Anda di halaman 1dari 3

KOLESISTITIS

No. ICD-10 : K81.9


No. Dokumen : 440/ /SOP-UKP/UPTD-K 07/
/ 2018
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 2018
Halaman : 1/3

PUSKESMAS Erlince Hasugian, SKM


BONANDOLOK NIP. 19710418 199103
2003
1. Pengertian Kolesistitis adalah reaksi inflamasi akut atau kronis dinding kandung empedu, yang bisa
saja dipengaruhi oleh stasis cairan empedu, infeksi kuman dan iskemia dinding kandung
empedu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan kolesistitis

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Bonandolok Tahun 2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Bonandolok
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur / Alat dan bahan :
Langkah-
1. ATK
langkah
2. Stetoskop
3. Tensimeter

Langkah-langkah
A. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Kolesistitis akut:
1. Demam
2. Kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan teralihkan ke bawah angulus
scapula dexter, bahu kanan atau yang ke sisi kiri, kadang meniru nyeri angina pektoris,
berlangsung 30-60 menit tanpa peredaan, berbeda dengan spasme yang cuma berlangsung
singkat pada kolik bilier.
3. Serangan muncul setelah konsumsi makanan besar atau makanan berlemak di malam
hari.
4. Flatulens dan mual

Kolesistitis kronik
1. Gangguan pencernaan menahun
2. Serangan berulang namun tidak mencolok.
3. Mual, muntah dan tidak tahan makanan berlemak
4. Nyeri perut yang tidak jelas disertai dengan sendawa.
Faktor Risiko
1. Wanita
2. Usia >40 tahun
3. Sering mengkonsumsi makanan berlemak
4. Adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.
B. Hasil Pemeriksaan dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Ikterik bila penyebab adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik
2. Teraba massa kandung empedu
3. Nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal, tanda Murphy positif

C. Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
Angina pektoris, Apendisitis akut, Ulkus peptikum perforasi, Pankreatitis akut
Komplikasi
Gangren atau empiema kandung empedu, Perforasi kandung empedu, Peritonitis umum,
Abses hepar

D. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Tirah baring
2. Puasa
3. Pemasangan infus
4. Pemberian anti nyeri dan anti mual
5. Pemberian antibiotik:
Sefalosporin: Seftriakson 1 gram/ 12 jam, Sefotaksim 1 gram/ 8 jam, atau

Konseling dan Edukasi


Keluarga diminta untuk mendukung pasien untuk menjalani diet rendah lemak dan
menurunkan berat badan.
Rencana Tindak Lanjut
1. Pada pasien yang pernah mengalami serangan kolesistitis akut dan kandung
empedunya belum diangkat kemudian mengurangi asupan lemak dan menurunkan berat
badannya harus dilihat apakah terjadi kolesistitis akut berulang.
2. Perlu dilihat ada tidak indikasi untuk dilakukan pembedahan.
Kriteria rujukan
Pasien yang telah terdiagnosis kolesistitis dirujuk ke layanan sekunder (spesialis penyakit
dalam) sedangkan bila terdapat indikasi untuk pembedahan pasien dirujuk pula ke
spesialis bedah.

Prognosis
Prognosis umumnya dubia ad bonam, tergantung komplikasi dan beratnya penyakit.

6. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
7. Unit terkait
8.Dokumen
Terkait

Anda mungkin juga menyukai