Kelas : B
POLIMER
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan
meros berarti unit aatu bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang
tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil dan sederhana.
1) Polimer alam
adalah polimer yang terbentuk secara alami di dalam tubuh makhluk hidup.
adalah polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.
Contoh : selulosa nitrat yang sering dipasarkan dengan nama celluloid dan guncotton.
3) Polimer sintetis
adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-monomernya
dalam reaktor.
Sifat polimer :
- Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.
- Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.
- Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
- Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
- Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.
- Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
KELEBIHAN :
• Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.
• Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk beberapa jenis polimer.
• Ketahanan korosi yang tinggi.
• Konduktivitas listrik dan panas yang rendah.
KELEMAHAN :
Kekuatan yang relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.
Kekakuan yang rendah.
Temperatur penggunaan terbatasi hanya beberapa ratus derajat C saja.
Perilaku viskoelastis, merupakan keterbatasan khusus dalam aplikasi struktur penanggung
beban.
Beberapa jenis polimer mengalami degradasi ketika di-ekspos dalam cahaya matahari dan
radiasi
Reaksi Polimerisasi
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap
dengan melakukan reaksi dengan cara membuka ikatan rangkap (reaksi adisi) dan
menghasilkan senyawa polimer dengan ikatan jenuh.
Mekanisme reaksi :
Contoh :
Polomer kondensasi
Polimer dalam dunia perminyakan dapat digunakan sebagai peningkat produksi minyak
melalui EOR (Enhanced Oil Recovery). Polimer tersebut dapat mendorong dan menyapu
minyak lebih optimal.
Polimer dapat digunakan sebagai dalam proses oil recovery karena polimer merupakan agen
pengontrol mobilitas yang berpotensi. Polimer ditambahkan ke dalam injection brine guna
meningkatkan viskositas aliran fluida.
Polimer mampus mempertahankan tekanan reservoir dan menyapu keluar residu minyak yang
tertinggal di dalam kapiler secara lebih efisien dalam proses pendesakan minyak dengan cara
memperkecil rasio mobilitas minyak dengan air.