Anda di halaman 1dari 7

SOAL PRE TEST

BIMTEK CALON AHLI K3

PETUNJUK
Sebelum Saudara mengerjakan soal-soal, bacalah terlebih dahulu ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

1. Tuliskan nama Saudara, instansi/perusahaan/lembaga Saudara di sudut kanan atas pada


lembar jawaban.
2. Pilih satu jawaban saja yang paling benar dari alternatif jawaban yang tersedia dengan
memberi tanda X (silang) pada lembar jawaban.
3. Untuk pembetulan pilihan jawaban yang salah, dengan cara melingkari jawaban yang
dipilih.
4. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah selesai dikerjakan
atau tanda waktu telah selesai.
5. Lembar jawaban tidak boleh dicoret-coret.

KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT INI SESUAI PETUNJUK.

A. PENGETAHUAN DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara filosofis ialah :


a. Upaya untuk menjamin agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien.
b. Upaya untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
c. Pemikiran dan upaya penerapannya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
khususnya tenaga kerja baik jasmani maupun rohani, hasil katya dan budaya menuju
masyarakat adil makmur dan sejahtera.

2. Faktor penyebab kecelakaan kerja :


a. Perbuatan manusia yang tidak aman.
b. Kondisai yang berbahaya.
c. Kombinasi a dan b.
d. Jawaban a, b dan c benar.

3. Kejadian kecelakaan kerja yang disebabkan perbuatan tidak aman dari pekerja merupakan :
a. Sebab dasar.
b. Sebab tidak langsung.
c. Sebab langsung.
4. Ruang lingkup obyek pengawasan keselamatan kerja menurut Uandang-undang
keselamatan kerja ialah :
a. Perusahaan swasta.
b. Tempat kerja.
c. Perusahaan negara.
d. Tempat usaha.

5. Dasar hukum penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja :


a. Permen No. 02.Men/1992.
b. Permen No. 01/Men/1988.
c. Permen No. 04/Men/1987.

---===ooo0ooo===---

B. K3 MEKANIK DAN KONSTRUKSI BANGUNAN.

1. Dasar hukum pengawasan K3 Konstruksi Bangunan antara lain :


a. UU. No. 1 Tahun 1970.
b. Permen No. 1 Tahun 1980.
c. SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep.174/Men/1086.
No.104/Kepts/1086
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

2. Pengawasan K3 konstrksi bangunan dilakukan pada setiap tahapan pekerjaan, yaitu :


a. Perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan.
b. Penggalian, pembetonan.
c. Pemasangan tiang-tiang bangunan.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

3. Yang dimaksud dengan penggerak mula sesuai Permen No. Per-04/Men/1985 adalah :
a. Motor diesel, turbin air, kincir angin.
b. Motor listrik.
c. Transfomator.
d. Jawaban a, b dan sama benar.

4. Program pengawasan dan pembinaan K3 Bidang Mekanik ruang lingkupnya meliputi :


a. Pesawat tenaga, pesawat produksi, pesawat angkat dsan angkut.
b. Peswat pembangkit tenaga listrik.
c. Kebakaran dan listrik.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

5. Berdasarkan peraturan perundangan K3 bidang mekanik bahwa setiap pesawat harus


memiliki pengesahan pemakaian dengan maksud dan tujuan :
a. Efektif, efisien dan aman dalam pemakaian.
b. Memenuhi peraturan perundangan.
c. Memperpanjang umur pemakaian.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

6. Peraturan perundangan yang mengatur pesawat angkat dan angkut adalah :


a. UU. No. 1 Tahun 1070.
b. Permen No. 04/Men/1985.
c. Permen No. 05/Men/1985.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

7. Ruang lingkup Peremen No. 05/Men/1985 meliputi :


a. Peralatan angkat, pita transport, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan.
b. Pesawat tenaga dan produksi.
c. Pesawat lift dan escalator.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

8. Pemeriksaan dan pengujian pesawat tenaga dan produksi dilakukan selambat-lambatnya


tiap-tiap :
a. 5 tahun.
b. 3 tahun.
c. 2 tahun.
d. 10 tahun.

