Tabel 1
Tabel 1
Tabel 2. Parameter variabilitas denyut jantung sebelum dan setelah tes makanan pada pasien dengan
dispepsia fungsional dengan atau tanpa pengosongan lambung tertunda secara keseluruhan
Tabel 3. Parameter variabilitas denyut jantung sebelum dan sesudah tes makan pada pasien dengan
dispepsia fungsional dengan atau tanpa pengosongan lambung proksimal yang tertunda
GE, pengosongan lambung; HF, komponen frekuensi tinggi; LF, komponen frekuensi rendah; Rasio
LF / HF, LF-terhadap-HF; dB, desibel
Gambar 1. Analisis spektrum variabilitas denyut jantung (HRV) sebelum dan sesudah tes makan pada
pasien dengan dispepsia fungsional (FD) dengan atau tanpa pengosongan lambung proksimal yang
tertunda (GE). (A) * Rasio komponen lowfrequency (LF) untuk komponen frekuensi tinggi (HF) (yaitu,
rasio LF / HF) secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan GE proksimal tertunda daripada pada
mereka dengan GE proximl normal setelah makan (P <0,01). † Rasio LF / HF secara signifikan lebih
tinggi pada mereka dengan GE proksimal yang tertunda setelah makan dibandingkan sebelum makan
(P <0,05). (B) * Kekuatan HF secara signifikan lebih rendah pada kelompok GE proksimal tertunda
daripada di kelompok normal setelah makan (P <0,01). † Kekuatan HF secara signifikan lebih rendah
pada kelompok GE proksimal yang tertunda setelah makan dibandingkan sebelum makan (P <0,05).