Seperti diketahui mikroorganisme banyak dijumpai di alam seperti di air, udara, daun dan batang,
belakangan ini juga ditemukan habitat baru seperti di lingkungan laut. Menurut Okafor (2007) ada
beberapa metode screening yaitu:
1. Pengayaan dengan substrat yang digunakan oleh organisme yang sedang dicari
Medium dan proses inkubasi dapat digunakan untuk mendapatkan organisme spesifik . Contoh Bakteri
Termopilik membutuhkan substrat tertentu dan inkubasi pada suhu yang tinggi karena bakteri tersebut
hanya dapat tumbuh pada suhu yang tinggi. Kondisi seperti pH, suhu dll., juga dapat disesuaikan dengan
organisme yang ingin ditemukan dengan memberikan substrat yang sesuai dengan kondisi habitat di
alam.
2. Pengayaan dengan analog beracun dari substrat yang digunakan oleh organisme yang dicari
Analog beracun dari bahan yang digunakan untuk pengayaan. Analog beracun akan membunuh banyak
organisme pada substrat. Organisme yang hidup akan tumbuh pada medium yang tidak beracun.
Dibawah kondisi baru tersebut akan tumbuh banyak organisme yang tumbuh.
Untuk isolasi organisme penghasil antibiotik, metabolit dari organisme uji diuji untuk aktivitas anti-
mikroba terhadap organisme uji. Salah satu yang paling umum adalah menempatkan bahan pada agar
yang dimodifikasi untuk uji organisme. Koloni yang terdapat zona bening diisolasi, dimurnikan, dan
dipelajari lebih lanjut.
Mikroorganisme dapat menghambat enzim yang berasosiasi dengan penyakit dapat diisolasi dan teliti
untuk dijadikan obat untuk melawan penyakit.
Efek pada perkecambahan spora atau perubahan dalam morfologi hifa dapat digunakan untuk
mendeteksi kehadiran produk yang aktif secara farmakologis.
Uji kandungan mikroba yang berpotensi menjadi obat dilakukan pada hewan uji untuk mengetahui
berbagai aktivitas tubuh hewan seperti tekanan darah, tindakan imunosupresif dan aktivitas koagulan.
Okafor, Nduka. 2007. Modern Industrial Microbiology and Biotechnology. South Carolina : Clemson
University