9. Dalam menjalankan pesawat angkat dan angkut harus dilakukan oleh :


a. Operator yang memiliki kemampuan dan keterampilan.
b. Operator yang memiliki pengalaman.
c. Operator yang memiliki SIO (Surat Ijin Operator).
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

10. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap pesawat angkat dan angkut yang akan
dibuat dan dipasang harus memiliki persyaratan teknis dan kepada :
a. Pembvuat dan pemasang harus mendapat pengesahan.
b. Pembuat dan pemasdang tidak perlu mendapat pengesahan.
c. Pemilik/pemakai dapat menentukan persyaratan.
d. Jawaban a, b dan c adalah benar.

11. Suatu alat perlengkapan yang dipasang permanen pada pesawat tenaga dan produksi guna
menjamin p-emakaian pesawat tersebut dapat bekerja dengan aman disebut :
a. Aslat pelindung diri.
b. Alat pengaman.
c. Alat perlindungan.
d. Jawaban a, b dan c benar.

---===ooo0ooo===---
K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN.

12. Pemeriksaan visual pada setiap pesawat uap yang baru bertujuan untuk mengetahui :
a. Kondisi seluruh alat perlengkapan pengamannya.
b. Kondisi seluruh bagian konstruksi dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.
c. Kondisi sisi luar dan seluruh alat perlengkapan pengamannya.

13. Pengujian padat dengan air dingin (Hydrostatic test) pada pesawat uap dan bejana tekan
bertujuan untuk mengetahui :
a. Kekuatan konstruksi.
b. Kekuatan bahan.
c. Kekuatan tarik.

14. Kekurangan air didalam ketel uap pada saat sedang dioperasikan dapat mengakibatkan :
a. Terjadi kenaikan temperatur air.
b. Terjadi over heating dan peledakan.
c. Terjadi kenaikan tekanan kerja.

15. Syarat-syarat umum yang harus dimiliki oleh setiap alat pengaman :
a. Harus dibuat dari bahan yang ringan dan kuat.
b. Harus dibuat dari bahan baja karbon.
c. Harus dibuat secara baik dari bahan yang sesuai menurut keperluannya dan dapat
bekerja dengan baik.

16. Menurut Undang-undang dan Peraturan Uap 1930 apakah setiap pesawat uap yang akan
dijalankan :
a. Perlu diberi ijin pemakaian.
b. Tidak perlu diberi ijin pemakaian.
c. Ada yang tidak perlu ijin pemakaian.

17. Akte ijin diberikan kepada pemakai bilamana :


a. Hasil pemeriksaan dan pengujian alat-alat perlengkapan pengaman dan alat-alat
pembakarannya memenuhi syarat.
b. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan otomatisnya
memenuhi syarat.
c. Hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat uap dan alat-alat perlengkapan
pengamannya memenuhi syarat.

18. Akibat buruk dari suatu pengujian padat dengan air dingin yang dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku, dipertanggung jawabkan kepada yang :
a. Mnemohon (meminta) pemadatan.
b. Melakukan pemadatan.
c. Mengawasi pemadatan.
19. Sesuai mpasal 10 Undang-undang Uap 1930, untuk kelancaran pelaksanaan pemeriksaan
dan pengujian, sebelumnya harus disiapkan peralatan dan tenaga kerja oleh :
a. Pemohon.
b. Pemakai.
c. Operator.

20. Seseorang atau badan hukum yang akan membuat ketel uap harus mengajukan :
a. Data-data ketel uap.
b. Permohonan ijin pemakaian.
c. Permohonan surat keterangan terdaftar PJK3 Fabrikasi.
d. Permohonan pengesahan gambar rencana.

---===ooo0ooo===---

C. KESEHATAN KERJA.

1. Peraturan perundangan mengenai kesehatan kerja yang berkaitan dengan pemeriksaan


kesehatan tenaga kerja :
a. UU. No. 1 Tahun 1970 pasal 8.
b. UU. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 3.
c. UU. No. 1 Tahun 1970 pasal 9 ayat 1.

2. Faktor-faktor dilingkungan kerja yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja :


a. Faktor fisik, kimia, biologis.
b. Faktor fisik, kimia, biologis dan fisiologis.
c. Faktor fisik, kimia, biologis, psikologis dan fisiologis.

3. Upaya pelaksanaan kesehatan kerja diperusahaan dititik beratkan pada :


a. Upaya kuratif.
b. Upaya preventif.
c. Upaya promotif.
d. Upaya rehabilitatif.

