. Bidang usaha dan jenis produk (barang/jasa)
Bidang usaha yang kami jalankan yaitu usaha di bidang penjualan dan pembuatan
pupuk organik. Nama usaha kami adalah “PUKORA”. Usaha kami ini masih jarang
ditemukan dikalangan masyarakat terutama di BALI. Hal ini karenakan gaya hidup
masyarakat yang serba instan dan lebih memilih untuk menggunakan pupuk buatan, selain itu
gairah masyarakat untuk memanfaatkan limbah masih tergolong minim.
Jenis produk yang kami tawarkan kepada konsumen yaitu dalam bentuk produk.
Produk yang kami maksud adalah pupuk organik dalam kemasan. Untuk pengembangan
usaha kedepan nantinya kami mencoba membuat pupuk organik cair, jasa perbaikan taman,
dan mencoba membuka lahan untuk menghasilkan produk sayuran dan buah- buahan yang
serba organic.

 Analisis S.W.O.T
o Strenght(kekuatan )
 tanaman hias dengan bentuk yang unik .
 menerima pesanan sesuai keinginan konsumen
 memberikan garansi kepada konsume jika pada saat
pengiriman ada tanaman yang mati selama 2 hari
 harga yang terjangkau
Hal yang dilakukan setelah analisis
 mempertahan harga terjangkau
 banyaknya keluhan konsumen tentang tanaman yang mati
setelah proses pengiriman
o Weakness (kelemahan )
 Banyak pesaing
 Tidak mengetahui bagaimana alur dan proses packaging di
dalam kurir
 Modal besar
Hal yang dilakukan setelah analisis
3
 Pesaing tanaman hias yang semakin banyak
 Tidak sedikit barang yang di kirim rusak
 Modal yang digunakan masih dengan modal sendiri
o Opportunities (Kesempatan)
 Dengan daya inovatif dan kreatif dalam membentuk tanaman
hias usaha ini memiliki kesempatan menguasai pasar
 Belum banyak yang bisa memberikan garansi pada tanaman
yang mati
o Threats (Ancaman )
 Bahan baku yang mahal atau berubah harga.
 Bibit yang terserang penyakit
 Proses pengiriman pada kurir yang salah dan tidak profesional

b. Kegunaan, keunggulan dan keunikan


Kegunaan dari pupuk kompos (pupuk organik itu sendiri) sangat baik dibandingkan
dengan pupuk non organik. Hal tersebut karena pupuk organik tidak merusak struktur tanah
untuk kedepannya dan bersifat ramah lingkungan. Pupuk yang dihasilkan dapat menjadi
unsur hara yang lengkap bagi tanaman dan tidak memiliki efek samping.
Keunggulan dari produk yang kami hasilkan yaitu kami menjualnya dengan harga
yang terbilang murah dengan kualitas terbaik, yang mana salah satu dari motto dari usaha
kami yaitu “ Kami Lakukan, Karena Kami Peduli”. Disamping itu, Ini juga dimaksudkan
untuk mencoba mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk hidup sehat dan membantu
pemerintah dalam mengelolah sampah yang menjadi salah satu masalah terbesar dalam
pemerintah.
Keunikan dari produk yang kami hasilkan yaitu kami mencoba mengemas produk
kami semenarik mungkin, berbeda dari produk lain karena bahan baku yang kami olah
menjadi produk merupakan limbah masyarakat yang tidak dapat dimanfaatkan lagi.

c. Lokasi usaha
Lokasi usaha kami adalah di jalan Perumahan Bukit Pratama Gong Suling 04 no 21 Goa
Gong, Jimbaran, Bali.

4
d. Waktu
Bidang usaha yang kami tawarkan membutuhkan waktu 3 hari untuk mengorder produk
kami di luar bali.
e. Dampak usaha terhadap lingkungan
Menurut kami, usaha kami ini tidak akan memberikan dampak buruk untuk
lingkungan, baik itu di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Sebaliknya usaha kami ini dapat
memberikan dampak yang positif dibidang ekonomi misalnya mengurangi pengangguran,
karena kami memperkerjakan teman kami sendiri, Selain usaha kami ini dapat mengurangi
sedikit problem pemerintah tentang masalah sampah.
f. Resiko bisnis
Resiko usaha yang kami prediksikan nantinya, namun kami berharap suatu hari nanti
tidak akan terjadi, atau walaupun terjadi kami harap dapat kami atasi sebelum resiko tersebut
terjadi.
Usaha kami ini beresiko yaitu:
 Pelanggan yang tidak tetap sehingga penghasilan pula tidak tetap,
 Keterlambatan penyelesaian pesanan dalam jumlah banyak

2.2 Rencana manajemen


1. Bentuk usaha
PUKORA merupakan bentuk usaha perseorangan yang dibentuk oleh sekelompok
orang (2 orang) yang bergerak dalam produksi pembuatan pupuk organik (pupuk kompos).
Usaha kami ini dimulai dengan usaha menengah, namun kami berharap usaha kami ini akan
berkembang pesat di kemudian hari. Untuk kepengurusan akan dipegang langsung oleh
pemimpin. Pemimpin dan anggota akan terjun langsung dalam usaha ini.

