PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik pada pengembangan SDM.
2. Untuk mengetahui metode pada pengembangan SDM non-diklat.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan SDM non-diklat.
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Tujuan Mutasi
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan,
2. Untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan
komposisi pekerjaan atau jabatan,
3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan,
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya,
5. Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya
meningkatkan karier yang lebih tinggi,
6. Untuk pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukannya,
7. Untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap prestasinya,
8. Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan
terbuka,
9. Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik,
10. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan,
11. Untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.
3. Prinsip Mutasi
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat
dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya
meningkat.
4. Dasar Mutasi
Ada tiga dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan yang kita kenal
merit system, seniority system, dan spoiled system .
1) Merit system
Merit system adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan
yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil prestasi kerjanya. Merit system
atau carreer system ini merupakan dasar mutasi yang baik karena :
1. output dan produktivitas kerja meningkat,
2. semangat kerja meningkat,
3. jumlah kesalahan yang diperbuat menurun
4. absensi dan disiplin karyawan semakin baik,
5. jumlah kecelakaan akan menurun.
2) Seniority system
Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa
kerja, usia, dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan. Sistem
mutasi seperti ini tidak objektif karena kecakapan orang yang dimutasikan
berdasarkan senioritas belum tentu mampu memangku jabaan baru.
3) Spoil system
Spoil system adalah mutasi yang didasarkan atas landasan
kekeluargaan. Sistem mutasi seperti ini kurang baik karena didasarkan
atas pertimbangan suka atau tidak suka (like or dislike).
5. Cara-Cara Mutasi
Ada dua cara mutasi yang dilakukan di dalam suatu organisasi:
1) Cara tidak ilmiah, dan
2) Cara ilmiah.
- Cara ilmiah
Mutasi dengan cara ilmiah dilakukan:
1. berdasarkan norma atau standar kriteria tertentu, seperti analisis
2. berorientasi pada kebutuhan yang rill/nyata
3. berorientasi pada formasi riil kepegawaian
4. berorientasi kepada tujuan yang beraneka ragam
5. berdasarkan objektivitas yang dapat dipertanggungjawabkan
6. Ruang Lingkup Mutasi
Ruang lingkup mutasi mencakup semua perubahan posisi/pekerjan/tempat
karyawan, baik secara horizontal maupun vertikal (promosi atau demosi) yang
dilakukan karena alasan personal transfer ataupun production transfer di
dalam suatu organisasi.
1) Permintaan sendiri
Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas
keinginan sendiri dari karyawan yang bersangkutan dan dengan
mendapat persetujuan pimpinan organisasi. Mutasi permintaan sendiri
pada umumnya hanya perpindahan kepada jabatan yang peringkatnya
sama baik, antarbagian maupun pindah ke tempat lain. Peringkatnya
sama artinya kekuasaan dan tanggung jawab maupun besarnya balas
jasa tetap sama.
Caranya karyawan mengajukan permohonan dengan
mengemukakan alasan-alasannya kepada pimpinan organisasi tersebut.
Alasan-alasannya adalah sebagai berikut.
1. Kesehatan, misalnya fisik karyawan kurang mendukung untuk
melaksanakan pekerjaan. Misalnya dinas luar, mohon dimutasi
menjadi dinas dalam.
2. Keluarga, misalnya untuk merawat orang tua yang sudah lanijut
usianya
3. Kerja sama, misalnya tidak dapat bekerja sama dengan karyawan
lainnya karena terjadi pertengkaran atau perselisihan.
a. Production transfer
Production transfer adalah mengalih tugaskan karyawan dari satu
bagian ke bagian lain secara horizontal, karena pada bagian lain
kekurangan tenaga kerja padahal produksi akan ditingkatkan.
Misalnya, mengalih tugaskan dari bagian Toyota Kijang ke bagian
Toyota Corolla, karena produksi Toyota Corolla akan diperbesar
b. Replacement transfer
Replacement transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sudah
lama dinasnya ke jabatan lain secara horizontal untuk menggantikan
karyawan yang masa dinasnya sedikit atau diberhentikan. Replacement
transfer terjadi karena aktivitas perusahaan diperkecil sehingga
sebagian karyawan harus diberhenti kan dan hanya karyawan yang
mempunyai masa dinas yang lama tetap dipekerjakan
c. Versatiliy transfer
Versatility transfer adalah mengalih tugaskan karyawan ke
jabatan/pekerjaan lainnya secara horizontal agar karyawan yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau ahli dalam berbagai
lapangan pekerjaan.
Misalnya Mustika, dosen manajemen, dialih tugaskan menjadi dosen
pemasaran.
d. Shift transfer
Shift transfer adalah mengalihtugaskan karyawan yang sifatnya
horizontal dari satu regu ke regu lain sedang pekerjaannya tetap sama.
