STASE NEUROLOGI
Oleh :
Dewinda Nur Mayaningsari
Pembimbing :
dr. Dhimas Hantoko, Sp.S
2018
PERTANYAAN
1. Bagaimana kriteria multiple sclerosis menurut McDonald?
2. Bagaimana managemen hpertensi pasien CVA akut?
3. Sebutkan 5 NO pada terapi CVA infark trombotik?
4. Sebutkan jenis platelet dan cara kerjanya?
5. Sebutkan kriteria diagnosis SAH berdasarkan CT scan menurut fisher!
6. Sebutkan pembagian vertigo dan differential diagnosis dari vertigo!
JAWABAN
dll.
o Jika tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >
120 mmHg, berikan labetalol i.v selama 1-2 menit. Dosis labetalol dapat
diulang atau digandakan setiap 10-20 menit sampai penurunan tekanan darah
yang memuaskan dapat dicapai atau sampai dosis komulatif 300 mg yang
diberikan melalui teknik bolus mini. Setelah dosis awal, labetalol dapat
diberikan setiap 6-8 jam bila diperlukan. Pilihan obat lain adalah nicardipine
atau diltiazem.
o TDS < 220 mmHg dan/atau TDD < 120 mmHg, tunda terapi kecuali ICH,
CHF, IMA, ARF, edema paru, diseksi aorta, ensefalopati hipertensi dan
sebagainya.
o Batas penurunan tekanan darah sebanyak-banyaknya sampai 20-25% dari
tekanan darah arterial rerata, dan tindakan selanjutnya ditentukan kasus per
kasus.
o Pada pasien dengan kandidat trombolisisTDS > 185 atau TDD > 110 mmHg
harus diturunkan.
Pada stroke perdarahan
o Bila tekanan darah sistolik > 200 mmHg atau MAP > 150 mmHg, turunkan
glikoprotein IIb/IIIa (R/GP Iib/IIIa. Selain itu kedua obat tersebut juga
FISIOLOGIK PATOLOGIK
Labirin Disquilibrium