Struktur organisasi bisnis pada usaha kami :

KETUA KEUANGANPEMASARAN

FAISAL SIREGAR RIO PARDEDE

5
Adapun penjelasan pada masing masing jabatan dari sturuktur organisasi ini :

 Ketua bertanggung terhadap seluruh manajemen di perusahaan .tanggung jawab yang


dimaksud yaitu baik dalam bentuk finacial, produksi barang maupun pemasaran
merencanakan strategi-strategi baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk unsur
finance, produksi, SDM, dan marketing untuk perluasan wilayah kerjasama, mengatur
pekerjanya supaya sesuai dengan aturan-aturan perusahaan yang berlaku, mengawasi
pekerja-pekerjanya, mengevaluasi hasil setiap pekerjanya
 Keuangan bertanggung jawab terhadap aliran kas masuk dan keluar, membuat laporan
keuangan setiap bulan dan bertanggung jawab kepada ketua.
 Pemasaran bertanggung jawab melakukan proses pemasaran di lokasi tertentu yang
berpotensi melakukan proses distribusi produk ke berbagai toko yang menjual pupuk
organic, bertanggung jawab atas produk yang dipasarkan, mencari mitra kerja,
bertanggung jawab kepada ketua, distribusi dilakukan setiap hari, tergantung pesanan
apabila ada.

2.3 Perencanaan SDM

Dalam menjalankan operasional bisnisnya perusahaan telah menyusun bagian


personalia yang diharapkan menunjang bisnis yang akan dijalankan , Berikut jumlah
personalia yang diperlukan berjumlah 5 orang dengan rincian : Ketua, manajer keuangan ,
manajer pemasaran , pemulia tanaman , dan transport

2.4 Perencanaan UKM mitra

Perusahaan yang baru dirintis tentunya membutuhkan bantuan rekanan atau pihak lain
dalam membantu memperlancar proses produk dan pedistribusian produk kami agar sampai
ke konsumen . pihak pihak yang di ajak bekerja sama adalah putra garden Tanaman hias
serta supplier tanaman hias lainya .

Untuk pengembangan usaha dan kelancaran pemasaran, kami mencoba mencari mitra sebagai
tempat penitipan hasil produksi pupuk kami untuk dijual ke konsumen seperti kami titip di
sekitar daerah Jimbaran. Kami juga akan mencoba masuk ke instansi pemerintahan
berhubungan untuk meminta bantuan pemasaran produk pupuk kami ke masyarakat
khususnya daerah didalam dan luar Bali.

6
2.5 Perencanaan pemasaran

a) Target konsumen

Konsumen yang kami targetkan yaitu para petani sayur, buah- buahan dan bunga,
selain itu kami mencoba juga memasarkan ke masyarakat yang suka bercocok tanam di
rumah dan kami juga mencoba memasukkan produk kami ke instansi pemerintah
berhubungan untuk membantu dalam proses pemasaran kami.

b) Wilayah pemasaran

Wilayah pemasaran kami yaitu konsumen atau pelanggan yang ada di Bali. Untuk
pengembangan usaha kami mencoba menembus daerah-daerah yang berpotensi sebagai
penghasil sayur dan buah- buah di luar Makassar seperti daerah Jimbaran, Kuta, Legian,
Denpasar, daerah Ubud dan daerah lain yang ada di Bali. Metode pemasaran yang telah kami
lakukan yaitu dengan melalui media sosial dan demo langsung kepada kalangan masyarakat.

c) Situasi persaingan

Pesaingan usaha kami masih terbilang belum terlalu ketat, Hal ini dikarenakan
masyarakat belum banyak yang memanfaatkan limbah seperti kami.Meskipun ada usaha yang
bergerak dibidang yang sama, tapi masih terbilang sedikit di daerah Bali.

d) Jumlah dan harga produk

Jenis produk yang kami tawarkan yaitu masih satu jenis yaitu berupa pupuk organik
yang bahannya dari berbagai jenis sampah organic dan kotoran hewan. Kami mengemas
pupuk kami kedalam kantong plastic yang berisi 5 kg pupuk organic perkemasan yang dijual
dengan harga Rp. 10.000/ kemasan. Untuk penjualan kepada pedagang kami berikan harga
Rp.9.000/kemasan.

