KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W
yang diutus sebagai rahmat untuk sekalian alam dan membimbing umat ke jalan yang lurus.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata Seni Budaya. Kami menyadari
tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kami senantiasa mengharap
adanya kritik dan saran guna perubahan yang lebih baik kedepannya. Kendati demikian, kami
berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, permohonan maaf kami
A. Latar Belakang
Keindahan menurut etimologi berasal dari kata latin bwllum, akar dari kata bonum yang berarti
kebaikan. Menurut cakupannya dibedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak(beauty)dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah(the beautiful)
Keindahan tidak dapat dilepaskan dari setiap manusia. Karena pada dasarnya
setia manusia memiliki kecenderungan untuk menghadirkan keindahan dalam
hidupnya,memulai dari pakaian,rumah,sekolah,tempat ibadah,buku dan lain lain.
Ditampilkan dengan membawa cita rasa estektik tertentu. Pentingnya keindahan
dalam perasaan yang halus dan menghargai kualitas
Mengapreasiasi seni berarti menghargai karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap
batin tersebut berangkat dari sesuatu kemampuan meresapi dan menghayati keindahan
serta memahami makna yang terkandung di dalamnya
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas,dapat ditarik beberapa masalah yaitu,
1. Bagaimana makna dari keindahan?
2. Bagaimana perbedaaan antara seni dan keindahan?
3. Bagaimana sifat-sifat keindahan?
4. Bagaimana keindahan dari sudut pandang Islam?
5. Bagaimana yang dikatakan karya seni yang tak indah?
C, Tujuan
Tujuan dari tulisnya manakalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang makna keindahan
2. Untuk mengetahui tentang seni dan keindahan
3. Untuk mengetahui tentang karya seni yang tak indah
4. Untuk mengetahui sifat-sifat keindahan
5. Untuk mengetahui keindahan ditinjau dari sudut pandang Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Keindahan
Makna keindahan secara akademis sudah dipelajari manusia sejak abad ke-18
oleh para filsuf yang tertarik untuk mengembangkan estetika. Berawal dari sanalah
dapat dilihat pandangan dari berbagai ahli tentang makna keindahan tersebut.
Keindahan bersal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik dan sebagainya.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya Garis Besar Estetika, keindahan berasal dari
bahasa Inggris, yaitu beautiful, bahasa Perancis yaitu beau, dan Italia juga Spanyol
yaitu bello. Kata-kata tersebut berasal dari bahasa Latin bellum.
Beberapa pendapat mengenai keindahan yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:
1. Alexander Baungarten
Ia berpendapat bahwa keindahan adalah keseluruhan yang tersusun secara
teratur dari bagian bagian yang saling berhubungan satu sama lain (beauty is an order
of parts in their manual relations and in their relation to the whole)
2. Sulzer
Ia berpendapat bahwa yang indah hanyalah yang baik, jadi jika tidak baik
belum dapat dikatakan indah.
3. Shaftesbury
Ia berpendapat bahwa yang indah adalah yang memiliki proporsi yang
harmonis.
4. Tolstoy
Ia berpendapat bahwa keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa
menyenangkan bagi yang melihat.
3. Berdasarkan Luasannya
Keindahan dalam arti luas dimana didalamnya terdapat kebaikan. Terdapat
istilah symmetria untuk keindahan berdasarkan penglihatan, dan harmonia untuk
keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi, keindahan dalam artian yang luas meliputi
keindahan seni, alam, moral, dan intelektual. Keindahan dalam arti sempit yakni
keindahan yang terlihat meliputi bentuk dan warna. Serta keindahan dalam arti estetis
murni yang merupakan pengalaman estetis seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diamati tanpa tujuan lain selain untuk pengamatan itu sendiri.
Keindahan pada dasarnya merupakan kualitas pokok tertentu yang terdapat
pada sesuatu. Kualitas yang paling sering disebut yaitu kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). (5) Rumusan keindahan yang paling sederhana adalah kesatuan hubungan
bentuk-bentuk yang ada diantara kesadaran persepsi yang memberikan kesenangan.
D. Sifat-Sifat Keindahan
Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak, berikut ini akan diungkapkan
sifat keindahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Keindahan pada dasarnya merupakan kualitas pokok tertentu yang terdapat pada
sesuatu. Kualitas yang paling sering disebut yaitu kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Rumusan keindahan yang paling sederhana adalah kesatuan hubungan
bentuk-bentuk yang ada diantara kesadaran persepsi yang memberikan kesenangan.
2. Kesalahan mengenai konsep seni dan keindahan seringkali ditimbulkan oleh kurang
tepatnya penggunaan kata seni dan keindahan. Anggapan yang berkembang yaitu
bahwa seni itu indah dan yang indah adalah seni, padahal seni tidak selalu harus
identik dengan keindahan. Karena penilaian keindahan yang terdapat pada suatu karya
seni sifatnya berubah, bisa menurut zaman maupun lingkungan.
3. Dalam karya seni yang baik tentu saja mengandung nilai keindahan, yang oleh
Horace dan dikutip oleh Wellek dan Warren (1987) disebut dulce et utile, yang artinya
berguna dan menyenangkan. Dengan kata lain sebuah karya seni yang baik haruslah
berguna bagi yang menikmatinya dan mampu menghibur atau menyenangkan. Aspek
kegunaan inilah yang kemudian diidentikkan dengan kebenaran, karena mampu
menggugah perasaan dan pikiran manusia tentang hal kebaikan. Sebuah karya seni
yang sebatas memberikan kesenangan namun tidak menggugah perasaan ke arah
kebaikan, maka dapat dikatakan karya tersebut tidak memiliki nilai keindahan.
4. Sifat sifat keindahan yaitu : Keindahan itu kebenaran, keindahan itu abadi,
keindahan itu mempunyai daya tarik, keindahan itu universal, keindahan itu wajar,
keindahan itu kenikmatan, dan keindahan itu kebiasaan
1. Mawardi dan Nurhidayati, IAD, ISD DAN IBD, Pustaka Setia, Bandung, 2007, hlm
158
2. Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014, hlm
120
3. Ibid, hlm 121
4. Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm 103
5. Ibid
6. Mawardi dan Nurhidayati, IAD, IBD DAN ISD, Pustaka Setia, Bandung, 2007, hlm
144
7. Mawardi, hal 478.
8. Ibid, hlm 469.
9. Sujarwa, 314
Beberapa pendapat menurut kami tentang keindahan, hampir sama dengan konsep
yang dikemukakan oleh Tolstoy yang menyatakan “keindahan adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihatnya”. Yaitu: