Anda di halaman 1dari 2

Etiologi Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung, dan seiring waktu, hal ini dapat

menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Fungsi jantung sebagai pompa terhadap peninggian tekanan
darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menit (output jantung) menjadi turun, dimana tanpa pengobatan, gejala-gejala kegagalan jantung
kongestif dapat berkembang. Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk
penyakit jantung menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot jantung pada kejadian
dan stroke. Iskemia dapat angina pektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan oksigen yang
dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah. Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk
perubahan dari dinding pembuluh darah yang pada dapat memperburuk juga gilirannya aterosklerosis.
Hal ini akan meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Peningkatan tekanan darah selain
disebabkan faktor keturunan, gaya hidup dan hipertensi primer dapat juga disebabkan karena hipertensi
sekunder akibat dari penyakit, kelainan atau kondisi seperti :

1. Penyakit Ginjal Hipertensi sekunder yang terkait dengan ginjal disebut hipertensi ginjal (renal
hypertension). Gangguan ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi adalah
penyempitan arteri ginjal, yang merupakan penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah
pembuluh darah utama menurun, ginjal akan berbagai memproduksi zat yang meningkatkan tekanan
darah. 2. Stress Stress bisa memicu sistem saraf simpati sehingga meningkatkan aktivitas jantung dan
tekanan pembuluh darah. 3. Apnea Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur di mana
penderita berkali- kali berhenti bernafas (antara 10-30 detik) selama tidur. Apnea biasanya diderita oleh
orang yang kegemukan dan diikuti dengan gejala lain seperti rasa kantuk luar biasa di siang hari,
mendengkur, sakit kepala pagi hari dan edema (pembengkakan) di kaki bagian bawah. Separuh
penderita apnea menderita hipertensi, yang mungkin dipicu oleh perubahan hormon karena reaksi
terhadap penyakit ditimbulkannya. dan stress yang 5. Preeklamsia adalah hipertensi karena kehamilan
(gestational hypertension) yang Preeklamsia biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
Preeklamsia disebabkan oleh volume darah yang meningkat selama kehamilan dan berbagai perubahan
hormonal. Sekitar 5-10% kehamilan pertama ditandai dengan preeklamsia. 6. Koarktasi Aorta (Aortic
coarctation) Koarktasi atau penyempitan aorta adalah kelainan bawaan yang menimbulkan tekanan
darah tinggi. 7. Gangguan Kelenjar Adrenal Kelenjar adrenal berfungsi mengatur kerja ginjal dan tekanan
darah. Bila salah satu atau kedua kelenjar adrenal mengalami gangguan, maka dapat mengakibatkan
produksi meningkatkan tekanan darah. hormon berlebihan yang

Manifestasi Klinis Pada stadium dini hipertensi, tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang
kronik. Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan. Bila
simtomatik, maka biasanya disebabkan oleh: Peninggian tekanan darah itu sendiri dapat bermanifestasi
seperti berdebar- melayang (dizzy) bahkan impotensi. Cepat lelah, sesak napas, sakit dada, bengkak
kedua kaki atau perut. debar, rasa vaskular lainnya adalah Gangguan epistaksis, hematuria, pandangan
kabur karena perdarahan retina, transient cerebral ischemic dapat terjadi. Gejala penyakit dasar yang
mejadi hipertensi sekunder seperti : polidipsia, poliuria, kelemahan otot pada aldosteronisme primer,
peningkatan berat badan cepat dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing. Feokromositoma dapat
muncul dengan keluhan episode sakit kepala, palpitasi, penyebab pada hipertensi banyak keringat, dan
rasa melayang saat berdiri (postural dizzy) Jantung berdenyut cepat dan kuat, mungkin terjadi
hipersirkulasi diakibatkan peningkatan aktivitas sistem neurohumoral disertai hipervolemia. Pada
stadium selanjutnya, timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri
yang difus dan peningkatan tahanan pembuluh perifer. yang darah Pemeriksaan yang paling sederhana
adalah palpasi. Pada hipertrofi konsentrik lama, iktus bertambah. Bila telah terjadi dilatasi ventrikel kiri,
iktus kordis bergeser ke kiri bawah. Pada auskultasi pasien hipertrofi dapat dengan ditemukan S4 dan
bila sudah terjadi dilatasi konsentrik jantung didapatkan tanda-tanda insufisiensi mitral relatif.
Timbulnya iskemia miokard menunjukkan tidak seimbangnya supply O2 miokard dengan demand 02.
Hipertensi bersama-sama faktor resiko lain mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner.
Penderita hipertensi lebih sering menunjukkkan silent ischemia dan painless Myocardial Infarct.
Dibanding tensi normal akibat sensitivitas terhadap rasa sakit berkurang. Kenaikan tekanan akut dapat
menjadi pemicu Angina. Tekanan darah yang turun mendadak jika terjadi miokard infark yang luas
disertai fungsi darah yang pompa yang menurun Gambaran klinis seperti sesak napas adalah salah satu
gejala gangguan fungsi diastolik dan peningkatan tekanan pengisian ventrikel walaupun fungsi sistolik
masih normal. Bila berkembang terus, terjadi hipertrofi eksentrik dan akhimya menjadi dilatasi ventrikel
kemudian timbul gejala payah jantung. Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan sirkulasi pada
cadangan aliran darah koroner dan akan memperburuk mekanik/pompa jantung yang selektif kelainan
fimgsi

Anda mungkin juga menyukai