7
2.6 Rencana produksi

a) Bahan baku

Bahan baku yang kami gunakan pada usaha ini adalah sampah organik rumah tangga
dan kotoran hewan. Untuk bahan baku berupa sampah organik kami mencoba suplay dari
sampah organic berupa sisa makanan dan sayur-sayuran dari rumah tangga dan rumah makan
yang terkait, selain itu kami mencoba suplay dari sampah masyarakat disekitar Bali dan untuk
kotoran hewan kami mencoba suplay dari peternakan ayam dan sapi didaerah sekitar Bali
atau kami suplay dari daerah langsung yang berpotensi untuk kami ajak kerja sama.

b) Proses Produksi

Hal yang dilakukan sebelum proses produksi yaitu menyiapkan bahan baku dan
pereaksi yang di gunakan supaya fermentasi berjalan cepat (Molase dan EM4). Pertama- tama
sampah dicacah dengan mesin pencacah sampai hancur, selanjutnya dilakukan proses
pencampuran sampah dengan kotoran ternak dengan perbandingan tertentu dan penambahan
nutrisi untuk bakteri (Molase dan EM4) supaya bekerja secara maksimal. Selanjutnya proses
fermentasi dilakukan 1 minggu. Kemudian setelah satu minggu pupuk siap dikemas dan
dipasarkan kepada masyarakat.

Untuk proses produksi, kami mencoba melakukan 3 kali seminggu untuk proses
pencampuran bahan. Untuk bahan baku sampah sekali produksi sebanyak 50 kg/hari.Dengan
perbandingan 1:3 dengan kotoran hewan, maka kami memproduksi sekitar 750 kg
pupuk/minggu atau sekitar 150 kantong pupuk.

c) Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi yang dapat dihasilkan dari mesin pencacah sampah sekitar 50 kg -
120 kg sampah per jam. Sehingga untuk menjamin ketahanan alat dan manajemen waktu
sambil kuliah, sehingga proses produksi kami lakukan tiga kali seminggu dengan hasil
produksi sekitar 150 kantong/ minggu.

8
2.7 Rencana keuangan

Adapun struktur permodalan serta alokasi dana yang dibutuhkan dalam usaha ini
antara lain mencakup :

 Sumber dana
Modal pribadi (4 orang) @Rp 2.000.000 : Rp 8.000.000

 Akumulasi Dana Yang Dibutuhkan :

1. Biaya Investasi

No Item Banyak Unit Harga Satuan Total

Mesin Pencacah
1 1 Buah Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Sampah
Tong Sampah
2 5 Buah Rp 100.000 Rp 500.000
Plastik
3 Terpal 5 Meter Rp 25.000 Rp 125.000
4 Sekop 2 Buah Rp 100.000 Rp 200.000
5. Timbangan 1 Buah Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
6. Pedal Sealer 1 Buah Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Jumlah Rp 6.325.000

2. Biaya Operasional Per Bulan

No Item Banyak Unit Harga Total


1 Kantong Kemasan 600 Unit Rp 250 Rp 150.000
2 EM4 5 Botol Rp 35.000 Rp 175.000
3 Gula Pasir 5 kg Rp 10.000 Rp 50.000
4 Listrik - - Rp 150.000 Rp 150.000
5 Sarung Tangan 2 Pasang Rp 10.000 Rp 20.000
6 Masker 1 Pak Rp 5.000 Rp 5.000
Biaya
7 4 Kali Rp 150.000 Rp 600.000
Pengangkutan
Bahan Bakar
8 15 Liter Rp 7.800 Rp 117.000
(Bensin/Solar)

9
9 Gaji Karyawan 2 Orang Rp. 150.000 Rp.300.000
10 Pulsa 50 Ribu Rp. 51.000 Rp. 51.000
Jumlah Rp 1.618.000

 Akumulasi Pendapatan
Untuk pendapatan per hari 20 pupuk @Rp 9000 = Rp 180.000
Untuk pendapatan per bulan 600 pupuk @Rp9000 = Rp 5.400.000
Untuk pendapatan per tahun 7200 pupuk @Rp9000 = Rp 64.800.000

 Keuntungan Atau Laba Per Bulan


Pendapatan – Pengeluaran = Rp 5.400.000 - Rp 1.618.000 = Rp 3.782.000

BEP (Break Even Point) =

𝑅𝑝 8.000.000
= 𝑅𝑝 3.782.000

= 2.2 bulan
Sehingga dengan metode Analisis Kelayakan Usaha diatas hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.

 Keuntungan Per Tahun


Laba bersih = Perdapatan – (Pinjaman + (12 x pengeluaran perbulan))
= Rp 64.800.000 – ((Rp 8.000.000)+ (12 x Rp 1.618.000))
= Rp 64.800.000 – Rp 27.416.000
= Rp 27.416.000

10
BAB III

PENUTUP

1. Harapan

 Usaha ini dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang


 Target pasar yang lebih jelas dan luas.
 Memproduksi lebih banyak jenis tanaman yang lebih inovatif
 Dapat memenuhi tugas yang di embankan oleh dosen pembimbing

2. Keyakinan
 Kami (PUKORA) mampu bersaing dengan pasar dengan menghasilkan produk yang
lebih baik dan inovatif.
 Mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang kami hasilkan

11
LAMPIRAN USAHA

 pemasaran

12

Anda mungkin juga menyukai