Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia Pendidikan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang pesat


sekali, perubahan dan pembaruan bukan saja terjadi dalam bidang kurikulum,
metodologi pembelajaran, bidang administrasi, organisasi maupun evaluasi, tetapi juga
terjadi dalam bidang teknologi pembelajaran.
Sebagaimana yang dikutip dalam jurnal Stephanus Turibius Rahmat,
Pemanfaatan Multimedia Interaktif Berbasis Komputer dalam Pembelajaran, STKIP St.
Paulus, 2015, hlm. 196-208. Yang berisikan :
“Teknologi Pembelajaran (Instructional Technology) merupakan suatu bidang
kajian khusus ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada siswa
secara pribadi atau kelompok kelas. Siswa dapat mempelajari sesuatu dengan
cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
Teknologi pembelajaran berupaya untuk merangsang dan menumbuhkan
semangat belajar dalam diri siswa.1”
Teknologi pembelajaran mencakup lima (5) kawasan yakni desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian tentang proses dan sumber untuk
belajar (Seels & Richey, 1994:8-9). Kawasan teknologi pembelajaran ini dapat
diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Aplikasi teknologi pembelajaran bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Aplikasi praktis teknologi
pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran adalah
memanfaatkan multimedia interaktif agar memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran.
Sebagaimana yang dikutip dalam jurnal Stephanus Turibius Rahmat,
Pemanfaatan Multimedia Interaktif Berbasis Komputer dalam Pembelajaran, STKIP St.
Paulus, 2015, hlm. 196-208. Yang berisikan :
“Hal ini berkaitan dengan domain ketiga dari teknologi pembelajaran yakni
domain pemanfaatan media. Menurut Seels & Richey (1994:46-47), domain
pemanfaatan ini terdiri dari empat karakteristik yakni : (1) pemanfaatan media
atau multimedia pembelajaran; (2) difusi dan inovasi; (3) implementasi dan
institusionalisasi; serta (4) kebijakan dan relugasi.1”
Pemanfaatan multimedia pembelajaran interaktif merupakan penggunaan sacara
sistematis suatu media sebagai sumber belajar (Seels & Richey, 1994:46). Domain
pemanfaatan multimedia ini sangat penting karena berkaitan dengan interaksi siswa
dengan bahan pembelajaran.
Sebagaimana yang dikutip dalam jurnal Nur Hadi Waryanto, Multimedia
Interaktif dalam Pembelajaran, State University of Yogyakarta, 2008, hlm. 1-9. Yang
berisikan :
“Selain itu, pemanfaatan multimedia pembelajaran juga berkaitan dengan
aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar, menyiapkan siswa agar
dapat berinteraksi dengan bahan belajar dan aktivitas yang dipilih, memberi
bimbingan selama kegiatan belajar serta memberikan penilaian atas hasil
belajar siswa (Warsita, 2008:38). Prinsip-prinsip pemanfaatan multimedia
pembelajaran selalu dikaitkan dengan karakteristik siswa yang belajar. Siswa
yang memerlukan bantuan untuk memecahkan persoalan belajar dapat
memperoleh manfaat dari media atau sumber belajar yang dimanfaatkan itu,
termasuk multimedia pembelajaran interaktif.2”
Sejumlah para ahli membuktikan bahwa penggunaan multimedia dalam
pembelajaran menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Sebagaimana yang dikutip dalam jurnal Gatot Pramono, Modul Pemanfaatan
Multimedia dalam Pembelajaran, DEPDIKNAS, 2008, hlm.1-19. Yang berisikan :
“Para ahli tersebut salah satunya ialah Francis M. Drawer, hasil penelitiannya
ini antara lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada umumnya
peserta didik dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui lisan dan tulisan
sebesar 10%, pesan audio 10%, visual 30%, audio visual 50%, dan apabila
ditambah dengan melakukan, maka akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil
penelitian ini maka multimedia pembelajaran dapat dikatakan sebagai media
yang mempunyai potensi yang sangat besar dalam membantu proses
pembelajaran.3”
Berdasarkan domain pemanfaatan multimedia ini, maka guru perlu
memanfaatkan multimedia interaktif sebagai sumber belajar yang dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif dan menarik. Multimedia pembelajaran interaktif
menjadi alat bantu sekaligus sebagai strategi yang digunakan guru bersama siswa untuk
mencapai kompetensi pembelajaran yang sudah ditetapkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini ialah :
1. Apa definisi pembelajaran dan multimedia pembelajaran?
2. Apa itu multimedia interaktif?
3. Bagaimanakah manfaat multimedia interaktif dalam pembelajaran?
4. Bagaimanakah karakteristik multimedia interaktif dalam pembelajaran?
5. Bagaimanakah pemanfaatan multimedia interaktif dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini ialah:
1. Menjelaskan definisi pembelajaran dan multimedia pembelajaran
2. Menjelaskan multimedia interaktif
3. Menjelaskan manfaat multimedia interaktif dalam pembelajaran
4. Menjelaskan karakteristik multimedia interaktif dalam pembelajaran
5. Menjelaskan pemanfaatan multimedia interaktif dalam pembelajaran

1. Stephanus Turibius Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif Berbasis Komputer dalam


Pembelajaran, STKIP St. Paulus, 2015, hlm. 196-208.
2. Nur Hadi Waryanto, Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran, State University of Yogyakarta,
2008, hlm. 1-9.
3. Gatot Pramono, Modul Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran, DEPDIKNAS, 2008, hlm.1-
19.
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis membuat makalah ini ialah:
6. Menjelaskan definisi pembelajaran dan multimedia pembelajaran
7. Menjelaskan multimedia interaktif
8. Menjelaskan manfaat multimedia interaktif dalam pembelajaran
9. Menjelaskan karakteristik multimedia interaktif dalam pembelajaran
10. Menjelaskan pemanfaatan multimedia interaktif dalam pembelajaran
E. Kegunaan Penulisan
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan antusiasan dan motivasi belajar, menyenangkan,
mudah dalam memahami serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru, diperolehnya suatu pemahaman tentang kreatifitas variasi pembelajaran
yang sesuai dengan tuntunan kurikulum terbaru, yakni dapat memberi banyak
keaktifan pada siswa dan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran di
kelas.
3. Bagi penulis, makalah ini berguna sebagai bahan acuan dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar “belajar”. Banyak pengertian tentang


belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Beberapa diantaranya mengatakan
bahwa belajar adalah proses interaksi dengan lingkungan. Apabila kita mendengar kata
pembelajaran, mungkin pikiran kita terbayang adanya siswa yang serius, mendengarkan
dan memperhatikan guru yang sedang memberikan pelajaran yang ada di dalam kelas,
atau seorang siswa yang membaca buku.

Pembelajaran adalah suatu proses seseorang dalam belajar. Yang dimaksud


dengan belajar menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Perubahan-perubahan tersebut akan
dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku.

Beberapa ahli memberikan pengertian belajar seperti diuraikan dibawah ini :


1. Sardiman A. M. bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik
menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa,
dan karsa.
2. Drs. Slamet menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sehingga hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3. Morgan, dalam buku Intriduction to Psychology sebagaimana yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan, mengemukakan bahwa belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
4. Witherington, dalam buku Education Psychology, sebagaimana yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan bahwa belajar adalah suatu
perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.

B. Pengertian Multimedia Pembelajaran

Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami


terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto,
audio, dan animasi secara terintegrasi. Sedangkan pembelajaran adalah aktualisasi
kurikulum yang menuntut aktifitas, kreatifitas, dan kearifan guru dalam menciptakan
dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah
diprogramkan, secara efektif dan menyenangkan.

Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indra


dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran juga
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan (message),
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan
pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit.

Multimedia menurut Wikipedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan


dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu (tool dan
koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan
berkomunikasi.

Menurut Jamaluddin dan Zaidatun adalah sebagai proses berkomunikasi


interaktif berasaskan teknologi computer yang menggabungkan penggunaan. Media
pembelajaran dalam arti luas yaitu orang, material atau kejadian yang dapat menciptakan
kondisi sehingga memungkinkan pelajar dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan
atau sikap yang baru. Dalam pengertian ini guru, buku dan lingkungan sekolah termasuk
media. Sedangkan dalam arti sempit yang dimaksudkan dengan media ialah grafik,
potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk menangkap,
memproses serta menyampaikan informasi visual dan verbal. Setiap medium adalah alat
untuk mencapai suatu tujuan.

Sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad dari pendapat Gagne dan Briggs secara
implisit mengatakan, bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku
, tape recorder, kaset, vidio camera, vidio recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi Multimedia adalah seperangkat
media yang merupakan kombinasi dari beberapa media yang relevan dalam
hubungannya dengan tujuan-tujuan intruksional.

C. Manfaat Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran

Manfaat multimedia interaktif dapat diperoleh bahwa keunggulan dari sebuah


multimedia interaktif adalah:

1. Dapat menjelaskan atau memperlihatkan benda yang sangat kecil dan tidak tampak
oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dan lain-lain.
2. Dapat menjelaskan atau memperlihatkan benda yang sangat besar yang tidak
mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.
3. Dapat menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan
lain-lain.
4. Dapat menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
berapi, harimau, racun dan lain-lain.
5. Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

Kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola


bermedia). Artinya, untuk beberapa hal media pembelajaran dapat menggantikan fungsi
guru-terutama-sebagai sumber belajar. Salah satu media yang dapat menjalankan fungsi
demikian tersebut adalah program multimedia interaktif.

Sedangkan keunggulan penggunaan multimedia dalam proses Pembelajaran


sebagai berikut, yaitu :

a. Multimedia dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas,


yang memuat berbagai konsep, fakta, prinsip, sikap ketrampilan,di samping
banyak macam ragamnya juga sangat bervariasi, sehingga memerlukan
berbagai media untuk penyampaiannya.
b. Multimedia dapat menumbuhkan motivasi belajar, sikap, dan cara belajar
yang lebih efektif serta menumbuhkan persepsi yang lebih tinggi terhadap hal
yang dipelajari. Sebab Multimedia menggambungkan, gambar dan suara.
Sehingga daya cerna pesrta didik terhadap materi ajar.
c. Multimedia turut meningkatkan kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan
keinginan masing-masing guru.
d. Multimedia membantu siswa dan guru dalam intruksional suatu bidang
study, yang didukung secara multi disipliner, masing-masing disiplin itu
mengandung banyak bahan yang harus dipelajari.
e. Multimedia membantu siswa yang umumnya berkecenderungan mempelajari
banyak hal dan sekaligus mendalaminya.
f. Multimedia membantu siswa dan guru dalam proses intruksional untuk
memenuhi tuntutan kurikulum, yang senantiasa berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika masyarakat.
Selain memiliki beberapa keunggulan tersendiri sebagai media pembelajaran,
multimedia juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional.
b. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.
c. Faktor komunikasi yang efektif
d. Faktor biaya yang bertalian dengan masalah pengadaan dan
pengoperasionalan media dalam proses belajar mengajar.
e. Faktor hambatan-hambatan praktis.
Konsep penggabungan untuk membuat sebuah multimedia dengan sendirinya
memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap
menjalankan fungsi utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan
pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah computer, video, kamera,
video cassette recorder (VCR), overhead projector, multivision (atau sejenisya), CD
player, compact disc. CD player, yang sebelumnya merupakan peralatan tambahan
(external peripheral) computer, sekarang sudah menjadi bagian unit computer tertentu.
Kesemua peralatan itu haruslah kompak dan bekerja sama dalam menyampaikan
informasi kepada pemakainya.

D. Multimedia Interaktif
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium”
yang berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Sedangkan media pembelajaran interkatif adalah sebuah metoda
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran
interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta
didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan
infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian
dari metode edukasinya.
Di dalam dunia pendidikan tentu kita mengenal media pembelajaran, media
pembelajaran merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang
disampaikan oleh sumber pesan kepada penerima pesan. Kemudian istilah multimedia.
Multimedia merupakan teknologi yang menggabungkan gambar, gerak, teks. Apabila
dikaitkan antara multimedia dan pembelajaran maka pembelajaran itu dapat menarik,
efektif dan efesien apabila menggunakan multimedia sebagai media pembelajarannya.
Dipilih multimedia karena kita harus ingat bahwa masa kanak-kanak terutama siswa
sekolah dasar karena mereka masih berfikir konkrit, semua yang guru utarakan atau
sampaikan harus mereka buktikan sendiri dengan mata mereka, kemudian multimedia
merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan
dengan usia peserta didik yang dapat menarik minat peserta didik dalam belajar,
sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan. Secara etimologis
multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak,
bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk
menyampaikan atau membawa sesuatu.

Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli diantaranya:

1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa
audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar .
2. Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
3. Multimedia dalam konteks komputer adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat
dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang
memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
4. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk
menyampaikan pesan kepada public.
5. Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan
interaksi.
6. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan
menampilkan data-data multimedia.
Adapun jenis multimedia terdiri dari multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial
(berurutan), contohnya: TV dan film. Sedangka multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan pengontrol yang dapat mengoperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia pembelajaran interaktif,
aplikasi game.

Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat


pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat
memilih apa yang dikehendaki untuk proses-proses selanjutnya. Pengguna akan
mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai dengan aksi atau navigasi yang dipilih,
informasi tersebut menggunakan berbagai bentuk format data seperti teks, gambar,
audio, video, simulasi dan lain-lain. Indikator kelayakan bahan ajar multimedia interaktif
dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek materi, aspek pembelajaran, aspek Media.
Aspek media meliputi aspek interface, aspek navigasi, aspek daya tahan.

a. Aspek interface meliputi:


1) Tampilan produk,
2) Penyajian,
3) Teks,
4) Video
5) Audio
6) Animasi
7) Kemudahan dipahami dan Fungsi sebagai media pembelajaran.
b. Aspek navigasi meliputi :
1) Navigasi aids (alat bantu / link).
2) Konsistensi navigasi.
3) Konsistensi tombol.
4) Index.
5) Previous.
6) Next..
7) Exit.;
8) User Control.
c. Aspek daya tahan meliputi :
1) Kemudahan mengakses.
2) Daya tahan untuk aktifitas formal.
3) Daya tahan untuk aktifitas mandiri.
4) Daya tahan dipakai pada computer lain.
d. Indikator untuk aspek materi meliputi :
1) Kesesuaian materi dengan kompetensi
2) Ketepatan rutan penyajian materi
3) Kebermaknaan materi
4) Kemutakhiran materi
5) Kemutakhiran software aplikasi
6) Kemudahan untuk dipahami
7) Keterbacaan teks
8) Kejelasan aspek gambar / video
9) Kejelasan aspek suara / audio
10) Kejelasan uraian materi
11) Efektifitas contoh dalam menguasai kompetensi
12) Kedalaman materi
13) Relevansi soal terhadap indicator kompetensi
14) Pemberian referensi
e. Indikator kelayakan bahan ajar multimedia interaktif dilihat dari aspek pembelajaran
meliputi:
1) Kejelasan rumusan Kompetensi Dasar.
2) Kejelasan indikator pencapaian kompetensi.
3) Relevansi antara KD, Indikator, Materi, dan Evaluasi.
4) Kejelasan petunjuk belajar.
5) Pemberian motivasi
6) Sistematika penyajian materi.
7) Kemenarikan sajian materi.
8) Kejelasan uraian materi.
9) Pemberian contoh.
10) Pemberian latihan untuk menguasai konsep.
11) Pemberian kesempatan berlatih secara mandiri
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia interaktif merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang
berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll.
yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk
menyampaikan pesan kepada publik.

Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebab cukup


efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan multimedia interaktif
cocok untuk mengajarkan suatu proses atau tahapan misalnya, penyerbukan pada
tumbuhan, pembelahan sel, proses pertumbuhan janin manusia, ilmu waris, pelaksanaan
haji, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan memerlukan berbagai alat dan
metode. Alat-alat pendidikan, lebih kongkrit dan lebih jelas pengaruhnya pada proses
pelaksanaan pendidikan. Istilah lain dari alat pendidikan yang dikenal hingga saat ini
adalah media pendidikan Audio Visual Ads (AVA), alat peraga, sarana dan prasarana
pendidikan dan sebagainya. Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan
dalam penyampaian materi pendidikan, hendaknya alat-alat pendidikan yang dapat lebih
banyak melibatkan indra siswa. Hal ini dikemukakan, bahwa pendidikan yang hanya
melibatkan indra pendengaran saja, maka materi pembelajaran yang dapat diserap hanya
meliputi 15% saja. Sedangkan bilamana ditambah indra penglihatan, maka akan dapat
menyerap materi pembelaran sebanyak 35-55%. Dan bilamana mempergunakan indra
penglihatan, pendengaran ditambah indra penggerak dan menggunakan fikiran, maka
materi yang dapat diserap akan lebih banyak lagi yakni antara 80-90%.

E. Karakteristik dan Fungsi Multimedia Interaktif

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan


multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti
tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran.

Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:

1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergensi, misalnya menggabungkan unsur
audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengkomodasi
respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran


sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:

1. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.


2. Mampu memberi kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan
belajarnya sendiri.
3. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheran dan
terkendalikan.
4. Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk
respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
F. Pemanfaatan Multimedia Interaktif dalam Proses Pembelajaran

Media pembelajaran interkatif berbasis multimedia adalah sebuah metoda


pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran
interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta
didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan
infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai
bagian dari metode edukasinya.

Pemanfaatan multimedia interaktif sangatlah banyak diantaranya untuk: media


pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olahraga, hobi,
iklan/promosi, dll. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol
multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam menyajikan multimedia interaktif,


yaitu:
1. Berbasis kertas (Paper-based), contoh: buku, majalah, brosur.
2. Berbasis cahaya (Light-based), contoh: slide shows, transparasi.
3. Berbasis suara (Audio-based), contoh: CD Players, tape recorder, radio.
4. Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh: televisi, VCR
(Video cassette recorder), film.
5. Berbasiskan digital (Digitally-based), contoh: komputer.
Ada 3 tipe pemanfaatan multimedia pembelajaran. Pertama, multimedia
digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika guru menjelaskan
suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka
multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang
diajarkan di depan kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak diberikan dalam
paket multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe
kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas mungkin
juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan
instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya
seluruh fasilitas bagi pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung
tujuan pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan
pembelajaran juga telah disediakan di dalam model pembelajaran berbasis komputer.
1. Pemanfaatan multimedia dalam pengajaran sains

Materi yang berhubungan dengan sains adalah materi yang sangat cocok
untuk dijelaskan melalui multimedia. Hal ini berkaitan dengan sifat dari materi sains
sendiri yang banyak berhubungan dengan penjelasan suatu fenomena, proses, dan hal-
hal lain yang dinamis. Beberapa persepsi guru dan siswa di dalam pemanfaatan
multimedia dalam pengajaran sains diberikan oleh Barton (2004) di bawah ini :

a. Manfaat dari visualisasi :


1) Membuat yang terlihat menjadi terlihat
2) Menghadirkan reaksi yang tak nampak di dalam lab
3) Animasi menambah pemahaman
4) Gambar menambah pemahaman suatu konsep abstrak
5) Memungkinkan visualisasi yang terlalu kecil, terlalu cepat, terlalu lamban
atau terlalu berbahaya
2. Perbedaan yang muncul bila dibandingkan pemanfaatan media yang lain :
a. Memberikan pengayaan bagi siswa yang mahir
b. Memberikan support dan motivasi bagi siswa yang belum mahir
c. Memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuannya
d. Mudah bagi siswa untuk mengulang-ulang suatu proses
e. Memungkinkan interaksi yang lebih luas antara guru-siswa
3. Motivasi yang muncul :
a. Menimbulkan antusiasme, ketertarikan, dan keterlibatan
b. Mendorong siswa untuk mendapatkan jawaban atas ketertarikan mereka
c. Siswa merasakan suasana menyenangkan (fun)
d. Mendorong siswa untuk tetap fokus pada materi
e. Suatu tool pembelajaran untuk menghadirkan ide-ide yang sukar.
Kita lihat bahwa banyak hal-hal positif dari pemanfaatan multimedia untuk
pengajaran sains. Sekalipun demikian ada hal penting yang mesti kita antisipasi yakni :
munculnya miskonsepsi dan menurunnya motivasi pada praktikum yang sessungguhnya.
Di dalam multimedia animasi dan simulasi hanyalah suatu tiruan dari keadaan yang
sebenarnya. Tiruan ini bagaimanapun juga tidak akan mampu mendekati keadaan yang
sesungguhnya. Keadaan tiruan inilah yang memunculkan miskonsepsi. Sebagai contoh
animasi yang menunjukkan kerja suatu rangkaian tegangan bolak balik yang dihadirkan
dengan gelombang berbentuk grafik sinus dapat saja menimbulkan miskonsepsi bagi
siswa bahwa elektron bergerak naik turun sperti halnya gerak gelombang sinus.

Melakukan praktikum dengan multimedia dan praktikum sesungguhnya di lab


jelas sangat berbeda. Praktikum dengan multimedia berlangsung dalam kondisi yang
ideal atau kendala-kendala yang ada sengaja dihilangkan. Praktikum sesungguhnya di lab
penuh dengan ketidaksempurnaan dan error. Mungkin kita ingat kala melakukan
praktikum mengukur percepatan gravitasi bumi dengan pendulum. Berapa banyak
diantara kita yang mendapatkan nilai g di atas 9.8 m/s2 di akhir praktikum ? Kondisi-
kondisi yang tak ideal semacam ini yang menyebabkan siswa enggan untuk melakukan
praktikum sesungguhnya dan beralih ke praktikum dengan multimedia. Siswa yang
kurang mahir atau yang memiliki kemampuan pas-pasan akan enggan melakukan
praktikum sesungguhnya dengan serius karena kesalahan-kesalahan di dalam praktikum
hanya semakin menunjukkan ketidak mampuan mereka. Hal semacam inilah yang ingin
dihindari banyak siswa.

Melihat kendala-kendala di atas maka peran guru dalam menjelaskan keterbatasan


dan perbedaan suatu praktikum dengan multimedia dan praktikum sesungguhnya sangat
penting. Praktikum dengan multimedia bukan tidak memiliki nilai positif akan tetapi
perlu ditekankan bahwa praktikum dengan multimedia lebih menekankan pada
penjelasan proses yang rumit atau konsep yang abstrak agar siswa mendapatkan
gambaran umum dari suatu proses atau konsep. Sementara praktikum sesungguhnya
adalah latihan bagi siswa untuk mencoba menguji teori-teori yang ada pada keadaan yang
nyata dengan berbagai kendala yang ada.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa setiap guru dapat memanfaatkan


Multimedia interaktif dalam proses pembelajaran, karena dengan pemanfaatan
Multimedia tersebut, guru dapat lebih mudah dalam memberikan penjelasan materi
kepada siswa-siswi. Dengan bantuan alat Multimedia pembelajaran siswa dapat
fokus,dan segala daya dalam dirinya dapat berfungsi dengan baik, dan siswa akan lebih
cepat memahami dan menguasai materi yang diterimanya. Ada beberapa manfaat
penggunaan Multimedia interaktif dalam Pembelajaran, karena media memiliki peranan
penting dalam mengarahkan proses pembelajaran dan hasil yang di inginkan dalam
pembelajaran.
13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
. Mengacu pada beberapa konsep tentang multi-media pembelajaran berbasis
komputer yang dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia
pembelajaran berbasis komputer bermanfaat sebagai alat bantu yang mempermudah
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan bantuan
multimedia pembelajaran memberikan nuansa baru dalam pembelajaran supaya
menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, menarik, mampu menum-buhkan motivasi
belajar siswa.
Penggunaan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa
karena materi pembelajaran disajikan secara sistematis dan disertai dengan contoh-
contoh yang kontekstual. Pembelajaran dengan menggunakan mul-timedia
pembelajaran menempatkan guru sebagai pendamping atau fasilitator bagi siswa
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru (teacher-
centered learning), tetapi berpusat pada siswa (student-centered learning).
Pembelajaran de-ngan bantuan multimedia pembelajaran mendorong siswa supaya
lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat belajar sesuai dengan
ke-butuhan, kemampuan, dan keinginannya. Oleh karena itu, multimedia
pembelajaran dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kelompok
tergantung permasalahan yang mau dipecahkan oleh siswa dan guru
B. Saran
1. Untuk Guru
Sebaiknya jika oada kurikulum saat ini guru adalah sebagai fasilitator
pengembangan media pembelajaran dan proses pembelajaran menjadi aktif,
maka sebaiknya guru tau seberapa pentingnya menganalisis terhadap
pemanfaatan multimedia interaktif dalam proses pembelajaran.
2. Untuk Penulis
Mampu mengasah, menganalisa, mengobservasi yang terjadi pada proses
pembelajaran, sejhingga mampu mengubah pengetahuan dan keterampilan dalam
bukti nyata terhadap pemanfaatan multimedia interaktif salam pembelajaran.
14

DAFTAR PUSTAKA

Stephanus Turibius Rahmat, PEMANFAATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF


BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN, Program Studi PG-PAUD
STKIP St. Paulus, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng – Flores.

Gatot Pramono, PEMANFAATAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN, Pusat Teknologi


Informasi Dan Komunikasi DEPDIKNAS 2008.

Nur Hadi Wryanto, MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN,


Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.

Anda mungkin juga menyukai