Anda di halaman 1dari 5

Tugas Dasar Teknologi Energi

PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Bayuarta Ramadhani (03041281722067)

M. Zaid Haritsyah (03041281722043)

Ranti Pratiwi (03041181722013)

Universitas Sriwijaya
Fakultas Teknik
Teknik elektro
Kampus indralaya
Kelas A
Tahun 2018
PLTA ( Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan
energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Empat komponen utama dari PLTA ialah
waduk atau bendungan, saluran pelimpah (pembawa air), gedung sentral (powerhouse), dan
serandang hubung (switchyard) atau unit transmisi yang mengalirkan produksi listrik ke konsumen

Pengertian Sumber Energi Air

Air adalah salah satu unsur penting yang ada di bumi yang sangat dibutuhkan untuk
kehidupan dan semua jenis makhluk hidup. Pada sumber energi air ini merupakan salah satu dari
energi primer dimana pada energi primer ini merupakan energi yang terdapat di alam dan dapat
langsung digunakan, pada energi air ini juga merupakan energi terbarukan dimana pada energi ini
merupakan energi yang dapat digunakan secara terus-menerus dan tidak ada habisnya.

Contoh Penerapan Sumber Energi Air


PLTA merupakan salah satu langkah di dalam memanfaatkan air sebagai energi primer dan
sumber energi yang terbarukan. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik atau pada
pengertian lainnya PLTA adalah suatu pembangkitan energi listrik dengan mengubah energi
potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator
dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan aliran air.

Pada umumnya, PLTA dibangun ditempat-tempat dimana sumber air yang deras berada,
seperti pegunungan. Air yang ada didapat dari sungai yang dibendung oleh DAM lalu dialirkan
keturbing melalui pipa pesat.

Salah satu PLTA yang ada dan yang terbesar di Indonesia ini adalah PLTA Cirata. PLTA
yang berada di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat merupakan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Indonesia dan se- Asia Tenggara dimana
memiliki kapasitas terpasang hingga 1.008 megawatt (MW). Pembangkit yang dikelola oleh PT
Pembangkit Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Cirata ini memiliki delapan unit generator dengan
masing-masing kapasitas 126 MW.
Pembangkit ini memanfaatkan tenaga air dari aliran sungai Citarum. Sungai Citarum yang
tak pernah kering sepanjang tahun menjadi alasan dibangunnya waduk Cirata seluas 62 kilometer.
Waduk Cirata terbentuk dari adanya genangan air seluas 62km2 akibat pembangunan waduk yang
membendung Sungai Citarum. Genangan waduk tersebut tersebar di 3 (tiga) kabupaten, yaitu
Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Kabupaten Bandung. Genangan air terluas terdapat di
Kabupaten Cianjur. Waduk itu memiliki elevasi muka air banjir 223 meter, elevasi muka air normal
220 meter, dan elevasi muka air rendah 205 meter.

PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini, dengan
letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang tinggi.
Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di
Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60 km sebelah barat laut
kota Bandung atau 100 km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta.

Jenis – Jenis Air yang Dimanfaatkan Sebagai Pembangkit


Jenis air yang dimanfaatkan didalam mesin pembangkit ini adalah air permukaan. Jenis air
permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi dikarenakan tidak mampu
terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat air sehingga sebagian besar air
akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang lebih rendah, air permukaan seperti
inilah yang sering disebut dengan sungai.

Pada umumnya, air permukaan mengalami pengotoran selama mengalir diatas permukaan
seperti bercampur dengan lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya. Tingkat
pengotoran air permukaan tergantung dari daerah yang dialirinya, jika di daerah urban/ perkotaan,
air permukaan berkualitas sangat buruk karena sudah tercampur dengan bahan bahan kimia,
sementara itu jika air permukaan pada hutan cenderung mengandung bahan bahan anorganik alamiah
seperti air yang sudah tercampur humus dan sisa pelapukan organik seperti daun, batang pohon dan
akar. Air permukaan terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Air Sungai

Merupakan jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling sering
digunakan oleh manusia seperti untuk irigasi, transportasi dan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya.
Karena derajat pengotorannya begitu tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air minum perlu
melewati proses pengolahan yang sempurna sehingga dapat di konsumsi secara aman. Pada daerah
hulu sungai umumnya memiliki kualitas air yang jauh lebih baik, sehingga tidak memerlukan proses
rumit dalam pengolahannya untuk menjadi air minum. Masyarakat yang tinggal di daerah hulu
sungai lebih memilih menggunakan air sungai, dibandingkan dengan air tanah karena perbedaan
kualitas antara keduanya tidak begitu mencolok.

2. Air Danau/Telaga

Air permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk danau jika
cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil maka akan membentuk telaga.
Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran tinggi) dan
memiliki aliran keluar. Sedangkan Telaga dan rawa umumnya lebih disebabkan oleh air hujan yang
tergenang di suatu cekungan tanah dan tidak memiliki aliran keluar, hal inilah yang menyebabkan
kenapa air rawa berwarna. Kandungan zat zat organik yang tinggi misalnya humus tanah yang sudah
terlarut menjadikan air berwarna kuning coklat.

Karena tingkat pembusukan bahan organik begitu tinggi dan sedikitnya jumlah air menyebakan
kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) akan tinggi juga ditengah tingkat kelarutan kandungan
oksigen pada air rawa yang begitu rendah. Pada beberapa kasus akan dijumpai alga/ lumut pada
permukaan air telaga/rawa jika kondisi sinar matahari dan kadar Co2 yang memadai. Jadi ketika
ingin memanfaatkan air rawa haruslah berhati hati dengan hanya mengambil air sampai kedalaman
tertentu saja, supaya endapan Besi dan Mn tidak ikut terbawa. Jikalau seandainya terbawa maka,
harus kembali diendapkan lagi. Akan lebih baik lagi jika memakai filter air sehingga lumut atau alga
dapat terpisah dengan sempurna.

3. Air Laut

1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan zona terluas di bumi, setiap orang tentu
mengetahui laut. Air laut merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa yang
sangat asin.

Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Air pada PLTA


Kelebihan
Berikut ini beberapa keunggulan dari sumber tenaga air

a) Air merupakan sumber energi primer yang dimana air ini terdapat langsung di alam dan
dapat langsung di gunakan tanpa diubah bentuknya terlebih dahulu.
b) Air juga merupakan sumber energi terbarukan dimana sifatnya yang tidak akan pernah habis
sehingga dapat digunakan secara terus-menerus.
c) Tidak memerlukan bahan bakar karena digerakkan oleh aliran air itu sendiri.
d) Tidak menimbulkan pencemaran.
e) Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
f) Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga ketersediaan
air terjamin.

Kelemahan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga mempunyai kelemahan, antara lain :
a) Dalam membuat pembangkit bersumber kan air ini memerlukan biaya yang sangat mahal
dalam hal pengelolaannya.
b) Jika terdapat kesalahan didalam hal pembangunan bendungan juga dapat menyebabkan
banjir, yang berarti lingkungan dan habitat alami hewan, dan bahkan manusia mungkin
hancur.
c) Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang berkapasitas besar
d) Persiapan memerlukan waktu yang relatif lama PLTA sangat bergantung pada ketersediaan
air sungai, sehingga harus tetap menjaga tangkapan air

Berikut ini merupakan PLTA yang ada di Indonesia :


Propinsi DI Aceh Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Angkup
Propinsi Jawa Barat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Cibadak
Propinsi Jawa Barat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Cirata
Propinsi Jawa Tengah Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Garung
Propinsi Jawa Barat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Jatiluhur
Propinsi Jawa Timur Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Karangkates
Propinsi Jawa Timur Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Lodaya
Propinsi Sumatra Utara Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Maninjau
Propinsi Jawa Timur Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Paiton
Propinsi Kalimantan Timur Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Pengeran Moh. Nor Propinsi
Kalimantan Selatan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Riarn Kanan
Propinsi Sulawesi Selatan Terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sadang
Propinsi Jawa Barat Terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Saguling
Propinsi Jawa Timur Terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Selorejo
Propinsi Jawa Tengah Terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sempor

Kesimpulan
Maka, kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan yang ada diatas, bahwa air merupakan
sumber energi yang sangat cocok digunakan dan dimanfaatkan di area yang terdapat sumber air. Dan
juga pemanfaatan air ini menjadi energi yang sangat menguntungkan dalam jangka waktu yang
sangat lama dan tidak akan ada habisnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • 175 620 1 PB
    175 620 1 PB
    Dokumen12 halaman
    175 620 1 PB
    Abdul Wachid
    Belum ada peringkat
  • Pengaduan Konsumen PLN (Politik)
    Pengaduan Konsumen PLN (Politik)
    Dokumen3 halaman
    Pengaduan Konsumen PLN (Politik)
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mpi 1 Dimas
    Tugas Mpi 1 Dimas
    Dokumen2 halaman
    Tugas Mpi 1 Dimas
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Dadl A 02
    Dadl A 02
    Dokumen2 halaman
    Dadl A 02
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Pengadaan Si
    Pengadaan Si
    Dokumen32 halaman
    Pengadaan Si
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Problems Chapter 7
    Problems Chapter 7
    Dokumen6 halaman
    Problems Chapter 7
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dsi
    Tugas Dsi
    Dokumen20 halaman
    Tugas Dsi
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Fluida
    Fluida
    Dokumen8 halaman
    Fluida
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Essay
    Essay
    Dokumen3 halaman
    Essay
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Integral Lipat
    Integral Lipat
    Dokumen19 halaman
    Integral Lipat
    umie
    Belum ada peringkat
  • Survey PKN
    Survey PKN
    Dokumen1 halaman
    Survey PKN
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan Kalkulus
    Pendahuluan Kalkulus
    Dokumen33 halaman
    Pendahuluan Kalkulus
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Turunan
    Turunan
    Dokumen29 halaman
    Turunan
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Integral
    Integral
    Dokumen29 halaman
    Integral
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Mandok Hata
    Mandok Hata
    Dokumen2 halaman
    Mandok Hata
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Survey PKN
    Survey PKN
    Dokumen1 halaman
    Survey PKN
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Diskusi
    Diskusi
    Dokumen3 halaman
    Diskusi
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Integral
    Integral
    Dokumen29 halaman
    Integral
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Dokumen1 halaman
    Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Dokumen1 halaman
    Yaktapena I Way Hitam: M. Sihombing/br. Simanjuntak M. E. Sihombing/br. Sinaga
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Dioda 1
    Dioda 1
    Dokumen1 halaman
    Dioda 1
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat
  • Dioda 1
    Dioda 1
    Dokumen1 halaman
    Dioda 1
    Josua Sudiro Pangihutan Sihombing
    Belum ada peringkat