Anda di halaman 1dari 1

KASUS 5

Awalnya Tn IU merasakan mata kiri perih karena terkena sabun kemudian membasuh mata dengan air
namun tidak membaik, lalu pasien membeli tetes mata insto, namun tidak memberikan efek pasien pun
berinisiatif untuk pergi ke apotek membeli obat mata yang termasuk obat keras, dan harus
menggunakan resep dokter. Namun pasien tetap meminta obat tersebut hingga akhirnya diberikan.
Pasien pun tidak membaca aturan pakai yang seharusnya hanya 3 tetes setiap 6 jam sehingga setelah
menggunakan obat tersebut mata pasien malah semakin perih, dan saat obat diteteskan terasa panas.
Akhirnya pasien pergi ke Puskesmas dan memberitahukan kepada dokter mengenai obat yang
digunakan. Hasilnya pemeriksaan menunjukkan kornea mata pasien mengalami kerusakan.

ANALISA KASUS

Kesalahan terjadi pada saat dispensing karena apoteker memberikan obat yang termasuk golongan keras
tanpa resep dokter.

Kategori ME :

Kategori G karena kesalahan terjadi dan menyebabkan hal-hal yang membahayakan pasien dan bersifat
permanen (kornea mata pasien mengalami kerusakan).

Penyebab:

Pasien tidak membaca aturan pakai yang seharusnya hanya 3 tetes setiap 6 jam.

Mekanisme terjadinya:

Kortikosteroid merupakan obat-obatan yang menekan respon imun. Kortikosteroid biasanya digunakan
untuk mengobati bengkak dan gatal pada mata yang disebabkan karena alergi, trauma, atau infeksi. Obat
mata yang mengandung kortikosteroid jika pemakaiannya tidak teratur mengakibatkan tekanan bola
mata tinggi dan menyebabkan galukoma, dan pada pemakaian yang terlalu lama bisa membuat lensa
keruh (katarak). Pada kasus ini pasien menggunakan obat-obatan yang mengandung kortikosteroid tanpa
resep dokter, dan tidak sesuai aturan pakai, sehingga pasien mengalami kerusakan kornea mekanisme
kerjanya steroid akan menginduksi peningkatan tekanan intra okular yang disertai dengan kerusakan
saraf optik. Gejala yang timbul adalah mata panas, perih/nyeri dan penglihatan menurun.

Anda mungkin juga menyukai