COVER
SK DIREKTUR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 1
C. Manfaat ....................................................................................... 1
BAB II DEFINISI .......................................................................................... 2
BAB III RUANG LINGKUP ............................................................................ 3
BAB IV TATA LAKSANA ............................................................................... 4
BAB V DAFTAR SINGKATAN PENULISAN RESEP . Error! Bookmark not defined.
BAB VI DOKUMENTASI ............................................................................. 11
BAB VII PENUTUP ..................................................................................... 12
Lampiran SK Direktur RSI GaramKalianget
Nomor174/RSIGK/KEP/B/IV/2017
Tentang Panduan Penulisan Resep
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sistem distribusi obat rasional, peran dokter sebagai sebagai “
medical care ” dan apoteker sebagai “ Pharmaceutical care ” harus berada
dalam satu tim yang solid dengan tujuan yang sama yaitu melayani
kesehatan dan menyembuhkan pasien. Salah satu tujuan dokter dalam
menuliskan resep adalah untuk meminimalkan kesalahan dalam
pemberian obat sehingga memudahkan pasien untuk mendapatkan
perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhannya. Melalui penulisan resep
pula, peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat
kepada masyarakat dapat ditingkatkan karena tidak semua golongan obat
dapat diserahkan kepada pasien.
B. Tujuan
1. Meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat sehingga
memudahkan pasien untuk mendapatkan perbekalan farmasi sesuai
dengan kebutuhannya.
2. Sebagai peran dan tanggung jawab dokter dalam pengawasan
distribusi obat kepada masyarakat dapat ditingkatkan karena tidak
semua golongan obat dapat diserahkan kepada pasien.
3. Pelayanan berorientasi kepada pasien.
C. Manfaat
Dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelanggara pelayanan
kesehatan (health provider), manfaat Panduan Penulisan resep adalah
untuk meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat.
1
BAB II
DEFINISI
A. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter yang diberi izin
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku kepada
apoteker untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta
menyerahkan obat kepada pasien. Untuk penulisan resep di rawat jalan di
RSI Garam Kalianget menggunakan blanko resep dengan kop rumah sakit,
sedangkan penulisan resep di rawat inap RSI Garam Kalianget
menggunakan lembar resep berkelanjutan dengan kop rumah sakit.
B. Penulisan Resep
Penulisan resep artinya pemberian obat secara tidak langsung, ditulis
jelas dengan tinta, tulisan tangan pada kop resmi, format dan kaidah
penulisan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
yang mana permintaan tersebut disampaikan kepada farmasi atau
apoteker agar diberikan obat dalam bentuk sediaan dan jumlah tertentu
sesuai indikasi. Dengan demikian pemberian obat lebih rasional, tepat,
aman, efektif dan ekonomis.
2
BAB III
RUANG LINGKUP
Seluruh staf medis fungsional, maupun dokter yang diberi izin praktek di
RSI Garam Kalianget berdasarkan peraturan perundang undangan yang
berlaku. Setiap penulisan obat harus menyesuaikan ketentuan status pasien.
Tujuan penulisan resep agar dapat mengaplikasikan pengetahuan dokter dalam
memberikan obat kepada pasien melalui blanko resep atau instruksi pengobatan
dengan kop RSI Garam Kalianget yang telah diberikan stempel ruang perawatan
atau poliklinik setempat. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca, dengan
menggunakan istilah dan singkatan yang lazim, dengan demikian seorang dokter
harus mengetahui dan paham obat yang masuk dalam daftar formularium
Rumah Sakit yang dibuat oleh Panitia Farmasi dan Terapi RSI Garam Kalianget.
Untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga di Instalasi Farmasi,
maka Dokter penulis resep harus menuliskan resep dengan jelas terbaca dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3
BAB IV
TATA LAKSANA
4
4. Perubahan terhadap resep atau instruksi pengobatan harus diganti dengan
resep atau instruksi pengobatan baru
5. Resep atau intruksi pengobatan yang tidak memenuhi kelengkapan yang
ditetapkan tidak dapat dilayani oleh instalasi farmasi.
6. Resep atau instruksi pengobatan yang tidak dapat dibaca atau tidak jelas
maka asisten apoteker/apoteker/perawat yang menerima resep/intruksi
pengobatan harus menghubungi dokter penulis resep sesuai dengan
standar procedure operasional (SPO) penanganan resep yang tidak
jelas/tidak terbaca
7. Intruksi lisan harus diminimalkan dan apabila terjadi maka harus diulang
kembali pengejaannya oleh penerima pesan (Apoteker / asisten apoteker /
perawat) serta ditulis saat pengulangan tersebut dan dilakukan
rekonfirmasi. Pelaksanaan mengikuti SPO penerimaan pesanan secara
verbal / melalui telepon
8. Aturan pakai seperti frekuensi, dosis, rute pemberian dan aturan pakai
“jika perlu” (PRN) harus dituliskan indikasi untuk penggunaan dan dosis
maksimal dalam sehari
9. Tidak diperbolehkan menggunakan singkatan yang kemungkinan akan
menimbulkan kesalahan interpretasi
5
8. Pesanan obat secara verbal atau melalui telepon dan proses untuk
verifikasi pesanan yang demikian.
9. Jenis pesanan yang berdasarkan berat, seperti untuk kelompok pasien
anak.
6
BAB V
DAFTAR SINGKATAN PENULISAN RESEP
Daftar singkatan yang paling umum dipakai dan boleh dipakai, terbagi atas :
a. Bentuk sediaan
No. Nama Kepanjangan Arti
Singkatan
1. Emuls Emulsum Emulsi
7
b. Frekuensi
No. Nama singkatan Kepanjangan Arti
c. Waktu Pemberian
No Nama singkatan Kepanjangan Arti
d. Penggunaan
No Nama singkatan Kepanjangan Arti
8
disuntikkan
e. Lain-lain
No Nama singkatan Kepanjangan Arti
1. R/ Recipe Ambillah
2. S Signa Tandailah
3. Ad Ad Sampai dengan
3. CC Centimeter Unit mL
cubik
4. µg Microgram Mg Mcg
5. Ij Injeksi IV Injeksi
9
mg)
9. X mg I.X mg X mg Harus
menggunakan
“O” sebelum
koma decimal
(O,X mg)
10
BAB VI
DOKUMENTASI
11
BAB VII
PENUTUP
Ditetapkan di : Kalianget
Pada tanggal : 01 April 2017
Direktur,
dr.Budi Herlambang
12