PENDAHULUAN
Sampah–sampah organik termasuk daun kering yang biasanya menjadi limbah dan
sebagian kecial dimanfaatkan masyarakat menjadi produk kerajinan ternyata juga bisa di daur
ulang menjadi produk pupuk kompos organic yang berpotensi menjadi peluang bisnis
menguntungkan.
Yang dimaksud dengan pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan–bahan
organic atau bahan alami yang ramah lingkungan. Pupuk yang berasal dari sampah daun dan
sampah organic lainnya ini bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tumbuhan
yang dibudidayakan para petani maupun masyarakat lainnya. Selain menyuburkan tanaman,
pupuk kompos juga tidak merusak unsur hara yang ada dalam tanah. Jadi penggunaan pupuk
kompos lebih aman, jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan yang sering
digunakan para petani saat ini. Selama ini para petani lebih memilih pupuk buatan, karena
pengunaannya lebih praktis dan tidak perlu memproses sendiri dengan waktu yang cukup
lama. Padahal dibalik sedikit keuntungan yang diberikan pupuk buatan, mereka tidak
mengetahui bahwa ada banyak kerugian yang ditimbulkan dari pupuk buatan. Salah satunya
yaitu merusak kesuburan tanah.
Berdasarkan semakin tinggi angka konsumsi produk organik dari masyarakat. Maka ,
kami melihat peluang usaha untuk membuat pupuk organik skala menengah sebagai langkah
awal dalam memulai usaha. Hal lain yang membuat ami tertarik pada peluang usaha ini
karena dalam proses pembuatan pupuk ini tidak membutuhkan banyak keahlian, status
1
pemasarannya yang cukup besar, juga mendukung kebersihan lingkungan dan kelestarian
lingkungan dengan memanfaatkan limbah (sampah organik) yang telah menjadi salah satu
masalah terbesar dari pemerintah.
1.2 Tujuan
2
BAB II
RENCANA BISNIS
Analisis S.W.O.T
o Strenght(kekuatan )
tanaman hias dengan bentuk yang unik .
menerima pesanan sesuai keinginan konsumen
memberikan garansi kepada konsume jika pada saat
pengiriman ada tanaman yang mati selama 2 hari
harga yang terjangkau
Hal yang dilakukan setelah analisis
mempertahan harga terjangkau
banyaknya keluhan konsumen tentang tanaman yang mati
setelah proses pengiriman
o Weakness (kelemahan )
Banyak pesaing
Tidak mengetahui bagaimana alur dan proses packaging di
dalam kurir
Modal besar
Hal yang dilakukan setelah analisis
3
Pesaing tanaman hias yang semakin banyak
Tidak sedikit barang yang di kirim rusak
Modal yang digunakan masih dengan modal sendiri
o Opportunities (Kesempatan)
Dengan daya inovatif dan kreatif dalam membentuk tanaman
hias usaha ini memiliki kesempatan menguasai pasar
Belum banyak yang bisa memberikan garansi pada tanaman
yang mati
o Threats (Ancaman )
Bahan baku yang mahal atau berubah harga.
Bibit yang terserang penyakit
Proses pengiriman pada kurir yang salah dan tidak profesional
c. Lokasi usaha
Lokasi usaha kami adalah di jalan Perumahan Bukit Pratama Gong Suling 04 no 21 Goa
Gong, Jimbaran, Bali.
4
d. Waktu
Bidang usaha yang kami tawarkan membutuhkan waktu 3 hari untuk mengorder produk
kami di luar bali.
e. Dampak usaha terhadap lingkungan
Menurut kami, usaha kami ini tidak akan memberikan dampak buruk untuk
lingkungan, baik itu di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Sebaliknya usaha kami ini dapat
memberikan dampak yang positif dibidang ekonomi misalnya mengurangi pengangguran,
karena kami memperkerjakan teman kami sendiri, Selain usaha kami ini dapat mengurangi
sedikit problem pemerintah tentang masalah sampah.
f. Resiko bisnis
Resiko usaha yang kami prediksikan nantinya, namun kami berharap suatu hari nanti
tidak akan terjadi, atau walaupun terjadi kami harap dapat kami atasi sebelum resiko tersebut
terjadi.
Usaha kami ini beresiko yaitu:
Pelanggan yang tidak tetap sehingga penghasilan pula tidak tetap,
Keterlambatan penyelesaian pesanan dalam jumlah banyak
KETUA KEUANGANPEMASARAN
5
Adapun penjelasan pada masing masing jabatan dari sturuktur organisasi ini :
Perusahaan yang baru dirintis tentunya membutuhkan bantuan rekanan atau pihak lain
dalam membantu memperlancar proses produk dan pedistribusian produk kami agar sampai
ke konsumen . pihak pihak yang di ajak bekerja sama adalah putra garden Tanaman hias
serta supplier tanaman hias lainya .
Untuk pengembangan usaha dan kelancaran pemasaran, kami mencoba mencari mitra sebagai
tempat penitipan hasil produksi pupuk kami untuk dijual ke konsumen seperti kami titip di
sekitar daerah Jimbaran. Kami juga akan mencoba masuk ke instansi pemerintahan
berhubungan untuk meminta bantuan pemasaran produk pupuk kami ke masyarakat
khususnya daerah didalam dan luar Bali.
