PATOFISIOLOGI C. diphtheriae bermultiplikasi di Pseudomembran Toksin saluran pernapasan atas
• KGB regional bullneck
• Jantung inflamasi dan degenerasi miokardium Limfogen & • Ginjal dan hati nekrosis lokal, interstitial nefritis hematogen • Jaringan saraf destruksi dan degenerasi selubung myelin, edema akson DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Suara serak • Tonsilitis, faringitis • Nyeri tenggorokan • Pseudomembran putih keabu- • Nyeri telan abuan (+) pd tempat infeksi, • Demam tidak tinggi (380C) mudah berdarah bila diangkat • Stridor • Kondisi berat : tampak toksik • Tanda lain obstruksi saluran napas dan sakit berat, muka pucat • Riwayat imunisasi tidak lengkap sampai sianosis, tanda-tanda • Kontak erat dengan kasus difteri syok (+), sulit menelan DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium Klasifikasi
• Kultur C. diphtheriae • Suspek : orang dg gejala faringitis, tonsilitis, (pengambilan sampel pada hari laringitis, trakeitis (atau kombinasi), tanpa demam atau subfebris + pseudomembran ke-1, 2, dan 7) • Probable : deskripsi suspek ditambah : • PCR pernah kontak dg kasus (<2mgg) / status imunisasi tidak lengkap / stridor / bullneck / • Uji toksigenitas (tes elek) perdarahan submukosa atau ptekie / gagal jantung toksik / GGA / miokarditis • Konfirmasi : deskripsi probable + hasil kultur atau PCR C. diphtheriae positif dan tes elek positif TATALAKSANA Tata laksana umum • Tirah baring • Isolasi pasien 2-3 minggu • Pemberian cairan dan diet yang adekuat • Observasi terjadinya komplikasi TATALAKSANA Medikamentosa • ADS : diberikan intravena dalam larutan garam fisiologis atau 100 mL glukosa 5% dalam 1-2 jam TATALAKSANA • Antibiotik • Penisilin prokain 25.000-50.000 U/kgBB/hari (maksimum 1,2 juta U/hari) selama 14 hari • Riwayat hipersensitivitas penisilin (+) : eritromisin 40 mg/kgBB/hari (maksimum 2g/hari) dibagi 4 dosis, selama 14 hari • Kortikosteroid • Indikasi : gejala obstruksi saluran napas atas (dapat disertai bullneck atau tidak), miokarditis • Prednison 2mg/kgBB/hari selama 2 minggu, kemudian diturunkan bertahap • Trakeostomi • Indikasi : obstruksi saluran napas atas akibat membran dan edema perifaringeal, iritabilitas, gangguan pernapasan progresif KOMPLIKASI • Myokarditis • Neuritis • Kelumpuhan pada palatum mole • Saraf-saraf kranial • Nefritis GGA