Anda di halaman 1dari 3

FISIKA RADIASI

Rr. Asri Wahyuningsih. S1 Reguler K3 2018


1806143094

1.Pembentukan Sinar X di Dalam Tabung Sinar X (Tabung Rontgen)


- Sinat X adalah suatu gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dari suatu tabung rontgen.
Sinar X diproduksi jika electron berkecepatan tinggi menumbuk suatu bahan target dan
dihentikan secara tiba-tiba. Proses ini terjadi dalam sebuah tabung kaca hampa udara yaitu
tabung Sinar X.
Terdapat beberapa tahap produksi sinar x:
Filamen tungsten dipanaskan secara elektris lalu terbentuk awan e di sekeliling
filamen
• Beda potensial di sepanjang tabung mengakselerasi e dengan kec. sangat tinggi ke arah
anode • Alat fokus mengarahkan arus e ke fokal spot pada target
• Elektron menumbuk target dan dihentikan secara tiba-tiba • Energi yang hilang
panas (99%) diserap balok copper &
minyak sinar X (1%)

Sinar X dipancarkan dari target ke seluruh arah. • Sinar X yg dipancarkan melalui


jendela kecil pada lead casing yg berguna untuk diagnostic

2. Sifat-sifat Sinar X
Sinar X terjadi karena benturan elektron berkecepatan tinggi pada suatu target / fokal spot
berbentuk segi empat kemudian sumber sinar x tidak mungkin berbentuk titik

• v = 3 x 10 10 cm / det

• Termasuk suatu gelombang elektromagnetik -> energi listrik & magnet.  sinar x (heterogen)= 10 - 10 –
2 Å. 1 Å = 10 –8 cm

•Sinar X berjalan menurut garis lurus dan menyebar.


• Memiliki E tinggi.

• Tidak bermuatan listrik, tidak dapat dibelokkan oleh medan magnit.

• Radiasi ini juga bersifat karsinogenik.


• Mempunyai efek biologis pada sel-sel somatik dan genetic. Dapat digunakan untuk terapi serta
pengobatan kanker.

•Dapat diabsorbsi oleh jaringan tubuh.

3. Efek-efek kerusakan jaringan biologis akibat radiasi ionisasi


Efek Somatik Non Stochastic (Deterministik): kerusakan yang pasti akan terjadi bila dosis
radiasi yang diterima tinggi. Misal : kemerahan pada kulit, katarak.

Efek Somatik Stochastic

– dapat terjadi, random/probabilitas.

-dapat terjadi bila tubuh terpapar radiasi oleh dosis radiasi sekecil apapun, tanpa ambang
rangsang tertentu

-dapat terjadi setelah beberapa tahun kemudian: efek tertunda.

- Semakin kecil dosisi radisasi, semakin rendah probabilitas kerusakan sel yang terjadi.

Efek Genetik Stochastic

– Radiasi pada organ reproduksi dapat merusak DNA sel dalam sperma dan sel telur.

– Dapat teradi berupa abnormalitas kongenital pada keturunan individu yang teradiasi.

– Tidak memiliki dosis ambang rangsang, jadi tidak ada kepastian bahwa efek ini akan terjadi
atau tidak, dan oleh sebab itu efek genetik termasuk efek stochastik.

4. Efek Radiasi Ionisasi pada Tingkatan Selular Sampai dengan Tingkatan Jaringan dan Organ.
1. Tingkat Sel

o Molekul-molukel DNA dan RNA yang terpapar oleh foton sinar X akan mengalami
ionisasi dan akan langsung memutus rantai DNA dan RNA

o Kerusakan DNA dan kromosom berpotensi menyebabkan mutasi pada sel somatik, sel
genetik, dan proses transformasi sel.

o Apabila sel tersebut tidak dapat memperbaiki kerusakan gen tersebut, maka dapat
berakibat sel langsung mati, pembelahan sel terhambat/tertunda, mutasi pada sel
tersebut sehingga menyebabkan perubahan permanen pada sel anak setelah terjadi
pembelahan sel induk yang telah bermutasi.
2. Tingkat Jaringan

o Kerusakan sel yang menyebabkan kematian pada sel akan mengganggu fungsi jaringan
tersebut, dan apabila kematian sel pada jaringan tersebut sangat banyak, maka akan
berakibat hilangnya kemampuan jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya dengan
baik

o Kerusakan sel yang menyebabkan mutasi pada sel akan mengganggu fungsi jaringan
tersebut, dan apabila sel mutasi tersebut terus membelah menjadi banyak, maka bukan
hanya menghilangkan kemampuan jaringan tersebut untuk menjalani fungsinya tapi
juga mengganggu fungsi jaringan lain yang ada di sekitarnya.

3. Tingkat Organ

o Organ Reproduksi : Bila radiasi mengenai sel reproduksi maka akan ada dua
kemungkinan, yaitu terjadi kemandulan atau sel tersebut dapat bertahan namun pada
pembelahan berikutnya akan terjadi perubahan sifat gen (menjadi efek herediter).

o Sum-sum Tulang : Bila radiasi terjadi pada dosis 3-5 Gy dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu maka akan menyebabkan kematian sel pada sum-sum tulang yang
menyebabkan kematian (“Bone Marrow Death”).

o Janin/Fetus : Apabila zigot yang belum mengalami diferensiasi terpapar pada radiasi
ionisasi akan mengakibatkan kematian sel zigot tersebut, dan apabila janin terpapar
radiasi ionisasi maka akan menyebabkan kematian pada janin tersebut atau
abnormalitas pada pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai