Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indriyani Lumintang

N.I.M : 14 421 147


Kelas : E
Sem. : V

JAWABAN UTS MENULIS II


1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dalam pembagian kemampuan berbahasa,
menulis selalu diletakkan paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca.
Meskipun selalu ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak
penting. Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan secara
penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik. Pengertian menulis menurut beberapa ahli
sebagai berikut :
 Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai
kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media
penyampai.
 Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti
mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
 Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya
mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
orang lain. Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan.
 Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan
kompleks.
 Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important things you do in
college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah.
Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu
menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah.
 Barli Bram (2002: 7) in principle, to write means to try to produce or reproduce writen
message. Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau mereka
ulang tulisan yang sudah ada.
 Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18) menyebutkan writing is a creative
act, the act of writing is creative because its requires to interpret or make sense of something:
a experience, a text, an event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena
membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman, tulisan, peristiwa.
 M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu
proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro
(1988: 273) menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas
menghasilkan bahasa.
 McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141) merupakan kegiatan menggali pikiran dan
perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara
menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. St. Y.
Slamet (2008: 72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu kegiatan yang
memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.

2. Syarat-syarat Karya Tulis


 Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak
zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya
masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
 Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa
masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia
datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia
data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah
masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk
metode ilmiah.
 Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol.
Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara
sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya
dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya
dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan
terkontrol.
 Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara kritis
Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan.

3. Perbedaan Penulisan Makalah dan Skripsi


 Sistematika Penulisan Makalah
 Cara pertama
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah dan Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
2. Isi
3. Penutup
 Cara kedua
Tanpa penomoran dan subbagian, untuk membedakannya antara masing-masing paparan
cukup dengan penggantian paragraf.
Teks Utama
Berisi pembahasan topik-topik makalah, isinya bervariasi bergantung pada topik yang
dibahas. Jika dibahas tiga topik, maka ada tiga pembahasan dalam bagian teks utama.
Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran.
Isi Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran jika ada
Daftar Rujukan
Daftar rujukan dibuat sepert halnya dalam pembuatan artikel dengan mencantumkan sumber
penulisan makalah
Lampiran
Lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan
makalah, hal yang dimaksud dapat berupa data (dapat kuantitif atau kualitatif) atau hal lain
tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran juga diberi nomor halaman.
 Sistematika Penulisan Skripsi
 BAB I Pendahuluan

Pada bagian ini yang penting untuk di ungkapkan adalah “adanya penjelasan terhadap
masalah skripsi yang akan diteliti”. Selain itu perlu dijelaskan pula arti penting dari masalah
skripsi tersebut ditinjau dari segi pengembangan ilmu.
Biasanya yang perlu diungkapkan dalam sistematika skripsi bagian BAB I adalah:
o Alasan yang logis yang membuat masalah tersebut penting untuk diteliti dalam
sebuah penelitian (skripsi)
o Adanya kesenjangan antara teori (harapan) dengan fakta (temuan) di lapangan
o Kerugian jika masalah tersebut tidak terselesaikan
o Keuntungan yang diperoleh jika masalah tersebut diteliti dan diperoleh pemecahan

 BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Teoritis

Bagian-bagian yang penting dalam sistematika skripsi bagian BAB II ini adalah
sebagai berikut:

o Teori-teori utama dan teori pendukung dalam bidang yang akan di tulis di dalam
skripsi
o Penelitian terdahulu, untuk contoh skripsi / tesis bisa di lihat di
www.contohskripsi.idtesis.com ataupun di www.contohtesis.idtesis.com
o Hipotesis Penelitian

 BAB III Metode Penelitian

Biasanya ada 5 point penting yang dimasukan ke dalam bab 3 dalam, namun demikian setiap
kampus mempunyai sistematika penulisan skripsi yang terkadang berbeda-beda. Kelima point
yang harus ada di dalam BAB III skripsi adalah:

o Lokasi dan waktu penelitian


o Subyek Penelitian
o Prosedur Penelitian
o Metode Pengumpulan Data
o Analisis Data

 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pada bagian ini biasanya terdiri dari:

o Deskripsi Data Penelitian, terkadang bisa berisikan profil objek penelitian ataupun
profil responden
o Deskripsi Hasil Penelitian, dimana pada bagian ini diungkapkan hasil pengolahan
data yang diperoleh selama penelitian
o Pembahasan, dimana dilakukan kajian dan perbandingan antara hasil pengolahan data
dengan teori yang sudah disebutkan di dalam bagian BAB II skripsi

 BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bagian ini berisi pemaknaan terhadap hasil pengolahan data yang ditemukan selama
penelitian dan sekaligus memberikan saran dalam bentuk rekomendasi konkret sebagai tindak
lanjut dari hasil penelitian.
Namun demikian, tidak semua kampus mempunyai panduan penyusunan skripsi / tesis yang
baku, sehingga clien jasa pembuatan skripsi / jasa pembuatan tesis bisa menggunakan
sistematika ini terlebih dahulu.

4. Perbedaan hasil review dan hasil penelitian


Hasil riview adalah hasil peninjauan kembali tentang suatu karya sastra, teks hasil review
tidak perlu menggunakan penelitian hanya menggunakan karya sastra kemudian di tinjau kembali.
Sedangkan teks hasil penelitian harus menggunakan penelitian yang relevan terhadap sesuatu
yang akan dia teliti.

5. Kemampuan Menentukan Kelas Kata Benda pada teks siswa kelas 7 SMP N 1 Tagulandang
 Kerangka Penulisan Latar Belakang
Bahasa > Bahasa Indonesia > Pengajaran Bahasa Indonesia > Keterampilan Bahasa >
Menentukan Kelas Kata Benda > Silabus K 13 > Siswa Kelas 7 SMP N 1 Tagulandang belum
mampu menentukan kelas kata benda dengan baik.
 Perumusan Masalah
Kelas kata benda adalah semua kata yang dapat diterangkan dengan menambahkan yang +
kata sifat. Dalam pembelajaran siswa kelas 7 terdapat materi menentukan kelas kata benda.
Tapi sesuai dengan kenyataan yang ada siswa kelas 7 SMP N 1 Tagulandang belum mampu
mengerjakan materi ini dengan baik.
 Tujuan Penelitian
Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas tengah semester mata kulia
menulis I. Selain itu, melalui karya ilmiah ini dapat terlihat bagaimana kemampuan
menentukan kelas kata benda pada siswa kelas 7 SMP N 1 Tagulandang, apakah sudah
mampu menentukan kelas kata benda dengan baik atau belum.
 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui lebih dalam tentang pengertian menentukan kelas kata benda.
2. Mengetahui bahwa menentukan kelas kata benda sangat penting diketahui siswa SMP kelas 7.
3. Mengetahui kenyataan bahwa siswa 7 SMP ternyata belum mampu menulis resensi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai