Anda di halaman 1dari 2

Tabel 1.

Perbandingan karakteristik demografi pasien dengan dispepsia fungsional (n = 53) dengan


pengosongan lambung secara yang normal atau tertunda keseluruhan atau pengosongan lambung
proksimal

Karakteristik Pengosongan Pengosongan


lambung secara lambung
keseluruhan proksimal
Normal Tertunda Normal Tertunda
N=28 N=25 N=26 N=27
Usia, tahun 36.50 + 11.61 39.40 +12.82 36.81 +13.29 38.89 + 11.13
Jenis kelamin 14 6 12 8
laki-laki
Indeks massa 21.10+2.53 21.72 + 3.18 20.73 + 2.44 22.03 + 3.10
tubuh, Kg m2
Kecuali untuk jenis kelamin, data disajikan sebagai standar deviasi rata-rata

Tabel 2. Parameter variabilitas denyut jantung sebelum dan setelah tes makanan pada pasien dengan
dispepsia fungsional dengan atau tanpa pengosongan lambung tertunda secara keseluruhan

Pengukuran Tahap proximal Normal Proximal tertunda


GE (Mean + SD) GE (Mean + SD)
LF/HF preprandial 0.73+ 0.68 0.67+ 0.53
postprandial 0.96 + 0.97 1.23+ 0.85*
HF (dB) preprandial (-10.72) + 4.87 (-11.36) +5.34
postprandial (-12.58) + 4.13 (-14.18) +5.25
LF (dB) preprandial (-12.96)+ 4.66 (-14.81) +5.60
postprandial (-12.73)+ 2.71 (-14.40) +4.62

Data disajikan sebagai standar deviasi rata-rata.

* P <0,05 vs. preprandial padakelompok GE yang tertunda secara keseluruhan, pengosongan


lambung (GE); HF, komponen frekuensi tinggi; LF, komponen frekuensi rendah; Rasio LF / HF, rasio LF
terhadap HF ; dB, desibel

Tabel 3. Parameter variabilitas denyut jantung sebelum dan sesudah tes makan pada pasien dengan
dispepsia fungsional dengan atau tanpa pengosongan lambung proksimal yang tertunda

Pengukuran Tahap proximal Normal Proximal tertunda


GE (Mean + SD) GE (Mean + SD)
LF/HF preprandial 0.53+ 0.41 0.87+ 0.72
postprandial 0.71 + 0.48 1.49+ 1.06#*
HF (dB) preprandial (-9.96) + 5.15 (-12.05) +4.86
postprandial (-11.58) + 4.52 (-15.02) +4.33#*
LF (dB) preprandial (-12.97)+ 4.89 (-14.67) +5.36
postprandial (-12.66)+ 3.17 (-14.34) +4.20
Data disajikan sebagai standar deviasi rata-rata.

* P <0,05vs. preprandial dalam grup GE proksimal yang tertunda

#P <0,01vs. postprandial dalam grup GE proksimal normal

GE, pengosongan lambung; HF, komponen frekuensi tinggi; LF, komponen frekuensi rendah; Rasio
LF / HF, LF-terhadap-HF; dB, desibel

Gambar 1. Analisis spektrum variabilitas denyut jantung (HRV) sebelum dan sesudah tes makan pada
pasien dengan dispepsia fungsional (FD) dengan atau tanpa pengosongan lambung proksimal yang
tertunda (GE). (A) * Rasio komponen lowfrequency (LF) untuk komponen frekuensi tinggi (HF) (yaitu,
rasio LF / HF) secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan GE proksimal tertunda daripada pada
mereka dengan GE proximl normal setelah makan (P <0,01). † Rasio LF / HF secara signifikan lebih
tinggi pada mereka dengan GE proksimal yang tertunda setelah makan dibandingkan sebelum makan
(P <0,05). (B) * Kekuatan HF secara signifikan lebih rendah pada kelompok GE proksimal tertunda
daripada di kelompok normal setelah makan (P <0,01). † Kekuatan HF secara signifikan lebih rendah
pada kelompok GE proksimal yang tertunda setelah makan dibandingkan sebelum makan (P <0,05).

Anda mungkin juga menyukai