6
2.5 Perencanaan pemasaran
a) Target konsumen
Konsumen yang kami targetkan yaitu para petani sayur, buah- buahan dan bunga,
selain itu kami mencoba juga memasarkan ke masyarakat yang suka bercocok tanam di
rumah dan kami juga mencoba memasukkan produk kami ke instansi pemerintah
berhubungan untuk membantu dalam proses pemasaran kami.
b) Wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran kami yaitu konsumen atau pelanggan yang ada di Bali. Untuk
pengembangan usaha kami mencoba menembus daerah-daerah yang berpotensi sebagai
penghasil sayur dan buah- buah di luar Makassar seperti daerah Jimbaran, Kuta, Legian,
Denpasar, daerah Ubud dan daerah lain yang ada di Bali. Metode pemasaran yang telah kami
lakukan yaitu dengan melalui media sosial dan demo langsung kepada kalangan masyarakat.
c) Situasi persaingan
Pesaingan usaha kami masih terbilang belum terlalu ketat, Hal ini dikarenakan
masyarakat belum banyak yang memanfaatkan limbah seperti kami.Meskipun ada usaha yang
bergerak dibidang yang sama, tapi masih terbilang sedikit di daerah Bali.
Jenis produk yang kami tawarkan yaitu masih satu jenis yaitu berupa pupuk organik
yang bahannya dari berbagai jenis sampah organic dan kotoran hewan. Kami mengemas
pupuk kami kedalam kantong plastic yang berisi 5 kg pupuk organic perkemasan yang dijual
dengan harga Rp. 10.000/ kemasan. Untuk penjualan kepada pedagang kami berikan harga
Rp.9.000/kemasan.
7
2.6 Rencana produksi
a) Bahan baku
Bahan baku yang kami gunakan pada usaha ini adalah sampah organik rumah tangga
dan kotoran hewan. Untuk bahan baku berupa sampah organik kami mencoba suplay dari
sampah organic berupa sisa makanan dan sayur-sayuran dari rumah tangga dan rumah makan
yang terkait, selain itu kami mencoba suplay dari sampah masyarakat disekitar Bali dan untuk
kotoran hewan kami mencoba suplay dari peternakan ayam dan sapi didaerah sekitar Bali
atau kami suplay dari daerah langsung yang berpotensi untuk kami ajak kerja sama.
b) Proses Produksi
Hal yang dilakukan sebelum proses produksi yaitu menyiapkan bahan baku dan
pereaksi yang di gunakan supaya fermentasi berjalan cepat (Molase dan EM4). Pertama- tama
sampah dicacah dengan mesin pencacah sampai hancur, selanjutnya dilakukan proses
pencampuran sampah dengan kotoran ternak dengan perbandingan tertentu dan penambahan
nutrisi untuk bakteri (Molase dan EM4) supaya bekerja secara maksimal. Selanjutnya proses
fermentasi dilakukan 1 minggu. Kemudian setelah satu minggu pupuk siap dikemas dan
dipasarkan kepada masyarakat.
Untuk proses produksi, kami mencoba melakukan 3 kali seminggu untuk proses
pencampuran bahan. Untuk bahan baku sampah sekali produksi sebanyak 50 kg/hari.Dengan
perbandingan 1:3 dengan kotoran hewan, maka kami memproduksi sekitar 750 kg
pupuk/minggu atau sekitar 150 kantong pupuk.
c) Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang dapat dihasilkan dari mesin pencacah sampah sekitar 50 kg -
120 kg sampah per jam. Sehingga untuk menjamin ketahanan alat dan manajemen waktu
sambil kuliah, sehingga proses produksi kami lakukan tiga kali seminggu dengan hasil
produksi sekitar 150 kantong/ minggu.
8
2.7 Rencana keuangan
Adapun struktur permodalan serta alokasi dana yang dibutuhkan dalam usaha ini
antara lain mencakup :
Sumber dana
Modal pribadi (4 orang) @Rp 2.000.000 : Rp 8.000.000
1. Biaya Investasi
Mesin Pencacah
1 1 Buah Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Sampah
Tong Sampah
2 5 Buah Rp 100.000 Rp 500.000
Plastik
3 Terpal 5 Meter Rp 25.000 Rp 125.000
4 Sekop 2 Buah Rp 100.000 Rp 200.000
5. Timbangan 1 Buah Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
6. Pedal Sealer 1 Buah Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Jumlah Rp 6.325.000
9
9 Gaji Karyawan 2 Orang Rp. 150.000 Rp.300.000
10 Pulsa 50 Ribu Rp. 51.000 Rp. 51.000
Jumlah Rp 1.618.000
Akumulasi Pendapatan
Untuk pendapatan per hari 20 pupuk @Rp 9000 = Rp 180.000
Untuk pendapatan per bulan 600 pupuk @Rp9000 = Rp 5.400.000
Untuk pendapatan per tahun 7200 pupuk @Rp9000 = Rp 64.800.000
𝑅𝑝 8.000.000
= 𝑅𝑝 3.782.000
= 2.2 bulan
Sehingga dengan metode Analisis Kelayakan Usaha diatas hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.
10
BAB III
PENUTUP
1. Harapan
2. Keyakinan
Kami (PUKORA) mampu bersaing dengan pasar dengan menghasilkan produk yang
lebih baik dan inovatif.
Mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang kami hasilkan
11
LAMPIRAN USAHA
pemasaran
12