Anda di halaman 1dari 6

KEJANG DEMAM

No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

UPT Dr. Nur Salim


Puskesmas Ttd Kepala Puskesmas NIP: 19780708
Bruno 200901 1 009

1. Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang disebabkan


oleh demam di atas suhu 380 C rectal tanpa disertai infeksi
pada sistem saraf pusat atau gangguan keseimbangan
elektrolit akut pada anak berumur lebih dari1 bulan dan<5
tahun, tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.
Diagnosa :
Didapatkan dari anamnesis adanya kejang yang didahului
demam pada anak berumur > 1 bulan dan < 5 tahun tanpa
ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh diatas 380 c tanpa
ada tanda-tanda gangguan elektrolit ataupun neurologis.
Dari pemeriksaan penunjang, pemeriksaan darah perifer,
elektrolit, dan gula darah untuk menemukan sumber infeksi
dan menyingkirkan penyebab lain kejang.
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan
mengobati pasien kejang demam.
3. Kebijakan
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-
425.
 Ilmu kesehatan anak. Fk undip. 2011,Hal 134-144
5. Prosedur / a. Petugas menerima pasien
Langkah-
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas
langkah
menanyakan keluhan utama pada pasien (biasanya
kejang)
c. Petugas menanyakan apakah terdapat demam sebelum
kejang, sudah berapa kali menderita kejang, bila lebih dari
2 kali apakah ada yang berlangsung lebih atau sama
dengan 15 menit, bagaimana jenis kejang, apakah parsial
atau umum, atau parsial menjadi umum
d. Petugas menanyakan saat demam apakah diukur
menggunakan thermometer, apakah sudah diberikan
penurun demam, jika sudah sebutkan, apakah ada faktor
resiko berulangnya kejang demam
e. Petugas menanyakan ada faktor risiko menjadi epilepsi
f. Petugas menanyakan apakah disertai dengan penurunan
KEJANG DEMAM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

kesadaran, tanyakan kesehatan anak sebelum sakit


sekarang, apakah disertai mencret, batuk, sesak nafas,
dan bagaimana buang air kecilnya
g. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan pada pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum,
kesadaran dan tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi
pernapasan)
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat
mikro atau makro sefali
j. Petugas melakukan pemeriksaan pada ubun-ubun,
apakah ada ubun-ubun menonjol
k. Petugas melakukan pemeriksaan conjungtiva anemis,
anemis atau tidak
l. Petugas melakukan pemeriksaan saraf kanial,
pemeriksaan rangsal meningeal (kaku kuduk atau
brudzinki I-II)
m. Petugas melakukan pemeriksaan jantung, paru, abdomen,
apa ditemukan tanda-tanda penyebab infeksi
n. Petugas memeriksa apakah ada kelumpuhan pada
ekstremitas atas atau bawah, reflex fisiologis, dan tonus
otot
o. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan
pasien
p. Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin/ lengkap dan urin rutin
q. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium
r. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
laboratorium
s. Petugas menerima hasil laboratorium dari petugas
laboratorium apakah didapatkan anemia, leukopeni atau
lekositosis, trombositopeni atau eosinofilia, pada hasil urin
rutin apakah terdapat biakan bakteri atau darah
t. Petugas menegakkan diagnosa kejang demam yang
KEJANG DEMAM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

didapat dari gejala, pemeriksaan fisik dan hasil


laboratorium
u. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu
dirawat di puskesmas
v. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan
medis yang akan dilakukan kepada pasien dan
ditandatangani oleh pasien atau keluarga pasien
w. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan kejang
demam:
 Faseakut/saat kejang :
1) Perhatikan ABC
2) Putus kejang dengan diazepam 0,5 mg/kgbb/x
perektal, maksimal 2 kali, jarak 5 menit. Jika masih
kejang diberikan diazepam 0,25-0,5 mg/kg iv, kec
2mg/menit, maksimal 10 mg. Jika masih kejang
dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg iv, injeksi dalam
20 menit dalam 50 ml NaCL 0,9%. Jika masih
kejang persiapkan pasien untuk dirujuk
kepelayanan yang lebih baik
3) Pemberian cairan IV RL sesuai kebutuhan
4) Saat demam diberikan para cetamol dengan dosis
10-15 mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari.
5) Diazepam oral 0,3 mg/ kgbb/kali, 3 kali sehari atau
diazepam rectal 5 mg untuk BB < 10 kg atau 10 mg
untuk BB > 10 kg
6) Terapi antibiotika sesuai dengan sumber infeksi
:bisa per oral maupun intravena, untuk pengunaan
iv antibiotic terlebih dahulu melakukan skin test
a) Kloramphenikol, dosis 50-100 mg/kgBB/hari
maks 2 gram selama 10-14 hari dibagi 4 dosis.
b) Ampisillin dan amoksisilin, dosis anak 50-100
mg/kgBB/hari selama 7-10 hari.
c) Ceftriaxone,dosis anak 80 mg /kgBB/hari dalam
dosis tunggal selama 5 hari
d) Cotrimoxazole (TMP-SMX),dosis anak TMP 6-19
KEJANG DEMAM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

mg/kgBB /hr atau SMX 30-50 mg/kgBB/hr


selama 10 hari
e) Cefixime ,dosis anak 1,5-2 mg/kgBB/hari dibagi
2 dosis selama 10 hari
f) Thiamfenikol,dosis anak 50 mg/kgBB/hari.
x. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi
kepada keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga
pasien bahwa kejang demam umumnya prognosis baik,
hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi epilepsi.
y. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnose dan terapi ke dalam rekam medic
z. Petugas menandatangani rekam medic

6. Bagan Alir

melakukan vital sign menegakan diagnose


Melakukan
dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil
menulis diagnose Memberikan tata
anamnesa,
pasien ke buku laksana pada pasien
pemeriksaan dan
register. sesuai hasil
diagnose ke rekam
pemeriksaan
medic

7. Unit dan  SOP Sterilisasi


dokumen  SOP mencuci tangan
terkait  Register
 Rekam medis
 SIK
 PCare
KEJANG DEMAM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut?

2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?

4 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah


pasien mengeluhkan demam terutama malam hari,
nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare?
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?

6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?

6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan suhu?

7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah


terdapat lidah kotor, pembesaran hati, pembesaran
limpa?
8 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin atau Widal ke
laboratorium?
9 Apakah Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium?
10 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
11 Apakah Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien?

12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan


diagnose berdasarkanhasil lab dananamnesis, hasil
uji Widal tunggal dengan titer antibodi O 1 : 320
atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis
kejang demam pada pasien dengan gambaran klinis
khas?
13 Apakah Petugas memberikan resep untuk pengobatan kejang
demam:
 Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 500 mg,
Thiampenicol 4 x 500 mg .
 Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
 Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan
vitamin B 6?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total
minimal 7 hari bebas demam, tingkat kesembuhan?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasiendiet makanan halus
dimulai dari bubur saring, bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuai tingkat kesembuhan?
16 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
KEJANG DEMAM
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal
Terbit
Halaman

17 Apakah Petugas mengedukasi Pasien untuk menghindari


makanan yang asam dan pedas serta rendah serat?
18 Apakah Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan
tanda-tanda kegawatan seperti ileus obstruktif atau
perforasi usus?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnose dan terapi ke dalam rekam
medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?

21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register rawat


jalan?

CR :………………%.

Bruno,……………………

Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai