Anda di halaman 1dari 4

Nama : Greffin Vincent (113120094)

Kelas : B

POLIMER

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan
meros berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang
tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.

Polimer dapat digolongkan menjadi :

1) Polimer alam

adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.

2) Polimer semi sintetis

adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.

Contoh : selulosa nitrat yang sering dipasarkan dengan nama celluloid dan guncotton.

3) Polimer sintetis

adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya
dalam reaktor.

Sifat polimer :
- Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.
- Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.
- Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
- Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
- Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.
- Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

KELEBIHAN :
• Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.
• Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk beberapa jenis polimer.
• Ketahanan korosi yang tinggi.
• Konduktivitas listrik dan panas yang rendah.
KELEMAHAN :
 Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.
 Kekakuan yang rendah.
 Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus derajat C saja.
 Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan khusus dalam aplikasi struktur penanggung
beban.
 Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika di-ekspos dalam cahaya matahari dan
radiasi

Reaksi Polimerisasi

Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) yang


membentuk molekul yang besar. Ada dua jenis reaksi polimerisasi, yaitu : polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi Adisi

Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap
dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan
menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.

Mekanisme reaksi :

Atau dapat dituliskan :

Contoh :

Pembentukan Polietena (sintesis)


Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintesis dari monomer etena (C2H4) menurut
reaksi adisi berikut :
Pembentukan Poli-isoprena (alami)
Poli-isoprena merupakan karet alam dengan monomer 2-metil-1,3 butadiena. Reaksi yang
terjadi dengan membuka salah satu ikatan rangkap dan ikatan rangkap yang lainnya
berpindah

menurut reaksi adisi :

Polomer kondensasi

Polimerisasi kondensasi adalah proses pembentukan polimer melalui penggabungan molekul-


molekul kecil melalui reaksi yang melibatkan gugus fungsi, dengan atau tanpa diikuti
lepasnya molekul kecil. Dengan kata lain, polimerisasi kondensasi hanya dilangsungkan oleh
monomer yang mempunyai gugus fungsional. Molekul kecil yang dilepaskan biasanya adalah
air. Selain itu, metanol juga sering dihasilkan sebagai efek samping polimerisasi kondensasi.
Contoh polimerisasi kondensasi adalah pembentukan selulosa dari monomer (unit ulangan)
yaitu glukosa. Glukosa sebanyak n akan bergabung membentuk rantai dan air dengan jumlah
(n-1). Pada polimerisasi selulosa, dua monomer glukosa bergabung, mengkondensasikan
molekul air, kemudian melepaskan atom oksigen yang menghubungkan dua monomer. Proses
ini terus berlanjut sehingga membentuk rantai.

Apakah kegunaan polimer dalam industri perminyakan ?

Polimer dalam dunia perminyakan dapat digunakan sebagai peningkat produksi minyak
melalui EOR (Enhanced Oil Recovery). Polimer tersebut dapat mendorong dan menyapu
minyak lebih optimal.

Polimer dapat digunakan sebagai dalam proses oil recovery karena polimer merupakan agen
pengontrol mobilitas yang berpotensi. Polimer ditambahkan ke dalam injection brine guna
meningkatkan viskositas aliran fluida.

Polimer mampus mempertahankan tekanan reservoir dan menyapu keluar residu minyak yang
tertinggal di dalam kapiler secara lebih efisien dalam proses pendesakan minyak dengan cara
memperkecil rasio mobilitas minyak dengan air.

Negara yang telah melakukan injeksi polimer ini adalah China.

Namun, di Indonesia belum menggunakan injeksi polimer karena polimer tersebut


mempunya biaya yang mahal karena material polimer yang memang mahal.

Anda mungkin juga menyukai