PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad dari pendapat Gagne dan Briggs secara
implisit mengatakan, bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku
, tape recorder, kaset, vidio camera, vidio recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi Multimedia adalah seperangkat
media yang merupakan kombinasi dari beberapa media yang relevan dalam
hubungannya dengan tujuan-tujuan intruksional.
1. Dapat menjelaskan atau memperlihatkan benda yang sangat kecil dan tidak tampak
oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dan lain-lain.
2. Dapat menjelaskan atau memperlihatkan benda yang sangat besar yang tidak
mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.
3. Dapat menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan
lain-lain.
4. Dapat menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, racun dan lain-lain.
5. Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
D. Multimedia Interaktif
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium”
yang berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Sedangkan media pembelajaran interkatif adalah sebuah metoda
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran
interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta
didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan
infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian
dari metode edukasinya.
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media
pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang
disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan. Kemudian istilah multimedia.
Multimedia merupakan teknologi yang menggabungkan gambar, gerak, teks. Apabila
dikaitkan antara multimedia dan pembelajaran maka pembelajaran itu dapat menarik,
efektif dan efesien apabila menggunakan multimedia sebagai media pembelajarannya.
Dipilih multimedia karena kita harus ingat bahwa masa kanak-kanak terutama siswa
sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau
sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudian multimedia
merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan
dengan usia peserta didik yang dapat menarik minat peserta didik dalam belajar,
sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Secara etimologis
multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak,
bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk
menyampaikan atau membawa sesuatu.
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa
audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar .
2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
3. Multimedia dalam konteks komputer adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat
dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang
memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk
menyampaikan pesan kepada public.
5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan
interaksi.
6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan
menampilkan data-data multimedia.
Adapun jenis multimedia terdiri dari multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial
(berurutan), contohnya: TV dan film. Sedangka multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan pengontrol yang dapat mengoperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia pembelajaran interaktif,
aplikasi game.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan memerlukan berbagai alat dan
metode. Alat-alat pendidikan, lebih kongkrit dan lebih jelas pengaruhnya pada proses
pelaksanaan pendidikan. Istilah lain dari alat pendidikan yang dikenal hingga saat ini
adalah media pendidikan Audio Visual Ads (AVA), alat peraga, sarana dan prasarana
pendidikan dan sebagainya. Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
dalam penyampaian materi pendidikan, hendaknya alat-alat pendidikan yang dapat lebih
banyak melibatkan indra siswa. Hal ini dikemukakan, bahwa pendidikan yang hanya
melibatkan indra pendengaran saja, maka materi pembelajaran yang dapat diserap hanya
meliputi 15% saja. Sedangkan bilamana ditambah indra penglihatan, maka akan dapat
menyerap materi pembelaran sebanyak 35-55%. Dan bilamana mempergunakan indra
penglihatan, pendengaran ditambah indra penggerak dan menggunakan fikiran, maka
materi yang dapat diserap akan lebih banyak lagi yakni antara 80-90%.
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergensi, misalnya menggabungkan unsur
audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengkomodasi
respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Materi yang berhubungan dengan sains adalah materi yang sangat cocok
untuk dijelaskan melalui multimedia. Hal ini berkaitan dengan sifat dari materi sains
sendiri yang banyak berhubungan dengan penjelasan suatu fenomena, proses, dan hal-
hal lain yang dinamis. Beberapa persepsi guru dan siswa di dalam pemanfaatan
multimedia dalam pengajaran sains diberikan oleh Barton (2004) di bawah ini :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Mengacu pada beberapa konsep tentang multi-media pembelajaran berbasis
komputer yang dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran berbasis komputer bermanfaat sebagai alat bantu yang mempermudah
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan bantuan
multimedia pembelajaran memberikan nuansa baru dalam pembelajaran supaya
menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, menarik, mampu menum-buhkan motivasi
belajar siswa.
Penggunaan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa
karena materi pembelajaran disajikan secara sistematis dan disertai dengan contoh-
contoh yang kontekstual. Pembelajaran dengan menggunakan mul-timedia
pembelajaran menempatkan guru sebagai pendamping atau fasilitator bagi siswa
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru (teacher-
centered learning), tetapi berpusat pada siswa (student-centered learning).
Pembelajaran de-ngan bantuan multimedia pembelajaran mendorong siswa supaya
lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat belajar sesuai dengan
ke-butuhan, kemampuan, dan keinginannya. Oleh karena itu, multimedia
pembelajaran dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kelompok
tergantung permasalahan yang mau dipecahkan oleh siswa dan guru
B. Saran
1. Untuk Guru
Sebaiknya jika oada kurikulum saat ini guru adalah sebagai fasilitator
pengembangan media pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi aktif,
maka sebaiknya guru tau seberapa pentingnya menganalisis terhadap
pemanfaatan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran.
2. Untuk Penulis
Mampu mengasah, menganalisa, mengobservasi yang terjadi pada proses
pembelajaran, sejhingga mampu mengubah pengetahuan dan keterampilan dalam
bukti nyata terhadap pemanfaatan multimedia interaktif salam pembelajaran.
14
DAFTAR PUSTAKA