MAKALAH Sistem Penyediaan Dan Distribusi
MAKALAH Sistem Penyediaan Dan Distribusi
Disusun oleh:
Faisal Arrasyid R. (131364009)
Faris Muhammad Fajar (131364008)
Fikri Fadhila (131364009)
Daftar isi.................................................................................................................... 2
7. Hardware ............................................................................................................. 13
8. Software .............................................................................................................. 15
9. HMI ..................................................................................................................... 19
Pressure Tank - Tangki Tekan, merupakan tangki yang bisa menyimpan air
bertekanan untuk sementara. Tangki ini di lengkapi dengan membran (diaphragm)
yang akan memisahkan air dan udara. Fungsi utama yaitu Menghemat listrik
(pemakain listrik) pada pompa, tekanan air pada system perpipaan, Sebagai
bantalan udara, sehingga pompa bisa off (mati) secara halus (soft), tidak terjadi
lonjakan, dan Untuk mengurangi efek palu air (water hammering), saat kran air di
matikan tiba tiba atau saat pompa mati tiba tiba.
2. Ruang lingkup Sistem PDAB
2.1 Persyaratan Dalam Penyediaan Air Bersih
Terdapat beberapa persyaratan dalam penyediaan air bersih, diantaranya:
1. Persyaratan Kualitas
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih. Dalam
Modul Gambaran Umum Penyediaan dan Pengolahan Air Minum Edisi
Maret 2003 dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah
sebagai berikut:
2. Persyaratan Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain
itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang
lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan
adalah 25oC ± 3oC.
3. Persyaratan Kimiawi
4. Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman pathogen dan parasitik yang
mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan
tidak adanya bakteri E. Coli atau fecal coli dalam air.
5. Persyaratan radioaktifitas
Pola jaringan sistem perpipaan distribusi air bersih umumnya, dapat diklasifikasikan
menjadi :
Sistem jaringan melingkar (Grid System/Loop).
Sistem jaringan cabang ( Branch System).
Sistem kombinasi dri kedua sistem tersebut.
Bentuk sistem jaringan perpipaan tergantung pada pola jalan yang ada dan
jalan rencana, topografi, pola perkembangan daerah pelayanan dan lokasi
instalasi pengolahan. Gambar berikut dapat memberikan ilustrasi tentang
bentuk dan sistem jaringan pipa distribusi tersebut.
Sistem penyediaan air bersih dalam suatu bangunan gedung terdiri dari 3
(tiga) Sistem, yaitu :
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah, air
yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif
(dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM).
Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam
bangunan, pengalirannya menggunakan pompa.
Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Air dari
PDAM atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam
suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup
tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan
ke dalam sistem distribusi bangunan.
Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan,
yang menutup/membuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa
berhenti bekeria kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas
maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam
tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi
tekanan biasanya ditetapkan antard 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air
yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari
sumur atau dan PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
5.3 Sistem tangki atap
Dalain sistem ini, air ditampung leriebih dahulu pada tangki bawah, lalu
dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan
di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air.
Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air
yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDANI atau dari
sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4, dan Gambar
5. Agar supaya system penyediaan air minum di dalam bangunan gedung
(plumbing air minum) dapat berfungsi secara optimal, maka perlu memenuhi
beberapa persyaratan diantaranya adalah :
a) Syarat kualiitas
b) Syarat kuantitas
c) Syarat tekanan
SLAVE
UTILITAS
(PDAB
7. Perangkat Keras Kendali Utilitas Dalam Jaringan Otomasi Bangunan
7.1 Perangkat Keras Kendali Sistem PDAB
Software yang digunakan adalah Epanet, dalam perangkat lunak ini
terintegrasi dengan komponen-komponen lainnya atau perangkat keras.
Epanet memodelkan sebuah sistem distribusi air berupa serangkaian jalur-
jalur yang dihubungkan dengan titik-titik. Sebuah jalur bisa mewakili pipa,
pompa, dan katup. Sedangkan titik mewakili junction (persimpangan), tank
(bak penampung) dan reservoir.
- Junctions adalah titik – titik yang merupakan tempat penyambungan antar
links (pipa, pompa dan katup) sekaligus penanda masuk maupun
keluarnya air dalam jaringan distribusi dengan format input pada junction
- Reservoir merupakan titik yang mewakili sumber luar tak hingga atau
cekungan air dalam jaringan distribusi misalnya danau, sungai dan akuifer
air tanah.
- Tank merupakan node dengan kapasitas tampungan yang dapat beragam
selama waktu simulasi (running).
- Pipa merupakan penghubung yang membawa air dari satu titik ke titik
lainnya dalam jaringan distribusi.
- Pompa merupakan penghubung yang memberi energi ke fluida (air)
sehingga fluida tersebut bertambah nilai tinggi hidrolik (hydraulic head).
- Katup merupakan penghubung yang membatasi tekanan atau aliran pada
titik tertentu dalam jaringan distribusi.
7.2 Aktuator dan Sensor
Aktuator pada sistem utilitas yaitu katup. Katup adalah suatu link yang
membatasi tekanan ataupun aliran pada suatu titik tertentu pada jaringan.
Yang menjadi parameter input untuk katup adalah:
- Awal dan akhir node
- Diameter
- Setting
- Status
Output hasil perhitungan untuk sebuah katup adalah rata-rata aliran dan
headloss. Berbagai tipe katup yang disediakan oleh Epanet (perangkat lunak
utilitas) adalah
- Pressure Reducing Valve (PRV)
- Pressure Sustaining Valve (PSV)
- Pressure Breaker Valve (PBV)
- Flow Control Valve (FCV)
- Throttle Control Valve (TCV)
- General Purpose Valve (GPV).
Asmadi, Khayan, dan Kasjono H. S., 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum.Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Joko, T., 2010. Unit Air Baku Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Joko, T., 2010. Unit Produksi Dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sinulingga, S., 2008. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sutrisno, T.
dan Suciastuti E., 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta,
Jakarta.
Susanto, Deki. 2007. ANALISA DISTRIBUSI AIR PADA PIPA JARINGAN
DISTRIBUSI DI SUB-ZONE SONDAKAN PDAM KOTA SURAKARTA
DENGAN SIMULTANEOUS LOOP EQUATION METHOD.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/8147/MjA4MTY=/Analisa-distribusi-
air-pada-pipa-jaringan-distribusi-di-sub-zone-sondakan-pdam-kota-Surakarta-
dengan-simultaneous-loop-equation-method-abstrak.pdf
Prihatinni. 2012. ANALISIS SISTEM PENDISTRIBUSIAN AIR BERSIH PADA
BANGUNAN BERTINGKAT DENGAN SOFTWARE EPANET 2.0.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31567/4/Chapter%20II.pdf