Anda di halaman 1dari 31

data International Labor Organitation (ILO)

(2010)
lebih dari 2 juta orang/tahun yang meninggal
akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Sekitar 160 juta orang menderita penyakit
akibat kerja
sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja
pertahun di seluruh dunia.
Tahun 2009
96.513 kasus Kecelakaan kerja
Tahun 2010
Angka kecelakaan kerja mencapai 53.267
kasus.
Hampir 70 % kecelakaan kerja didominasi
kecelakaan di jalan raya saat pergi maupun
pulang dari tempat kerja.
Setiap tahun ditargetkan angka kecelakaan
kerja 50 % lebih sedikit dibandingkan tahun
sebelumnya.
Penyebab tingginya angka kecelakaan kerja :

Masih rendahnya tingkat kesadaran pengusaha


dan pekerja terhadap pentingnya K3
(Keselamatan Kesehatan Kerja)
Belum diterapkannya Sistim Manajemen K3
secara optimal
Belum tersedianya data Penyakit Akibat Kerja
(PAK).
Adanya ketidakseimbangan antara besarnya
jumlah perusahaan dengan SDM Bidang K3
Belum optimalnya akses tenaga kerja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan kerja.
Banyak kecelakaan kerja yang tidak
dilaporkan perusahaan, sehingga pada
akhirnya meningkatkan biaya produksi yang
berujung pada menurunnya produktivitas
kerja.

Selama ini risiko yang dihadapi oleh pekerja


adalah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
Kerugian ekonomi akibat kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja mencapai 4% dari pendapatan
per kapita di setiap negara.

Masih banyak kendala dan masalah yang dihadapi


dalam penerapan program K3 di Indonesia.

Diperlukan adanya kemampuan penyesuaian serta


upaya pencegahan terhadap dampak negatifnya.

Untuk itu semua pihak harus memiliki tanggung


jawab bersama untuk mengembangkan dan
meningkatkan pelaksanaan K3,
Ciri-cirinya
Mikro dengan modal kecil
Menggunakan teknologi sederhana
Menghasilkan barang dan jasa dengan kualitas
relatif rendah
Tempat usaha tidak tetap
Mobilitas tenaga kerja sangat tinggi
Kelangsungan usaha tidak terjamin
jam kerja tidak teratur,
tingkat produktivitas dan penghasilan relatif
rendah dan tidak tetap.
Contoh spesifiknya seperti :
tukang becak,
sopir angkot
Petani
Nelayan
pengamen jalanan
pedagang kaki lima
buruh bangunan dan lain sebagainya
1) Penyakit yang juga diderita oleh masyarakat
umum lainnya (general disease)

2) Penyakit yang berhubungan/berkaitan


dengan pekerjaan tetapi bukan akibat
pekerjaan atau lingkungan kerja (work related
disease)

3) Penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan


atau lingkungan kerja (occupational disease).
menurut KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993,
adalah penyakit yang disebabkan pekerjaan atau
lingkungan kerja.

1)Fisik suara, radiasi, suhu, vibrasi tekanan tinggi,


illumination.
2)Golongan kimiawi : bahan kimia yang digunakan
dalam proses kerja maupun yang terdapat di
lingkungan kerja : debu, uap, gas.
3)Golongan biologis : bakteri, virus, jamur.
4)Golongan fisiologis : cara kerja dan penataan tempat
kerja.
5)Golongan psikososial: lingkungan kerja yang
menyebabkan stress.
dikelompokkan tersendiri oleh WHO, adalah
penyakit-penyakit dimana faktor-faktor
ditempat kerja dapat dihubungkan sebagai
kausal tapi tidak membutuhkan faktor resiko
spesifik pada setiap kasus (Multi Faktor).
Pelayanan Kesehatan kerja dasar
adalah upaya pelayanan yang di berikan pada
masyarakat pekerja secara minimal dan
paripurna (peningkatan kesehatan kerja,
pencegahan kesehatan kerja,pencegahan dan
penyembuhan PAK & PAHK) oleh institusi
pelayanan kesehatan kerja dasar.
Insitusi pemberi pelayanan kesja dasar adalah:
Pos UKK,Poliklinik perusahaan dan Puskesmas
termasuk Pustu
Puskesmas merupakan unit pelaksana
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
Upaya pelayanan kerja dasar paripurna
dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
dengan diagnosis dan deteksi dini serta
pengobatan segera dan tepat
Masalah : keterbatasan prasarana dan sarana
sehingga dalam penilaian faktor risiko dan
penegakan diagnosa perlu alat bantu khusus.
Ada 3 fungsi :
1. Fungsi pembinaan terhadap pos UKK dan
pembinaan administrasi terhadap poliklinik
perusahaan
2. Fungsi pelaksanaan pelayanan kerja dasar
3. Fungsi peran serta masyrakat
Bidang organisasi
Aspek Fungsional:
Bidang pelayanan kesehatan masyarakat
Bidang pelayanan Medik
Dalam Sistem SKN
Promosi Kesehatan (kesehatan pekerja dan
lingkungan kerja)
Pencegahan dan pengobatan terhadap
penyakit umum dan PAK,PAHK dan KK di
kalangan pekerja
Pemeriksaan kesehatan (sebelum
kerja/berkala tahunan/khusus)
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Rehabilitasi medik akibat kescelakaan atau
PAK & PAHK
Pembinaan dan pengawasan terhadap kondisi
kerja dan tempat kerja
Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi
(pemeriksaan kualitas air minum,pemeriksaan
kualitas kebersihan makanan pekerja/kantin
dan sanitasi lingkungan)
Pembinaan dan pengawasan APD (penyuluhan
dan pemilihan alat pelindung diri)
Melaporkan secara berkala tentang pelayanan
kesja kepada kepala Dinkes Kab/Kota
Melaporkan kecelakaan kerja yang terjadi ke
Depnakertrans
Memberikan umpan balik kepada perusaahan
setiap kali menemukan kasus kesehatan kerja
Koordinasi dengan lintas sektor terkait
Promotif (Peningkatan):
Konsultasi
Penyuluhan
Norma sehat dalam bekerja (Budaya K3)
Memberikan masukan ttg kebijakan kesja
kepada pimpinan manejemen
Inventarisasi jenis pekerjaan
Promkes dalam rangka pencegahan penyakit
umum,PAK,PAHK dan KK
Sanitasi Industri
SOP kerja dan proses produksi
Pelatihan P3K
Pelatihan kader Pos UKK
Pembinaan Pos UKK dan poliklinik Perusahaan
Sosialisasi kegiatan tentang Kesja bagi
toma,lintas program,lintas sektor,dan dunia
usaha
Pencatatan dan Pelaporan
Preventif (Pencegahan)
Identifikasi
dan pengukuran potensi risiko
kesehatan di tempat kerja/lingkungan kerja
Memfasilitasi/merekomendasikan perbaikan
lingkungan kerja
Penyediaan contoh dan penggunaan APD
Pemeriksaan kesehatan :
- Sebelum kerja,pemeriksaan berkala
tahunan, pemeriksaan kesehatan khusus
Prosedur tanggap darurat dan manajemen
disarter.
Pemantau kondisi kerja dan tempat kerja
Surveilans PAK,PAHK,KK dan penyakit umum
yang dominan di kalangan pekerja
Pemeriksaan kualitas air minum dan kualitas
kebersihan makanan/pekerja kantin
Pengobatan (kuratif)
Penyakit umum,PAK,PAHK dan keluarga
P3K
Melakukan upaya rujukan
Pencatatan dan pelaporan
Pemulihan (Rehabilitatif)
Melakukan evaluasi tingkat kecacatan pekerja
Rekomendasi terhadap penempatan kembali
pekerja sesuai kemampuannya dan
pentahapan untuk kembali pada pekerjaan
semula setelah sembuh dari sakit/KK
Pencatatan dan pelaporan
Dokter + latihan K3
SKM
Perawat + latihan K3
Bidan
Tenaga laboratorium
D3 kesehatan kerja/Sanitarian terlatih K3
Tenaga administrasi
Tenaga gizi
P3K Kit
Contoh APD sesuai dengan jenis
pekerjaannya
Media penyuluhan (Poster,flip chart,dll)
Buku pencatatan dan pelaporan dan alat tulis
Komputer
Buku panduan
Timbangan dan Pengukur tinggi badan
Meja + Kursi,tempat tidur pasien + lemari
Obat
Tensimeter
Senter,stopwatch
Stetoskop
Diagnostik set lengkap
Pengukur intensitas cahaya ( Lux Meter)
Pengukur Debu
Pengukur kekeruhan air
Thermometer Globe,thermometer bola basah
dan bola kering anemometer
Alat laboratorium klinik
Peralatan standar Puskesmas
Obat-obatan standar Puskesmas
Inseden dan prevalensi PAK,PAHK dan KK
Angka absensi sakit akibat penyakit umum
Angka absensi sakit akibat PAK,PAHK, dan KK

Anda mungkin juga menyukai