4. Penerapan norma-norma ergonomi ditempat kerja, meliputi norma-norma :


a. Pembebanan kerja fisik, sikap tubuh dalam bekerja, mengangku dan mengangkat.
b. Olah raga dan kesegaran jasmani, musik dan dekorasi, lingkungan kerja.
c. Semuanya benar.

5. Metode-metode pengolahan dan pembuangan limbah industri yang banyak digunakan


adalah sebagai berikut :
a. Metode pembusukan.
b. Metode pembuangan.
c. Metode pengendapan.
d. Metode proses produksi.
6. Tahapan kegiatan pada hygiene perusahaan adalah :
a. Pengenalan lingkungan, pengendalian lingkungan.
b. Pengenalan lingkungan, penilaian lingkungan dan pengendalian lingkungan.
c. Penilaian lingkungan, pengendalian lingkungan.

7. Tingkat bahaya dari penggunaan bahan kimia berbahaya dipengaruhi oleh :


a. Daya racun, konsentrasi, macam bahan kimia dan lama paparan.
b. Cara bahan kimia masuk kedalam tubuh.
c. Efek kombinasi bahan kimia, kerentanan calon korban paparan bahan kimia.
d. Semuanya benar.

8. Prinsip dasar pencegahan dan pengendalian bahaya bahan kimia adalah :


a. Identifikasi, evaluasi dan pengendalian.
b. Identifikasi, subsitusi, eliminasi.
c. Evaluasi, subsitusi, eliminasi.

---===ooo0ooo===---

D. K3 LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN.

1. Dasar hukum yang mengatur syarat penerapan sistim proteksi kebakaran ditempat kerja
diwilayah kekuasaan hukum R.I. adalah :
a. Peraturan Daerah DKI Jakarta No.3 Tahun 1993.
b. Undang-undang No. 1 Tahun 1970.
c. Keputusan Meneteri Tenaga Kerja No. 158 Tahun 1972.

2. Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga listrikan adalah :


a. Undang-undang No. 15 Tahun 1985.
b. Undang-undang No. 1 Tahun 1970.
c. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia Tahun 1988.

3. Peraturan Keselamatan Kerja Listrik :


a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-05/Men/1978.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/Men/1989.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-04/Men/1988.

4. Pengaman listrik terhadap hubung singkat & untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah :
a. Pembumian instalasi listrik pada setiap panel listrik.
b. Pemasangan pembatas arus pada setiap sirkit pembebanan listrik.
c. Pemasangan isolasi lantai kerja ditempat terdapat gas yang mudah terbakar.

5. Flash Over adalah :


a. Kondisi mula kebakaran.
b. Titik suhu penyalaan.
c. Siklus reaksi kebakaran yang sempurna.

6. Untuk mendeteksi kebakaran diruang genset sebaiknya dipasang detektor kebakaran jenis :
a. Asap tipe ionisasi.
b. Panas tipe kenaikan suhu.
c. Panas tipe suhu tetap.

7. Indikator alarm kebakaran di ruang genset yang tepat adalah :


a. Sirine.
b. Bell.
c. Visible alarm.

8. Jenis pengaman hubung singkat yang di izinkan untuk motor pompa hydrant atau spinkler :
a. ELCB.
b. MCB.
c. Terminal protecion.

9. Bahaya yang mungkin terjadi pada ruangan komputer yang diproteksi instalasi pemadam
“Halon Total Foading System” adalah :
a. Bahaya sentuhan listrik.
b. Kebocoran gas.
c. Discharge karena fault alarm.

10. Alat pemadam api ringan jenis CO2 dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran :
a. Klas A (awai), B dan C.
b. Klas B dan C.
c. Spesial Klas C.

11. APAR tekanan 10 kg/cm2 harus diuji hydrostatik :


a. 15 Kg/Cm2.
b. 20 Kg/Cm2.
c. 24 Kg/Cm2.
d. Maksimal 14 Kg/Cm2.

12. Salah satu syarat pengamanan tangki bahan bakar diatas tanah :
a. Disalut dengan tembok semen.
b. Sebagian diisi air.
c. Diberi tanggul.

---===ooo0ooo===---

Anda mungkin juga menyukai