Misalnya Elvijn May dari regu sore dipindahkan ke regu pagi.
e. Remedial transfer
Remedial transfer adalah mengalihtugaskan seorang karyawan ke
jabatan/pekerjaan lain, baik pekerjaannya sama atau tidak atas
permintaan karyawan bersangkutan karena tidak dapat bekerja sama
dengan rekan-rekannya
Misalnya, Ali juru ketik pada bagian pendataan karena tidak dapat
bekerja sama dengan karyawan lainnya dia mengajukan permohonan
pindah kepada dekan. Dekan memindahkan Ali menjadi juru ketik di
bagian keuangan.
a. Temporary transfer
- Edwin B. Flipo
A promotion involves a change from one job to another job that is better
in terms status and responsibility. Ordinary the change to the higher job is
accompanied by increased pay and privileges, but not always.
(Promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang
mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Biasanya
perpindahan ke yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah
lainnya, walaupun tidak selalu demikian).
- Andrew F. Sikula
Technically, a promotion is a movement within an organization from one
position to another that involves either an increase in pay or an increase in
status .
(Secara teknik promosi adalah suatu perpindahan di dalam suatu organisasi
dari satu posisi ke posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah
maupun status)
a. Kepercayaan
Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau
keyakinan,kejujuran karyawan yang bersangkutan dengan melaksanakan
tugas-tugas dengan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan
dipromosikan, jika karyawan itu menunjukan kejujuran, kemampuan, dan
kecakapannya dalam memangku jabatan.
b. Keadilan
Promosi berdasarkan keadilan, penilainan kejujuran, kemampuan,
kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih
kasih atau like and dislike. Karyawan yang mempunyai peringkat
(ranking) terbaik hendaknya mendapat kesempatan pertama untuk
dipromosikan tanpa melihat suku, golongan, dan keturunannya. Promosi
yang berdasarkan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan
untuk meningkatkan prestasinya.
c. Formasi
Promosi harus berdasarkan formasi yang ada, karena promosi karyawan
hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk
itu harus ada uraian jabatan/pekerjaan (job description) yang akan
dilaksanakan karyawan. Jadi, promosi hendaknya disesuaikan dengan
formasi jabatan yang ada di dalam perusahaan.
3. Dasar-dasar promosi
Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas,apa yang
dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang
dalam prusahaan tersebut.Hal ini penting supaya karyawan dapat mengetahui
dan memperjuangkan nasibnya.Pedoman yang dijadikan dasar-dasar untuk
mempromosikan karyawan adalah.
a) Pengalaman (senioritas)
b) Kecakapan (ability)
c) Kombinasi pengalaman dan kecakapan
a) Pengalaman
Pengalaman (senioritas) yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya
pengalaman kerja karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman
kerja seseorang,orang yang terlama bekerja dalam perusahaan mendapat
prioritas pertama dalam tindakan promosi.
Kebaikannya adalah adanya penghargaan dan pengakuan bahwa
pengalaman merupakan saka guru yang berharga. Dengan pengalaman,
seseorang akan dapat mengembangkan kemampuannya sehingga
karyawan tetap betah bekerja pada perusahaan dengan harapan suatu
waktu ia akan dipromosikan.
Kelemahannya adalah seseorang karyawan yang kemampuannya sangat
terbatas, tetapi karena sudah lama bekerja tetap dipromosikan. Dengan
demikian perusahaan akan dipimpin oleh seseorang yang berkemampuan
rendahsehingga perusahaan diasingkan.
b) Kecakapan
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan
penilaian kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang
yang cakap atau ahli mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan.
Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang bisa di pertanggungjawabkan (definisi).
Kecakapan merupakan kumpulan pengetahuan (tanpa memperhatikan cara
mendapatkannya) yang diperlukan untuk memenuhi hal-hal berikut.
1. Kecakapan dalam pelaksanaan prosedur kerja yang praktis, teknik
khusus, dan disiplin ilmu pengetahuan.
2. Kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskam bermacam-macam
elemen yang semuanya terlibat di dalam penyusunan kebijaksanaan
dan di dalam situasi manajemen. Kecakapan di bidang ini bisa
digunakan untuk pekerjaan konsul atau pekerjaan pelaksanaan.
Kecakapan ini mengombinasikan elemen-elemen) Perusahaan dari
perencanaan, pengorganisasian, pengaturan directing evaluating dan
pembaruan (innovating).
