I. Latar Belakang
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan
dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah
menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya,
jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak
mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi
yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan
tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksinya.
Reproduksi yang sehat pada remaja menjadi upaya mendasar yang sedang
dipromosikan, mulai dari tingkat keluarga, sekolah dan lingkungan sebaya.
Program ini sangat penting untuk dilaksanakan berhubungan dengan beberapa
hasil survey pada remaja menunjukkan fenomena yang sangat mengkhwatirkan,
seperti hasil survey Kisara Youth Clinic di Denpasar per September 2009
menyebut sekitar 11% remaja usia 14-17 tahun di Denpasar telah melakukan seks
pranikah, Wimpie Pangkahila pada tahun 1996 melakukan penelitian terhadap
remaja di Bali. Dia mengambil sampling 633 orang. Semuanya memiliki
pengalaman berhubungan seks pranikah, dengan persentase perempuan 18% dan
27% laki-laki. Hasil Survei PKBI pada tahun 2006, menyebutkan bahwa kisaran
umur pertama kali remaja melakukan hubungan seksual yakni pada usia 13-18
tahun.
Hasil survey di atas sangat berhubungan dengan informasi yang salah serta
sangat besarnya peranan teman sebaya dalam mempengaruhi sikap dan perilaku
remaja. Hal ini sangat sesuai dengan hasil survey PKBI di Jakarta pada tahun
2006 bahwa sebanyak 24,2% remaja pria dan 46% remaja perempuan lebih
senang membahas tentang seksual atau pengalaman pribadinya dengan temannya
dibandingkan dengan orang tuanya.
Dengan melihat uraian ini, dipandang perlu remaja diberikan pemahaman
yang benar tentang konsep kesehatan reproduksi yang sehat dan bertanggung
jawab sehingga terhindar dari aktifitas seks pranikah atau kehamilan yang tidak
diinginkan
II. Tujuan
A. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 45 menit, sasaran diharapkan
dapat memahami tentang kesehatan reproduksi.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
V. Alat / Media/Sumber
1. Alat dan Bahan
a. LCD
b. Laptop
c. Microphone
d. Meja
e. Kursi
f. Alat Tulis
g. Alat Demontrasi
2. Media
a. Materi berupa power point
b. Leaflet Kesehatan Reproduksi
3. Sumber
Depkes RI,2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta :
Depkes RI.
Depkes RI,2009. Konseling pada Remaja. Jakarta : Depkes RI.
Info Dokter. 2008. Kespro. (online ) Available :
http://www.infokedokteran.com/info/Kespro.html (diakses 5 Juli 2011 ).
VI. Sasaran
Para remaja di Banjar Canggu Permai, Desa Tibubneng, Kecamatan Kuta
Utara yang berjumlah 50 orang.
VII. Waktu
Hari/Tanggal : Minggu, 6 April 2013
Jam : 10.00 – 10.45 Wita
Audien memperhatikan
Menyampaikan maksud
dengan baik.
dan tujuan
Audien memperhatikan
Menyampaikan pokok
dengan baik.
bahasan
Audien memperhatikan
10
dengan baik.
menit
3 Evaluasi 10 Memberikan Audien bertanya tentang
menit kesempatan pada materi yang belum
audien untuk dipahami.
bertanya.
Memberikan evaluasi
Audien menjawab
mengenai materi yang
pertanyaan yang
telah diberikan.
diberiakan.
VIII. Tempat
Tempat : Gor Tempekan VIII Banjar Canggu Permai, Desa Tibubeneng
Setting tempat penyuluhan :
LCD
IX. Rencana
Peserta Evaluasi Peserta Peserta Peserta
A. Struktur
Peserta Peserta
1. Persiapan Media/Alat Peserta Peserta
Media dan alat yang akan digunakan dalam penyuluhan kesehatan
yaitu: LCD, leaflet, dan alat serta media lainnya siap dan lengkap untuk
digunakan.
2. Persiapan Materi
Dalam bentuk makalah dan ditulis dalam leaflet untuk mempermudah
penyampaian kepada sasaran.
3. Persiapan Undangan/Penyuluhan
Yang akan menghadiri penyuluhan adalah para remaja Banjar Canggu
Permai
4. Proses Penyuluhan
a. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran bisa memahami tentang kesehatan reproduksi remaja
b. Dalam proses penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan terjadi
interaksi antara penyuluh dan sasaran.
c. Sasaran diharapkan kehadirannya 60% dan tidak ada yang
meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
d. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan tidak
meninggalkan ruangan sebelum acara penyuluhan selesai.
B. Hasil
1. Jangka Pendek
a. Peserta
penyuluhan mengetahui pengertian kesehatan reproduksi
b. Peserta
penyuluhan mengetahui perkembangan fisik dan psikis pada remaja
c. Peserta
penyuluhan mengetahui pengertian mimpi basah
d. Peserta
penyuluhan mengetahui tips kebersihan diri setelah mengalami
mimpi basah
e. Peserta
penyuluhan mengetahui pengertian menstruasi
f. Peserta
penyuluhan mengetahui cara penggunaan pembalut yang sehat
g. Peserta
penyuluhan mengetahui menstruasi yang perlu dikonsultasikan
dengan tenaga kesehatan
h. Peserta
penyuluhan mengetahui pengertian keputihan
i. Peserta
penyuluhan mengetahui pengertian tips mencegah keputihan yang
tidak normal
2. Jangka Panjang
Dengan meningkatnya pengetahuan remaja terhadap kesehatan
2. Perkembangan Psikis
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun
remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
a. Remaja sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.
b. Remaja perempuan akan berusaha untuk kelihatan atraktif dan
remaja laki-laki ingin terlihat sifat kelaki-lakiannya.
c. Cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
d. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
atau lebih senang pergi bersama-sama dengan temannya daripada
tinggal di rumah.
e. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
f. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri atau tidak
percaya diri (malu, sedih, bingung dan khawatir)
g. Remaja menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
h. Remaja perempuan, sebelum menstrusai akan menjadi sangat
sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas.
4. Mandi
E. Pengertian Menstruasi
1. Menstruasi (haid) adalah proses pelepasan darah dan cairan encer dari
uterus melalui vagina.
2. Siklusnya 28 – 30 hari
3. Lamanya 3 – 7 hari
4. Mulai haid pada usia 11 - 13 tahun dan berakhir pada usia 48 – 50 tahun
5. Jumlah darah 30 – 80 cc
Proses terjadinya menstruasi, yaitu sebagai berikut.
a. Penebalan dinding Rahim
b. Pelepasan sel telur yang telah matang, menunggu untuk dibuahi
c. Bila tidak dibuahi, dinding rahim dan sel telur akan luruh sehingga
terjadilah menstruasi.
H. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina (selain darah haid),
berwarna bening dan tidak berbau. Keputihan yang normal berfungsi untuk
Jawaban :
1. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja.
2. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada remaja perempuan :
a. Mulai menstruasi.
b. Payudara dan pantat membesar.
c. Indung telur membesar.
d. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
e. Vagina mengeluarkan cairan.
f. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
g. Tubuh bertambah tinggi.
Perkembangan Psikis
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun
remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,
lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
a. Remaja sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.
b. Remaja perempuan akan berusaha untuk kelihatan atraktif dan remaja
laki-laki ingin terlihat sifat kelaki-lakiannya.
c. Cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu
d. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya
atau lebih senang pergi bersama-sama dengan temannya daripada
tinggal di rumah.
e. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
f. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri atau tidak
percaya diri (malu, sedih, bingung dan khawatir)
g. Remaja menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
h. Remaja perempuan, sebelum menstrusai akan menjadi sangat sensitif,
emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas.
3. Mimpi basah adalah keluarnya air mani
(ejakulasi) yang pertama ketika tidur.
4. Tips kebersihan diri setelah mengalami
mimpi basah, yaitu sebagai berikut.
a.Cuci pakaian basa karena mimpi basah
d.Mandi