Anda di halaman 1dari 4

1. sebutkan bagaimana cara melakukan management stress di tempat kerja?

 Pendataan Stressor di tempat kerja,


 Pengendalian Stressor > Ciptakan tempat kerja nyaman, bebas stressor,
 Pendataan tenaga kerja > ada gejala stress at work ,
 Penanganan tenaga kerja ada gejala stress at work,
 Program peningkatan daya tahan tenaga kerja terhadap stressor
2. Sebutkan dan jelaskan tentang unsur dalam penilaian stress di tempat kerja?
 Kesesuaian : ketrampilan / keahliannya, bakat dan minatnya, The right
man on the right job, fit the man to the job.
 Keahlian/ketrampilan/ pengalaman : kemudahan dlm bekerja  senang
 Motivasi kerja : meberikan motivasi kerja akan menimbulkan semangat
kerja, responsibility, Advancement, tantangan kerja, achievment
(pencapaian, prestasi), pengakuan sosial.
 Kepuasan kerja : kepuasan perusahaan, penyeliaan (kewajaran yg
diterima), gaji/pendapatan, hub/interaksi dg rekan, kondisi kerja >
menyenangakan, aman, nyaman.
 Hasil kerja : baik, lolos standar, tdk ada cacat dsb.
 Absensi : banyak absen > tdk semangat, mangkir kerja.
 Kesalahan dlm kerja : banyak kesalahan > susah.

3. Sebutkan dan jelaskan tentang tanggap darurat perusahaan dalam mengatasi


kebakaran di area kerja?
Pelaksanaan Kewajiban Perusahaan dalam mengatasi kebakaran area kerja:
 Pengedalian Source Energy : penyebab munculnya api yang
menyebabkan kebakaran
 Sediakan sarana dan fasilitas : APAR, Hidrant, Sprinkler, Instalasi Alarm
otomatis (deteksi api, alarm, ruang panel kontrol), Jalur evakuasi, Titik
Kumpul.
 Bentuk “Unit Penanggulangan Kebakaran”
 Adakan Diklat : penyuluhan, Latihan APAR/Hidrant, Simulasi, Drill
 Punya Buku Pedoman Penanggulangan : “KEADAAN DARURAT
KEBAKARAN” Resiko kebakaran : Ringan, Sedang I, Sedang II, Sedang III,
Berat
4. Sebutkan dan jelaskan proses terjadinya kebakaran?
 Bahan yang terbakar (fuel)
 Panas (heat)
 Oksigen / udara
 Reaksi Kimia Berantai
5. Sebutkan dan jelaskan program kesehatan kerja yang ada di perusahaan ?
 Menyeluruh dan terpadu, dengan lebih menitik beratkan pada upaya kesehatan preventif
dan promotif tanpa mengurangi upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif.
 Upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif disesuaikan dengan hasil penilaian
risiko potensi bahaya yang ada di perusahaan.
 Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif minimal berupa pelayanan
kesehatan kerja yang bersifat dasar yaitu : pemberian Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) dan pengobatan (rawat jalan tingkat pertama);
 Perencanaan program dan kegiatan pelayanan kesehatan kerja dibuat dengan skala
prioritas dan mempertimbangkan kondisi perusahaan, permasalahan kesehatan di
perusahaan maupun masalah kesehatan umum lainnya.

6. berikan contah kegiatan pelayanan kesehatan tenaga medis yang ada di


perusahaan?
 Pemeriksaaan kesehatan tenaga kerja;
 Penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan status kesehatannya;
 Promosi/peningkatan kesehatan tenaga kerja;
 Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) melalui perbaikan lingkungan
kerja (program higiene industri);
 Pencegahan PAK melalui perbaikan kondisi kerja (program ergonomi
kerja);
 P3K, medical emergency respon, pengobatan, rehabilitasi, rujukan
kesehatan, pemberian kompensasi akibat kecelakaan dan PAK.;
 Pengembangan organisasi, program dan budaya kesehatan kerja

7. kenapa Kode Etik dan Aspek Legal Profesi Perawat Hiperkes diperlukan?
Karena kode etik dan aspek legal profesi perawat erat kaitannya dengan
pertimbangan dalam menetapkan suatu keputusan baik tidaknya upaya atau
tidakan yang di berikan. Dan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
dan tanggung gugat perawat
8. sebutkan dan jelaskan  Hubungan  bahaya biologis & pekerjaan?
a. Jenis pekerjaan :
 Luar ruangan : pekerjaan pengolahan libah yang mengakibatkan paparan
bakteri, pekerja sector kehutanan, perkebunan berisiko terjadinya
sengatan/gigitan hewan dan penyakit yang ditularkan melalui vektor
 Berhubungan dengan hewan : bersentuhan langsung dengan
binatang/produk binatang dan berisiko terkena gangguan kesehatan
 Berhubungan dengan darah dan cairan tubuh : petugas kesehatan, petugas
autopsy dan pemeliharaan jenazah, petugas rumah tahanan, atlet dan penjaja
seks komersial (PSK) → tertular penyakit
b. Lokasi dan lingkungan kerja
Merupakan faktor predisposisi terjadinya penularan penyakit melalui vektor
(seperti rabies dan malaria) dimana penyakit ini bersifat endemik pada
beberapa daerah tertentu. Kondisi lingkungan berbahaya (gigitan binatang
berbahaya seperti buaya dan ular berbisa).

9. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengendalikaan biohazard dapat?


 Eliminasi sumber biohazard (mis: mendesain system ventilasi untuk
mengeliminasi air yang menjadi reservoir legionella);
 Eliminasi agen biohazard (mis: penggunaan pestisida untuk
mengeliminasi spesies tikus);
 Eliminasi vektor (mis: eliminasi spesies burung tertentu yang menjadi
vector penyakit psittacosis). Ketika langkah eliminasi tidak bisa
dilakukan, selanjutnya dpt dilakukan
 Pengendalian secara teknik, administratif dan penggunaan alat
pelindung diri.

10.Apa yang dimaksud dengan Jaminan Kecelakaan?

Jaminan kecelakaan kerja kecelakaan yang terjadi akibat hubungan kerja,


termasuk penyakit penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja dan
pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Suatu kasus
dinyatakan sebagai kasus kecelakaan kerja apabila terdapat unsur ruda paksa
yaitu cidera pada tubuh manusia akibat suatu peristiwa atau kejadian (seperti
terjatuh, terpukul, tertabrak dan lain-lain)

11.Apakah Yang dimaksud dengan program Return To Work dari BPJS


Ketenagakerjaan?
Program yang bertujuan agar tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja-
penyakit akibat kerja (KK-PAK) dapat bekerja kembali

 Promotif : Program pelayanan kesehatan kerja yang bersifat memberikan informasi


tentang permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja maupun
penyakit secara umum.
 Preventif : Program pelayanan kesehatan kerja yang bersifat pencegahan terhadap
terjadinya suatu kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan atau penyakit lainnya
 Kuratif : Program pelayanan kesehatan kerja yang bersifat konsultasi untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan serta tindakan P3K, respon tanggap darurat, tindakan operatif,
dan rujukan pasien
 Rehabilitatif : Program pelayanan kesehatan kerja yang bersifat terapi untuk peningkatan
kondisi fisik secara maksimal khususnya fungsi organ tubuh akibat sakit atau kecelakaan
kerja agar dapat bekerja kembali sesuai kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai