• Perkembangan Teater di Indonesia • Istilah teater berasal dari bahasa Yunani kuno theatron artinya gedung atau panggung tempat pertunjukkan aksian, perbuatan, gerakan, lakuan atau tindakan. Pengertian ini berlaku pada zaman Tyucidides (1471-295 SM) dan Plato (428-348 SM). Pada perkembangan lebih lanjut, teater merujuk kepada audotorium tempat publik berkumpul. Pengertian ini berlaku pada zaman Herodotus (290-424 SM). Hingga ini bekas reruntuhan gudang teater yang megah pada zaman dahulu kala masih dapat dilihat sebagai objek wisata di Yunani dan Romawi. • Tradisi teater sudah ada sejak dulu dalam masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan sudah adanya teater tradisional di seluruh wilayah tanah air. Fungsi teater pada saat itu adalah sebagai: 1. Pemanggil kekuatan gaib, 2. Menjemput roh pelindung untuk hadir di tempat pertunjukan, 3. Memanggil roh baik untuk mengusir roh jahat, 4. Peringatan nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan/kepahlawanan, 5. Pelengkap upacara sehubungan dengan peringatan tingkat hidup seseorang, dan 6. Pelengkap upacara untukk saat tertentu dalam siklus waktu. Masa berkembang dengan pesatnya seni teater • Sejak tahun 1968, yaitu saat Rendra pulang dari Amerika dan mendirikan Teater di Yogya, maka mulailah zaman kemajuan dunia teater Perbedaan seni teater pada zaman dahulu dengan sekarang • Tradisi teater sudah ada sejak dulu dalam masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dengan sudah adanya teater tradisional di seluruh wilayah tanah air. Fungsi teater pada saat itu adalah sebagai: 1. Pemanggil kekuatan gaib, 2. Menjemput roh pelindung untuk hadir di tempat pertunjukan, 3. Memanggil roh baik untuk mengusir roh jahat, 4. Peringatan nenek moyang dengan mempertontonkan kegagahan/kepahlawanan, 5. Pelengkap upacara sehubungan dengan peringatan tingkat hidup seseorang, dan 6. Pelengkap upacara untukk saat tertentu dalam siklus waktu.