3. Kecakapan dalam memberikan motivasi secara langsung
Cara Mengukur Kecakapan (Know-How)
Kecakapan mempunyai ukuran lebar dan dalam. Jadi suatu pekerjaan
bisa memerlukan banyak pengetahuan tapi serba sedikit. atau sedikit
pengetahuan tapi secara mendalam. Kecakapan mempunyai ukuran
lebar dan dalam. Jadi suatu pekerjaan bias secara mendalam. Total
kecakapan adalah jumlah dari lebar dan dalam. Konsep ini sangat
praktis dalam memberikan perbandingan dan penilaian terhadap bobot
dari total kecakapan dalam berbagai pekerjaan, dalam hal berapa
banyak pengetahuan dan sampai berapa dalam setiap pengetahuannya.
Kesulitan mengukur kecakapan adalah menentukan tolok ukur
kecakapan. Apakah nilai ijazah dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk mengukur kemampuan seseorang sedangkan nilai ijazah hanya
mencerminkan kecerdasan seseorang pada saat ujian saja. Belum tentu
orang yang nilai ijazahnya tinggi akan lebih mampu dalam praktek.
c) Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang
berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Pertimbangan
promosi adalah berdasarkan lamanya dinas, ijazah pendidikan formal
yang dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Jika seseorang lulus
dalam ujian maka hasil ujian kenaikan dipromosikan. Cara ini adalah
dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan
orang yang paling berpengalaman dan terpintar, sehingga kelemahan
yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.
Penulis berpendapat bahwa promosi yang berdasarkan kombinasi
pengalaman dan kecakapan, memberikan kebaikan-kebaikan sebagai
berikut.
1. Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya
bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal dengan
demikian, perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin
terampil.
2. Moral karyawan akan semakin baik, bergairah, semangat dan
prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk elemen-
elemen yang dinilai untuk promosi.
3. Disiplin karyawan semakin baik karena disiplin termasuk elemen
yang akan mendapat penilaian yang akan di promosikan.
4. Memotivasi berkembangnya persaingan sehat dan dinamis di
antara para karyawan sehingga mereka berlomba-lomba untuk
mencapai kemajuan.
5. Perusahaan akan menempatkan karyawan yang terbaik pada setiap
jabatan sehingga sasaran optimal akan tercapai.
Kelemahannya
4. Syarat-syarat promosi
Dalam mempromosikan karyawan, harus sudah dipunyai syarat-syarat
tertentu yang telah di rencanakan dan dituangkan dalam program promosi
perusahaan. Syarat-syarat promosi harus di informasikan kepada semua
karyawan agar mereka mengetahui secara jelas. Hal ini penting untuk
memotivasi karyawan berusaha nencapai syarat-syarat promosi tersebut.
a. Kejujuran
Karyawan harus jujur pada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian nya
dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai kata dan
perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan
pribadinya.
b. Disiplin
Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati
peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin
karyawan sangat penting karena hanya dengan kedisiplinan
memungkinkan perusahaan mencapai hasil yang optimal.
c. Prestasi Kerja
Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara
efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat
memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.
d. Kerja Sama
Karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan
baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan.
Dengan demikian akan tercipta suasana hubungan kerja yang baik di
antara semua karyawan.
e. Kecakapan
Karyawan itu cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-
tugascpada jabatan tersebut dengan baik. Dia bisa bekerja secara mandiri
dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat
bimbingan yang terus-menerus dari atasannya.
f. Loyalitas
Karyawan harus loyal dalam membela perusahaan atau korps dari
tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukkan
bahwa dia berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya
g. Kepemimpinan
Dia harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerja
sama dan bekerja secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaan.
h. Komunikatif
Karyawan itu dapat berkomunikasi secara efektif dan mampu menerima
atau mempersepsi informasi dari atasan maupun dari bawahannya
dengan baik, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
i. Pendidikan
Pendidikan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan formal sesuai
dengan spesifikasi jabatan.
5. Tujuan-Tujuan Promosi
1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang
semakin besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial
yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin
tinggi.memperbesar produktiv itas kerjanya.
4. Untuk menjamin stabilitas karyawan dengan direalisasikan promosi
kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta
penilaian yang jujur.
5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai
(multiplier effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan
berantai.
6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal
perusahaan.
7. Untuk menambah/memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja
para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar
jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.
9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,
kesenangan, dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat
sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat.
10. Untuk mempermudah penarikan pelamar sebab dengan adanya
kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang
bagi pelamar-pelamar untuk memasukan lamarannya.
11. Promosi akan memperbaiki status karyawan sementara menjadi
karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.
6. Jenis-jenis promosi
Promosi yang dikenal penulis adalah promosi sementara, promosi tetap,
promosi kecil, dan promosi kering.
Pada umumnya setiap orang ingin dipromosikan, tetapi ada juga yang
tidak bersedia dipromosikan dengan alasan-alasan tertentu. Alasan-alasan itu,
antara lain sebagai berikut.
a. Karier Awal
b. Karier Pertengahan
c. Karier Akhir
2) Exposure
Kemajuan karier juga ditentukan oleh exposure, yang berarti merjadi
dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer, dan
kesempatan karier lainnya. Tanpa exposure, karya berprestasi baik
mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran
kariernya. Para manajer mendapatkan exposure terutama melalui prestasi,
laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat,
bahkan kerja mereka sendiri.
3) Permintaan berhenti
Hal ini merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran karier bila ada
kesempatan karier di tempat lain. Dengan permintaan berhenti tersebu,
yang bersangkutan berpindah tempat kerja. Berpindah-pindah tempat kerja
bagi sementara manajer profesional merupakan strategi karier mereka.
Gugus kendali mutu adalah kelompok kecil dari lingkup kerja yang
dengan sukarela melakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan secara
berkesinambungan dengan menggunakan teknik-teknik quality control.
QCC adalah bagian dan merupakan mata rantai dari TQC yang
memerlukan partisipasi setiap anggota yang berguna untuk pengembangan
diri dan pengembangan bersama. Kekuatan TQC terletak pada QCC yang
terlemah atau mutu barang/jasa ditentukan oleh QCC yang terlemah itu.
1. Pengorganisasian
Organisasi membutuhkan adanya struktur organisasi dan uraian tugas
yang jelas. Struktur organisasi dibuat untuk memberikan kejelasan tentang
kedudukan, fungsi, kewenangan, dan tata kerja yang berlaku didalamnya.
Uraian tugas yang jelas dibutuhkan untuk memastikan adanya pendelegasian
wewenang, batas tanggung jawab, tugas, dan fungsi. Seluruh tugas harus
terbagi habis.
3. Kebijakan
Kebijakan merupakan pedoman yang ditetapkan oleh pimpinan satuan
organisasi/kerja untuk mendorong tercapainya tujuan satuan organisasi/kerja.
Suatu kebijakan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
a. jelas dan tertulis
b. dapat secara efektif dikomunikasikan kepada seluruh personil
dalamorganisasi
c. dapat memberikan motivasi pencapaian tujuan, program atau target
d. tidak boleh tumpang tindih dan harus ditinjau kembali secara berkala
e. transparan dan memberi unsur komunikasi timbal balik antara stafdengan
pimpinan
f. dapat meningkatkan disiplin kerja para pegawai
g. konsisten dengan tujuan organisasi
h. konsisten dengan pola pemecahan masalah yang baku yang berlakudalam
organisasi
4. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses penetapan tujuan serta langkah-
langkah kegiatan yang akan dilakukan pada masa datang dengan sumber daya
yang diperlukan dalam rangka mewujudkan pencapaiantujuan organisasi.
5. Prosedur
Prosedur harus dibuat secara tertulis,sederhana, mudah dimengerti,
disosialisasikan kepada pihak yang ber-kepentingan, dan memberikan
pelayanan prima kepada pemakai jasa (users). Suatu prosedur yang memenuhi
kriteria tersebut di atas dan dipatuhi pelaksanaannya, dengan sendirinya akan
membentuk jaringan waskat yang andal.
Pelaksanaan suatu prosedur yang baik harus memperhatikan beberapahal
antara lain:
6. Pencatatan
Pencatatan merupakan proses pendokumentasian transaksi/kejadian secara
sistematis yang relevan dengan kepentingan organisasi instansi. Pencatatan
juga mencakup proses pengolahan data yang diperoleh menjadi informasi
dalam bentuk keluaran olahan data atau laporan.
Suatu pencatatan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
7. Pelaporan
Pelaporan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
a. mengandung kebenaran, obyektif, dan dapat dibuktikan
b. jelas dan akurat
c. langsung mengenai sasaran
d. lengkap
e. tegas dan konsisten
f. tepat waktu
g. tepat penerimanya; dan mempertimbangkan faktor manfaat dan biaya.
1. Pemberian Bonus/Insentif
2. Sanksi/Hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan.
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner
karyawan akan berkurang.
Berat/ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhi
baik/buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus ditetapkan
berdasarkan pertim bangan logis, masuk akal, dan diinformasikan secara jelas
kepada semua karyawan. Sanksi hukuman seharusnya tidak terlalu ringan atau
terlalu berat supaya hukuman itu tetap mendidik karyawan untuk mengubah
perilakunya. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiap tingkatan yang
indisipliner, bersifat mendidik, dan menjadi alat motivasi untuk memelihara
kedisiplinan dalam perusahaan.
PENUTUP
3.1 Simpulan
4. Metode Non-Diklat menurut Dr. Stephen Gibb PhD terdiri dari : job
redesign; job enlargement; job enrichment; job rotation; career
counselling; suggestion schemes; human resource development (HRD)
auditing; climate and job satisfaction surveys; and stress and time
management.
3.2 Saran
Siagan, Sondang P., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta.