Anda di halaman 1dari 4

Menurut asal katanya, secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang

menimpa penduduk. Epidemiologi berasal dari perkataan Yunan, dimana epi = upon, pada
atau tentang, demos = people, penduduk, logia = knowledge, ilmu. Namun epidemiologi ini
tentu sesuai dengan sejarah kelahirannya dimana epidemiologi memberikan perhatian
terhadap penyakit yang mengenai penduduk. Penyakit yang banyak menimpa penduduk
pada dewasa itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemic (penyakit yang
mengenai penduduk secara luas). Epidemiologi memberikan perhatian tentang epidemic
yang banyak menelan korban kematian, dan begitulah nama epidemiologi tidak bias
dilepaskan dengan epidemiologi itu sendiri.

Begitulah, pada awal perkembangannya, epidemiologi mempunyai pengertian sempit.


Epidemiologi dianggap sebagai ilmu tentang epidemic. Pada perkembangan selanjutnya
hingga dewasa iniEpidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran)
dan determinan (factor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan
untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan. Dengan demikian, disini tampak bahwa epidemiolgi dimaksudkan tidak hanya
mempelajari penyakit epideminya saja, tetapi menyangkut masalah kesehatan secara
keseluruhan.

Sebagai ilmu yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dank


arena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi. Berbagai definisi telah
dikemukakan oleh para penulis dan mereka para para pakar yang mencurahkan waktunya
dalam epidemiologi. Beberapa diantara mereka adalah:
Wade Hampton Frost (1972), Guru Besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas
John Hopkins mendifinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena
missal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history)
penyakit menular. Disini tampak bahwa pada waktu itu penekanan perhatian epidemiologi
hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang mengenai massa (masyarakat).

Greenwood (1934), Profesor di School of Hygiene and Tropical Medicine, London,


mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana dikatakan bahwa epidemiologi
mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok (herd)
penduduk. Kelebihan pengertian ini adalah dengan adanya penekanan pada kelompok
penduduk yang memberikan arahan distribusi dan metodologi terkait.

Kemudian Brian Mac Mahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama
dengan Thomas F. Pugh menulis buku “Epidemiologi: Pricipals and Methods” menyatakan
bahwa epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in
man”. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Walaupun defenisinya cukup
sederhana, disini tampak bahwa MacMahon menekankan epidemiologi sebagai suatu
pendekatan metodologi dalam menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab
mengapa terjadi distribusi sedemikian dari suatu penyakit.
Gary D. Friedman (1974) selanjutnya dalam bukunya “Primer of Epidemiology” menuliskan
bahwa, Epidemiology is the study of disease occurance in human populations. Batasa ini
lebih sederhana dan tampak sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Mac-Mahon. Dan
ini pula yang kurang lebih dikemukakan oleh Anders Ahlbom dan Staffan Norel (1989)
dalam bukunya Introduction of Modern Epidemiology. Dikatakan bahwa Epidemiologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia. Hanya saja
perlu ditambahkan bahwa dalam kata pengantarnya, dia mengatakan antara lain : “Suatu
lelucon lama mengatakan bahwa seorang ahli epidemiologi telah berubah: tidak lagi sebagai
wilayah dari sejumlah kecil dokter yang berdedikasi, tapi telah berkembang menjadi suatu
disiplin riset yang nyata”. Ungkapan ini mengingatkan akan latar belakan sejarah
Epidemiologi yang semula mendapat perhatian dan dikembangkan oleh para dokter dalam
menggeluti masalah penyakit, yang kemudian berkembang sebagai suatu pendekatan
metodologi.

1. Greenwood (1934) Menurut Greenwood, Epidemologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok (herd) penduduk. Greenwood memberikan penekanan
pada kata Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon (1970) Menurut Brian Mac Mahon, Epidemiologi adalah Studi tentang
penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia. Pada pengertian yang dikemukakan
oleh Brian sudah mulai memasuki aspek Distribusi Penyakit dan mencari penyebab dari suatu
penyakit.
3. Wade Hampton Frost (1972) Wade Hampton Frost mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu
pengetahuan tengtang fenomena massal (mass fenomen) penyakit in feksi atau sebagai riwayat
alamiah (natural history) penyakit menular. Perhatian epidemiologi pada saat itu di tunjukan
kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
4. Anders Ahlbom dan Staffan Norel (1989) Anders Ahlbom dan Staffan mendefinisikan Epidemiologi
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari terjadinya penyakit pada poppulasi manusia.
5. Gary D. Friedman (1974) Menurut Gary D. Friedman, Epidemiology is the study of desease
occurance in human population.
6. Abdel R. Omran (1974) Menurut Abdel R. Omran, Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai
terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu
juga determinan serta akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Last (1988) Menurut Last, Epidemiologi is study of the distribution and determinants of health-
related state or events in specified population and the application of this study to control of
problems.
8. Center Of Disease Control (CDC) 2002 Menurut CDC, Epidemiologi adalah studi yang mempelajari
distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya
untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan. Dari penegrtian ini, jelas bahwa Epidemiologi
adalah suatu Studi dan studi itu adalah Riset.
9. Word Health Organization (WHO) dalam Regional commite Nacting ke 42 di Bandung Menurut
WHO, Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa
kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa
sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkanmaslah-masalah
tersebut.
10. Noor : Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya. (Noor, 2000)
11. Timmreck : Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab,
pengendalian, dan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit,
kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri
pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya
berdasarkan usia, jenis kelamin , ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu,
tempat, orang dan sebagainya. (Timmreck, 2004)
12.
13. Slamet : Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti Epi = di atas/ di
antara/yang ada di antara. Demos = populasi, orang, masyarakat. Logos = ilmu. Jadi
epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang
ada di antara (yang melanda) masyarakat/populasi. Atau ilmu yang mempelajari
epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya kembali.
(Slamet, 2005)
14.
15. WHO (Regional committee Nacting ke 42 di Bandung) : Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang
berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat dan menerapkan
ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. (Budiarto, 2003)
16. CENTER OF DISEASE CONTROL (CDC) 2002 : Studi yang mempelajari distribusi dan determinan
penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian
masalah – masalah kesehatan. (Budiarto, 2003)
17. Wade Hampton Frost (1927), Guru Besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas Johns
Hopkins : Mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal
(Mass Phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (Natural History ) penyakit
menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan
kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa. (Bustan, 2002)
18. Greenwood (1934), Professor di School of Hygiene and Tropical Medicine, London :
Mengatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian
penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk. Kelebihan pengertian ini adalah dengan
adanya penekanan pada kelompok penduduk yang memberikan arahan pada distribusi dan
metodologi terkait. (Bustan, 2002)
19. Abdel Romran (1974) : Epidemiologi sebagai suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi
keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan
akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk. (Bustan, 2002)
20. Garry D. Friedmann (1974) selanjutnya dalam bukunya Primer of Epidemiology menuliskan
bahwa :Epidemiology is the study of disease occurance in human populations. Batasan ini lebih
sederhana dan tampak senapas dengan apa yang dikemukakan oleh MacMahon. (Bustan,
2002)
21. Last (1988) : Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related
states or events in specified population and the application of this study to the control of
problems. Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau
kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk
menanggulangi masalah kesehatan. (Bustan, 2002)
22. Brian MacMahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama Thomas F. Pugh
menulis bukuEpidemiology Principle and Methods :Epidemiology is the study of the
distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah studi tentang
penyebaran dan penyebab frekuensi/kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi
distribusi semacam itu. Walaupun definisinya cukup sederhana, di sini tampak bahwa
MacMahon menekankan epidemiologi sebagai suatu pendekatan metodologik dalam
menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab mengapa terjadi distribusi sedemikian
dari suatu penyakit. (Bustan, 2002)
23. Anders Ahlbom & Staffan Norel (1989) dalam bukunya Introduction of Modern Epidemiology. :
Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
Hanya saja perlu ditambahkan bahwa dalam kata pengantarnya dia mengatakan antara lain :
“Suatu lelucon lama mengatakan bahwa seorang ahli epidemiologi adalah seorang dokter
yang dapat menghitung. Dewasa ini epidemiologi telah berubah, tidak lagi sebagai wilayah
dari sejumlah kecil dokter yang berdedikasi, tapi telah berkembang menjadi suatu disiplin riset
yang nyata”. (Bustan, 2002)
24. Barbara Valanis (1999) : Epidemiology is term derived from the Greek language (epid = upon,
demos = people, logos = science). (Bustan, 2002)
25. Elizabeth Barrett : Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases. (Bustan,
2002)
26. Gilliam (1963) : Epidemiology is what epidemiologists do. (Bustan, 2002)
27. Judith S. Mausner, Anita K. Bahn :Epidemiology is concerned with the extend and types of
illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their
distribution. (Bustan,

Anda mungkin juga menyukai